//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - cumi polos

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 340
1
Perkenalan / Re: Lahir&besar ka****k.Memilih Buddha
« on: 15 September 2020, 08:54:12 AM »
lha org bodoh ini cukup perlu 1 jam utk mengerti garis besar...?

jadi apa garis besarnya agama buddhist ?

tentu 4 kebenaran mulia....
 _/\_

2




mhon diteliti sendiri atas kebenaran.....berita/koran/dst dstnya.....
bagaimna dgn disini...apakah ada LARANGAN ? mhon masukan ya.... ^:)^

3
Kafe Jongkok / Re: Konsultasi AC Rumah Anda disini!
« on: 18 May 2018, 08:39:27 PM »
Wah, kebetulan saya baru aja bangun rumah. Butuh konsultasi untuk pemasangan dan perawatan AC. Terima kasih tipsnya  _/\_

apakah yg ingin ditanyakan ? sacheng akan nyoba menjawab....

4
tentang LU disini aja. https://dhammacitta.org/forum/index.php?action=activate;u=17289;code=b97b565cb7
kalau sakti mungkin sakti
kalo seseorang meng klaim dia adalah BUDDHA tapi  kelakuannya seperti umat awam dapat dipastikan DIA PALSU/ SESAT.
saya lebih JAUH Lebih menghormati MASTER CHENG YEN...
lu 1x
master Cheng yen 1000x

memang ada LU yg lain juga.....
https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=26913.0

Jun Hong Lu.... yg pernah ke Indonesia...


5
Lingkungan / Archeologi Buddhist pertama di Indonesia....
« on: 23 April 2018, 08:08:10 AM »


Batujaya is an archeological site located in the village of Batujaya, Karawang in West Java, Indonesia.

6
<a href="https://www.youtube.com/v/P4qHXDN1wyU" target="_blank" rel="noopener noreferrer" class="bbc_link bbc_flash_disabled new_win">https://www.youtube.com/v/P4qHXDN1wyU</a>


kpenting org banyak mendahului kepentingan SENDIRI (satu orang)....
itu knapa dm film HERO.....jetLi....mengorbarkan diri sendiri supaya Qin dpt menyatukan raja2 di Cina....

 _/\_ :o

7
Lingkungan / salam Buddhist....
« on: 22 April 2018, 09:35:33 PM »
salam Buddhist apakah yg sering anda ucapkan ?


Dalam dokumen Kesepakatan Sangha Theravada Indonesia (STI) Nomor: 016/STI/VI/2015 dan ditandatangani oleh Y.M. Bhikkhu Jotidhammo Mahathera sebagai Sanghanayaka (Ketua Umum) pada 19 Juni 2015 di Balikpapan, STI menyampaikan beberapa hal terkait dengan kalimat apa yang diucapkan umat Buddha sebagai salam Buddhis maupun salam umum beserta contoh penerapannya.


1. Salam Buddhis dan Salam Umum

Ditujukan kepada sesama umat Buddha, kata salam Buddhis yang digunakan adalah: “Buddhānubhāvena sotthi hotu“, berarti dengan kekuatan nilai-nilai luhur Buddha, semoga kesejahteraan ada pada Anda/-sekalian, atau dapat disingkat menjadi “Sotthi hotu“, berarti semoga kesejahteraan ada pada Anda/-sekalian.

Ditujukan kepada masyarakat umum, kata salam umum yang digunakan adalah: “Sotthi hotu“, berarti semoga kesejahteraan ada pada Anda/-sekalian.

Ditujukan kepada seseorang/orang-orang yang dituakan atau dihormat, kata salam Buddhis dan salam umum menggunakan “Namaste“, berarti penghormatan (saya/kami) kepada Anda.

Keterangan:
Secara harfiah, kata “sotthi” berarti keadaan/keberadaan baik, dari partikel kata “su” berarti baik, dan “danatthi” berarti keberadaan.


2. Istilah “Namo Buddhāya”

Istilah “Namo Buddhāya” setara dengan frase “Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa”, “Namatthu Buddhasa”, “Namo Ratanattayaya”, dan beberapa lainnya.

Istilah-istilah tersebut umumnya digunakan pada waktu seseorang sedang menyampaikan uraian berciri keagamaan, berpidato, atau menyatakan ungkapan hati dengan penuh kesungguhan, misalnya: bertekad dan bersumpah.


3. Istilah “Samvegacitta”

Untuk kepentingan mengungkapkan rasa empati kepada kerabat dan kenalan sesama umat Buddha yang sedang berada dalam suasana duka, kalimat yang diucapkan adalah:

“Turut ber-samvegacitta atas kewafatan mendiang Ibu/Bapak/Sudara/Saudari ……. ,
Ibunda/Ayahanda/Putri/Putra/Kakak/Adik ……………………….. ,
Sugatim vā saggam lokam uttarim vā upapajjatu.”

Keterangan:
Kalimat “Sugatim vā saggam lokam uttarim vā upapajjatu”, berarti semoga mendiang terlahir di alam surga menyenangkan atau lebih dari itu.

Jika yang meninggal lebih dari 1 orang, kata ‘upapajjatu’ diubah menjadi ‘upapajjantu’.

Samvegacitta merupakan pikiran disertai hal-hal batiniah yang kuat muncul sebagai tanggapan atas kejadian menggugah hati, mengarah ke perenungan pada pengetahuan kebenaran alamiah, misalnya pada saat kejadian orang yang dicinta/dihormat meninggal dunia.

Ada sebuah kronologis, pada waktu Guru Agung Buddha Parinibbāna, para awam menangis berderai air mata, sedangkan para ariyasāvaka memasuki pemikiran yang diwarnai oleh samvega (hal-hal batiniah yang kuat).

Hal-hal batiniah (cetasika) di atas mengacu ke nilai-nilai positif, seperti: paññā (kebijaksanaan), mettā (cinta kasih), karuņā (welas asih), upekkhā (keseimbangan batin), dan lain-lain, khususnya adalah paññā dan upekkhā.


4. Istilah “Anumodana” dan “Terima Kasih”
Penggunaan kata “Anumodana” berbeda sedikit dengan kata  “Terima kasih”

Kata ‘anumodana’ berarti sikap turut bersuka cita atas perbuatan baik yang telah dilakukan seseorang. Ini berbeda sedikit dengan kata ‘terima kasih’ yang berarti sikap menghargai/senang atas barang atau jasa yang orang lain berikan kepada dirinya. Perbedaanya terletak pada penekatan di sisi perbuatan untuk makna kata anumodana, dan penekanan disisi hal-hal terkait dengan perbuatan itu yaitu berupa barang atau jasa yang diberikan untuk kata terimakasih.

Perbedaan dalam bentuk praktiknya adalah, jika ada seseorang yang melakukan kebaikan berupa memberi namun barang yang diberikan tersebut bukan ditujukan untuk diri penerima secara pribadi, atau melakukan kebaikan dalam bentuk lain, misalnya bertekad melaksanakan uposathasila atau berlatih meditasi, sikap yang kita tunjukkan kepadanya adalah turut bersuka cita atas perbuatan yang dilakukan, yaitu kita mengucapkan kata ‘anumodana’. Sedangkan, jika ada seseorang yang melakukan kebaikan, khususnya berupa memberi, dan pemberian itu ditujukan kepada diri kita secara pribadi, sikap yang kita tujukkan kepadanya adalah menghargai/senang atas barang atau jasa yang diberikan itu, yaitu kita mengucapkan kata ‘terima kasih’.

Contoh kasus:

a. Kumara mendengarkan cerita Taruna, temannya, bahwa Taruna baru saja mendanakan tanahnya kepada sebuah lembaga yatim piatu.

b. Kumara mendengarkan cerita Bhante Tissa, gurunya, bahwa beliau baru saja memberikan uraian Dhamma kepada anak-anak di sebuah lembaga yatim piatu.

c. Kumara yang menjabat sebagai bendahara sebuah vihara atau perkumpulan Buddhis menerima sumbangan dana dari Taruna untuk biaya operasional vihara atau perkumpulan itu.

Untuk kasus a, b, dan c di atas, kata yang diucapkan adalah ‘anumodanā’.

d. Taruna menerima pemberian buku Dhamma dari Kumara.

e. Taruna, sebagai pimpinan pujabakti, bersama dengan teman-temannya menerima wejangan Dhamma dari Bhante Tissa.

f. Taruna memberi obat kepada Ibunya Kumara dengan cara menyerahkan obat itu kepada Kumara untuk diberikan kepada Ibunya. Kumara menerima obat itu.

g. Bhante Tissa menerima pemberian jubah dari Bhante Puņņa untuk dirinya. Bhante Puņņa juga memberi jubah bagi para sāmaņera murid Bhante Tissa yang diberikan melalui Bhante Tissa.

Untuk kasus d hingga g di atas, kata yang diucapkan adalah ‘terimakasih’. Untuk kasus f, Kumara mengucapkan terima kasih untuk mewakili Ibunya. Demikian pula kasus g.

h. Bhante Tissa menerima dana tiket kereta api untuk perjalanan beliau kembali ke viharadari Taruna.

Untuk kasus h di atas, kata yang diucapkan adalah ‘anumodanā’ karena Bhante Tissa,  termasuk juga pada umumnya para bhikkhu, dalam hubungannya dengan umat lebih menitikberatkan pada sisi perbuatannya alih-alih pada barang atau jasa yang umat berikan. Walau demikian, dalam situasi yang persis sama seperti itu, para bhikkhu bisa juga mengucapkan ‘terima kasih’.

Keterangan:
Istilah ‘anumodāmi’ atau ‘sādhu, anumodāmi’ dapat pula digunakan sebagai varian istilah anumodanā.

Kata ‘anumodanā’ adalah kata benda, berarti tindak turut bersuka cita. Sedangkan, kata anumodāmi’ adalah kata kerja, berarti ‘saya turut bersuka cita’. Kata ‘sādhu’ ditambahkan sebagai pemanis dalam berbahasa, berarti ‘bagus’, atau bisa juga ‘semoga kebajikan yang telah Anda lakukan menghasilkan buah sesuai harapan’. Jika diucapkan mewakili diri sendiri dan orang lain, yaitu dalam bentuk jamak, kata di atas diubah menjadi ‘anumodāma’, atau ‘sādhu, anumodāma’.


5. Ungkapan Bahagia atas Keberhasilan
Untuk kepentingan mengungkapkan rasa bahagia atas keberhasilan yang telah dicapai, digunakan kata “abhiṭhuti ratanattayagunesu ca me katakusalesu”, berarti gembira ria saya atas nilai-nilai luhur Tiratana dan kebajikan-kebajikan yang telah saya lakukan. Penggunaan secara keseharian memungkinkan untuk disingkat “abhiṭhuti”.

Dengan adanya penjelasan dari STI mengenai salam Buddhis tersebut diharapkan umat Buddha memiliki acuan dan tidak lagi merasa bingung untuk mengungkapkan ekspresinya dalam bentuk ucapan salam baik kepada sesama Buddhis maupun kepada masyarakat umum.[Bhagavant, 21/8/15, Sum]

 _/\_

9
Theravada / Re: Perbuatan anak dan perbuatan orang tua
« on: 20 April 2018, 07:59:17 AM »
Namo Buddhaya,

Kita sering mendengar kalo seorang anak tidak baik terhadap orang tuanya, anak tersebut melakukan kamma buruk. Yang belum pernah saya dengar adalah bagaimana kalo orang tuanya yang tidak baik dan melakukan perbuatan2 buruk terhadap anaknya. Apakah orang tua tersebut menanam kamma buruk?

tentu karma dpt bekerja dlm hal2 yg lebih luas lah....spt bencana alam...knapa sekampung itu yg lenyap...(spt tsunami....)

tapi kalo anak kurang baik pd ortu...apakah karn ortu yg SALAH MENDIDIK anaknya ?
atao tidak tao gmna cara mndidik yg benar !

10
kakinya luka....dilempar batu sama Devata...

apakah begitu ? :'( :'(

11
Theravada / Re: Apakah makan telur sama dengan membunuh?
« on: 18 April 2018, 01:10:29 PM »
telur ayam ras (boiler) biasanya tidak dibuahin.....
(karna dibuahin...nambah repot...juga tdk memberi nilai tambah...)

 _/\_

13
<a href="https://www.youtube.com/v/LsigyejsHpw&amp;feature=youtu.be" target="_blank" rel="noopener noreferrer" class="bbc_link bbc_flash_disabled new_win">https://www.youtube.com/v/LsigyejsHpw&amp;feature=youtu.be</a>

14
Perkenalan / Re: Lahir&besar ka****k.Memilih Buddha
« on: 22 March 2018, 09:34:20 AM »
Trima kasih
kurang dr 1 jam,
sy sdh mulai paham garis besar ,  melihat bentuk ajaran budha
lha org bodoh ini cukup perlu 1 jam utk mengerti garis besar...?

jadi apa garis besarnya agama buddhist ?

15
Kalau ini sih masing2 ya, ibaratnya selera aja. Karena preferensi dan value tiap orang kan beda juga.
Kalau saya pribadi milih agama yg terutama adalah dari ajarannya logis atau tidak dulu, faktor lainnya bisa nyusul kalau ajarannya sudah pas di hati.

jwab kagak jelas....bgimn yg punya bonus
bidadari n surga ?

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 340
anything