//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?  (Read 35425 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?
« Reply #15 on: 09 January 2009, 12:30:09 PM »
Hmm... Mungkin perlu flashback sejenak pada pemahaman akan Alam Petayoni. Menurut pemahaman saya, makhluk peta (hantu) itu hidup berdampingan secara langsung dengan manusia. Tidak ada perbedaan alam di antara keduanya. Jadi seperti kehidupan antara manusia dan hewan, hantu pun berada pada dimensi alam yang sama. Hanya saja hantu tidak mudah terlihat oleh kasat mata.

Kalau benar begitu, berarti makhluk halus (hantu) itu melakukan aksi 'menguasai' itu lewat jarak dekat?  :-?
Apakah benar makhluk halus itu berada di sekitar orang kesurupan / lokasi?
Atau makhluk halus itu berdiam di tempat lain dan 'mengendalikannya' dari jarak jauh?

Setahu saya, Petayoni tidaklah dalam "dimensi" yang sama. Konon, hari bagi mereka, sama seperti dewa atau mahluk neraka, berbeda dengan manusia (yang 1 hari mereka, bisa bertahun-tahun di bumi). Mereka berkomunikasi dengan mahluk yang memiliki hubungan kamma dengan mereka, ataupun "frekuensi" bathin yang sama. Mereka juga tidak berbadan kasar dan tidak menguasai dengan fisik, jadi seharusnya tidak melulu harus "berada" di sekitar situ.


Quote
Kalau mengenai sensasi kesakitan itu saya rasa si hantu yang merasakannya, loh. Soalnya saya melihat sendiri orang yang kesurupan itu bisa kesakitan meski hanya ditekan sedikit pada bagian tertentu di tubuhnya. Orang itu juga bisa meronta-ronta hanya dengan mengolesi bawang putih di kakinya saja! Orang itu juga mampu meneguk air panas (tapi tidak mendidih  ;D) segelas penuh langsung! Dan hantu itu juga berkata tidak mau 'keluar' dari tubuh orang itu, karena kalau dia 'kembali' ke alamnya dia akan merasakan kedinginan, kelaparan, kehausan dan kesakitan...  ::)

Ada komentar?  :)

Tidak ada komentar, karena saya tidak tahu pasti kenapa :)



Offline oddiezz

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 325
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • in vain
Re: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?
« Reply #16 on: 09 January 2009, 12:43:33 PM »
Rekan-rekan, bagaimanakah proses kesurupan itu? Apa yang terjadi pada batin seseorang yang mengalami kesurupan itu? Dan apa yang terjadi pada batin makhluk halus yang melakukan aksi itu?  ;D

 _/\_

salam

wah ini seh harus tanya mbak Lily W nih, dia sih akhlinya tuh

Salam Daniel

lho emang sis Lily tuh dukun ? ato ghostbuster?
Eschew Obfuscation! Espouse Elucidation!

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?
« Reply #17 on: 09 January 2009, 01:22:40 PM »
Hmm... Mungkin perlu flashback sejenak pada pemahaman akan Alam Petayoni. Menurut pemahaman saya, makhluk peta (hantu) itu hidup berdampingan secara langsung dengan manusia. Tidak ada perbedaan alam di antara keduanya. Jadi seperti kehidupan antara manusia dan hewan, hantu pun berada pada dimensi alam yang sama. Hanya saja hantu tidak mudah terlihat oleh kasat mata.

Kalau benar begitu, berarti makhluk halus (hantu) itu melakukan aksi 'menguasai' itu lewat jarak dekat?  :-?
Apakah benar makhluk halus itu berada di sekitar orang kesurupan / lokasi?
Atau makhluk halus itu berdiam di tempat lain dan 'mengendalikannya' dari jarak jauh?

Setahu saya, Petayoni tidaklah dalam "dimensi" yang sama. Konon, hari bagi mereka, sama seperti dewa atau mahluk neraka, berbeda dengan manusia (yang 1 hari mereka, bisa bertahun-tahun di bumi). Mereka berkomunikasi dengan mahluk yang memiliki hubungan kamma dengan mereka, ataupun "frekuensi" bathin yang sama. Mereka juga tidak berbadan kasar dan tidak menguasai dengan fisik, jadi seharusnya tidak melulu harus "berada" di sekitar situ.


Bagaimana caranya makhluk peta berkeliaran di alam manusia?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?
« Reply #18 on: 09 January 2009, 01:32:53 PM »
Bagaimana caranya makhluk peta berkeliaran di alam manusia?

Maksudnya?
Yang saya maksud tidak satu dimensi adalah karena kita tidak bisa mempersepsi mereka (kecuali dengan kemampuan tertentu). Sama juga seperti deva pohon di hutan dsb. Jika dalam dimensi yang sama, misalnya seperti binatang, kita dapat mempersepsinya langsung. Demikian juga kita melihat satu pohon dengan diameter 1 m, misalnya, itu bisa jadi adalah "pasar" yang sangat besar bagi peta.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?
« Reply #19 on: 09 January 2009, 01:40:06 PM »
[at] Kainyn_Kutho

Maksudnya, kalau makhluk peta itu berbeda alam dengan manusia, bagaimana caranya mereka untuk bisa berkeliaran di alam manusia. Banyak orang yang bisa melihat makhluk peta di alam manusia, ada yang melihat penampakan, ada barang yang digerakkan oleh hantu, dan tidak sedikit rekaman video yang membuktikan ulah dari para makhluk halus (peta dan asura  :-?)...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?
« Reply #20 on: 09 January 2009, 01:48:16 PM »
[at] Kainyn_Kutho

Maksudnya, kalau makhluk peta itu berbeda alam dengan manusia, bagaimana caranya mereka untuk bisa berkeliaran di alam manusia. Banyak orang yang bisa melihat makhluk peta di alam manusia, ada yang melihat penampakan, ada barang yang digerakkan oleh hantu, dan tidak sedikit rekaman video yang membuktikan ulah dari para makhluk halus (peta dan asura  :-?)...

Memang banyak orang yang sering melihat, tapi tidak semua orang bisa, bukan? Mereka hanya terlihat atau berhubungan dengan yang memiliki "frekuensi" cocok seperti saya katakan tadi. Kalau untuk deva tingkat tinggi, Brahma dan mahluk neraka, mungkin perbedaan "frekuensi" ini sudah sangat jauh sekali, jadi tidak ada kemungkinan untuk beririsan dengan manusia.

Mereka memang bisa berinteraksi dengan manusia seperti contoh2 di atas tadi, tetapi mereka tidak hidup pada dimensi yang sama (itu sebabnya seperti contoh pohon yang saya bilang itu). Kalau anda kebetulan (semoga sih jangan) bertemu dengan salah satu dari mereka, cobalah anda tanyakan pada mereka, "sekarang siang atau malam?" dan bandingkan sendiri dengan waktu kita. Kalau anda "beruntung" bertemu pada saat yang tepat, anda akan mengerti. ;D


Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?
« Reply #21 on: 09 January 2009, 02:55:51 PM »
[at] Kainyn

Saya seh pernah dicolek oleh sesuatu yang tidak bisa saya lihat pada malam hari loh.  ;D
Memangnya mereka aktif saat di alam kita masuk fase malam hari yah?

Nah, saya bingung kenapa mereka bisa pulang-pergi dari alamnya ke alam manusia. Bagaimana caranya yah?

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?
« Reply #22 on: 09 January 2009, 03:47:11 PM »
TATUNG : PENGHARAPAN AKAN KEHARMONISAN

TATUNG : PENGHARAPAN AKAN KEHARMONISAN

KEHARMONISAN HIDUP BERSAMA

melihat parade tatung atau tangki di Asia Tenggara yang melibatkan
dewa-dewa lokal atau juga para leluhur lokal.

Apa yang terbayang dalam pikiran kita ?
Apakah suatu parade atau show ? Atau suatu hal yang memiliki nilai
lebih tinggi daripada sekedar upacara pembersihan dan pengusiran
roh-roh jahat ?
Upacara yang menjijikkan ?

Orang Tionghoa adalah pendatang di suatu daerah, seperti misalnya
Singkawang. Dan mereka mayoritas harus berjuang melawan kerasnya hidup.
Belum lagi gesekan dengan penduduk sekitarnya yang pasti ada dan tidak
bisa dihindari, hanya ukuran besar atau kecil dan bagaimana meredamnya
sehingga bisa membuat suatu keharmonisan hidup bersama.

Para datuk, mbah, yang menjadi salah satu bagian utama parade para
tatung/tangsin di Capgome adalah ritual pengharapan dan keinginan dari
orang Tionghoa untuk hidup harmonis dengan penduduk sekitarnya.
Penghormatan kepada para datuk dan mbah menurut cara ala Tionghoa
adalah suatu cara untuk menggapai masyarakat yang harmonis.

Tentunya juga kita tidak bisa menghindari adanya masyarakat non
Tionghoa yang ikut parade para tatung seperti yang kita lihat di
Singkawang. Ada panglima suku Dayak ( Khanayath ? ) yang ikut
berpartisipasi dan terlihat muka non etnis Tionghoa yang juga turut
berparade.
Bahkan ada yang mengatakan etnis non Dayak dan Tionghoa juga ikut
berparade dalam ritual keharmonisan tersebut.
Walau secara umum, parade dalam keadaan trance bukan merupakan budaya
etnis Dayak, tapi dengan partisipasi dari sebagian suku Dayak sudah
menunjukkan sikap yang bersahabat.

Bukankah itu adalah hal yang indah dan menjadi suatu aspek dalam
budaya Tionghoa ?
Yang sayangnya terjadi hal2 menurut saya agak melecehkan aspek
keharmonisan itu.

Parade Capgome yang bertujuan menyelaraskan dan membangun suatu bentuk
keharmonisan menjadi tercela karena sudah menjadi show yang bersifat
komersial..
Contohnya adalah datuk Kxxxxx yang terlihat seperti dari etnis Dayak,
tapi dalam film Capgome terlihat apa yang digunakan itu bukan menjadi
ciri khas Dayak. Dalam film dokumenter datuk tersebut, terlihat jelas
cara yang digunakan memiliki kemiripan dengan cara Chinese mediumship
untuk trance, walau tidak mirip 100 %.
Parade yang penuh dengan tengkorak, peti mati yang jelas peti mati
teratai ciri khas etnis Tionghoa seolah2 terlihat menjadi milik Dayak.
Saya menjadi terheran2 melihat cara tersebut, apakah komersialisasi
festival Capgome yang menyebabkannya ?

KERINDUAN AKAN LELUHUR

Parade tatung yang penuh dengan aneka warna bendera2 dan joli yang
mewakili dewa, membuat saya sendiri bingung karena banyak dewa2 yang
tidak dikenal atau masuk kedalam list perdewaan Tiongkok.
Saya jadi berpikir apakah "dewa" itu adalah para leluhur orang
Tionghoa di Singkawang itu sendiri ?
Maklum karena kata "dewa" dalam khasanah bahasa Mandarin itu memiliki
banyak sebutan tapi di bahasa Indonesia secara umum disebut dewa.

Yang menjadi unik adalah saya tidak melihat adanya dewa bernama
Shanshan Guowang ikut parade tersebut. Amat mengherankan karena
Shanshan Guowang adalah dewa pelindung etnis Khe dan mayoritas di
Singkawang adalah etnis Khe.
Apakah terjadinya pergeseran sehingga mereka lebih mengarahkan kepada
leluhur Tionghoa Singkawang saja ?
Saya rasa ada yg bertanya, kenapa leluhur Tionghoa Singkawang bisa
menjadi dewa ? Dalam pengertian "perdewaan" Tiongkok, sering tokoh
lokal menjadi dewa. Baik tokoh lokal itu adalah tokoh yang berjasa
atau juga orang yang meninggal dalam keadaan tragis.

Karena itu saya melihat parade para Tatung adalah kerinduan akan
leluhur, jika kita gunakan kata lain, penghormatan kepada leluhur.

Kita yang ikut dalam team Tatung hunter dan temling, bisa melihat
banyak dewa2 yang menurut ukuran "Tiongkok" agak berbeda, sebagai
contoh adalah Dalie Xianshi atau juga dewa pemburu. Apakah dewa
tersebut adalah tokoh pemburu setempat atau dewa kreasi Tionghoa
Singkawang ? Ini perlu diteliti lebih lanjut. Tapi sayangnya, seperti
dalam banyak agama rakyat / minjian xinyang, text books, sacred books,
pencatatan itu tidak dibuat dengan rapih. Semua diwariskan melalui oral.
Ini yang menurut saya akan membuat banyak missing links ketika kita
mau melihat lebih mendalam tentang para tatung, terutama di Asia Tenggara.

PEWARISAN AJARAN KEHIDUPAN

Agama mainstream atau zhengtong zhonggjiao tidak merambah secara
mendalam kedalam sendi2 kehidupan masyarakat pedesaan di Tiongkok.
Para tangsin memiliki peran yaitu sebagai pengajar moral atau juga
mengajarkan nilai2 religiousitas yang tentunya menurut aliran
mainstream agak menyimpang.
Tapi dalam faktanya, para tangsin memiliki peran pemegang moralitas
dan pelindung bagi kehidupan masyarakat.
Jika ada tangsin yang memberi nomor buntut/judi, itu adalah ekses dari
lepasnya atau kekurangtahuan akan moralitas secara kuat. Tapi kita
jangan juga berpandangan buruk akan hal itu. Religiousitas Tionghoa
lebih kearah kehidupan realistis daripada berbicara afterlife. Dimana
hal itu juga kita bisa lihat dalam kertas shoujin/swi kim yang
dibakar. Fu adalah rejeki, Lu adalah terpandang/dihargai /kekuasaan dan
Shou adalah panjang umur.
Inilah religiusitas yang realistis dan dijaga oleh norma2
kemasyarakatan dan moralitas di ajaran Ru, Dao dan Shi.

PANDANGAN PRIBADI

melihat terjadinya komersialisasi dan juga miskinnya sebagian tatung
yang kita temui, membuat saya berkerut dan berpikir, hingga berapa
lama nilai2 luhurnya bertahan ?
Teringat akan perayaan Zhihai Zhenren di Indramayu, Xuantiang Shangdi
di Lasem, Guangzhi Zunwang di Bojonegoro. Keharmonisan penduduk
setempat terlihat amat indah, mereka yang pribumi banyak yang ikut
ritual atau perayaan dan tidak dibungkus oleh nilai2 komersil.
Akankah hal ini bertahan di Singkawang ?

Ardian

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?
« Reply #23 on: 09 January 2009, 03:56:18 PM »
[at] Kainyn

Saya seh pernah dicolek oleh sesuatu yang tidak bisa saya lihat pada malam hari loh.  ;D
Memangnya mereka aktif saat di alam kita masuk fase malam hari yah?

Nah, saya bingung kenapa mereka bisa pulang-pergi dari alamnya ke alam manusia. Bagaimana caranya yah?

Gak juga kok. Siang2 bahkan setiap waktu juga mereka aktif kok. Kadang kita ketemu mereka tapi ga sadar/tahu aja kalo itu "mereka" ;D Mereka juga sepertinya bukan pulang-pergi semau mereka. Sepertinya "rute" mereka terbatas pada hubungan kamma mereka. Pernah denger bahwa mereka bisa masuk rumah yang dulunya rumah mereka dengan bebas, tapi tidak bisa masuk ke rumah orang lain? Mungkin itulah sebabnya.


Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?
« Reply #24 on: 09 January 2009, 03:59:00 PM »
sori bos upasaka ^:)^

bos pur kalau soal tatung, kok bisa tidak merasakan sakit kalau ditusuk2, sampai darah dimana2
setelah beberapa hari kayanya uda sembuh tuh

saya pernah nanya seorang yg bisa
katanya jaman sekarang banyak yg sedikit bokis
seperti motong lidah ( tapi gak kepotong ;D )
katanya cuma kepalanya nya yg digoyang2 gin dll.

apa ini semua ada triknya atau memang kerasukan dewa dll.
bisa lebih jelas lagi soal tatung , apa memang banyak tukang bohong sekarang2 ini?

Offline doris

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 23
  • Reputasi: 1
  • hallo semoga bahagia
Re: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?
« Reply #25 on: 09 January 2009, 04:05:22 PM »
met sore

kalo kesurupan masal gmn ngobatinnya ya
Kemana aku mencari guru sejati

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?
« Reply #26 on: 09 January 2009, 04:08:12 PM »
Jadi maksud Anda seperti 'hipnotis' yah?
Lalu kenapa kalau bagian tubuh dari orang kesurupan itu ditekan maka (seolah) makhluk halus itu yang kesakitan?
Anda bisa menjelaksan detail-detailnya?
Mungkin ditinjau secara Abhidhamma...?  :-?
Kurang lebih ada miripnya dengan hipnotis, walaupun berbeda karena hipnotis menggunakan sugesti, bukan intimidasi. Orang tidak diarahkan untuk mengikuti tujuan si hipnotist, hanya dibimbing saja. Keputusannya ada di si terhipnotis. Kalau dalam intimidasi, keputusannya diarahkan seperti keinginan si pelaku intimidasi.
Kalau kesakitan sih, saya kurang tahu. Ini spekulasi saja. Sepertinya karena dengan menekan bagian tubuh tertentu, kesadaran si terasuk lebih terpicu sehingga ada muncul perlawanan. Mungkin sperti kalau orang ngantuk digigit semut dan jadi "seger" lagi.

Kalo Abhidhamma, saya jelas bukan pakarnya :)
Tapi setahu saya ada kesadaran yang munculnya karena pengaruh luar, disebut sasankharikam. Mungkin jenis itulah kesadaran/citta yang muncul selama orang dirasuki.

sasankharikam/asasankharikam itu berhubungan dengan/tanpa ajakan....

misal utk berdana, jika sasankharikam, berarti anda berdana secara spontan
tapi jika ada yg mengajak, misal teman anda, maka itu berarti asasankharikam

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?
« Reply #27 on: 09 January 2009, 04:09:51 PM »
sebagian besar iya bisa dikatakan palsu.
Fenomena ini Sulit di duga, ada yang memang benar, ada juga ngak benar
Fenomena Tatung adalah femona paling unik, antara Ritual dan kepercayaan, sehingga menganggapnya memanggil arwah ataupun dewa tertentu.
ada yang tujuannya memang untuk mengobati penyakit, membersihkan roh jahat, dan sebagainya.

Selain fenomena Tatung juga ada fenomena menarik lainya Jelakung
Pejelasannya besok aja yah ?
( lagi males nulis ;D)

Tergantung dari mediumnya.
Tapi di daerah singkawang masih menjalani ini. dalam Cap Go me nya mereka.


Untuk membuktikan nya memang sulit tergantung anda percaya atau tidak

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?
« Reply #28 on: 09 January 2009, 04:17:34 PM »
Lalu spesifikasi apa saja yang menjadi penyebab hantu (makhluk halus) itu hanya memiliki 'rute' yang terbatas?

Kalau mengenai cara makhluk halus ini untuk 'pulang-pergi' ada yang bisa menjelaskan tidak?  :)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] Bagaimanakah Kesurupan Itu?
« Reply #29 on: 09 January 2009, 04:20:54 PM »
Lalu spesifikasi apa saja yang menjadi penyebab hantu (makhluk halus) itu hanya memiliki 'rute' yang terbatas?

Kalau mengenai cara makhluk halus ini untuk 'pulang-pergi' ada yang bisa menjelaskan tidak?  :)

Wah, saya ga berani spekulasi lebih jauh lagi deh.
Mungkin temen2 lain aja yang kasih penjelasan. :)