1. Siapakah yang perlu bertanggungjawab atas kemerosotan itu?
mungkin jawaban saya akan sama seperti bro kemenyan bihkkhu/biksu, pandita, anda & saya karena kita itu mencakup semua + penggembala yang mencari domba yg banyak
2. Apakah sebab-sebab kemerosotan itu?
a. masih banyaknya buddhis ktp yg tetap ngotot bahwa semua agama adalah sama n baik jadi ga perlu belajar agama buddha lebih dalam, nah sebab itu ketika di goda jadi domba pindah
b. marketing dari kita yg jelek sekali serta pola pikir, yg menggangap lebih baik kualitas dari pada kuantitas serta kamma mereka habis atau belum cukup untuk belajar dhamma, sehingga mereka yg memiliki kualitas n pola pikir ini hanya menyimpan dhamma untuk diri sendiri hingga menjadi sok eksklusif. bukan menyebarkannya.
c. kurangnya dharma duta, ini juga merupakan penyebab karena dengan umat buddha yg saat ini tidak berbanding lurus dengan jumlah dharma duta. sehingga bhikkhu jadi sibuk (trus klo bhikkhunya dah sibuk di pertanyakan lagi sama sebagian orang kok bhikkhu begini begitu dll
, lalu pandita jg sibuk, lalu ada calon pandita yg jg akhirnya harus turun tangan untuk membantu yg nota bene belum terlalu siap walau pun sedang belajar. dan lagi ada ke takutan lain bahwa kalau salah bawa dhamma avici menunggu
yg juga di perparah dengan umat yg memang sudah ahli dan iseng mengerjai penceramah, sehingga penceramah kebinggungan n umat di vihara langsung mencap penceramah tidak kompeten serta penceramah sendiri menjadi krisis pd, karena duduk sebagai penceramah sesuatu yg mudah.
d. sepinya umat yg memang memiliki pengetahuan dhamma di vihara untuk membantu n merangkul mereka yg masih mengikuti kebaktian hanya untuk ritual. serta adanya sifat elo - elo gua - gua. saya lebih respek dengan umat maitreya (mudah2an ga di komlain elsol
) mereka menyambut umat dengan senyum n salam n rasa kekeluargaan.
e. faktor luar pencari domba karena ini pun faktor penyebab n saya tidak perlu menjelaskan krn semua sudah tahu bagaimana evangelish
3. Apakah atau bagaimana caranya agar kita tetap dapat mempertahankan jumlah umat Buddha di Indonesia?
yah kita harus segera instropeksi diri serta harus lebih giat membabarkan buddha dhamma bukan hanya tunggu atau pun bilang mereka lom ada jodoh/kammanya karena smapai kapan pun kalau merreka tidak di perkenalkan buddha dhamma agak sulit untuk memiliki jodoh k sana.
setelah saya membaca tulisan edward n upasaka di atas saya kembali mencoba instropeksi bahwa selama ini memang saya merasa sudah agak menjurus fanatik theravada karena buku yg saya baca theravada semua namun saya sangat mengagumi sosok kuan yin n kuan kong jadi biar saya tidak menjadi fanatik saya mau coba baca buku non theravada khususnya saya ingin baca buku master cheng yen karena bentuk cinta kasihnya yg tersalurkan melalui yayasan nya, karena kadang saya merasa sering menjadi sok bijak ketika menbantu orng ketika ada masalah karena terlalu teks book justru kurang brahma viharanya
. hope i'll be better person