Saya mulai kisah yang pertama tentang 2 kebiasaan buruk sekaligus:
1. kebiasaan menyimpulkan sebelum menyelidiki, yaitu kebiasaan menyimpulkan dugaan berdasarkan data terbatas sebagai fakta tanpa penyelidikan terlebih dahulu.
2. kebiasaan melakukan monolog atawa 'monopoli dialog', yaitu nyerocos terus waktu bicara tanpa memberi orang lain kesempatan bicara atau menjelaskan.
Kejadiannya berawal dari 2 hari berturut-turut ini kebetulan saya makan mie-instant karena memang bermaksud menghabiskannya sebelum kadaluwarsa. Mie tersebut telah tersimpan sekitar 3 bulan. Kemudian kebetulan juga 2 hari berturut-turut ini, seseorang melihat saya memakannya dan dari kejadian tersebut menyimpulkan saya setiap hari memakannya. Lalu dimulailah ceramah tentang tidak-sehatnya mie instant, akibatnya, serta contoh kasus kematian karena mie instant, namun tidak ada sekalipun menanyakan apakah saya tahu atau mengapa saya memakannya.
Saya tahu memang orang itu bermaksud baik, tetapi itu bukanlah cara menyampaikan niat baik yang tepat. Bukannya timbul rasa terima-kasih, malah justru saya mengembangkan sikap sebaiknya menghindari orang tersebut, karena memang mengganggu.