Sang Buddha menjelaskan sangatlah sulit terlahir sebagai manusia... kondisi terlahir sebagai manusia ibarat kura2 hoki yg muncul seratus tahun sekali dan pas muncul, lehernya terkena gelang yg sedang mengapung diatas permukaan laut... sangatlah langka sekali... probabilitasnya 0,0000...0001%
Sehubungan dengan itu, kenapa yah dalam regresi yg muncul hanyalah kehidupan sebagai manusia dan rentetan kehidupan sebagai manusia tsb sangatlah berdekatan, berurutan, hampir tidak ada sela kelahiran sebagai dewa / binatang...
Pada Jataka, seringkali dikisahkan Sang Buddha mengingat kehidupan lampaunya sebagai binatang, terkadang dewa ataupun manusia.... Harap diingat, ini adalah rentetan kelahiran seorang Boddhisatva yang sedang melakukan penyempurnaan parami, sehingga wajar seringkali terlahir sebagai manusia, karena tumpukkan kamma baik beliau...
Jadi antara Regresi dan Sutta agak kontradiksi, namun pasti ada penjelasannya... mungkin ada pendapat dari teman2 untuk menjelaskan hal ini?
::