Dhammapada 1: "Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu,
pikiran adalah pemimpin,
pikiran adalah pembentuk.
Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat,
maka penderitaan akan mengikutinya,
bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya."
Jika anda berpikir hidup adalah dukkha, maka hidup anda akan menderita.
Kebenaran mulia pertama: "Inilah kebenaran mulia tentang dukkha."
Bukan hidup adalah dukkha.
Di dalam Samyutta Nikaya dijabarkan lebih lanjut:
"Lahir adalah dukkha, usia tua adalah dukkha, sakit adalah dukkha, mati adalah dukkha ; dukacita, ratapan, keluhan, kesedihan, ketidaksenangan dan keputusasaan adalah dukkha ; berkumpul dengan sesuatu yang tidak disukai adalah dukkha, terpisah dari sesuatu yang kita sukai adalah dukkha ; singkat kata, lima agregat adalah dukkha."
Tidak ada kata hidup adalah dukkha di situ.
Dan lagi kebenaran mulia ada empat. Tidak bisa berhenti di kebenaran mulia pertama saja.
Anggaplah dukkha seperti penyakit, dan Buddha adalah dokternya.
Inilah penyakit, sebabnya penyakit, lenyapnya penyakit, dan jalan menuju lenyapnya penyakit.
Kalau dokter berhenti di inilah penyakit, maka penyakit itu tidak bisa sembuh.
Jadi kebenaran mulia pun harus dipahami secara keseluruhan.