Venerable Master Chin Kung Akan Bersaksi Tentang Gus DurSyamsud Dhuha
Venerable Master Chin Kung/www.buddhanet.net Jakarta KABARHAJI-- Almarhum KH. Abdurahman Wahid atau Gus Dur merupakan fenomena tersendiri di Indonesia. Seakan tidak pernah selesai membicarakan Gus Dur karena luasnya pergaulan selama hidupnya.
Sebuah acara seminar dengan tema meneruskan spirit Gus Dur akan digelar 10 Januari 2011 di hotel Borobudur, Lapangan banteng barat, Jakarta Pusat. Seluruh tokoh agama akan bersaksi tentang kehidupan Gus Dur.
"Seminar ini dimaksudkan untuk meneladani kiprah Gus Dur dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara, selain itu untuk menatap masa depan Indonesia yang lebih baik dari sisi keharmonisan hubungan antar agama,"penanggung jawab pelaksana acara tersebut Eddie Kusuma dalam siaran pers yang diterima Antara, Jumat.
Tokoh Buddha China, Venerable Master Chin Kung, lanjut Eddie, akan direncanakan hadir, sahabat Gus Dur yang sangat mengedepankan masalah multikulturalisme dan pluralisme, yang akan menjadi pembicara kunci.
"Master Chin Kung akan menyampaikan pikiran dan pandangannya dengan topik pendidikan akan membangun persatuan dan kesatuan bangsa", lanjutnya.
Seminar ini direncanakan akan dibuka oleh menteri Agama (Menag) RI, H.Suryadharma Ali. Beberapa tokoh nasional lintas agama akan hadir antara lain KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) dari Islam, Sekjen PGI Pdt Bambang Wijaya dari kr****n, Franz Magnis Suseno dari Katholik, Maha Bhiksu Dutavira Sthavira (Suhu Beny) dari Buddha, Bingki Irawan dari Khong Hu Chu, Indra Udayana dari Hindu dan Taosu Kusumo dari Tao.(KH)
Venerable Master Chin Kung: Pendidikan Agama Kunci PerdamaianJakarta KABARHAJI-- Acara peringatan satu tahun wafatnya almarhum KH.Abdurahman Wahid atau Gus Dur yang diselenggarakan panitia lintas agama menjadi istimewa karena kedatangan salah satu sahabat dari tokoh Buddhis, Venerable Master Chin Kung.
Venerable Master Chin Kung yang berasal dari negeri Tiongkok ini mengenal Gus Dur lebih dari 10 tahun. Tokoh perdamaian dunia ini sangat kagum dengan almrahum. Selama berteman dengan Gus Dur benar-benar merasakan kehadiran tokoh agama yang arif dan bijaksana.
"Saya benar-benar merasakan kehadiran Gus Dur, pemikiran dan spirit beliau harus dilestarikan untuk menciptakan kedamaian", ujar Venerable Master Chin Kung dalam Testimoni satu tahun wafatnya Gus Dur di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (10/01/2011).
Dalam kesempatan ini beliau juga menyampaikan sebuah makalah dalam seminar dengan topik "Pendidikan Agama untuk Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa". Venerable Master Chin Kung yang juga tokoh perdamaian menyampaikan, bahwa perdamaian dunia bisa diwujudkan karena pendidikan agama yang benar.
"Inti agama adalah pendidikan. Seandainya pendidikan keluarga, sekolah, masyarakat dan agama dapat mengharmoniskan dan membentuk satu pendidikan holistik, secara alamiah, masyarakat akan damai dan makmur, negara pun pasti menjadi kuat, dan dunia tentu akan harmonis", ujar Sahabat Gus Dur ini.(KH)
Master Chin Kung: Pendidikan Agama Panduan Menuju Masyarakat Harmoni Jakarta, (Analisa)
President Pure Land Learning College Association, Inc., Australia Prof. Venerable Master Chin Kung mengatakan, pendidikan agama adalah panduan untuk mewujudkan masyarakat yang harmoni dan hidup bahagia.
"Pendidikan agama harus menjadi prioritas," ungkap Master Chin Kung, dalam seminar nasional "Melestarikan Spirit Gus Dur Dalam Kebangsaan dan Multikulturisme: Pendidikan Agama untuk Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa" memperingati satu tahun wafatnya Gus Dur di Jakarta, Senin.
Master Chin Kung mengatakan, masyarakat modern sekarang berpendapat bahwa agama sebagai takhayul dan mereka menjauhinya, karena itu, para pemuka agama harus berinstrospeksi diri. Dalam seratus tahun akhir ini, di berbagai agama telah terjadi penurunan dalam berceramah.
Sebagian besar agama telah menjadi ritual, tidak kepada pemahaman untuk dipraktekkan, sehingga bagi umat yang tidak cukup paham, akan berperilaku fanatik agama dan emosional. "Dalam keadaan seperti ini, kerjasama multi agama tidak akan bertahan lama. Sulit juga bagi kelompok multi etnis yang berbeda budaya, agama dan saling menghormati bisa terwujud," paparnya.
Namun Master Chin Kung yakin bahwa untuk memulihkan kondisi tersebut adalah melalui pendidikan agama . "Pendidikan agama adalah panduan untuk mewujudkan masyarakat yang harmoni dan hidup bahagia, menyelamatkan umat manusia dari bencana dan konflik," tuturnya. Menurut Master Chin Kung, jika agama hanya fokus pada ritual tanpa pemhaman mendalam dari esensi kitb suci, pemahaman ini sangat mudah membuat masyarakat menganggap bahwa agama adalah takhayul. "Ini sangat disesalkan," ujarnya.
Jika semua pemeluk agama dibimbing oleh pemuka agama dan tekun mempelajari ajaran agama universal tentang moralitas, etika, karma dan selanjutnya mencari konfirmasi bukti ilmiah dari filosofi untuk benar-benar mewujudkan semangat ketulusan dan saling kasih saying, maka bencana dan konflik dunia akan terurai dan diselesaikan secara efektif.
Pelopor Pluralisme
Mengenai sosok diri KH Abdurrahman Wahid, Master Chin Kung mengaku merasa sangat sedih kehilagan kawan yang sangat baik. " Kami ada di sini untuk berbagi tentang pendidikan agama untuk dapat mendorong perdamaian dunia yang harmoni. Ini merupakan cita-cita Gus Dur," katanya.
Ketua Mahkamah Konstitusi,Mahfud MD mengatakan, Gus Dur merupakan pelopor pluralisme. "Pada awalnya Gus Dur penganut Islam Eksklisifme. Pada tahun 1980-an Gus Dur berubah total. Islam harus menjadi gerakan cultural bersama dengan kultur agama lain membangun Indonesia," katanya.
Namun yang terpenting lanjut Mahfud, adalah bagaimana kita merumuskan langkah melanjutkan gagasan Gus Dur untuk membangun negara dalam pluralism. Sementara itu Ny. Shinta Nuriyah Wahid mengungkapkan, seluruh hidup Gus Dur diabdikan untuk perjuangan demi tegaknya kebenaran dan memberantas kezaliman.
Dalam perjuangan tersebut banyak tantangan yang dihadapi. "Namun Gus Dur adalah sosok yang teguh pendiriannya, sehingga beliau pantang mundur, walaupun dapat ancaman," ungkapnya. "Gus Dur menaburkan benih-benih pluralism. Kini menjadi tanggung jawab kkita bersama untuk merawat dan memeliharanya agar tumbuh dan menjadi tempat berteduh bagi semua anak bangsa," tambahnya. (try)
The Siddha Wanderer
*Itu sekilas liputan kegiatan beliau di Jakarta....hehehe