betul, tapi "seharusnya" seorang guru bisa memilih istilah yang lebih mudah di mengerti dan tidak menyesatkan. bahkan dari istilah yang mudah saja bisa menyesatkan apalagi istilah yang "ANEH" aye rasa bisa membuat pendengar atau murid lebih tidak mengerti.
Tergantung guru dan muridnya. Masing-masing harus saling menyesuaikan. Mungkin bagi satu orang, istilah tersebut membingungkan/menyesatkan, tapi bagi yang lain, ada kecocokan. Sekarang ini memang tidak ada guru yang sempurna. Semua masih terbatas pada kecenderungannya masing-masing. Jadi hanya cocok bagi sebagian orang (yang memiliki kecenderungan sama), tapi tidak cocok dengan lainnya.
Bagi murid yang tidak cocok dengan satu guru, memang sebaiknya tidak berguru padanya, tapi bukan berarti langsung menilainya tidak benar. Demikian juga bagi guru yang tahu tidak cocok, lebih baik tidak mengajarkan murid tersebut, namun tidak bijak kalau menilainya bodoh.