//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - GandalfTheElder

Pages: 1 ... 3 4 5 6 7 8 9 [10] 11 12 13 14 15 16 17 ... 95
136
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 10 October 2011, 06:37:59 AM »
Quote
karena Buddha adalah seorang BUDDHA..!! BUKAN BODDHISATVA...yg masih nolong2 gk jelas..

Buddha cuma prioritaskan untuk mengajar Dhamma..bukan untuk menghentikan perang..!!

tapi kalo Boddhisatva Tibetan khan terkesan sakti..kuat...ada beberapa sutra mereka juga tulis kalo mereka kuat banget apa lah itu lah..~~ LOL

Tetapi dalam Vajrayana, tetap tidak ada yang sehebat Samyaksambuddha Gotama dalam masa sekarang ini! Anda sih belum membaca betapa hebatnya dan luar biasanya Samyaksambuddha Sakyamuni menurut Vajrayana.  ^-^

Hahahahaha... dan semua Bodhisattva, prioritasnya juga sama: mengajar Dharma!! wakakakak.... aneh" aja... LOL

Dan naskah" Vajrayana pun sama: semua tunduk pada HUKUM KARMA, karena yang alamiah adalah Hukum Karma.

Sesakti apapun, sekuat apapun, emang ada ya yang bisa ngelangkahin hukum karma?  :)) baca Lamrim!

Eehhh Bodhisattva diomong suka nolong ga jelas, berarti anda mengatakan bahwa dari kelahiran lampau Jataka Bodhisattva Siddharta sampai Bodhisattva Megha (Sumedha) semuanya adalah nolong-nolong gak jelas, Sang Buddha merawat bhiksu sakit sampai sembuh adalah nolong-nolong gak jelas, Sang Buddha menghampiri dan menghibur seorang putri raja Prasenajit yang buruk rupa adalah nolong-nolong gak jelas, Sang Buddha yang menerima Svagata si pembawa sial yang menangis dengan penuh luka dengan tangan terbuka dianggap nolong" gak jelas? Sang Buddha yang menolong bhiksu yang buta dengan membantunya menjahit dianggap nolong-nolong gak jelas? Karena semua Bodhisattva juga nolong-nolong seperti itu broo.....hahahhaha

Quote
jadi maksud loe itu, Boddhisatva2 emank sengaja kasih Tibet dijajah biar seluruh dunia bisa belajar Buddhism gitu?
Agama Buddha menyebar di seluruh dunia emankne harus mengorbankan Tibet??...kalo Boddhisatva gitu hebat, gitu sakti...kenapa Komunis di cina gitu hebat?...padahal disono dulu Buddhist semua... salah satu pusat Mahayana...
inget loh...penduduk RRC itu paling gede didunia, kalo mereka semua jadi Buddhist (in case Komunis ancur) bukannya lebih baek?...
anyway, cara mikir loe itu BIAS! bukan CRITICAL..!! itu kayak orang2 blind faith...LOL

Hahahahha Bodhisattva tidak ngasih Tibet supaya dijajah, tetapi HUKUM KARMA yang ngasih Tibet buat dijajah. Salahin HUKUM KARMA ajah! Karena Bodhisattva bekerja juga menurut hukum Karma, nggak bisa ngelangkahin seenak udel...hahahah

Justru para Bodhisattva di sana pinter" loh.... karena KARMA-nya lagi berbuah kaya gitu, mereka tidak surrender, justru memanfaatkan kesempatan itu untuk menyebarkan Dharma ke seluruh dunia.

Hahahahahha tanpa Dalai Lama pun dan tanpa kehancuran Komunis pun, Buddhisme di RRC sana sudah sangat sangat berkembang dengan para Suhu Mahayana di sana yang ciamik ciamik.... makanya lihat perkembangan Buddhisme di sono, banyak tuh di berita-berita dunia!

Dan asal tahu ajah yah.... Buddhisme sudah mengalami kemerosotan jauh sejak zaman Dinasti Man Qing sebelum pemerintahan Komunis! Belajar sejarah bro! dari dulu pancet ae..hahah

Quote
Inget gk case Rinpoche Fery itu?...LOL
lagepula yg kasih pengakuan juga orang2 sendiri lar...KKN itu mah...

Bleh... itu mah karmanya, lagian kesalahannya adalah malapraktik bukan? Tidak seburuk yang orang duga dengan mengatakannya sebagai pembunuh, dsb. Lagian niatnya nolong eh tp salah malah malapraktik.

Pabongkha Rinpoche mengatakan bahwa para Tulku harus senantiasa menjaga perilaku mereka. Kalau tidak ya kelahiran alam rendah menanti. Semua tunduk pada HUKUM KARMA. Seperti pada kasus praktisi Buddhis agung Ra Lotsawa, beliau membunuh beberapa Tantrika termasuk putra dari Marpa, alhasil beliau terlahir di alam neraka.

Quote
ini mirip banget ama teori Hindhu...LOL

Jelaskan menurut teori Hindu gimana? miripnya di mana? dan saya akan terus menanyai anda kalau saya nggak ngertos. Siap?

Quote
Jelaskan kemiripannya dan saya akan terus menanyai anda. Siap?
anjing gw punya metta juga, emanasi dari Buddha Gotama juga donk..
berarti gw patut berguru ama anjing gw?..:S
trus kalo nanti abis berguru ama anjing gw, kalo karuna gw tinggi juga, berarti gw emanasi dari Avalokhitesvara juga?...

Oohh banyak tuh kisah inspirasi dari perilaku hewan (kaya Hachiko, dll) dan para pencinta hewan seperti PETA pun akan menghargai beberapa hal" dari kehidupan binatang yang jadi inspirasi mereka, sadar atau tidak.

Wkwkwkwk.. sapa tau anjing anda bakal Buddha Samyaksambuddha, la wong di kitab Jataka Bodhisattva pernha lahir jadi binatang? hahaha... saya menghormati bukan jati dirinya sebgaai hewan, tapi dari kualitas welas asihnya sebagia makhluk hidup! hahahaha......

Ya silahkan... paling orang anggap anda edan karena anda mau menyamakan maitri karuna anda dengan Avalokitesvara.

 _/\_
The Siddha Wanderer

137
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 09 October 2011, 08:05:48 PM »
Great thanks for bro. menander!

Jadi ketahuan belangnya si Steve Cioccolanti ini...... termasuk Ravi Zacharias banyak juga belangnya.... kasihan sekali para misionaris Kristiani yang juga termakan propaganda mereka. Semoga semua orang mencari info yang benar, tidak serampangan.

 _/\_
The Siddha Wanderer

138
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 09 October 2011, 07:55:06 PM »
Quote
setiap orang memiliki benih kebuddhaan, tidak dapat berati bahwa setiap orang bisa menjadi Buddha, atau sebaliknya ?

Jika dikatakan begitu, seberapa banyak kah orang yang tidak tercerahkan pada zaman Buddha Gautama ?

Lantas, mengapa dikatakan semuanya berasal dari "dia" ?Bukankah seharusnya "Tathagata" sendiri itu "tiada aku/anatta" ?

Mohon pencerahannya.. Anumodana

Quote
Saya jadi sedikit bingung, Dhamma itu ibaratnya anatta, bagaimana caranya kita berasal dari "bukan diri kita sendiri" ?

Setiap orang memiliki benih ke-Buddhaan, berarti ia memiliki potensi untuk menjadi Buddha dalam hidup kali ini aupun yang selanjutnya, tergantung bagaimana ia melatih diri untuk mencapai tujuan tersebut.

Hmm... mengenai Anatman, ada baiknya baca tulisan saya dulu di topik Sunyata, Alaya:

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19035.0

Yang paling penting... dipahami bahwa anatman itu tidaklah berrati kosong melompong, justru anatman / anatta adalah segala-galanya, penuh dengan potensi dan kreativitas.

Quote
exactly..!!

Bhikkhu2 Tibetan Buddhism aja gk bisa ngebebasin Tibet...mana Abhinna-nya?...

Seorang manifestasi Avalokhitesvara kalah dengan si dictator Mao?!...

Saya balik nanya deh....

Apakah Sang Buddha Gotama bisa menghentikan pembantaian kaum Sakya? Jawab: Tidak bisa.

Tanya dong: Mana Abhinna Sang Buddha?

Jawab: eehh... semua ya balik ke KARMA

Bro... anda hanya melihat sisi buruknya, justru sisi baiknya karena kediktatoran Mao, ajaran Vajrayana menyebar di seluruh dunia dan banyak ornag yang tersentuh hidupnya oleh Dalai Lama dan Vajrayana, dan membuktikan pengaruh positif Vajrayana dan nasehat" Dalai Lama pada diri mereka. Buktinya di Eropa dan Amerika, setiap kali ada acara akbar Vajrayana yang datang selalu ribuan sampai puluhan ribu, semuanya bule-bule dan banyak juga yang masih muda. Bukankah abhijna dan kekuatan Dharma beliau sebagai emanasi Avalokitesvara sangat sangat berhasil? Menyelamatkan dan menolong para makhluk?

Quote
gw selalu anggap itu semua cuma boong2in orang... manifestasi lar bla bla bla...gw nanti ngaku sendiri manifestasi , dan  Manifestasi dari Amithaba, dan semua makhluk itu manifestasi dari Buddha tertinggi...bisa juga khan? lama2 jadi mirip aliran sesat Maitreya...LOL

Masalahnya di Vajrayana sistemnya tidak ada yang ngaku sendiri, tapi diakui pihak lain serta setelah proses panjang dan validasi di antara guru-guru agung, jadi tidak sembarangan.

Semua makhluk memiliki Tathagatagarbha, semuanya memang sebenarnya pada hakekatnya adalah emanasi dan "putra" Buddha, namun tidak semua berhak menyandang gelar "emanasi Nirmanakaya" (Tulku), yang dikhususkan bagi arus kesadaran makhluk yang dapat mewujudkan Nirmanakaya dan memiliki kualitas agung seperti Sang Bodhisattva.

Dikatakan bahwa semua guru Dharma yang mengajarkan Dharma sejati di dunia ini semuanya adalah emanasi Shakyamuni Buddha. Jadi ya menurut Vajrayana, para Ajahn, para Rinpoche, para Fashi yang benar semuanya adalah emanasi Buddha Shakyamuni.

Tsongkhapa memiliki kualitas welas asih, kekuatan dan kebijaksanaan yang setara dengan Avalokitesvara, Vajrapani dan Manjusri, maka dikatakan beliau merupakan emanasi Nirmanakaya dari ketiga Bodhisattva tersebut. Maka bisa dikatakan emanasi adalah hubungan batin yang khusus dengan Sang Bodhisattva. Tsongkhapa dan Manjusri juga merupakan dua entitas kesadaran yang berbeda, karena Tsongkhapa pun sering bertanya jawab Dharma langsung dengan Manjushri.

Lagian omg" bro. Sol, anda kan pernah bekerja di Kechara (CMIIW), sudah pernah bertanya jawab Dharma langsung dengan Tsem Tulku Rinpoche apa belum? Kalau anda mau tahu lebih jelasnya, bisa tanya pada beliau.  ;D

Tapi Dalai Lama emanasi atau bukan, ya ga usa diributin, la beliau pernah ditanya apakah beliau benar" Avalokitesvara? Dalai Lama bilang (plesetan) eh lebay banget loe.... gua sih cuma a simple monk!

 _/\_
The Siddha Wanderer

139
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 09 October 2011, 07:31:23 AM »
Quote
Teori macem2 itu intinya Cuna satu, yang penting nibbana...

Claim Tibetan Buddhism tentang mereka mencapai sammasambuddha di kehidupan ini itu gk make sense...

Mana mungkin sang Buddha gotama emanasi lagi...kale emanasi lagi, itu namanya boddhisatva

Ya benar, Buddhisme apapun, Realita Absolut yang dipegang ujung"nya memang Satu, Nirvana.

Tidak cuma Tibetan, aliran Mahayana seperti Tiantai dan Nichiren serta Tantra Timur Shingon juga demikian. mencapai Anuttara Samyaksambodhi dalam hidup kali ini. Tapi pencapaian ini tentu berbeda dengan Samyaksambuddha Nirmanakaya Agung Buddha Gotama (yang membutuhkan waktu berkalpa-kalpa).

Kalau dikatakan orang bisa mencapai Nirmanakaya Agung seperti Buddha Gotama dalam hidup ini, maka itu yang dikatakan gak make sense sama sekali.

Yah gampangnya itu "pencerahan 'Sravaka Buddha' versi Mahayana", yang bisa dicapai dalam hidup kali ini.

Ya. Contoh emanasi Buddha Shakyamuni: Padmasambhava yang kemudian terlahir kembali sebagai Jey Tsongkhapa. Emanasi ini tidak terbayangkan, satu Buddha bisa beremanasi menjadi banyak makhluk. Seperti Avalokiteshvara beremanasi menjadi Karmapa, Dalai Lama, Zurmang Drukpa, dll. Dan satu pribadi Jey Tsongkhapa bisa merupakan emanasi dari 3 Bodhisattva sekaligus seperti Avalokiteshvara, Manjusri dan Vajrapani.

Panchen Lama adalah emanasi Amitabha Buddha dan punya garis silsilah emanasi sendiri menurut catatan sejarah Vajrayana Tibetan. Emanasi adalah kemampuan yang dimiliki Bodhisattva bhumi ke-7 sampai atas yaitu Samyaksambuddha. Kalau di bawah bhumi ke-7, yah masih harus reinkarnasi terus, bukan emanasi, karena mereka masih terikat lobha, dvesa, moha.

 _/\_
The Siddha Wanderer

140
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 08 October 2011, 10:01:32 PM »
Quote
perang dingin....
kabor akh....
wkwkwkw...
=)) =))

Upss... gak laaa  ^-^... santai...

 _/\_
The Siddha Wanderer

141
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 08 October 2011, 08:46:48 PM »
Quote
adi inti-nye itu seorang Buddha masih ber-inkarnasi?!..LOL

tidak ada istilah memasuki "Dharmakaya" maka "Dharmakaya" itu gk exists....LOL tidak ada Dharmakaya karena itu cuma teori, bukan dimensi...LOL

Mahayana suka main2 kata biar orang bingung aja~ sebenarnya seh sama aja ama arti dari Nibbana~ LOL

LOL :)) ya emang sama arti dengan Nirvana. Tapi penjabaran Mahayana lebih lebar - Apratishtita Nirvana  ;D

Wkwkwk ya iya la, kalau nggak "reinkarnasi" lagi, nggak ada Dalai Lama, Karmapa, dll. Ups jangan reinkarnasi deh, lebih enak maen kata "emanasi".

 _/\_
The Siddha Wanderer

142
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 08 October 2011, 05:38:50 PM »
Quote
ajaran mahayana susah sekali...
saya kaga ngerti... :'( :'( :'(

Hahaha bicara soal filosofi "theologia", memang tidak semudah itu. La ajaran" dr Theravada aja di vihara masih banyak orang yang gak ngeh alias bingung sendiri. Yang penting mau belajar, pelan-pelan.

Apalagi mungkin saya yang kurang pinter menata bahasa spy mudah dipahami...hahaha

 _/\_
The Siddha Wanderer

143
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 08 October 2011, 09:59:49 AM »
Quote
thx atas penjelasannya bro gandalf...
sekarang yang ingin saya tanyakan lagi, kalau memang tathagatagarbha adalah seorang sosok pencipta 'makhluk', lalu apakah sampai sekarang 'makhluk' itu masih terus di'lahir'kan oleh tathagatagarbha???
kalau begitu makhluk mencapai nirvana=>memasuki dharmakaya=> dharmakaya melahirkan kembali 'makhluk'...
bukannya rantainya malah tidak berhenti kalau seperti itu??
bukan bermaksud offend yah...

Walah bukankah sudah saya jelaskan kalau istilah "sosok pencipta" tidaklah tepat? Maka mari tiadakan istilah itu.

Bukankah sudah saya jelaskan, Dharmakaya adalah hakekat dunia kita ini, tidak ada istilah "memasuki" Dharmakaya karena Dharmakaya bukan untuk dimasuki dan sekarang anda sudah ada dalam Dharmakaya, mau masuk ke mana lagi?

Rantai ini memang "tidak akan" berhenti karena memang pada dasarnya tidak ada rantai yang berjalan, kosong atau Shunyata. Seorang Buddha merealisasi bahwa semuanya ya apa adanya, "tidak ada" rantai yang sedang "berjalan/berhenti" itu, semuanya PROSES, sebab akibat, bebas dari dualisme apapun. Itulah kenyataan. Sang Buddha telah menyadari sepenuhnya kenyataan dan mampu untuk mengendalikannya, sedangkan kita manusia biasa dijadikan boneka oleh kenyataan dan kita melihatnya sebagai roda tumimbal lahir yang penuh penderitaan.

Seorang Buddha akan terus 'terlahir kembali' dengan tubuh emanasi Nirmanakaya, memandang kelahiran kembali sebagai proses yang indah. Life is beautiful dan hidup adalah kesempatan untuk memperindahnya dengan membawa kebahagiaan bagi semua makhluk, apa yg disebut "penderitaan" dapat kita gunakan untuk memperindah hidup.

Thich Nhat Hanh menceritakan sebuah kisah di mana seorang puteri menegur ayahnya yang mengeluhkan anitya (ketidakkekalan). Ia berkata" bukankah kalau tidak ada anitya, ayah tidak akan melihatku menjadi besar dan dewasa kaya gini?" Sang ayah langsung tersentak. Ya, bukankah anitya itu indah? Luar biasa menjadi dewasa, luar biasa menjadi tua, luar biasa seseorang bisa wafat.

Alm. Steve Jobs, CEO Apple, seorang Buddhis Mahayanis Zen Caodong, mengatakan "I believe life is an intelligent thing, that things aren't random" dan "Death is very likely the single best invention of life. It is life's change agent. It clears out the old to make way for the new." dan gong-an yang menajdi kesukaannya dan sempat menjaid motto Steve Jobs adalah "Journey is the Reward."

Journey atau perjalanan, hidup dan mati adalah sesuatu yang luar biasa menakjubkan, indah pada awalnya dan indah pada akhirnya, kenapa Buddha harus "menghindari" hidup dan mati membuat sang rantai "berhenti"?

Justru Sang Buddha benar-benar membuat si rantai "berhenti", kalau Ia masuk kembali sebagai emanasi dan berproses ke dalam rantai ini atau yang disebut Apratishtita Nirvana (Nirvana yang tidak membeda-bedakan). What a beautiful "ending/neverending" story.  :)

Buddha merealisasi Samsara tidak berbeda dengan Nirvana, tidak ada dualisme, Shunyata (kosong). Kita memandang tumimbal lahir sebagai roda penderitaan, Sang Buddha memandang tumimbal lahir sebagai roda kehidupan yang indah, yang mana setiap pribadi terus berubah dan berkembang, Samsara sibuah menjadi Nirvana.

Transformasikan lahir tua sakit mati, dari penderitaan keterikatan menjadi empat kebahagiaan, demikian anjuran Sang Buddha. Mentransformasikan bukan menghindari. Lahir tua sakit mati adalah hakekat hidup yang shunya tanpa dualisme, apa adanya, hukum kenyataan di dunia ini.

==============================================================================

Ada satu kisah menarik antara pertemuan Master Zen Korea Seung Sahn dan para pendeta Kristiani yang berbaju hitam, mereka berdiskusi banyak tentang Buddhisme dan Kristianitas, sampai ada pendeta yang bingung dan menanyakan tentang poin utama tentang waktu dan tempat yang tidak terbatas. Seung Sahn kemudian langsung mendobrak meja dan semuanya terdiam.

Seung Sahn lalu menjawab: "Berpikir tentang penciptaan Tuhan adalah berpikir. Namun poin ini (memukul meja) adalah sebelum pemikiran. Poin (memukul) ini adalah sebelum Buddha dan Yesus. (Memukul) Poin ini adalah sebelum alam semesta (Memukul) Poin ini ada sebelum penciptaan Tuhan. Jika kamu dapat mencapai poin ini, kalian akan melihat Tuhan."

Para pendeta itu kemudian bertanya, "Baik, kalau begitu Master Zen, apakah anda bisa melihat Tuhan"?

Seung Sahn menjawab: "Baju kalian berwarna hitam!"

Seung Sahn kemudian mengatakan, "Saddharmapundarika Sutra menunjukkan bahwa poin ini [tindakan memukul meja] adalah sifat sejati kita dan sifat sejati semua fenomena. Sutra ini juga mengajarkan bahwa siapapun yang mencapai poin ini akan 'menjadi Buddha di kehidupan-kehidupan mendatang'. Ini adalah kalimat yang sangat menarik. Ini bukan berarti bahwa anda tercerahkan di kehidupan-kehidupan lain, kehidupan kita selanjutnya sebenarnya bukanlah kehidupan kita yang selanjutnya. Hal ini cuma perbedaan yang diakibatkan oleh kata-kata untuk mendeskripsikan sesuatu yang malampaui kata-kata. Tidak da tempat manapun di mana kita menjadi Buddha kecuali SAAT INI, DI TEMPAT INI.... 'kehidupan selanjutnya' bermakna SAAT INI." (Master Seung Sahn memukul meja dengan sangat keras).

===============================================================================

Maka bro. feiyu, jika anda mau tahu asal muasal manusia dan dunia, Tuhan dan semuanya, kuncinya hanya satu "SADAR SAAT INI" dan anda akan mengetahui semuanya. SAAT INI anda dapat mewujudkan Dharmakaya, Vairocana, Buddha Kuon Ganjo dari masa lampau yang tak terbatas, Sebab Akibat Pokok, Genesis dunia ini. So meditate!

Semua yg saya jabarkan dalam postingan-postingan sebelumnya dalam topik ini semuanya hanyalah tentang SAAT INI di tempat ini, kenyataan ini.

_/\_
The Siddha Wanderer

144
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 08 October 2011, 08:47:47 AM »
Quote
kelihatan sutra-sutra mahayana perlu "penafsiran"... dan hasil penafsiran bisa berbeda beda antara satu orang dengan orang lain.

Rata" saya banyak baca buku, "penafsirannya" rata" sama. Kisho Kurokawa dari Madhyamika dan Vijnanavada, Shiio Benkyoo dari Sukhavati Jodo Shu, Thich Nhat Hanh dari Linji Zen, Gene Reeves dari Rissho Kosei-kai (Nichiren), Daisaku Ikeda (Soka Gakkai - Nichiren) semuanya rata-rata sepandangan. Shunyata dalam Buddhisme Mahayana adalah Interbeing, Community, Symbiosis, Metabolism dengan potensi yang tak terbatas.

 _/\_
The Siddha Wanderer

145
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 08 October 2011, 08:28:09 AM »
Quote
dari kutipan sutra di atas,dapat kita perkecil sekaligus generalisir lingkup objek penglihatan kita:
???(DIPERTANYAKAN)-->MANUSIA YANG SUCI-->KEBODOHAN-->HUKUM SEBAB MUSABAB<-->RODA SAMSARA YANG TIDAK BERHENTI

lalu apakah sesuatu yang dipertanyakan itu?...sesosok Tuhan yang maha dan segala mahakah (MAHADEVA),? ataukah KEKOSONGAN yang TERKESAN KURANG LOGIC (karena jika asal muasal adalah kekosongan maka bisa dikatakan teori SPONTANITAS atau abiogenesis adalah benar dalam beberapa aspek)
*mohon tanggapan lebih lanjut, trims

Tidak ada istilah "manusia suci". Di atas dikatakan pada asalnya manusia itu suci, mungkin terjemahannya yg keliru, tp itu menunjuk pada Tathagatagarbha yang ada juga tidak ada, isi dan kosong, Dharmakaya.

Itulah jawaban anda apa itu yang dipertanyakan. Dharmakaya.

Saya pernah dengar ceramah Mingyur Rinpoche, para ilmuwan fisika kuantum ketika meneliti berbagai atom dan memeterelinya mereka menjadi sangat kebingungan, karena: semuanya KOSONG! Mingyur Rinpoche menjelaskan, yah para ilmuwan bisa bingung, tetapi kita Buddhis tidak akan bingung karena Buddhisme menganut Jalan Tengah antara Isi dan Kosong. Kosong yang Isi atau segala-galanya dan Segala-galanya atau Isi yang kosong.

Yah jadinya segala unsur di dunia ini kalau dipereteli ketemu hakekat yang sesungguhnya: kosong atau Shunyata. Tapi kekosongan dalam Buddhisme bukan kosong pasif, kekosongan Buddhisme adalah KEKOSONGAN AKTIF dan DINAMIS serta KREATIF yang disebut Shunyata atau Tathagatagarbha atau Pratityasamutpada, atau Dharmakaya. Isi dan Kosong saling bergantungan satu sama lain, kalau menurut fisika kuantum dan Buddhisme, Isi dan kosong itu hanya dua sisi koin yang berbeda.

Buddhisme tidak menganut spontanitas, karena pada dasarnya hakekat dunia adalah Ketersalingbergantungan. Spontanitas meniadakan hukum karma dan Pratityasamutpada. Pahami apa yang anda pertanyakan itu sebagai "Sebab dan Akibat Pokok yang Shunya karena Saling Bergantung" itulah ASAL MUASAL segala sesuatu, kondisi yang tidak terbayangkan oleh anda. Shunyata adalah Sebab Akibat Pokok, asal muasal segala sesuatu. Di dunia ini, semua muncul dan lenyap semuanya karena sebab dan akibat bukan? Kenapa anda tidak berpikir bahwa asal muasal segala sesuatu adalah Sebab Akibat Pokok?

Kalau anda belajar arsitektur, ini seperti anda belajar tentang "Ruang".... menurut anda Ruang itu ada atau tidak ada? atau kedua-duanya? kekosongan atau ke-isi-an?

Arsitek ternama Kisho Kurokawa mengutip Vajracchedika Sutra:

Ya eva subhute, Prajnaparamita
Tathagathena, bhasita sa eva aparmita
Tathagetena bhasita
Tena ucyate Prajnaparamita iti.


"Ruang" (space) itu tidak ada, tapi juga segala-galanya. Atman itu tidak ada/kosong (Anatman/Anatta), tapi jutsru karena itulah ia segala-galaya (Mahatman/Buddha/Dharmakaya).

The individual in the East Asian tradition is not the same as an individual of the West. He possesses no basis of self-existence within himself (Anatta / Anatman), but he has existence in the supra-individual which exists in the state of sunyata (Mahatman / Dharmakaya). (Kisho Kurokawa, architect)

 _/\_
The Siddha Wanderer

146
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 06 October 2011, 06:09:36 AM »
Quote
agak susah ya...
jadi intinya, 'makhluk' itu ada karena adanya tathagatagarbha??
kalau begitu, apa yang membedakan tathagatagarbha dengan sosok 'pencipta' di agama lain??

Wahh di agama apa ya? Masalahnya konsep di tiap agama beda-beda juga, sy harus bandingin sama yang mana? hahah...

Tapi singkatnya, Sosok Pencipta dalam agama Samawi berada di "luar" proses hidup dan mati, muncul dan lenyap, yang merupakan ciptaannya. Ia menjadi subjek personal absolut yang mengatur semuanya. Ia adalah murni Sebab, Absolut, tak tersentuh oleh akibat ciptaannya. Beberapa paham Hinduisme juga seperti ini.

Beberapa paham Hinduisme menyatakan bahwa segala sesuatu dan semua makhluk adalah bagian dari Brahman (Tuhan), non-dual,  dengan "Maya" sebagai proses kreatif Brahman yang membentuk dunia ini. Paham ini mendekati Buddhisme, bedanya mereka menyatakan bahwa setelah pencerahan seseorang melebur dengan Brahman, Sang Atman Dunia dan kehilangan identitas personalnya.

Sedangkan paham Dharmakaya dalam Buddhisme, sebagai Ketuhanan Buddhis, mencakup semuanya. Dharmakaya tidak berada di luar Samsara dan bukan semata-mata Nirvana. Dharmakaya ada dalam Samsara, sehingga pencerahan dimungkinkan selagi orang berada di dalam samsara. Ini menunjukkan bahwa agama Buddha bukan agama khayal, karena Ketuhanan atau keBuddhaan dapat dialami saat ini dalam hidup ini dalam dunia ini, dalam satu kesempatan, beberapa kesempatan, banyak kesempatan atau selama-lamanya.

Bukan cuma makhluk, segala sesuatu, ada karena Dharmakaya yang mencakup Kebajikan Pokok dan Kesesatan Pokok, Samsara dan Nirvana, baik dan jahat. Maka dari itu seperti yang bro william sendiri katakan sebagai reply pada sugianto, bila seseorang tercerahkan maka ia melampaui baik dan jahat. CMIIW

Meminjam istilah Upasaka Saccako, Dharmakaya "memancarkan" realita, bukan "menciptakan". Senter tidak menciptakan cahaya, tetapi ia memancarkan cahaya, yang merupakan hasil kesatuan berbagai sebab dan akibat. Karena Dharmakaya adalah hukum karma, Pratityasamutpada, serta Nirvana dan Tanah Suci itu sendiri. Dharmakaya memancarkan proses kreatif dunia ini, Ia bagaikan DNA mental dan fisik.

Dengan demikian, dunia ini ada bukan hasil kebetulan atau chaos, tetapi merupakan proses kreatif Dharmakaya dan segala tujuan umat manusia dibentuk dari sana.

Seorang Buddha tidak melenyapkan Samsara, beliau mentransformasikan Samsara menjadi Nirvana, ini makna terbebas yang sesungguhnya. Dunia yang anda sebut Samsara ini, seorang Buddha akan melihatnya sebagai alam Buddha, sepenuhnya murni dan damai, karena beliau telah menyadari sepenuhnya apa sih Samsara itu. Nirvana adalah hakekat sejati Pratityasamutpada.

Menyadari Dharmakaya membangkitkan Kebajikan Pokok menjadi Buddha, tidak menyadari Dharmakaya dan malah mengembangkan tiga racun, akan membawa pada kelahiran di alam neraka. Maka dari itu manusia memilih sendiri tujuan hidupnya, sepenuhnya free will dia mau ke arah mana. Free Will adalah unsur dari Dharmakaya, Dharmakaya bukan Sosok absolut yang mengatur kehendak manusia. Ia adalah alaya vijnana, dasar kesadaran dan kehendak  manusia.

Lantas apa tujuan Buddha hadir di dunia ini, adalah membawa semua orang agar bertujuan menjadi Buddha, tujuan sejati semua makhluk. Manusia punya free will, mereka dapat memutuskan mau jadi baik atau jahat, tetapi bukankah kita semua dihimbau untuk menjadi baik? Demikian kita dihimbau oleh para Buddha agar mentransformasikan Samsara menjadi Nirvana, memurnikan alaya-vijnana menjadi amala-vijnana, merealisasi Dharmakaya murni dan Ke-Buddhaan. Itulah tujuan sejati semua makhluk, mengubah alaya menjadi amala, kesdaraan kesembilan yang murni, yang memaksimalkan Kebajikan Pokok dan memurnikan Kesesatan Pokok.

Maaf kalau saya juga masih snagat terbatas dalam menjelaskan.

 _/\_
The Siddha Wanderer



147
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 06 October 2011, 05:22:23 AM »
Quote
dengan kata lain, tujuan umat Buddhis adalah terbebaskan dari dharmakaya

Lebih tepatnya, Samsara dan Nirvana ada dalam Dharmakaya.

Penjelasannya, lihat bahasan saya ttg Kebajikan dan Kesesatan Pokok, diskusi dengan sugianto.

 _/\_
The Siddha Wanderer

148
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 05 October 2011, 09:10:18 PM »
Quote
berarti manusia ini ada karena "dilahirkan" oleh adi buddha dharmakaya gitu???
bukan bermaksud offend yah, cuma penasaran... :) :)
mohon pencerahannya..

Istilah awamnya begitu. Tapi kalau mau ditelusuri lagi istilah itu masih tidak tepat.

"Dilahirkan oleh" menunjuk pada satu Sebab, sedangkan Dharmakaya terdiri dari dua unsur: Sebab Akibat Pokok. Bila memahami Dharmakaya sebagai Sebab Akibat maka pada hakekatnya tidak ada yang namanya benar-benar  "dilahirkan", semua hanyalah proses muncul dan lenyap, suatu konser abadi yang saling berkesinambungan. Lahir - mati - lahir - mati - lahir - mati.

Proses ini adalah bagian dari Dharmakaya sendiri, wujud nyata Dharmakaya. Dharmakaya tidak "meng-'atas'-i" sang proses yang tengah terjadi.

 _/\_
The Siddha Wanderer

149
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 05 October 2011, 08:35:30 PM »
Quote
maksudnya semua kepribadian yang ada sekarang ini berasal dari adi buddha dharmakaya??
bisa tolong dijelaskan lebih lanjut?? soalnya saya masih kurang paham mahayana...

Ya, baik personal maupun impersonal, berasal dari Adi Buddha Dharmakaya, sang Tathagata. Setiap orang memiliki sifat Ke-Buddhaan atau Tathagatagarbha yang inheren dalam diri mereka. Tathagatagarbha adalah alaya-vijnana, dasar dari kesadaran dan keberadaan manusia. Rahim Buddha (Tathagatagarbha) itu dapat melahirkan Tathagata atau amala-vijnana (kesadaran alaya yang telah dimurnikan), apabila terus dipoles dan dibersihkan.

Karena merupakan dasar keberadaan manusia, maka Dharmakaya disebut sebagai asal muasal manusia.

Karena sifatnya Shunyata dan Anatman, maka Dharmakaya tidak terbatas, tidak terhingga, tidak berhujung, namun menjangkau semuanya. Dharmakaya bercirikan Pratityasamutpada dan Sebab Akibat yang saling bergantung. Asal muasal segala sesuatu adalah suatu jaringan sebab akibat yang saling berkesinambungan. Tidak ada Penyebab Prima Causa, yang ada hanyalah Sebab Akibat yang terus berjalan secara dinamis, sehingga ada kemunculan dan ada kelenyapan, ada asal ada akhir, ada akhir ada asal.

 _/\_
The Siddha Wanderer

150
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 05 October 2011, 08:07:03 PM »
Quote
Quote
-evolusi itu belum tentu benar dan belum tentu salah juga...
Memang. Tetapi temuan-temuan dan bukti-bukti sains mengarah ke sana, yaitu makin lama evolusi makin terbukti.

Quote
-setiap yang ada pasti berasal,...dan lagi2 jwbn2 d atas mmbwa qta mnju kpda suatu jwbn yg tdk berhujung...........abbshara bknkh juga makhluk dri 31 alam khdupan?...dan makhluk dlm 31 alam khidupan ini mngalami punarbhava dan samsara..bsa naik atw turun alamnya.......jadi dikatakan sbgai suatu "asal"tntu tdk berhujung......

Ya tentu tidak berhujung. Manusia dan segala fenomena alam berasal dari Adi Buddha Dharmakaya yang tidak berhujung, maka asal muasal manusia juga tidak berhujung.

Quote
-baik deva,brahma,buddha smwanya tag lpas dri suatu proses kemunculan lbh dulu dan asalmuasal.lalu dri mna smwa ini sesungguhnya berasal?

Mahayana: "Adi Buddha Dharmakaya" dengan sebutan "Vajradhara", "Vairocana" atau "Samantabhadra". Semuanya berasal dari Sang Absolut ini, yang bercirikan Shunyata.

Quote
-Jadi, apakah Nv Wa itu bnr ada? dan dlm buddhisme d mnakah kdudukannya?
Tidak tahu. Tapi setelah Buddhisme masuk di Tiongkok dan Jepang, dewa-dewa primeval yang seperti Nu Wa, Fu Xi, Cang Jie, Amaterasu, Amenominakanushi mikoto adalah para makhluk alam Brahma.

Quote
-Pan Gu dlm Hinduisme atw Buddhisme? kdudukannya juga?
Tidak ada. Tetapi kisahnya dapat disepadankan dengan Brahma.

Quote
-LaoMu berarti sesungguhnya itu emanasi dri Buddha Amitabha yah?
Bukan.
Wusheng Fumu yang emanasi Amitabha. Wusheng laomu berevolusi menjadi individu yang cukup berbeda dari Wusheng Fumu. Apalagi memang dari asalnya, hanya kaum heterodoks yang menyebut Wusheng Fumu emanasi Amitabha. Institusi Buddhis resmi tidak pernah menyatakan demikian.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Pages: 1 ... 3 4 5 6 7 8 9 [10] 11 12 13 14 15 16 17 ... 95