//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: TERJAJAH EXXON MOBILE  (Read 2864 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline wong cilik

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 48
  • Reputasi: 4
  • Gender: Female
  • Be Simple Be Humble
TERJAJAH EXXON MOBILE
« on: 04 July 2010, 12:09:56 AM »
Terjajah ExxonMobil di Cepu

Oleh: Kwik Kian Gie

Kali ini saya tidak akan membahas tentang pengertian subsidi -apakah
itu sama dengan uang tunai yang harus keluar atau tidak- dan hal-hal
teknis lain seperti itu. Saya akan membahas tentang negara kaya yang
menjadi miskin kembali karena terjerumus ke dalam mental kuli yang oleh
penjajah Belanda disebut mental inlander. Mental para pengelola ekonomi
sejak 1966 yang tidak mengandung keberanian sedikit pun, yang menghamba,
yang ngapurancang ketika berhadapan dengan orang-orang bule.

Ibu pertiwi yang perut buminya mempunyai kandungan minyak sangat
besar dibanding kebutuhan nasionalnya, setelah 60 tahun merdeka hanya
mampu menggarap minyaknya sendiri sekitar 8 persen. Sisanya diserahkan
kepada eksplorasi dan eksploitasi perusahaan-perusaha an asing.

Apa pekerjaan dan sampai seberapa jauh daya pikir para pengelola
ekonomi kita sejak merdeka sampai sekarang? Istana Bung Karno dibanjiri
para kontraktor minyak asing yang sangat berkeinginan mengeksplorasi dan
mengeksploitasi minyak bumi di Indonesia. Bung Karno menugaskan Chairul
Saleh supaya mengizinkannya hanya sangat terbatas. Putrinya, Megawati,
bertanya kepada ayahnya, mengapa begitu? Jawaban Bung Karno kepada
putrinya yang baru berumur 16 tahun, "Nanti kita kerjakan sendiri
semuanya kalau kita sudah cukup mempunyai
insinyur-insinyur sendiri."

Artinya, Bung Karno sangat berketetapan hati mengeksplorasi dan
mengeksploitasi minyak oleh putra-putri bangsa Indonesia sendiri.
Mengapa sekarang hanya sekitar 8 persen? Lebih menyedihkan ialah
keputusan pemerintah memperpanjang kerja sama dengan Exxon Mobil (Exxon)
untuk blok Cepu selama 20 tahun sampai 2030.

Begini ceritanya. Exxon membeli lisensi dari Tommy Soeharto untuk
mengambil minyak dari sebuah sumur di Cepu yang kecil. Exxon lalu
melakukan eksplorasi tanpa izin. Ternyata ditemukan cadangan dalam
sumur yang sama sebanyak 600 juta barel. Ketika itu Exxon mengajukan
usul untuk memperpanjang kontraknya sampai 2030. Keputusan ada di tangan
Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (DKPP). Dua dari lima anggota
menolak. Yang satu menolak atas pertimbangan yuridis teknis. Yang lain
atas pertimbangan sangat prinsipil.

Dia sama sekali tidak mau diajak berargumentasi dan juga sama sekali
tidak mau melihat angka-angka yang disodorkan Exxon beserta para
kroninya yang berbangsa Indonesia. Mengapa? Karena yang menjadi
pertimbangan pokoknya, harus dieksploitasi bangsa Indonesia sendiri,
yang berarti bahwa Exxon pada 2010 harus hengkang, titik. Alasannya
sangat mendasar, tetapi formulasinya sederhana. Yaitu, bangsa yang 60
tahun merdeka selayaknya, semestinya, dan seyogianya mengerjakan sendiri
eksplorasi dan eksploitasi minyaknya. Bahkan, harus melakukannya di mana
saja di dunia yang dianggap mempunyai kemungkinan berhasil. Menurut
peraturan yang berlaku (sebelum Pertamina berubah menjadi Persero),
kalau DKPP tidak bisa mengambil keputusan yang bulat, keputusan beralih
ke tangan presiden. Maka, bola ada di tangan Presiden Megawati
Soekarnoputri. Beliau tidak mengambil keputusan, sehingga Exxon kalang
kabut. Exxon mengirimkan executive vice president-nya yang langsung
mendatangi satu anggota DKPP yang mengatakan "pokoknya tidak".

Dia mengatakan, sejak awal sudah ingin bertemu satu orang anggota DKPP
ini yang berinisial KKG, tetapi dilarang kolega-koleganya sendiri. KKG
tersenyum sambil mengatakan karena para koleganya masih terjangkit
mental inlander.

Lalu dia berargumentasi panjang lebar dengan mengemukakan semua angka
betapa Indonesia diuntungkan. KKG menjawab bahwa kalau dia ngotot sampai
seperti itu, apa lagi latar belakangnya kalau dia tidak memperoleh
untung besar dari perpanjangan kontrak sampai 2030? Karena itu, kalau
mulai 2010, sesuai kontrak, Exxon harus hengkang dan seluruhnya
dikerjakan Pertamina, semua laba yang tadinya jatuh ke tangan Exxon akan
jatuh ke tangan Indonesia sendiri. Lagi pula, KKG menjelaskan bahwa
sudah waktunya belajar menjadi perusahaan minyak dunia seperti Exxon.
KKG bertanya kepadanya, "Bukankah kami berhak mulai merintis supaya
menjadi Anda di bumi kita sendiri dan
menggunakan minyak yang ada di dalam perut bumi kita sendiri?"

Eh, dia mulai mengatakan tidak bisa mengerti bagaimana orang
berpendidikan Barat bisa sampai seperti itu tidak rasionalnya! Jelas
KKG muntap dan mulai memberi kuliah panjang lebar bahwa orang Barat
sangat memahami dan menghayati tentang apa yang dikatakan EQ, dan bukan
hanya IQ. Apalagi, kalau dalam hal blok Cepu ini ditinjau dengan IQ juga
mengatakan bahwa mulai 2010 harus dieksploitasi oleh Indonesia
sendiri.

Bung Karno juga berpendidikan Barat dan sejak awal beliau mengatakan,
"Man does not live by bread alone." Dalam hal blok Cepu, dua argumen
berlaku, yaitu man does not live by bread alone, dan diukur dengan bread
juga menguntungkan Indonesia, karena laba yang akan jatuh ke tangan
Exxon menjadi labanya Pertamina.

Pikiran lebih mendalam dan bahkan dengan perspektif jangka panjang yang
didasarkan materi juga mengatakan bahwa sebaiknya blok Cepu
dieksploitasi oleh Pertamina sendiri. Mengapa? Jawabannya diberikan oleh
mantan Direktur Utama Pertamina Baihaki Hakim kepada Menko Ekuin ketika
itu bahwa Pertamina adalah organisasi yang telanjur sangat besar. Minyak
adalah komoditas yang tidak dapat diperbarui. Penduduk indonesia
bertambah terus seiring dengan bertambahnya konsumsi.

Kalau sekarang saja terlihat bahwa konsumsi nasional sudah lebih besar
daripada produksi nasional, di masa mendatang kesenjangan ini menjadi
semakin besar, dan akhirnya organisasi Pertamina yang demikian besar itu
akan dijadikan apa?

Apakah hanya menjadi perusahaan dagang minyak, dan apakah akan mampu
berdagang saja dalam skala dunia, bersaing dengan the seven sisters?
Maka visi jangka panjang Baihaki Hakim, mumpung masih lumayan
cadangannya, sejak sekarang mulai go international dan menggunakan
cadangan minyak yang ada untuk sepenuhnya menunjang kebijakannya yang
visiuner itu.

Menko Ekuin ketika itu memberikan dukungan sambil mengatakan, "Pak
Baihaki, saya mendukung sepenuhnya. Syarat mutlaknya ialah kalau Anda
ingin menjadikan Pertamina menjadi world class company, Anda harus juga
memberikan world class salary kepada anak buah Anda." Sang Menko Ekuin
keluar dari kabinet Abdurrahman Wahid. Setelah itu dia
kembali ke kabinet sebagai kepala Bappenas dan ex officio menjabat
anggota DKPP. Maka pikirannya masih dilekati visi jangka panjangnya
Pak Baihaki Hakim dan kebetulan direktur utama Pertamina ketika itu juga
masih Pak Baihaki Hakim. Tetapi, kedudukan kita berdua sudah sangat
lemah, karena dikreoyok para anggota DKPP dan anggota direksi lain yang
mental, moral, dan cara berpikirnya sudah kembali menjadi inlander.

Baihaki Hakim yang mempunyai visi, kemampuan, dan telah berpengalaman
13 tahun menjabat direktur utama Caltex Indonesia langsung dipecat
begitu Pertamina menjadi persero. Alasannya, kalau diibaratkan sopir,
dia adalah sopir yang baik untuk mobil Mercedes Benz. Sedangkan yang
diperlukan buat Pertamina adalah sopir yang cocok untuk truk yang
bobrok. Bayangkan, betapa inlander cara berpikirnya. Pertamina
diibaratkan truk bobrok. Caltex adalah Mercedez Benz. Memang sudah
edan semua.

Ada tekanan luar biasa besar dari pemerintah Amerika Serikat di
samping dari Exxon. Ceritanya begini. Dubes AS ketika itu, Ralph Boyce,
sudah membuat janji melakukan kunjungan kehormatan kepada kepala
Bappenas, karena protokolnya begitu. Tetapi, ketika sang Dubes tersebut
mendengarkan pidato sang kepala Bappenas di Pre-CGI meeting yang
sikap,isinya pidato, dan nadanya bukan seorang inlander, janjinya
dibatalkan.

Eh, mendadak dia minta bertemu kepala Bappenas. Dia membuka pembicaraan
dengan mengatakan akan berbicara tentang Exxon. Kepala Bappenas dalam
kapasitasnya selaku anggota DKPP mengatakan bahwa segala sesuatunya
telah dikemukakan kepada executive vice president-ya Exxon, dan
dipersilakan berbicara saja dengan beliau.

Sang Dubes mengatakan sudah mendengar semuanya, tetapi dia hanya
melakukan tugasnya. "I am just doing my job". Kepala Bappenas mengatakan
lagi, "Teruskan saja kepada pemerintah Anda di Washington semua argument
penolakan saya yang diukur dengan ukuran apa pun, termasuk semua akal
sehat orang-orang Amerika pasti dapat diterima."

Kepala Bappenas keluar lagi dari kabinet karena adanya pemerintahan
baru, yaitu Kabinet Indonesia Bersatu, dan Exxon menang mutlak.
Ladang minyak di blok Cepu yang konon cadangannya bukan 600 juta barrel,
tetapi 2 miliar barrel, oleh para inlander diserahkan kepada Exxon
penggarapannya.

Saya terus berdoa kepada Bung Karno dan mengatakan, "Bung Karno yang
saya cintai dan sangat saya hormati. Janganlah gundah dan gelisah,
walaupun Bapak sangat gusar. Istirahatlah dengan tenang. Saya juga sudah
bermeditasi di salah satu vihara untuk menenangkan hati dan batin saya.
Satu hari nanti rakyat akan bangkit dan melakukan revolusi lagi seperti
yang pernah Bapak pimpin, kalau para cecunguk ini sudah dianggap
terlampau lama dan terlampau mengkhianati rakyatnya sendiri."
« Last Edit: 04 July 2010, 12:13:34 AM by wong cilik »

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: PM AUSTRALIA: JULIA GILLARD: SAYA TIDAK BERTUHAN
« Reply #1 on: 04 July 2010, 12:13:12 AM »

Repost ...


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline wong cilik

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 48
  • Reputasi: 4
  • Gender: Female
  • Be Simple Be Humble
Re: TERJAJAH EXXON MOBILE
« Reply #2 on: 04 July 2010, 12:15:32 AM »
iya lho    :o ....makanya saya ganti aja. Dari berita ttg Julia Gillard ke berita ttg exxon mobile. kalau ini repost lagi...beritahu saya ya.......

Txs...Ocean.........

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: TERJAJAH EXXON MOBILE
« Reply #3 on: 04 July 2010, 12:48:34 AM »
Sekali lagi pemerintah terlalu korup... Walau pertamina yang mengelola minyak tsb.. Keuntungan akan kabur lagi ke kantong2x yang berkepentingan... Jadi sama saja mau di kelola exxon atau pertamina... UUD ( Ujung2x duit ) bukan tujuannya mensejahterakan rakyat.

Sama dengan tambang emas di papua yang di kelola freeport... Disana rakyat papua demikian sulit kehidupannya, padahal tambang emas berada di sana... Yang harusnya menjadi sumber kekayaan buat rakyat papua... Namun kenyataan pemerintah lebih mementingkan keuntungan pribadi.


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: TERJAJAH EXXON MOBILE
« Reply #4 on: 04 July 2010, 12:51:17 AM »
Yang paling dramatis adalah pemilihan ketua KPK untuk menggantikan 2 ketua KPK yang non aktif... Akan di pilih dan di seleksi oleh tim pansel ( yang nota bene 50 persen anggota tim pansel adalah koruptor ) .

*sstt... Lirik2x jgn ampe ada mata2x nanti kena UU ITE =)) *


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: TERJAJAH EXXON MOBILE
« Reply #5 on: 04 July 2010, 09:41:15 AM »
^
mampus  lu :))

Jadi judul sinetron.. "Roy berburu kucing" =))

Offline wong cilik

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 48
  • Reputasi: 4
  • Gender: Female
  • Be Simple Be Humble
Re: TERJAJAH EXXON MOBILE
« Reply #6 on: 04 July 2010, 03:25:24 PM »
Kasus Blok Cepu yang di garap Exxon Mobile ataupun tambang yang digarap Freeport hanyalah dua contoh diantara sangat banyak contoh bahwa betapa  NEO KOLONIALISME nyata-nyata ada dan tetap menjajah kita.

Tapi kita bisa ngapain  melawan "what so called NEO KOLONIALISME" ini? Ada ide?
Kita sebagai generasi muda kudu ngapain sih?


Soal KPK...gak komment ah...kan lagi rame-ramenya pemilihan ketua nih. Cuma merasa kasihan aja, lembaga independen yang digadang-gadang memberantas korupsi malah di kebiri.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: TERJAJAH EXXON MOBILE
« Reply #7 on: 05 July 2010, 10:35:33 PM »
sudah liat dewan direksi freeport indonesia juga liat liat anggota dewan direksi sebelum nya  dari pt freeport ini.
yang pernah duduk di kursi dewan direktur freeport sekelas pemenang hadiah nobel. bisa kah orang kita berhadapan tidak dengan orang sekaliber ini.

Offline NOYA

  • Teman
  • **
  • Posts: 66
  • Reputasi: 7
  • Gender: Female
  • I still need to learn more.
Re: TERJAJAH EXXON MOBILE
« Reply #8 on: 06 July 2010, 01:15:00 PM »
Tembagapura ada yang menyebutnya PURA-PURA TEMBAGA. Artinya, ladang tembaga milik kita tetapi kita ditipu oleh Freeport.

Ada artikel bagus tentang sejarah freeport. Ternyata freeport telah menjajah dengan halus dengan cara mengeruk kekayaan Tembagapura sejak 1967. Ini saya dapat dari sini http://www.serartan.co.cc/2010/05/freeport-background-for-those-of-you.html.


Freeport BACKGROUND "For those of you who have not know Freeport"

Here's a special report written by the Chairman of the KPK-N (Rescue Committee for State Property), Marwan Coal. This special report he presented in a book entitled 'Sue Natural Resources Management, To the Sovereign State'....

Mining activities of PT Freeport McMoran Indonesia (Freeport) in Papua, which began in 1967 until now has lasted for 42 years. During this time, business and economic activities Freeport in Papua, has scored enormous financial advantage to foreign companies, however did not provide optimal benefit to the country, Papua, and local communities around the mining area.

From year to year, Freeport continue reaping huge profits from mining gold, silver, and copper in the world. Freeport officials continue to get the facilities, allowances and benefits which amount to one million times the annual income of the population of Timika, Papua. Freeport's profits do not necessarily bear prosperity for local people. Timika area as the fire conditions in the husk, there is no stable conditions that guarantee the future people of Papua.

Signing the Contract of Work (COW) I mining between the Indonesian government with Freeport in 1967, became the foundation for this company began to conduct mining activities. Not only that, KK is also the basis of preparation of the Mining Act No. 11/1967, which was passed in December 1967, eight months later after the signing of the KK.

As of March 1973, Freeport began open-pit mining in Ertsberg, who finished mined area in the 1980s and left a hole as deep as 360 meters. In 1988, Freeport began to dredge up other giant, Grasberg, which is still ongoing today. From the exploitation of these two regions, around 7.3 million tonnes of copper and 724, 7 million tonnes of their gold dredger. In July 2005, the Grasberg mine has reached the hole diameter of 2.4 kilometers in an area of 499 ha with the depth of 800m. An estimated 18 million tons of copper reserves, and 1430 tons of gold reserves is left up to the mine closure plan in 2041.

Freeport activities that take place in this long period has caused various problems, especially in terms of state revenue that is not optimal, the role of the state and SOEs to participate in managing the mine is very minimal and very significant environmental impact, damaging the landscape of mountains and Erstberg Grasberg. Environmental degradation has changed the landscape of an area of 166 square km in area streams Ajkwa.