Untuk Mencapai Keamanan FinansialKeamanan finansial adalah kondisi di mana kita memiliki cukup sumber daya (resource) untuk menunjang standard hidup kita sekarang hingga masa depan yg diperkirakan.
Sebagian kecil orang mungkin cukup beruntung untuk terlahir atau mendapatkan
keamanan finansial entah bagaimana caranya, warisan, pernikahan, lotere, dll... tapi bagi kebanyakan orang ber
investasi adalah satu-satunya cara untuk
mencapai keamanan finansial.
Ada dua cara untuk mendapatkan uang, 1) Anda bekerja untuk mendapatkan uang; 2) Gunakan uang Anda yg bekerja. Cara pertama sangat terbatas pada usia seseorang, pada kesehatan seseorang, dan jika kamu masih muda, bahkan sangat sehat dan kuat,
cara pertama sangat terbatas pada waktu, di mana dalam 1 hari, sekeras apapun kita dapat bekerja, tetap saja hanya ada 24 jam. Waktu akan terus mengalir tanpa bisa kita perlambat atau kita percepat
Ancaman InflasiHampir semua orang (yg punya duit haha...) tau bahwa secara umum, harga barang dan jasa naik terus. Mulai dari sabun utk mandi, sarapan mie instan, telur ayam, nasi, tarif parkir, tarif dasar listrik (TDL), dan seterusnya... Walau index inflasi ada dipublikasi oleh badan statistik, menurut saya yg paling akurat adalah mencatat pengeluaran bulanan kita secara rutin, sebab gaya hidup kita berbeda dg orang lain. Jika statistik menunjukkan inflasi 4%, orang tertentu (malah banyak) justru kadang merasakan inflasi itu 10%.
ada pendapat bahwa karena inflasi merupakan akibat dari kecepatan mencetak uang lebih cepat daripada kecepatan menghasilkan produk (barang atau jasa) dalam satu negara, maka sebagai pencetak uang (pemerintahan) ada kepentingan dalam menyamarkan index inflasi yg sebenarnya. biar rakyatnya tidak kaget... singkatnya, inflasi yg dipublikasi oleh badan statistik belum tentu dapat dipercaya.
Seandainya kita bekerja dan menabung di bank, yg mana tabungan bank memberi bunga 2% (semua per tahun yah), maka besar kemungkinan setiap waktu hasil kerja keras kita yg telah ditabung justru
tergerus oleh inflasi. Itu sebabnya jika ingin mencapai keamanan finansial, kita perlu tahu, di mana meletakkan (atau menyimpan) hasil kerja keras kita agar tidak tergerus inflasi, atau mungkin malah mengalahkan inflasi.
Kendaraan InvestasiAda beberapa objek (kendaraan) investasi yg cukup populer, yg mana dapat kita gunakan utk meletakkan hasil kerja keras kita agar tidak tergerus inflasi. yaitu:
- Saham
- Tanah dan Properti
- Komoditas, spt emas, perak, beras, karet, dll
- Surat Hutang Negara / Korporat
- Tabungan Berjangka / Deposito
Setiap kendaraan investasi memiliki karakteristiknya masing2. seperti misalnya saham itu sangat liquid (dapat dijual dg mudah jika kita butuh uang), sementara properti tidak liquid, shg kita perlu mencari pembeli yg mau membeli dari kita terlebih dahulu. Antar saham sendiri pun banyak sekali perbedaan karakteristiknya, misalnya saham perusahaan asuransi akan berbeda dengan saham perusahaan konstruksi. Jika terjadi suatu bencana, perusahaan asuransi harus membayar klaim nasabah, sementara perusahaan konstruksi mendapat job utk membangun kembali
Resiko BerinvestasiAspek terpenting dalam berinvestasi adalah mengatur resiko. Setiap investasi
pasti ada resikonya, jangan percaya penawaran yg memberikan jaminan tanpa resiko. Bahkan Surat Utang Negara pun bisa tidak dibayar apabila negara yg bersangkutan kolaps, apalagi cuma seseorang yg memberi jaminan, nantinya Anda sendiri tidak tau di mana mencari orang tsb.
Kita tidak tahu apa yg akan terjadi besok, properti di lokasi strategis pun bisa amblas jika terkena gempa berturut-turut. properti bisa dibangun kembali dg uang asuransi, namun persepsi orang terhadap lokasi tersebut rawan gempa akan menurunkan nilainya "dalam waktu yg lama". Jadi ada beberapa tips untuk mengatur resiko dalam berinvestasi, yaitu:
- Rencanakan semuanya terlebih dahulu. Miliki rencana bagaimana anda akan mengantisipasi apa yg akan terjadi nanti shg tidak kaget kalau investasi berjalan tidak mulus. Gangguan2 jangka pendek sering terjadi, seperti harga yg turun. Contoh thn 2011, harga emas sempat turun 20% yg mengakibatkan banyak orang panik dan menjual emasnya, tapi toh harga emas skrg (2012) mulai naik kembali.
- Gunakan uang yg bebas, dalam arti memang merupakan kelebihan setelah pemasukkan dikurangi pengeluaran rutin. Jangan berinvestasi berlebihan, sesuaikan dengan kemampuan kita.
- Jangan gunakan hutang untuk berinvestasi. Khusus point ini agak special karena tergantung kemampuan masing2 individu menghadapi resiko. Saran untuk umum adalah jangan gunakan hutang. Tapi kenyataannya kebanyakan rumah dibeli dengan dasar Kredit, bahkan banyak yg berargumen, tidak mungkin seorang cuma pegawai bisa beli rumah cash keras. Jadi kembali ke preferensi masing2, tapi tetap jangan berlebihan mengandalkan hutang.
- Lakukan diversifikasi, jgn menaruh hanya pada satu objek investasi. Bisa ditaruh pada berbagai saham yg berbeda sektor, atau properti berbeda lokasi, atau kombinasi dari semua. Sebagus apapun suatu saham jangan menaruh seluruh uang Anda di sana. Sebagus apapun suatu properti, walau diproteksi dengan asuransi, jgn mempertaruhkan seluruh uang Anda di sana. Kita tidak dapat tau apa yg terjadi besok. Diversifikasi juga jangan berlebihan, cukup sewajarnya di mana kita masih dapat memantau semuanya.
- Berorientasi pada jangka panjang. Teman utama dari investasi adalah waktu. Untuk saham, laba perusahaan, seiring waktu akan terus bertambah (kecuali kalau perusahaan merugi). transaksi beli-jual dalam jangka pendek ujung2nya hanya membebankan Anda pada biaya transaksi. Lebih seringnya Anda akan menyesal karena harus membeli dg harga lebih mahal lagi nantinya.