//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Sumedho

Pages: 1 ... 7 8 9 10 11 12 13 [14] 15 16 17 18 19 20 21 ... 800
198
wah mesti buka kalendar lunar dan disesuaikan sama waktu indonesia dulu yah

thanks utk mengingatkan :jempol: grp

199
coba googling, ada loh buah bambu O-O

soal kenapa palem yah itu diluar kuasa kita dong. masa mau kita ubah?

200
Buddhisme Awal / Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« on: 23 December 2013, 04:44:04 PM »
kalau itu imo sih adalah cara memandang sebuah ajaran dari sudut pandang sektarian, bukan cara pandang kritis dan netral seperti seorang akademisi atau bolehlah dikata secara ilmiah, jika tidak terlalu berlebih. Dalam sudut padang netral, ajaran yg ada ini semua sama, anggap saja seperti kita menelusuri sebuah sekte/aliran dari kr*s*t*n lalu kita menelusuri berdasarkan sejarah dan teks2 dari garis silsisilah sekte/alirannya. Menurut masing2 sekte/aliran tentu mengklaim bahwa dia yang benar dan murni atau dari atas, yah sah2 saja, tapi untuk secara netral dan kritis kita harus berpikir out of the box.

Jadi apakah kita menerima keseluruhan dari konsili ke 4 semuanya pasti benar? yah tentu tidak, semua diperlakukan sama tanpa perbedaan. Perlakukannya sama antara nikaya maupun agama maupun sutra. Nah dengan netral kita coba telusuri dan pelajari, dipadangkan dengan sejarah (tentunya bukan yg bersumber netral bukan kisah dari sektarian), kita bisa mendapatkan garis besarnya. Apakah pasti benar, no body knows, karena singkatnya konon menurut para ahli itu 4 nikaya itu termasuk yg tertua dan padanannya 4 kitab agama juga sama. Dengan melalukan "triangulasi" antara sebuah topik, dengan nikaya dan agama, kita bisa menyimpulkan bahwa itu kemungkinan besar memang berasal dari jaman sang buddha. Jika ada perbedaan yah bisa diragukan. Apakah jika sama tapi ternyata salah? yah bisa aja. Tidak ada yang bisa membuktikan secara eksak juga.

201
Kafe Jongkok / Re: Epic Split feat. Van Damme
« on: 22 December 2013, 05:11:55 PM »
nothing beats chuck norris, nothing!

202
Buddhisme Awal / Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« on: 22 December 2013, 05:09:29 PM »
Hanya sebagai pertimbangan.

Masalah Buddha sebelum Buddha
Jika benar 4 Nikaya bisa dikatakan sebagai ”autentik” dan juga ada di agama sutra, maka pertanyaan: ”Darimana taunya Buddha sebelum Buddha?” dapat ditemukan di Digha Nikaya 14 (Mahapadana Sutta) meskipun di sana hanya disebut 6 Buddha sebelum Buddha Gotama.
utk yg buddha sebelumnya kekna ada beberapa sutta yg singgung jg

Quote
Masalah Bakkula Sutta (MN 124)
Jika kita tidak menghiraukan Kitab Komentar maka di Bakkula Sutta (MN 124) hanya ada informasi selama 80 tahun Bakkula telah meninggalkan keduniawian. Tidak spesifik dikatakan usianya berapa saat persitiwa kotbah itu.

Dalam teks Pali juga tidak secara spesifik disebut bahwa Bakkula menjadi bhikkhu pada usia 80 tahun, tapi disebut ia telah menjadi pabbajita selama 80 tahun. Pabbajita tidaklah berarti seorang bhikkhu, seorang brahmana pun adalah seorang pabbajita, melepaskan keduniawian. Praktik meninggalkan keduniawian, selibat, dll juga dipraktikan oleh kaum brahmana. Bisa dikatakan Bakkula telah melalui 2 tahap meninggalkan keduniawian selama 80 tahun tersebut, pertama menjadi brahmana dan kedua baru menjadi siswa Sang Buddha. 2 tahap ini banyak dilalui oleh siswa Sang Buddha.

Jadi masih memungkinkan kotbah Bakkula dibabarkan di antara rentang waktu pembabaran Dhamma Sang Buddha, dengan ketentuan Bakkula  lebih lama menjadi brahmana dibandingkan menjadi bhikkhu (50:30) hingga ia parinibbana.
Dan bagi saya hingga saat ini sutta ini masih taraf wajar dan bukan sisipan.

(catatan: saya melihat indikasi kesalahan terjemahan di Bakkula Sutta di hal 1606, ayat 38, Majjhima Nikaya yang diterjemahkan DC, mengenai “selama 7 hari setelah meninggalkan keduniawian”. Pali: Sattāhameva kho ahaṃ āvuso, saraṇo raṭṭhapiṇḍaṃ bhuñjiṃ - Mungkin seharusnya (cmiiw): selama 7 hari setelah ber-”sarana.....” (mengambil perlindungan. ))

Cmiiw
soa yg bakkula 80 tahun meninggalkan keduniawian, itu diterjemahkna dari kata "going forth". dan kalau dari paragraf2 itu semua, ada soal masa kathina, ada mengajarkan ke bhikkhuni, ada singgung companions in holy life, semua sepertinya mengarah pada menjadi samanna dibawah dhamma sang buddha bukan dhamma dari brahmana lain, selama 80 tahun ketika kejadian dalam sutta itu

203
Seremonial / Re: Papaa.. Hepi betdei ya..
« on: 20 December 2013, 02:55:24 PM »
semoga lekas sembuh om bond _/\_

204
Jurnal Pribadi / Re: Galaunya Tin Chan
« on: 20 December 2013, 02:47:55 PM »
nambahin aja http://dhammacitta.org/dcpedia/MN_74:_Dīghanakha_Sutta#10

Quote
10. “Terdapat, Aggivessana, tiga jenis perasaan: perasaan menyenangkan, perasaan menyakitkan, dan perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan. Pada saat seseorang merasakan perasaan menyenangkan, ia tidak merasakan perasaan menyakitkan atau perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan; pada saat itu ia hanya merasakan perasaan menyenangkan. Pada saat seseorang merasakan perasaan menyakitkan, ia tidak merasakan perasaan menyenangkan atau perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan; pada saat itu ia hanya merasakan perasaan menyakitkan. Pada saat seseorang merasakan perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan, ia tidak merasakan perasaan menyenangkan atau perasaan menyakitkan; pada saat itu ia hanya merasakan perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan.

11. “Perasaan menyenangkan, Aggivessana, adalah tidak kekal, terkondisi, muncul dengan bergantung, tunduk pada kehancuran, lenyap, meluruh, dan berhenti. Perasaan menyakitkan juga adalah tidak kekal, terkondisi, muncul dengan bergantung, tunduk pada kehancuran, kelenyapan, peluruhan, dan penghentian. Perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan juga adalah tidak kekal, terkondisi, muncul dengan bergantung, tunduk pada kehancuran, kelenyapan, peluruhan, dan penghentian.

12. “Dengan melihat demikian, seorang siswa mulia yang terpelajar menjadi kecewa dengan perasaan menyenangkan, kecewa dengan perasaan menyakitkan, kecewa dengan perasaan bukan-menyakitkan-juga-bukan-menyenangkan. Karena kecewa, ia menjadi bosan. Melalui kebosanan [pikirannya] terbebaskan. Ia memahami: ‘Kelahiran telah dihancurkan, kehidupan suci telah dijalani, apa yang harus dilakukan telah dilakukan, tidak akan ada lagi penjelmaan menjadi kondisi makhluk apapun.’

13. “Seorang bhikkhu yang batinnya terbebas demikian, Aggivessana, tidak memihak siapapun dan tidak berselisih dengan siapapun; ia mengucapkan bahasa yang digunakan di dunia pada masa itu tanpa melekatinya.”

205
Buddhisme Awal / Re: [ASK] TAMRAPARNIYA
« on: 18 December 2013, 11:45:34 AM »
ada di section 4 no. 34

206
kalo dari teks kita sih yah emang demikian. cuma lagi cari aja teks apa sih yg ada sebut jmb8 itu sebelum jaman sang buddha. mungkin kitab brahmanisme gitu. jika memang tidak ada yah bisa jadi claim itu tidak berdasar

208
with pleasure

209
thanks detektip konan

210
di-beber-kan info-nya donk.
justru ada yg claim gitu dan nda ketemu. siapa tahu ada yg tahu disini

Pages: 1 ... 7 8 9 10 11 12 13 [14] 15 16 17 18 19 20 21 ... 800