//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?  (Read 45609 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #90 on: 13 November 2008, 03:12:36 PM »
Di Bandung agak repot. Ntar kalo di Dago ada Bhante bisa saya pm, kalau mau tinggalin no hp biar bisa saya sms. Kalau Lembang coba ke Vipassana Graha Jl. Kol. Masturi 69, cari guru meditasi di sana.

o iy deh. klo ke situ sih deket.
sebenrnya sih, kalo lewat vihara saya sering ingin mampi menmui bikhu dn berkonsultasi, tapi gak berani, karena saya belum tahu bagaimana adat kebiasaan dan sopan santunnya bila memasuki vihara.
[/quote]
hati2 ketemu Bhikhhu gadungan..

-_-"

banyak loh..

hati2 ae..

kalo bs seh...cari Bhikkhu yg direkomendasi ama temen2 disini...lebih aman dan terjamin..

huahuahua..

just my 2 cent..
[/quote]

soal bikhu gadungan, saya udah tahu. kenapa? emank yang gadungan-gadungan itu banyak dimana-mana. ada ulama gadungan, kyai gadungan,  ustadz gadungan, pendeta gadungan, brahmin gadungan, dukun gadungan, polisi gadungan, cuman yang belum saya denger satu aja, yaitu "penjahat gadungan". kalo penjahat gadungan berarti bagus ya?! ;D

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #91 on: 13 November 2008, 03:16:32 PM »
tapi di sisi lain, saya di cela dan dipersalahkan oleh atasan saya karena hampir sebulan tidak masuk kerja. saya jadi bingung. saya sudah berusaha mencapai jhana tersebut sambil bekerja saja atau dengan latihan 2 jam saja setiap sore. tapi sulit mencapainya. karena sangat ingin untuk mencapai jhana, saya memaksakan diri untuk bolos kerja. benar atau salahkah yang saya lakukan itu?

anda bercanda ya? masa sih anda cuma meditasi 5 menit.
memngnya berapa usia anda? biasanya yang gak betah dalam meditasi itu anak-anak remaja. kalo anda budhist, bukankah meditasi itu sudah merupakan kegiatan sehari-hari anda? seperti muslim yang biasa shalat sehari lima kali? trus saya baca bahw umat budhist kalo bermeditasi di retreat itu sampai berhari-hari dengan istirahat sedikit. saya juga melihat di TV umat budhist yang bermeditasi dalam waktu yang cukup lama, sampai ada yang kesurupan segala. jadi, amat mengherankan kalau anda hanya bertahan meditai 5 mnit. ketika mulai bermeditasi, seakan saya mulai mmasuki alam yang indah, jauhlah dari perasaan bosan.
sekarang, selain shalat, saya bermeditasi pagi dan sore hari. biasanya sebelum bermeditas saya melakukan sport terlbih dahulu, lari ke arah bukit. diatas bukit itulah saya bermeditasi setiap sore hari. sambil melepas lelah, saya memandangi alam yang indah. ketika nafas sudah mulai agak tenang saya memulai meditasi samatha. ketika saya mengalami pencerahan ke ke satu atau ke dua, saya berhenti bermeditasi samatha dan melanjutkannya dengan meditasi vippasanna. benarkah yang saya lakukan tersebut?

dear chandra,

sori kalo mengkritik, namun sepertinya anda sudah masuk ke tahap "kecanduan jhana".

Hal ini biasa terjadi pada banyak meditator, yg merasakan kenikmatan bermeditasi sehingga mereka ingin dan ingin terus bermeditasi.
Hal ini sebaiknya malahan menambah kemelekatan anda pada meditasi, yang notabene akan menjauhkan anda dari nibbana

Disinilah perlunya "pandangan benar" sebagai landasan.
Bahwa tujuan dari meditasi itu adalah menenangkan batin yang selama ini bnyk bergejolak, dengan bonus "kenikmatan"
Namun anda justru menjadi bermeditasi, dengan tujuan untuk mencari kenikmatannya....

Hal ini serupa dengan umat buddha yg mau bermeditasi tapi kesurupan.... karena tujuannya sudah melenceng, sehingga meditasinya dipenuhi oleh pandangan2 salah dan "tersasar"

Kalau saya boleh rekomendasi, cobalah tunaikan dahulu kewajiban sehari2 anda..... jika memang masih bekerja, tunaikan kewajiban anda dgn baik
Jika memang anda berkeinginan utk bermeditasi, cobalah cari waktu yg memungkinkan misal nanti akan ada meditasi 10 hari yang dibimbing oleh Sayalay Dipankara (murid pa auk sayadaw)

Memang bermeditasi itu nikmat, namun buddha justru mengajar meditasi utk melepaskan diri dari kemelekatan akan kenikmatan karena kemelekatan pada kenikmatan itu yg membuat kita terus dan terus terlahir berulang kali.....

semoga bisa dimengerti yah..........

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
bagus
« Reply #92 on: 13 November 2008, 03:18:12 PM »
dear lykim,


Ada contoh untuk tiga jenis panna itu. Seorang dokter memberikan resep obat pada seseorang yang sakit. Di rumah, orang ini lalu menghafalkan resep itu tiap hari karena keyakinannya yang besar pada dokternya. Inilah sutta-maya panna.
Karena tidak puas dengan resep itu, dia kembali pada dokternya dan bertanya serta menerima penjelasan tentang resep itu: mengapa obat itu penting dan bagaimana cara kerjanya. Inilah cinta-maya panna.
Akhirnya orang itu minum obatnya. Baru setelah minum obat itulah maka penyakitnya terhapus. Manfaatnya datang hanya dari langkah ketiga, yaitu bhavana-maya panna.

Jadi sebenarnya selalu ada kebijaksanaan dari setiap tindakan yg diambil namun hanya dari bhavana sajalah yg bisa membimbing menuju nibbana

Semoga bisa bermanfaat


contoh yang tepat dan bagus.

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #93 on: 13 November 2008, 03:40:07 PM »


dear chandra,

sori kalo mengkritik, namun sepertinya anda sudah masuk ke tahap "kecanduan jhana".

Hal ini biasa terjadi pada banyak meditator, yg merasakan kenikmatan bermeditasi sehingga mereka ingin dan ingin terus bermeditasi.
Hal ini sebaiknya malahan menambah kemelekatan anda pada meditasi, yang notabene akan menjauhkan anda dari nibbana

Disinilah perlunya "pandangan benar" sebagai landasan.
Bahwa tujuan dari meditasi itu adalah menenangkan batin yang selama ini bnyk bergejolak, dengan bonus "kenikmatan"
Namun anda justru menjadi bermeditasi, dengan tujuan untuk mencari kenikmatannya....

Hal ini serupa dengan umat buddha yg mau bermeditasi tapi kesurupan.... karena tujuannya sudah melenceng, sehingga meditasinya dipenuhi oleh pandangan2 salah dan "tersasar"

Kalau saya boleh rekomendasi, cobalah tunaikan dahulu kewajiban sehari2 anda..... jika memang masih bekerja, tunaikan kewajiban anda dgn baik
Jika memang anda berkeinginan utk bermeditasi, cobalah cari waktu yg memungkinkan misal nanti akan ada meditasi 10 hari yang dibimbing oleh Sayalay Dipankara (murid pa auk sayadaw)

Memang bermeditasi itu nikmat, namun buddha justru mengajar meditasi utk melepaskan diri dari kemelekatan akan kenikmatan karena kemelekatan pada kenikmatan itu yg membuat kita terus dan terus terlahir berulang kali.....

semoga bisa dimengerti yah..........

anda ada benarnya. meditasi itu begitu nikmat, sehingga saya menyebutnya sebagai candu. tapi, bukankah itu merupakan candu yang bagus? karena rasa ketagihan akan kenikmatan yang ada dalam meditasi, saya terus menerus berusaha untuk kembali ke dalam meditasi. seharipun tidak bermeditasi rasanya gak kuat, seakan-akan lebih baik tidak makan dari pada tidak bermeditasi. tapi semakin bermeditasi, batin saya semakin berkembang, pengetahuan, wawasan dan pengalamanpun berkembang. jadi bukankah itu kecanduan yang bagus?

setelah batin berkembang, dan batin mencapai keseimbangannya saya tidak dapat lagi merasakan nikmat atau sakit. seperti yang dijelaskan oleh guru-guru budhist, dan aku mengalaminya. tapi, sayangnya seringkali aku terhenti pada tahap "nikmat" karena tidak cukup waktu untuk menyelesaikan hingga ke tingkat keseimbangan batin. dalam sekali meditasi, yaitu dalam waktu meditasi 2 jam, paling-paling saya hanya mampu sampai kepada munculnya faktor pencerahan dimana semangat berkembang. setelah itu saya hrus usai meditasi karena waktu yang membatasi.

saya senang dengan saran dan uraian anda. tampaknya anda orang yang mengerti dan berpengalaman. bagaimanakah saya dapat bermeditasi dengan menunggu selesaikanya pekerjaan saya, karena pekerjaan saya amat banyak dan setiap hari saya lembur. dalam semalam saya tidur 3 atau  jam saja yng menurut kebiasaan di tempat saya itu tidak umum. tapi saya terpaksa karen banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan.
saya sudah menjadualkan latihan meditasi rutin, yaitu setiap sore hari pukul 16 hinga pukul 18 di atas bukit. tapi, seperti saat ini, saya gak akan bisa melakukannya. pertama karena tampaknya sore ini kan hujan. kedua, pukul 17:00 nanti saya harus jemput istri pulang kerja. jadual yang rutinpun harus banyak terganggu.

sedangkan diri saya terdesak oleh kebutuhan. jika saya tdak segera bermeditasi, maka kebutuhan saya itu tidak terpenuhi. kebutuhan apakah itu?

kehidupan disekitar saya dipenuhi dengan penderitaan dan kejahatan. ketika saya bermeditasi dan berhasil mencapai jhana-jhana, banyaklah orang yang tertolong. jika batn saya jauh dari kesucian, maka jangankan untuk membri kebahagiaan bagi orang lain, diri sendiripun perlu di tolong. walaupun setiap orang menerima karma masing-masing. tapi, karma buruk sayalah yang menyebabkan saya hnaya bisa menangis letika ibu saya menghadapi sakit keras dan tak terobati. dia dalam pnderitaan yang berat. pengobatan medis pun tidak menolongnya. maka saya memutuskan untuk bermediasi selama 7 hari tanpa henti, berharap memperoleh kekuatan-kekuatan adi alami untuk menyembuhkan ibu saya. maka saya meninggalkan banyak kewajiban lain, yaitu mengajar di sekolah. saya berencana bermeditasi selama 7 hari. pada hari keempat, saya merasa energi saya sudah cukup memadai. lalu saya menghampiri ibu saya, dengan sinar metha dan kekuatan adhialami dari meditasi samatha, aku mengaliran energi cintaku demi kesembuhan ibuku. hal-hal seperti inilah yang memaksaku untuk lebih banyak bermeditasi, dan bukan soal mencari kenikmatan untuk diriku sendiri. silahkan anda memberikan komentar lagi. saya tunggu!

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #94 on: 13 November 2008, 03:53:36 PM »
pantes..latihannya berat..

gw meditasi 5 menit ajah dah give up..lolz

sama.... give me 5...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #95 on: 13 November 2008, 04:01:29 PM »


anda ada benarnya. meditasi itu begitu nikmat, sehingga saya menyebutnya sebagai candu. tapi, bukankah itu merupakan candu yang bagus? karena rasa ketagihan akan kenikmatan yang ada dalam meditasi, saya terus menerus berusaha untuk kembali ke dalam meditasi. seharipun tidak bermeditasi rasanya gak kuat, seakan-akan lebih baik tidak makan dari pada tidak bermeditasi. tapi semakin bermeditasi, batin saya semakin berkembang, pengetahuan, wawasan dan pengalamanpun berkembang. jadi bukankah itu kecanduan yang bagus?

setelah batin berkembang, dan batin mencapai keseimbangannya saya tidak dapat lagi merasakan nikmat atau sakit. seperti yang dijelaskan oleh guru-guru budhist, dan aku mengalaminya. tapi, sayangnya seringkali aku terhenti pada tahap "nikmat" karena tidak cukup waktu untuk menyelesaikan hingga ke tingkat keseimbangan batin. dalam sekali meditasi, yaitu dalam waktu meditasi 2 jam, paling-paling saya hanya mampu sampai kepada munculnya faktor pencerahan dimana semangat berkembang. setelah itu saya hrus usai meditasi karena waktu yang membatasi.

saya senang dengan saran dan uraian anda. tampaknya anda orang yang mengerti dan berpengalaman. bagaimanakah saya dapat bermeditasi dengan menunggu selesaikanya pekerjaan saya, karena pekerjaan saya amat banyak dan setiap hari saya lembur. dalam semalam saya tidur 3 atau  jam saja yng menurut kebiasaan di tempat saya itu tidak umum. tapi saya terpaksa karen banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan.
saya sudah menjadualkan latihan meditasi rutin, yaitu setiap sore hari pukul 16 hinga pukul 18 di atas bukit. tapi, seperti saat ini, saya gak akan bisa melakukannya. pertama karena tampaknya sore ini kan hujan. kedua, pukul 17:00 nanti saya harus jemput istri pulang kerja. jadual yang rutinpun harus banyak terganggu.

sedangkan diri saya terdesak oleh kebutuhan. jika saya tdak segera bermeditasi, maka kebutuhan saya itu tidak terpenuhi. kebutuhan apakah itu?

kehidupan disekitar saya dipenuhi dengan penderitaan dan kejahatan. ketika saya bermeditasi dan berhasil mencapai jhana-jhana, banyaklah orang yang tertolong. jika batn saya jauh dari kesucian, maka jangankan untuk membri kebahagiaan bagi orang lain, diri sendiripun perlu di tolong. walaupun setiap orang menerima karma masing-masing. tapi, karma buruk sayalah yang menyebabkan saya hnaya bisa menangis letika ibu saya menghadapi sakit keras dan tak terobati. dia dalam pnderitaan yang berat. pengobatan medis pun tidak menolongnya. maka saya memutuskan untuk bermediasi selama 7 hari tanpa henti, berharap memperoleh kekuatan-kekuatan adi alami untuk menyembuhkan ibu saya. maka saya meninggalkan banyak kewajiban lain, yaitu mengajar di sekolah. saya berencana bermeditasi selama 7 hari. pada hari keempat, saya merasa energi saya sudah cukup memadai. lalu saya menghampiri ibu saya, dengan sinar metha dan kekuatan adhialami dari meditasi samatha, aku mengaliran energi cintaku demi kesembuhan ibuku. hal-hal seperti inilah yang memaksaku untuk lebih banyak bermeditasi, dan bukan soal mencari kenikmatan untuk diriku sendiri. silahkan anda memberikan komentar lagi. saya tunggu!

salah satu aspek dari jhana 1 adalah kegiuran (piti)... tidak salah kalau sdr.candra begitu menikmati "kenikmatan" jhana. Saya sendiri tidak pernah melakukan meditasi secara sungguh sungguh, jadi tidak tahu perkara yang sebenarnya. CMIIW
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #96 on: 13 November 2008, 04:09:41 PM »
jikalah tidak karena kasihan kepada anak dan istri, tentu saya akan pergi ke hutan,mengasingkan diri dan menyempurnakan meditasi saya di sana. tapi saya tidak dapat melaksanakan niat, karena kasihan kepada anak dan istri. perasaan kasihan ini, apakah merupakan karuna ataukah samyojana (kemelekatan)? semoga ada yang bisa menjelaskan!

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #97 on: 13 November 2008, 04:14:25 PM »
dalam hidup ini, seakan-akan aku diberi 3 pilihan. kesenangan, penderitaan atau kebahagiaan? kita semua tahu bahwa umumnya manusia mencari kesenangan dalam hidup karena sifat moha mereka. mereka tidak tahu kalau setiap kesenangan itu akan membawa kepada penderitaan. benarkah itu? aku beranggapan bahwa setiap kesenangan selalu berakhir dengan penderitaan. setelah datangnya pengetahuan semacam itu, tapi aku masih mengambil apa yang menynangkan dalam hidp? mengapa bisa demikian?

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #98 on: 13 November 2008, 04:16:47 PM »
setiap orang ingin terhindari dari penderitaan. tapi tidak ada jalan lain untuk dapat melenyapkan penderitaan adalah dengan cara meningglkan nafsu keinginan akan kenikmatan. tapi orang hanya tidak ingin penderitaan dan hanya ingin kenikmatan. apakah tidak mungkin ada jalan untuk melpaskan penderitaan saja tanpa melepaskan kesenangan indrawi?

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #99 on: 13 November 2008, 04:21:42 PM »
dalam meditasi vippasana untuk pemula menenngkan diri itu merupakan hal yang agak sulit, apalagi yang dilatar belakangi mental yang sangat labil. setelah dia tekun berlatih dan menjadi terampil dalam menenangkan diri, ada satu tantangan berat lagi yang harus dihadapi, yaitu keterampilan untuk melawan rasa malas dan ngantuk. maka saya menyimpulkan kalau keterampilan dasar yang harus dikuasai dalam berlatih meditasi itu adalah 2 hal, yaitu keterampilan menenangkan diri dan melawan kantuk/malas. betulkah kesimpulan saya tersebut?

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #100 on: 13 November 2008, 04:21:51 PM »


dear chandra,

sori kalo mengkritik, namun sepertinya anda sudah masuk ke tahap "kecanduan jhana".

Hal ini biasa terjadi pada banyak meditator, yg merasakan kenikmatan bermeditasi sehingga mereka ingin dan ingin terus bermeditasi.
Hal ini sebaiknya malahan menambah kemelekatan anda pada meditasi, yang notabene akan menjauhkan anda dari nibbana

Disinilah perlunya "pandangan benar" sebagai landasan.
Bahwa tujuan dari meditasi itu adalah menenangkan batin yang selama ini bnyk bergejolak, dengan bonus "kenikmatan"
Namun anda justru menjadi bermeditasi, dengan tujuan untuk mencari kenikmatannya....

Hal ini serupa dengan umat buddha yg mau bermeditasi tapi kesurupan.... karena tujuannya sudah melenceng, sehingga meditasinya dipenuhi oleh pandangan2 salah dan "tersasar"

Kalau saya boleh rekomendasi, cobalah tunaikan dahulu kewajiban sehari2 anda..... jika memang masih bekerja, tunaikan kewajiban anda dgn baik
Jika memang anda berkeinginan utk bermeditasi, cobalah cari waktu yg memungkinkan misal nanti akan ada meditasi 10 hari yang dibimbing oleh Sayalay Dipankara (murid pa auk sayadaw)

Memang bermeditasi itu nikmat, namun buddha justru mengajar meditasi utk melepaskan diri dari kemelekatan akan kenikmatan karena kemelekatan pada kenikmatan itu yg membuat kita terus dan terus terlahir berulang kali.....

semoga bisa dimengerti yah..........

anda ada benarnya. meditasi itu begitu nikmat, sehingga saya menyebutnya sebagai candu. tapi, bukankah itu merupakan candu yang bagus? karena rasa ketagihan akan kenikmatan yang ada dalam meditasi, saya terus menerus berusaha untuk kembali ke dalam meditasi. seharipun tidak bermeditasi rasanya gak kuat, seakan-akan lebih baik tidak makan dari pada tidak bermeditasi. tapi semakin bermeditasi, batin saya semakin berkembang, pengetahuan, wawasan dan pengalamanpun berkembang. jadi bukankah itu kecanduan yang bagus?

setelah batin berkembang, dan batin mencapai keseimbangannya saya tidak dapat lagi merasakan nikmat atau sakit. seperti yang dijelaskan oleh guru-guru budhist, dan aku mengalaminya. tapi, sayangnya seringkali aku terhenti pada tahap "nikmat" karena tidak cukup waktu untuk menyelesaikan hingga ke tingkat keseimbangan batin. dalam sekali meditasi, yaitu dalam waktu meditasi 2 jam, paling-paling saya hanya mampu sampai kepada munculnya faktor pencerahan dimana semangat berkembang. setelah itu saya hrus usai meditasi karena waktu yang membatasi.

saya senang dengan saran dan uraian anda. tampaknya anda orang yang mengerti dan berpengalaman. bagaimanakah saya dapat bermeditasi dengan menunggu selesaikanya pekerjaan saya, karena pekerjaan saya amat banyak dan setiap hari saya lembur. dalam semalam saya tidur 3 atau  jam saja yng menurut kebiasaan di tempat saya itu tidak umum. tapi saya terpaksa karen banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan.
saya sudah menjadualkan latihan meditasi rutin, yaitu setiap sore hari pukul 16 hinga pukul 18 di atas bukit. tapi, seperti saat ini, saya gak akan bisa melakukannya. pertama karena tampaknya sore ini kan hujan. kedua, pukul 17:00 nanti saya harus jemput istri pulang kerja. jadual yang rutinpun harus banyak terganggu.

sedangkan diri saya terdesak oleh kebutuhan. jika saya tdak segera bermeditasi, maka kebutuhan saya itu tidak terpenuhi. kebutuhan apakah itu?

kehidupan disekitar saya dipenuhi dengan penderitaan dan kejahatan. ketika saya bermeditasi dan berhasil mencapai jhana-jhana, banyaklah orang yang tertolong. jika batn saya jauh dari kesucian, maka jangankan untuk membri kebahagiaan bagi orang lain, diri sendiripun perlu di tolong. walaupun setiap orang menerima karma masing-masing. tapi, karma buruk sayalah yang menyebabkan saya hnaya bisa menangis letika ibu saya menghadapi sakit keras dan tak terobati. dia dalam pnderitaan yang berat. pengobatan medis pun tidak menolongnya. maka saya memutuskan untuk bermediasi selama 7 hari tanpa henti, berharap memperoleh kekuatan-kekuatan adi alami untuk menyembuhkan ibu saya. maka saya meninggalkan banyak kewajiban lain, yaitu mengajar di sekolah. saya berencana bermeditasi selama 7 hari. pada hari keempat, saya merasa energi saya sudah cukup memadai. lalu saya menghampiri ibu saya, dengan sinar metha dan kekuatan adhialami dari meditasi samatha, aku mengaliran energi cintaku demi kesembuhan ibuku. hal-hal seperti inilah yang memaksaku untuk lebih banyak bermeditasi, dan bukan soal mencari kenikmatan untuk diriku sendiri. silahkan anda memberikan komentar lagi. saya tunggu!

dear candra,

disinilah pentingnya "pandangan benar"...... karena tanpa pandangan benar itu maka samadhi yg anda lakukan, akan menjurus ke samadhi yg salah secara hakekatnya

kebutuhan itu sebenarnya seperti hidup sehari-hari, yang butuh lebih cepat, lebih besar dan lebih memuaskan.....
darimanakah kebutuhan itu berasal?? dari faktor2 external seperti mobil yg baru, makanan yg lebih enak... ataukah dari diri sendiri yg ingin mobil yg baru atau makanan yg lebih enak??  :D

karena itu, marilah kita coba jujur.... di awal anda akui meditasi itu nikmat, dan ingin berusaha "lebih lama" disana, namun di akhir, anda menyebut bhw faktor2 lingkunganlah yg membuat anda ingin bermeditasi lebih lama

Ini sebenarnya bnyk kita alami dalam hidup sehari2 kita..... salah satunya adalah masturbation brain (kita berasumsi bahwa orang lain itu menginginkan sesuatu) dimana kita mengambil keputusan atas asumsi itu

Misal sakit berat yg tidak terobati.
Bagaimana jika ibu diajari cara utk menangani sakit, dgn cara mengajari beliau meditasi? sudah bnyk kasus org sakit parah yg sembuh krn bermeditasi loh

Juga lingkungan yg penuh penderitaan.
Pemancaran metta hanya berfungsi meredam namun selama sumber penderitaan tidak diatasi maka lingkungan anda akan terus menderita (Buddha menyebut bahwa kemiskinan adalah sumber kejahatan)
sama seperti pemberian Rp 100.000/bulan tapi biaya hidup terus melambung... hanya meredam tapi tidak menyembuhkan

Namun sebenarnya alasan utama adalah bahwa kita melekat pada ibu dan lingkungan kita
Kita tidak ingin ibu kita "berubah" dan terus sehat... padahal sudah hukum alam bhw yg lahir pasti akan meninggal. Ini bukan menganjurkan anda utk mencueki ibu anda, tapi jgnlah jadi melekat (terlihat dari anda menangis, ini adalah hasil dari melekat)
Juga anda ingin lingkungan berubah.... karena anda "benci" melihat kejahatan dan ingin membuat jadi "baik".... biasanya disini akan terjadi lingkaran yg tidak berkesudahan : anda ingin lingkungan jadi baik - anda bnyk meditasi - krn smber penderitaan tetap ada, lingkungan tetap jahat - anda makin keras meditasi, dst..dst.... sampai satu titik, kebencian anda akan meledak dan justru akan "menghancurkan" lingkungan itu....

Kondisi inilah yg dialami oleh para ekstrimis yg mengebom...... di awalnya mereka ingin org ikut paham mereka, namun sampai pada 1 titik dimana org masih tidak ikut dan mereka sudah merasa tidak sanggup utk merubah, mereka lalu "merusak"....

disinilah bahayanya candu kemelekatan..... ingin kenikmatan yg lebih dan lebih lagi, dan kalau sudah tidak bisa, akhirnya membuat jadi kebencian yang meluap2.....

buddha menggambarkan kemelekatan seperti daging gosong di penggorengan..... yg makin dilekati, akan makin menyakitkan jika akan dilepas

Karena itu, saya anjurkan anda utk coba perdalam dulu buddhism.... bukan untuk mengkonvesi anda menjadi penganut buddha namun buddhism berisi ajaran yg realistis mengenai bagaimana memahami manusia itu sendiri, bukan bagaimana mengatur lingkungan agar bisa sesuai dengan nafsu manusia

semoga sharing ini bisa bermanfaat bagi kita semua  _/\_

Offline Brado

  • Sebelumnya: Lokkhitacaro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.645
  • Reputasi: 67
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #101 on: 13 November 2008, 04:24:29 PM »
 _/\_ bro Candra
adanya di blitar yaitu Bhante Uttamo (Theravada)

Panti Semedi BALEREJO
d.a. Vihara Samaggi Jaya
Jl. Slamet Riyadi 21
Blitar - 66113
Telp. 0342 - 802616
Faks. 0341 - 572965 (jam kerja)

atau bisa email disini untuk konsultasi

samaggi_jaya [at] yahoo.com

kali aja bisa membantu bro Candra

kalo websitenya disini : http://www.samaggi-phala.or.id

tergantung bro aja, memang harus butuh pengorbanan kalau ingin maju dalam tingkatan batin
seperti yang bro ceritakan diatas sampai ga ngantor berminggu2 hanya untuk melatih meditasi


Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #102 on: 13 November 2008, 04:25:29 PM »
hallo teman-teman? anda semua sedang sibuk ya? ok baiklah. semoga diskusi ini menjadi batu loncatan bagiku untuk dapat lebih cepat dan efektif lagi dalam melakukan pengembangan batin. tanks! besok saya kembali. mudah-mudahan kita semua ada umur panjang. semoga semua makhluk dapat hidup berbahagia. semoga malam ini anda semua dapat tidur dengan nyenyak! _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #103 on: 13 November 2008, 04:42:19 PM »
setiap orang ingin terhindari dari penderitaan. tapi tidak ada jalan lain untuk dapat melenyapkan penderitaan adalah dengan cara meningglkan nafsu keinginan akan kenikmatan. tapi orang hanya tidak ingin penderitaan dan hanya ingin kenikmatan. apakah tidak mungkin ada jalan untuk melpaskan penderitaan saja tanpa melepaskan kesenangan indrawi?
Sdr Candra, kalau menurut ajaran Sang Guru memang demikian.

Kemelekatan terhadap kesenangan indrawi itulah yg merupakan salah satu "enerji" yg membuat kita terlahir lagi.

Menurut salah satu sutta, dengan pandangan benar, pengalaman jhana bisa menjadi kunci untuk melepas kenikmatan indrawi tersebut sehingga belenggu nafsu sensual bisa dipatahkan.

disini memang kadang2x tidak realtime diskusinya tapi tetap keep on going terus menerus. nanti malam juga masih akan terus berjalan koq.
« Last Edit: 13 November 2008, 04:43:58 PM by Sumedho »
There is no place like 127.0.0.1

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #104 on: 13 November 2008, 05:46:35 PM »
hallo teman-teman? anda semua sedang sibuk ya? ok baiklah. semoga diskusi ini menjadi batu loncatan bagiku untuk dapat lebih cepat dan efektif lagi dalam melakukan pengembangan batin. tanks! besok saya kembali. mudah-mudahan kita semua ada umur panjang. semoga semua makhluk dapat hidup berbahagia. semoga malam ini anda semua dapat tidur dengan nyenyak! _/\_

:jempol:

Buddhis banget... ;D 

Anumodana yaah... _/\_

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

 

anything