//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?  (Read 45606 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
[ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« on: 09 November 2008, 09:14:09 AM »
halo men temeen .. terutama team penyusun ebook n buku Komentar Anattalakkhana Sutta dan Malukyaputta Sutta, saya baru baca awal2, pas di bagian
"sesaat sebelum kesadaran kematian berhenti pada saat kematian, ia berpegangan pada salah satu dari obyek obyek kamma yaitu, kamma, kamma nimitta atau gati nimitta. Dikondisikan demikian oleh obyek obyek (yang menjadi pegangan) pada saat kesadaran terakhir, maka kesadaran baru muncul dalam kehidupan baru. Ini disebut kelahiran kembali atau kesadaran yang menghubungkan kembali karena ia membentuk hubungan antara kehidupan sebelumnya dan kehidupan baru.
Ketika kesadaran yang menghubungkan kembali lenyap, maka diikuti dengan kesadaran Bhavanga, kelanjutan kehidupan yang berkesinambungan sepanjang kehidupan seperti yang di tentukan oleh kekuatan kamma sebelumnya."

terutama yg saya bold ....
pada saat sebelum si A koit ... kesadaran itu masi berada pada si A, dan berpegangan pada kamma, "pas" ketika si A koit beneran, si B lahir di ikuti kesadaran nya sendiri ... berarti si A n B kan berbeda ? dan gada hubungan antara kehidupan sebelum dan kehidupan baru ? kecuali kesadaran si A lompat ke ke si B ? (jadi kaya roh aje)

mohon penjelasannya, saya dari dulu masi lom bisa memahami dengan baik, walaupun uda di kasi penjelasan contoh seperti api lilin yg menyala, ketika lilin A mau abis .. di sambung ken ke lilin B apakah API lilin A = B ? kalo di lilin ini kan jelas2 .. API nya di sambungken ?

mohon yg paham dan yg thera mind yg jawab ya ? supaya gamakin bercampur dan makin bingun ...
bacanya sementara stuck disono nih .. soalnay di bawahnya di tulis gede2 n BOLD .. tanpa memahami cara atta mengikat, konsep anatta tidak mungkin di pahami sepenuhnya, kalo kelamaan cari jawabannya tar jadi males ga lanjut bacanya.
makaci.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #1 on: 09 November 2008, 10:54:36 AM »
Menurut saya, sebenarnya perumpamaan api lilin juga sudah tepat. Demikian yang saya pahami, (CMIIW).

Api pada lilin, Sdr. Tula, ia selalu berubah-ubah dan tidak sama setiap saat meskipun kita merasa api tersebut tetap itu-itu saja. Api satu menit yang lalu berbeda dengan api 2 menit kemudian. Hal ini karena bahan bakarnya yaitu oksigen, sumbu, dan lilin juga selalu berbeda meskipun terlihat sama. Dalam fisika, oksigen terbentuk dari banyak molekul (bagian-bagian kecil), dan api menggunakannya (menghisap) molekul-molekul ini setiap saat sebanyak oksigen yang ada agar ia tetap hidup. Seperti kita makan snack chiki, sebagian-sebagian bulat-bulat chiki tersebut kita makan. Meskipun sama-sama bulat tapi bukan berarti kita makan bulatan yang itu-itu saja.

Begitu juga dengan sumbu dan lilin yang digunakan, setiap mili sumbu dan lilin adalah berbeda. Karena semuanya berbeda maka akibat atau hasilnya juga berbeda yaitu api yang berbeda tiap saat.

Nah, ketika dikatakan “memindahkan” api ke lilin yang lain, sebenarnya itu hanyalah proses memperpanjang atau menambahkan bahan bakar saja. Karena kita tidak INGIN api tersebut mati maka kita menambahkannya dengan menyediakan lilin baru. Kita bisa saja menambahkan atau menempelkan lilin atau sumbu lagi pada lilin yang lama tapi itu merepotkan. Tapi tetap saja penambahan tersebut juga merupakan bentuk baru, baik dari lilin, sumbu, dan oksigen, meskipun jenisnya sama. Dan api yang muncul pada lilin baru juga sebenarnya api yang berbeda dari api di lilin lama, karena lilinnya, sumbunya, oksigennya juga baru, meskipun jenisnya sama. Tanpa kekuatan keinginan untuk menambah lilin maka api baru tidak akan pernah muncul.

Jadi api pada lilin lama berbeda dengan api pada lilin baru meskipun terlihat sama. Hal ini juga terjadi dalam rebirth. Kesadaran lama (pada kehidupan lama) akan berbeda dengan kesadaran baru saat rebirth.

Jika keduanya berbeda, berarti kita tidak perlu bertanggungjawab donk atas apa yang telah terjadi pada kehidupan sebelumnya? Tidak demikian. Karena keberadaan kita sekarang adalah akibat dari kemelekatan dan karma-karma kita terdahulu.

Sama seperti api pada lilin. Karena KEINGINAN untuk memperpanjang masa kehidupan api dan TINDAKAN menambah lilin maka api yang baru menyala.

TINDAKAN, KEINGINAN, KEMELEKATAN inilah yang memberikan benang merah yang mengharuskan kita bertanggungjawab, menerima hasil dari apa yang kita perbuat.

 _/\_

« Last Edit: 09 November 2008, 10:56:28 AM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #2 on: 09 November 2008, 11:14:50 AM »
sip ada yg reply ...

tp kalo api lilin .. kalo ga di sambung kan .. maka api itu ga bakal bisa menyala (kecuali emang di nyalakan lagi pake korek etc), lah ini pada kesadaran terakir ke janin di perut ibu .. gimana nyambung nya ? di tempel in aja kaga ? kesadaran nya melompat gitu aja ? (jadi roh dunk)

ok , kalo kita katakan kalo karena masi ada kamma yg tersisa itu lah yg sebabin kesadaran itu berpindah dari si A ke si B ... nah yg tula ga ngerti itu .. kok bisa pindah gitu .., bisa2 akhirnya ya kita ga bisa tau karena lom mencapai hal itu, faith factor dunk ?

aku rasa ini harus dipahami, dan saya masi lom paham jg :( .. masi faith factor .. hikz T_____________________T" (bukan faith factor jg sih asli nya .. grey factor >.<")

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #3 on: 09 November 2008, 12:06:55 PM »
sip ada yg reply ...

tp kalo api lilin .. kalo ga di sambung kan .. maka api itu ga bakal bisa menyala (kecuali emang di nyalakan lagi pake korek etc), lah ini pada kesadaran terakir ke janin di perut ibu .. gimana nyambung nya ? di tempel in aja kaga ? kesadaran nya melompat gitu aja ? (jadi roh dunk)

ok , kalo kita katakan kalo karena masi ada kamma yg tersisa itu lah yg sebabin kesadaran itu berpindah dari si A ke si B ... nah yg tula ga ngerti itu .. kok bisa pindah gitu .., bisa2 akhirnya ya kita ga bisa tau karena lom mencapai hal itu, faith factor dunk ?

aku rasa ini harus dipahami, dan saya masi lom paham jg :( .. masi faith factor .. hikz T_____________________T" (bukan faith factor jg sih asli nya .. grey factor >.<")

sesuai dengan jawab dari sdr.Kelana...

TINDAKAN, KEINGINAN, KEMELEKATAN inilah yang memberikan benang merah yang mengharuskan kita bertanggungjawab, menerima hasil dari apa yang kita perbuat.

inilah yang menyambung api itu... kalau mau mengetahui bagaimana proses-nya... ya susah... gak bisa didokumentasikan...   ;D
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #4 on: 09 November 2008, 01:05:09 PM »

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #5 on: 09 November 2008, 01:14:03 PM »
Gak bisa didokumentasikan berarti gak ada bukti. Kalau gak ada bukti berarti gak sesuai dngan ehi pak ciko, dan juga gak sesuai dngan kalama, oleh karenanya jangan semata mata mempercayai akan hal getoan, sebelum ada bukti yg konGkEt dan NyAtA.
CMIIW.FMIIW.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #6 on: 09 November 2008, 01:18:43 PM »
Gak bisa didokumentasikan berarti gak ada bukti. Kalau gak ada bukti berarti gak sesuai dngan ehi pak ciko, dan juga gak sesuai dngan kalama, oleh karenanya jangan semata mata mempercayai akan hal getoan, sebelum ada bukti yg konGkEt dan NyAtA.
yah kalo mau gampang mah jawabnya, anak sd juga tau :)) pasti diatur ama Tuhan :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #7 on: 09 November 2008, 01:21:56 PM »
Gak bisa didokumentasikan berarti gak ada bukti. Kalau gak ada bukti berarti gak sesuai dngan ehi pak ciko, dan juga gak sesuai dngan kalama, oleh karenanya jangan semata mata mempercayai akan hal getoan, sebelum ada bukti yg konGkEt dan NyAtA.
Silahkan anda buktikan sendiri. ini bukan tidak bisa dibuktikan, keterbatasan andalah yg tidak memungkinkan pembuktian ini. banyak orang lain yg telah membuktikan.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #8 on: 09 November 2008, 01:28:46 PM »
Rebirth

QUESTION: Where do we humans come from and where are we going?
ANSWER: There are three possible answers to this question. Those who believe in a god or gods usually claims that before individuals are created, they do not exist, then they come into being through the will of a god. They live their lives and then, according to what they believe or do during their life, they go either to eternal heaven or eternal hell. There are others, humanists and scientists, who claims that the individual comes into being at conception due to natural causes, lives and then at death, cease to exist. Buddhism does not accept either of these explanations. The first gives rise to many ethical problems. If a good god really creates each of us, it is difficult to explain why so many people are born with the most dreadful deformities or why so many babies are miscarried just before birth or are still-born. Another problem with the theistic explanation is that it seems very unjust that a person should suffer eternal pain in hell for what they did in just 60 or 70 years on earth. Sixty or 70 years of non-beliefs or immoral living does not seem to deserve eternal torture. Likewise, 60 or 70 years of virtuous living seems a very small outlay for eternal bliss in heaven. The second explanation is better than the first and has more scientific evidence to support it but still leaves important questions unanswered. How can a phenomenon so amazingly complex as human consciousness develop from the simple meeting the sperm and the egg and in just nine months? And now that parapsychology is a recognized branch of science, phenomena like telepathy are increasingly difficult to fit into the materialistic model of the mind.

Buddhism offers the most satisfactory explanation of where humans come from and where they are going. When we die, the mind with all the tendencies, preferences, abilities and characteristics that have been developed and conditioned in this life, re-establishes itself in a fertilized egg. Thus the individual grows, is reborn and develops a personality conditioned both by the mental characteristics that have been carried over from the last life and by the new environment. The personality will change and be modified by conscious effort and conditioning factors like education, parental influence and society and once again at death, re-establish itself in a new fertilized egg. This process of dying and being reborn will continue until the conditions that cause it, craving and ignorance, cease. When they do, instead of being reborn, the mind attains a state called Nirvana and this is the ultimate goal of Buddhism and the purpose of life.

QUESTION: How does the mind go from one body to another?
ANSWER: Think of being like radio waves. The radio waves, which are not made up of words and music but energy at different frequencies, are transmitted, move through space, are attracted to and picked up by the receiver from where they are broadcast as words and music. It is similar with the mind. At death, mental energy moves through space, is attracted to and picked up by the fertilized egg. As the embryo grows, it centers itself in the brain from where it later ‘broadcasts’ itself as the new personality.

QUESTION: Is one always reborn as a human being?
ANSWER: No, there are several realms in which one can be reborn. Some people are reborn in heaven, some are reborn in hell, some are reborn as hungry spirits and so on. Heaven is not so much a place as a state of existence where one has a subtle body and where the mind experiences mainly pleasure. Like all conditioned states, heaven is impermanent and when one's life span there is finished, one could well be reborn again as a human. Hell, likewise, is not a place but a state of existence where one has a subtle body and where the mind experiences mainly anxiety and distress. Being reborn as a hungry ghost, again, is a state of being where the body is subtle and where the mind is continually plagued by longing and dissatisfaction. So heavenly beings experience mainly pleasure, hell beings and hungry spirits experience mainly pain and human beings experience usually a mixture of both. The main difference between the human realm and other realms is the body type and the quality of experience.

QUESTION: What decides where a person will be reborn?
ANSWER: The most important factor, but not the only one, influencing where we will be reborn and what sort of life we shall have, is kamma. The word kamma means 'action' and refers to our intentional mental actions. In other words, what we are is determined very much by how we have thought and acted in the past. Likewise, how we think and act now will influence how we will be in the future. The gentle, loving type of person tends to be reborn in a heaven realm or as a human being who has a predominance of pleasant experiences. The anxious, worried or extremely cruel type of person tends to be reborn in a hell realm or as a human being who has a predominance of unpleasant experiences. The person who develops obsessive craving, fierce longings and burning ambitions that can never be satisfied tends to be reborn as a hungry spirit or as a human being frustrated by longing and wanting. Whatever mental habits are strongly developed in this life will simply continue in the next life. Most people, however, are reborn as human being.

QUESTION: So we are not determined by our kamma, we can change it.
ANSWER: Of course we can. That is why one of the steps on the Noble Eightfold Path is Perfect Effort. It depends on our sincerity, how much energy we exert and how strong the habit is. But it is true that some people simply go through life under the influence of their past habits, without making an effort to change them and falling victim to their unpleasant results. Such people will continue to suffer unless they change their negative habits. The longer the negative habits remain, the more difficult they are to change. The Buddhist understands this and take advantage of each and every opportunity to break mental habits that have unpleasant results and to develop ones that have a pleasant result. Meditation is one of the techniques used to modify the habit patterns of the mind as is speaking or refraining from speaking, acting or refraining from acting in certain ways. The whole of the Buddhist life is a training to purify and free the mind. For example, if being patient and kind were a pronounced part of your character in your last life, such tendencies would re-emerge in the present life. If they are encouraged and developed in the present life they will re-emerge even stronger and more pronounced in the future life. This is based upon the simple and observable fact that long established habits tend to be difficult to break.

Now, when you are patient and kind, it tends to happen that you are not easily ruffled by others, you don't hold grudges, people like you and thus your experiences tends to be happier. Take another example. Let us say that you came into life with tendency to be patient and kind due to your mental habits in the past life. But in the present life you neglect to strengthen and develop such tendencies. They would gradually weaken and die out and perhaps be completely absent in the future life. Patience and kindness being weak in this case, there is a possibility that in either this life or in the next life, a short temper, anger and cruelty could grow and develop, bringing with them all the unpleasant experiences such attitudes create.

We will take one last example. Let us say that due to your mental habits in the last life, you came into the present life with the tendency to be short-tempered and angry and you realize that such habits only cause unpleasantness. If you are only able to weaken such tendencies, they would re-emerge in the next life where with a bit more effort, they could be eliminated completely and you could be free from their unpleasant effects.

QUESTION: You have talked a lot about rebirth but is there any proof that we are reborn when we die?
ANSWER: Not only is there scientific evidence to support the Buddhist belief in rebirth, it is the only after-life theory that has any evidence to support it. There is not a scrap of evidence to prove the existence of heaven and of course evidence of annihilation at death must be lacking. But during the last 30 years, parapsychologists have been studying reports that some people have vivid memories of their former lives. For example, in England, a 5 year old girl said she could remember her ‘other mother and father’ and she talked vividly about what sounded like the events in the life of another person. Parapsychologists were called in and they asked hundreds of questions to which the girl gave answers. She spoke of living in a particular village in what appeared to be Spain, she gave the name of the village, the name of the street she lived in, her neighbors' names and details about her everyday life there. She also tearfully spoke of how she had been struck by a car and died of her injuries two days later. When these details were checked, they were found to be accurate. There was a village in Spain with the name the girl had given. There was a house of the type she had described in the street she had named. What is more, it was found that a 23-year old woman living in the house had been killed in a car accident 5 years before. Now how is it possible for a 5 year old girl living in England and who had never been to Spain to know all these details? And of course, this is not the only case of this type. Professor Ian Stevenson of the University of Virginia's Department of Psychology has described dozens of cases of this type in his books. He is an accredited scientist whose 25 year study of people who remember former lives is very strong evidence for the Buddhist teaching of rebirth.*


*See Twenty Cases Suggestive of Reincarnation and Cases of Reincarnation Type, University Press of Virginia, Charlotteville, 1975.


QUESTION: Some people might say that the supposed ability to remember former lives is the work of devils.
ANSWER: You simply cannot dismiss everything that doesn't fit into your belief as being the work of devils. When cold hard facts are produced to support an idea, you must use rational and logical arguments if you wish to counter them - not irrational and superstitious talk about devils.

QUESTION: You could say that talk about rebirth a bit superstitious also?
ANSWER: The dictionary defines superstition as 'a belief which is not based on reason or fact but on an association of ideas, as in magic.' If you can show me a careful study of the existence of devils written by a scientist I will concede that belief in devils is not superstition. But I have never heard of any research into devils; scientists simply wouldn't bother to study such things, so I say there is no evidence for the existence of devils. But as we have just seen, there is evidence which seems to suggest that rebirth does take place. If belief in rebirth is based on at least some facts, it cannot be a superstition.

QUESTION: Well, have there been any scientist who believe in rebirth?
ANSWER: Yes. Thomas Huxley, who was responsible for having science introduced into the British school system in the 19th century and who was the first scientist to defend Darwin's theories, believed that reincarnation was a very plausible idea. In his famous book Evolution and Ethics and other Essays, he says:


‘In the doctrine of transmigration, whatever its origin, Brahmanical and Buddhist speculation found, ready to hand, the means of constructing a plausible vindication of the ways of the Cosmos to man ... Yet this plea of justification is not less plausible than others; and none but very hasty thinkers will reject it on the ground of inherent absurdity. Like the doctrine of evolution itself, that of transmigration has its roots in the world of reality; and it may claim such support as the great argument from analogy is capable of supplying.’


Professor Gustaf Stromberg, the famous Swedish astronomer, physicist and friend of Einstein also found the idea of rebirth appealing.


‘Opinions differ whether human souls can be reincarnated on the earth or not. In 1936 a very interesting case was thoroughly investigated and reported by the government authorities in India. A girl (Shanti Devi from Delhi) could accurately describe her previous life (at Muttra, five hundred miles from Delhi) which ended about a year before her "second birth". She gave the name of her husband and child and described her home and life history. The investigating commission brought her to her former relatives, who verified all her statements. Among the people of India reincarnations are regarded as commonplace; the astonishing thing for them in this case was the great number of facts the girl remembered. This and similar cases can be regarded as additional evidence for the theory of the indestructibility of memory.’


Professor Julian Huxley, the distinguished British scientist who was Director General of UNESCO believed that rebirth was quite in harmony with scientific thinking.


‘There is nothing against a permanently surviving spirit-individuality being in some way given off at death, as a definite wireless message is given off by a sending apparatus working in a particular way. But it must be remembered that the wireless message only becomes a message again when it comes in contact with a new, material structure - the receiver. It ... would never think or feel unless again 'embodied' in some way. Our personalities are so based on body that it is really impossible to think of survival which would be in any true sense personal without a body of sorts ... I can think of something being given off which would bear the same relation to men and women as a wireless message to the transmitting apparatus; but in that case 'the dead' would, so far as one can see, be nothing but disturbances of different patterns wandering through the universe until ... they ... came back to actuality of consciousness by making contact with something which could work as a receiving apparatus for mind.’


Even very practical and down-to-earth people like the American industrialist Henry Ford found the idea or rebirth acceptable. Ford was attracted to the idea because it gives one a second chance to develop oneself. Henry Ford said:


‘I adopted the theory of Reincarnation when I was twenty-six... Religion offered nothing to the point... Even work could not give me complete satisfaction. Work is futile if we cannot utilize the experience we collect in one life in the next. When I discovered Reincarnation it was as if I had found a universal plan. I realized that there was a chance to work out my ideas. Time was no longer limited. I was no longer a slave to the hands of the clock... Genius is experience. Some seem to think that it is a gift or talent, but it is the fruit of long experience in many lives. Some are older souls than others, and so they know more... The discovery of Reincarnation put my mind at ease... If you preserve a record of this conversation, write it so that it puts men's minds at ease. I would like to communicate to others the calmness that the long view of life gives to us.’
So the Buddhist teachings of rebirth does have some scientific basis, it is logically consistent and it goes a long way to answering some important questions about human destiny. But it is also very comforting. According to Buddha, if you failed to attain Nirvana in this life, you will have the opportunity to try again next time. If you have made mistakes in this life, you will be able to correct yourself in the next life. You will truly be able to learn from your mistakes. Things you were unable to do or achieve in this life may well become possible in the next life. What a wonderful teaching!


QUESTION: All this is very intellectually satisfying but I must admit that I am still a bit skeptical.
ANSWER: That’s okay. Buddhism is not the type of religion you have to sign up to and commit yourself to believe everything it teaches. What is the point of forcing yourself to believe things you just can’t believe? You can still practice those things that you find helpful, accept those ideas that you understand and benefit from them without believing in rebirth. Who knows! In time you may come to see the truth of rebirth.




*kalo mau baca yang indonya beli ajah di gramedia yak, judulnya Good Question Good Answer

:))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #9 on: 09 November 2008, 01:50:01 PM »
Seperti kata seorg sdr muslim, ; pembuktian hal tsb  subyektif banggeT
CMIIW.FMIIW.

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #10 on: 09 November 2008, 02:02:55 PM »
Oleh karena itu, kelahiran kembali dalam buddhis entah reinkarnasi atau ribet , yang jelas ribet hanyalah MITOS dan MUSTAHil, tidak dapat dibuktikan secara saint , dan tidak dapat memberi bukti kepada semua manusia, kecuali hanya sekelmpok manusia penipu yg ngaku2 ada bukti ribet dsb,
 
CMIIW.FMIIW.

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #11 on: 09 November 2008, 02:41:21 PM »
Apakah ada bukti penciptaan manusia?Apakah ada yg bisa membuktikan secara sains kehadiran si penguasa itu?

Jika kita berbicara secara kebalik, Tuhan hanyalah MITOS, DONGENG, FOLKLORE...Penciptaan Adam dan Hawa apalagi, sungguh2 MUSTAHAL DAN BOHONG belaka..

Apakah akan ada akhirnya?Klo bro Jhonson percaya dengan pilihan keyakinannya, silahkan saja...
Toh pada akhirnya mempermasalahkan hal2 yg memank belum dapat dibuktikan sendiri adalah nonsense...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #12 on: 09 November 2008, 02:46:28 PM »
Oleh karena itu, kelahiran kembali dalam buddhis entah reinkarnasi atau ribet , yang jelas ribet hanyalah MITOS dan MUSTAHil, tidak dapat dibuktikan secara saint , dan tidak dapat memberi bukti kepada semua manusia, kecuali hanya sekelmpok manusia penipu yg ngaku2 ada bukti ribet dsb,
 
sebenarnya ada bukti2nya..

cuma gk di expose ajah..karena majority masih agama K dan I..

banyak kok orang2 yg terlahir masih inget masa lalu dia..

dan bahkan dah bisa liat masa lalu dengan cara dihipnotis...

loenya ajah outdated!..

kerjaannya tiap ari nungging2 pantat 100 kale seh...

yah bego lar otak loe..

neh bukti inkarnasi..!!

hxxp://www.healthsystem.virginia.edu/internet/personalitystudies/

baca pelan2 yak..

duh gw lupa...English loe ancur banget khan?..huahuahua...gk ada kamma baek yg cukup untuk bisa mengerti reinkarnasi neh!..huahuahuahua..

gw kok jadi kasian yak ama loe... ;D :))




Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #13 on: 09 November 2008, 02:47:46 PM »
Quote from: dilbert
TINDAKAN, KEINGINAN, KEMELEKATAN inilah yang memberikan benang merah yang mengharuskan kita bertanggungjawab, menerima hasil dari apa yang kita perbuat.

yap saya mengerti benang merah itu, kondisi benang merah ini sama dengan unzur2 yg meng buat benda itu disebut sebagai lilin (ada parafin, sumbu, dll), tp si api ini harus di tempelkan ke sumbu di lilin B agar si lilin B ini hidup kan ? meskipun semua unzur uda lengkap, kalo si api kaga di tempelkan ke lilin B , ya ga bisa hidup ... nah itu .. dimanakah tindakan nempelin "api (kesadaran)" dari si A ke si janin B ....

Quote from: kemenyan
Anatta & Rebirth -- http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5428.0


makasi menyan ... ini jg buka2 ..tar respon dibawah lagi .. sambil baca2

Quote from: JHONSON
Seperti kata seorg sdr muslim, ; pembuktian hal tsb  subyektif banggeT

jgn libatkan ajaran lain disini,kalo ajaran lain di libatkan makin rancu

dan JELAS2 ajaran lain itu SANGAT JAUH2 LEBIH GA MASUK DI AKAL DARI PADA AJARAN2 BUDDHA GAOTAMA, isinya cuman ajaran percaya gue ye .. ga percaya noh ke neroko , itu bukan ajaran tp perbudakan

disini saya bertanya karena saya berusaha utk memahami lebih dalam dari apa yg selama ini saya dapetkan, sampe di level yg saya dapat kan selama ini aja jelas2 gada ajaran lain yg lebih mengena dari ajaran SB ini

Quote from: markosprawira
[at] ci Lily : itu justru yg Kemenyan permasalahkan...... siapa yang bawa2 tuh ingatan  laugh

Pasti ga akan nyambung kalo menggunakan bahasa sehari2 dalam membahas bahasa Dhamma..... bahasa sehari2 melihat secara fisik, bahasa Dhamma membahas mengenai "hakekat sesungguhnya"

Itu yang dari awal saya udah berusaha pisahkan....  Grin

padahal kalo mo liat fisik, yah silahkan cari dulu juga dimana "ingatan" itu........ karena secara fisik, ingatan itu sendiri pun juga ngga ada kok......

ini ada komentar dari mas markos yg mendukung jg saya bawa dari thread yg di kasi menyan, apa memang g bisa dijelaskan dengan bahasa sehari2 ya ... sama seperti deskripsi parinibbana (tp masi bisa di deskripsikan seperti api di lilin itu .. dan pas menurut saya)

dari thread yg kemenyan kasi .. banyak contoh2 bagus yg di berikan :
keju n susu
air di sungai
bola biliar

saya menangkap esensi nya (uda dari dulu sih ... memang penjelasannya begini), tp baru kemaren dapet pertanyaan di thread ini, smua contoh2 itu memiliki bentuk fisik yg bisa dijelaskan dan dilihat dengan mata, sedangkan proses timbulnya kesadaran setelah kesadaran terakir dari orang yg meninggal ini ga bisa di lihat dengan mata dan tidak berbentuk fisik, hal inilah yg penjelasaanya dan penalarannya repot banget wekekekekkekee

ok aku lanjut dah bacanya ... uda sampe bagian ke 2 (pikiran dan perasaan jg tidak kekal), yg ada waktu .. dibaca ya :D .. bagus banget dah ...

ok case closed dah, utk para sepuh :D yg mau jelasin lagi lebih mendalam bole jg sih (atau mau kasi contoh yg lebih yahuy sip banget dah)

--------------------------------
saya tambahakan setelah mau reply ternyata ada post baru lagi

Quote from: JHONSON
Oleh karena itu, kelahiran kembali dalam buddhis entah reinkarnasi atau ribet , yang jelas ribet hanyalah MITOS dan MUSTAHil, tidak dapat dibuktikan secara saint , dan tidak dapat memberi bukti kepada semua manusia, kecuali hanya sekelmpok manusia penipu yg ngaku2 ada bukti ribet dsb,
 

blom bisa dijelaskan bukan berarti ga bisa, dari 2500 taon yg lalu jg saint lom bisa jelasin kalo ada matahari2 yg lain di luar matahari di atas bumi ini .. tp skrg sudah bisa ..
lain dengan ajaran lain .. dari dulu isinya SALAH smua , di paksa di bener2 in, or kalo ada yg bisa kasi penjelasan yg melawan ajaran tersebut di musnaken ... or kalo uda terpaksa, bikin pengakuan tertulis di surat kabar MINTA MAAP YE dulu gue melawan ajaran loe ....

memahami sesuatu itu emang ribet, kalo gamau ribet lebih baik masuk ke ajaran lain .. enak .. tinggal duduk percaya masup surga .. wuiw .. mala ada yg ditemenin bidadari .. kweren

kok jadi FLAME AREA YA

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #14 on: 09 November 2008, 02:54:01 PM »
 [at] ALL

just for your Information..

Jhonson pengikut aliran sesat Maitreya..

yg percaya Tuhan, dan reinkarnasi...

Shalom!

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #15 on: 09 November 2008, 03:09:18 PM »
iye dan hobinya sekarang mengadu domba antar agama kakakakak
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline dark_angel

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 148
  • Reputasi: -26
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #16 on: 09 November 2008, 03:24:35 PM »
[at] ALL

just for your Information..

Jhonson pengikut aliran sesat Maitreya..

yg percaya Tuhan, dan reinkarnasi...

Shalom!

omaigot

wakakakaka.....

shalom jg
« Last Edit: 09 November 2008, 03:27:11 PM by dark_angel »

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #17 on: 09 November 2008, 09:50:46 PM »
Hehehe, gw bru tahu bhwa umat buddha yg slama ini suka gencar dan ngotot dngan memperkuat kesadarannya dngan meditasi, ternyata mau berlutut memuja hipnotis agar berupaya melihat kehdupan masa lampaunya(padahal hanya ilusi dan angan2 akan dunia ilusi) dngan bntuan ahli hipnotis. . .Sungguh gak gw nyangka, ada umat buddha bersedia dilemahkan kesadaran utk dihpnotis, betapa munafiknya dan bertentangan dngan apa yg pernah diucapkan.

Then, hehe trnyata paham rebirth bergantung pada adanya species makhluk laen, then bila bnyak species makhluk yg tiba2 bnyak punah, apa ditunda tuh ribet dari makhluk2 sbelomnya?
Maybe akan ada istilah "bnyak makhluk(conth manusia) mate, and kesadarannya harus di "PAUSE" karena gak ada Lowongan dimana bnyak makhluk species punah. Jadi kesadaran elo mesti gantanyan forever,wkwk, karena itu, sungguh MITOS & MUSTAHIL paham rebirth ini
CMIIW.FMIIW.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #18 on: 09 November 2008, 09:54:39 PM »
Hehehe, gw bru tahu bhwa umat buddha yg slama ini suka gencar dan ngotot dngan memperkuat kesadarannya dngan meditasi, ternyata mau berlutut memuja hipnotis agar berupaya melihat kehdupan masa lampaunya(padahal hanya ilusi dan angan2 akan dunia ilusi) dngan bntuan ahli hipnotis. . .Sungguh gak gw nyangka, ada umat buddha bersedia dilemahkan kesadaran utk dihpnotis, betapa munafiknya dan bertentangan dngan apa yg pernah diucapkan.

Then, hehe trnyata paham rebirth bergantung pada adanya species makhluk laen, then bila bnyak species makhluk yg tiba2 bnyak punah, apa ditunda tuh ribet dari makhluk2 sbelomnya?
Maybe akan ada istilah "bnyak makhluk(conth manusia) mate, and kesadarannya harus di "PAUSE" karena gak ada Lowongan dimana bnyak makhluk species punah. Jadi kesadaran elo mesti gantanyan forever,wkwk, karena itu, sungguh MITOS & MUSTAHIL paham rebirth ini

lho... yang bukti-in ribet dengan hipnotis mah bukan ajaran buddha, ajaran buddha menyatakan bahwa dengan meditasi sampai pada tahap tertentu, bisa melihat kehidupan yang lampau... tuh yang main hipnotherapy malah kebanyakan yang non-buddhis...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #19 on: 09 November 2008, 10:10:12 PM »

mohon penjelasannya, saya dari dulu masi lom bisa memahami dengan baik, walaupun uda di kasi penjelasan contoh seperti api lilin yg menyala, ketika lilin A mau abis .. di sambung ken ke lilin B apakah API lilin A = B ? kalo di lilin ini kan jelas2 .. API nya di sambungken ?


Kayaknya api lilin tetap merupakan ilustrasi yang bagus untuk tumimbal lahir. Namun jelas tidak ada yang menyambungkan, mungkin tersambung lebih pas keknya.

Samsara biasanya dilambangkan sebagai siklus, lingkaran, sulit menemukan awal dan akhir dari sebuah lingkaran, namun yang jelas adalah sebuah kesinambungan, kelanjutan. Coba bayangkan 2 buah lilin yang digabung jadi satu, 2 lilin namun satu sumbu, paling gampangnya bayangkan sebuah lilin yang dibawahnya ada lilin lagi, dimana awal sumbu lilin kedua adalah akhir dari sumbu lilin pertama. Bahan ato materi lilin boleh dibilang sebagai satu kehidupan, dimana lilin yang lain adalah kehidupan yang baru, sedangkan sumbu mungkin mewakili kamma sedangkan api adalah kesadaran. Jadi sebenarnya api selalu menyala tanpa putus, yang beda hanya bahan lilinnya yang bisa bermacam-macam tergantung dari kondisi sumbu diatasnya.

Sesudah lilin pertama habis,secara otomatis karena sumbu-nya berkelanjutan, boleh dikatakan sekarang yang menyala adalah lilin yang kedua, yang pada waktunya akan habis dan berlanjut pada lilin ketiga dibawahnya yang bahan,kondisi,dan panjangnya dipengaruhi oleh nyala api dan sumbu lilin kedua, dst, dst.........

Jadi, perbedaan geografi antara si A (misal dari kutub utara) bertumimbal lahir sebagai si B (misal di pulau kalimantan) dalam ilustrasi diatas harus dipandang hanya sebagai salah satu variasi dari kondisi lilin (termasuk juga bentuk fisik, kondisi lingkungan, umur, dsb).






« Last Edit: 09 November 2008, 10:12:57 PM by hendrako »
yaa... gitu deh

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #20 on: 09 November 2008, 10:34:06 PM »
ternyata jhonson sudah lepas dari laumu makin berkenbang yah :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #21 on: 09 November 2008, 10:35:01 PM »
Laumu artinya apa ya?
yaa... gitu deh

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #22 on: 09 November 2008, 10:46:31 PM »
Laumu artinya apa ya?


dari bahasa hokkien artinya ibunda...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #23 on: 09 November 2008, 10:50:30 PM »
Laumu itu mantan Tuhannya Jhonson :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #24 on: 09 November 2008, 10:51:32 PM »
Oleh karena itu, kelahiran kembali dalam buddhis entah reinkarnasi atau ribet , yang jelas ribet hanyalah MITOS dan MUSTAHil, tidak dapat dibuktikan secara saint , dan tidak dapat memberi bukti kepada semua manusia, kecuali hanya sekelmpok manusia penipu yg ngaku2 ada bukti ribet dsb,
 

yang bisa dibuktikan hanya Lau Mu dan lain lainnya, ya kan? hayo ngaku  :))
The truth, and nothing but the truth...

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #25 on: 09 November 2008, 11:05:35 PM »
Hehehe, gw bru tahu bhwa umat buddha yg slama ini suka gencar dan ngotot dngan memperkuat kesadarannya dngan meditasi, ternyata mau berlutut memuja hipnotis agar berupaya melihat kehdupan masa lampaunya(padahal hanya ilusi dan angan2 akan dunia ilusi) dngan bntuan ahli hipnotis. . .Sungguh gak gw nyangka, ada umat buddha bersedia dilemahkan kesadaran utk dihpnotis, betapa munafiknya dan bertentangan dngan apa yg pernah diucapkan.

Then, hehe trnyata paham rebirth bergantung pada adanya species makhluk laen, then bila bnyak species makhluk yg tiba2 bnyak punah, apa ditunda tuh ribet dari makhluk2 sbelomnya?
Maybe akan ada istilah "bnyak makhluk(conth manusia) mate, and kesadarannya harus di "PAUSE" karena gak ada Lowongan dimana bnyak makhluk species punah. Jadi kesadaran elo mesti gantanyan forever,wkwk, karena itu, sungguh MITOS & MUSTAHIL paham rebirth ini
sini nak aku kasih tao...

Sehina2nya El Sol ini...

tidak akan munafik dan mengaku sebagai Buddhist ato umat agama laen untuk adu domba...

^^


so, El Sol cuma mao bilank...

aku males debat ama loe...

perumpamaannya gini..

seperti orang kaya yg males deket2 ama pengemis kudisan yg kotor dan bau..

El Sol kurang yg namane Metta,Karuna..so maklum ajah~..^^

met bersenang2 di fantasimu...

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #26 on: 10 November 2008, 12:59:54 AM »
Jhonson.. begitu susahkah utk mengetik kata2 yg benar? Susah baca loh tulisan kamu, bener.. ;D

Skrg saya memosisikan diri berbicara dgn pandangan anda skrg, sbg seorg muslim/mualaf.
Sayangnya mengenai kehancuran dunia, di dlm Buddhisme mengenal adanya banyak alam kehidupan lain, karenanya, dunia ini hancur, masih akan ada dunia dan alam kehidupan lain lagi. Tenang aja, dlm Buddhisme spekulasi2 diluar pembuktian sains lebih bersifat logis kok, dan sejauh ini selalu sejalan dgn sains dan dapat dipertanggung jawabkan. Legitimasi akan Buddhisme dr berbagai orang2 besar dan terkenal di masing2 bidangnya yang beberapa bahkan mendapat nobel sudah cukup memberi kredit dan membangun citra Buddhisme, apalah arti hinaan dari segelintir kaum picik?
Asal tau saja, sufi sekaliber Maulana Jalalluddin Rumi dan Imam Ghazali pun mengakui secara eksplisit adanya kelahiran kembali, bahkan di dalam ayat Al-quran pun ada yg mengindikasikan tentang kelahiran kembali.

Ingat2 bagaimana sewaktu teori Heliosentris belum terbukti benar? Kaum Muslimin sendiri pun ikut2an Barat membuat teori lapisan2 langit utk mencocokkan dgn teori Geosentris. Apa lacur teori Geosentris terbukti salah.
Tidak malukah anda masih mencoba meneruskan tradisi salah dgn menghujat sst yg belum terbukti benar hny karena keterbatasan pengetahuan skrg dan kelak buru2 mencari penafsiran baru saat terbukti benar?

Semoga membantu, cmiiw..

mettacitena
_/\_

appamadena sampadetha

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #27 on: 10 November 2008, 02:45:37 AM »
speechless..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #28 on: 10 November 2008, 07:04:25 AM »
Kata seorang bpk muslimin:

mana pula ada bumi lain,
mana pula orang lahir kmbali jadi anjing jadi babi,

gampangnya yaitu selain drpada Islam, go to hell,
CMIIW.FMIIW.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #29 on: 10 November 2008, 07:11:56 AM »
Kata seorang bpk muslimin:

mana pula ada bumi lain,
mana pula orang lahir kmbali jadi anjing jadi babi,

gampangnya yaitu selain drpada Islam, go to hell,
Kata seorang bpk muslimin:
Cara untuk masuk surga yaitu Mati dulu :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #30 on: 10 November 2008, 08:53:41 AM »
halo men temeen .. terutama team penyusun ebook n buku Komentar Anattalakkhana Sutta dan Malukyaputta Sutta, saya baru baca awal2, pas di bagian
"sesaat sebelum kesadaran kematian berhenti pada saat kematian, ia berpegangan pada salah satu dari obyek obyek kamma yaitu, kamma, kamma nimitta atau gati nimitta. Dikondisikan demikian oleh obyek obyek (yang menjadi pegangan) pada saat kesadaran terakhir, maka kesadaran baru muncul dalam kehidupan baru.

dear tula,

hal ini pas baru saja saya bahas di kelas abhidhamma hari sabtu tgl 08 Nopemebr kemaren, yaitu mengenai Marana Sanna Vitthi (Proses Persepsi menjelang kematian)

kesadaran normal terdiri dari 17 citta, yang di dalamnya ada 7 Javana (Action)
menjelang kematian, hanya akan ada 5 Javana saja (bukan 17 citta, yg di dalamnya ada 7 javana), tapi benar2 hanya 5 Javana saja
Di Javana inilah, muncul objek kamma, yg menentukan patisandhi/kelahiran selanjutnya
Cuti Citta : Citta terakhir sebelum meninggal.
Ibaratnya, Patisandhi Vinnana itu start awal, Cuti citta itu penutup sebagai mahluk itu

detailnya kaya gini :

Misal kehidupan lampau jadi Kelinci, kehidupan ini jadi Markos dan kehidupan berikutnya jadi DEwa (boleh nyombong dikit yah  :D)

Patisandhi (Kelinci)..... 16 Bhavanga ....... 17 proses citta yg diisi Tanha (Kelinci) .... baru masuk 17 citta biasa... dst...dst..... 17 proses terakhir (Kelinci)....... 5 Javana (Manusia)........ Cuti Citta (Kelinci)

Patisandhi (Manusia)..... 16 Bhavanga..... 17 proses Tanha (Manusia)... 17 proses citta biasa.. dst...dst... 17 proses terakhir (Manusia)... 5 Javana (Dewa)... Cuti Citta (Manusia)

Patisandhi (Dewa).... 16 Bhavanga..... 17 proses Tanha (Dewa)...dst....dst......

Efek dorongan dari Citta ini, ditambah dengan Janaka Kamma akan mendorong kelahiran mahluk baru....

Kira2 seperti itulah proses kematian, yang dilanjutkan dengan kelahiran mahluk baru.......

Semoga bisa dimengerti yah.......  _/\_

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #31 on: 10 November 2008, 10:44:36 AM »
Kesadaran Normal :


Menurut Hakikat sesungguhnya... Proses kehidupan itu adalah muncul tengelam satu kesadaran dan di susul oleh kesadaran yang lain yang berlangsung dengan cepat sekali dan berkesinambungan.
contoh : Kesadaran melalui Pintu Indera ada 17 citta (coba perhatikan gambar pertama yg di atas).... waktu citta pertama muncul kemudian tengelam langsung di susul oleh citta yang kedua, begitu juga dengan citta kedua tengelam di susul oleh citta yang ketiga...dstnya....tanpa henti prosesnya.

Pada saat menjelang ajal.... proses kesadarannya adalah :



seperti yang di jelaskan oleh Bro Markos... javana citta  (kammic citta) nya hanya ada 5.

sip ada yg reply ...
tp kalo api lilin .. kalo ga di sambung kan .. maka api itu ga bakal bisa menyala (kecuali emang di nyalakan lagi pake korek etc), lah ini pada kesadaran terakir ke janin di perut ibu .. gimana nyambung nya ? di tempel in aja kaga ? kesadaran nya melompat gitu aja ? (jadi roh dunk)
ok , kalo kita katakan kalo karena masi ada kamma yg tersisa itu lah yg sebabin kesadaran itu berpindah dari si A ke si B ... nah yg tula ga ngerti itu .. kok bisa pindah gitu .., bisa2 akhirnya ya kita ga bisa tau karena lom mencapai hal itu, faith factor dunk ?

aku rasa ini harus dipahami, dan saya masi lom paham jg :( .. masi faith factor .. hikz T_____________________T" (bukan faith factor jg sih asli nya .. grey factor >.<")

Jadi Kesadaran menjelang ajal (cuti citta/death citta) tengelam langsung di susul oleh Kesadaran Tumimbal lahir (patisandhi citta/rebirth linking citta)....
Nah... itu adalah proses... ;D

Kalo tumimbal lahir sebagai manusia....  patisandhi citta nya pas ketemu konsepsi sperma & telur yang cocok dengannya (umpama receiver gelombang radio) ... maka jadilah dia sebagai janin itu. Konsepsi sperma & telur di dunia ini setiap hari adalah banyak sekali.... ;D

CMIIW..

_/\_ :lotus:

« Last Edit: 10 November 2008, 11:06:58 AM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #32 on: 10 November 2008, 11:19:30 AM »
Anumodana untuk gambarnya ci lily......

nanti bisa digunakan untuk bahan kelas 2 minggu lagi........

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #33 on: 10 November 2008, 11:22:25 AM »
OK....Bro Markos..

Gambarnye Mentor lebih bagus (pernah di bahas di VPDS).... hanya tidak bisa di copas ke sini...  ;D

Anumodana... _/\_

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #34 on: 10 November 2008, 02:49:20 PM »
makaci pak markos dan bu lily :) penjelasannya lebih dalam (kedaleman malah wekekekekeke)

dari yg saya dapat kan , harus memahami abhidhamma dulu ya ... hmmmm banyak istilahnya yg ga ngerti, tp kira2 bisa melihat ...
yg saya dapat agak jelas itu dari :

"(umpama receiver gelombang radio)"

sekali lagi makaci ...

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #35 on: 10 November 2008, 03:41:15 PM »
kayana kudu nunggu DVD RW saya jalan dulu nih bro.....

baru bisa burn film kelas abhidhamma yg kemaren sabtu.... he3.......

sabar2 yah

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #36 on: 10 November 2008, 03:42:31 PM »
OK....Bro Markos..

Gambarnye Mentor lebih bagus (pernah di bahas di VPDS).... hanya tidak bisa di copas ke sini...  ;D

Anumodana... _/\_

_/\_ :lotus:

yup, saya juga inget sih....... tp sayang ga megang bahannya......

kalo berkenan, bisa tolong kirim via email........

anumodana

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #37 on: 10 November 2008, 04:35:46 PM »
[at] bung markos dan mbak lily...

jempol buat ente ente...

 ^:)^ ^:)^ ^:)^
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #38 on: 10 November 2008, 04:54:48 PM »
halo men temeen .. terutama team penyusun ebook n buku Komentar Anattalakkhana Sutta dan Malukyaputta Sutta, saya baru baca awal2, pas di bagian
"sesaat sebelum kesadaran kematian berhenti pada saat kematian, ia berpegangan pada salah satu dari obyek obyek kamma yaitu, kamma, kamma nimitta atau gati nimitta. Dikondisikan demikian oleh obyek obyek (yang menjadi pegangan) pada saat kesadaran terakhir, maka kesadaran baru muncul dalam kehidupan baru.

dear tula,

hal ini pas baru saja saya bahas di kelas abhidhamma hari sabtu tgl 08 Nopemebr kemaren, yaitu mengenai Marana Sanna Vitthi (Proses Persepsi menjelang kematian)

kesadaran normal terdiri dari 17 citta, yang di dalamnya ada 7 Javana (Action)
menjelang kematian, hanya akan ada 5 Javana saja (bukan 17 citta, yg di dalamnya ada 7 javana), tapi benar2 hanya 5 Javana saja
Di Javana inilah, muncul objek kamma, yg menentukan patisandhi/kelahiran selanjutnya
Cuti Citta : Citta terakhir sebelum meninggal.
Ibaratnya, Patisandhi Vinnana itu start awal, Cuti citta itu penutup sebagai mahluk itu

detailnya kaya gini :

Misal kehidupan lampau jadi Kelinci, kehidupan ini jadi Markos dan kehidupan berikutnya jadi DEwa (boleh nyombong dikit yah  :D)

Patisandhi (Kelinci)..... 16 Bhavanga ....... 17 proses citta yg diisi Tanha (Kelinci) .... baru masuk 17 citta biasa... dst...dst..... 17 proses terakhir (Kelinci)....... 5 Javana (Manusia)........ Cuti Citta (Kelinci)

Patisandhi (Manusia)..... 16 Bhavanga..... 17 proses Tanha (Manusia)... 17 proses citta biasa.. dst...dst... 17 proses terakhir (Manusia)... 5 Javana (Dewa)... Cuti Citta (Manusia)

Patisandhi (Dewa).... 16 Bhavanga..... 17 proses Tanha (Dewa)...dst....dst......

Efek dorongan dari Citta ini, ditambah dengan Janaka Kamma akan mendorong kelahiran mahluk baru....

Kira2 seperti itulah proses kematian, yang dilanjutkan dengan kelahiran mahluk baru.......

Semoga bisa dimengerti yah.......  _/\_
kayana kudu nunggu DVD RW saya jalan dulu nih bro.....

baru bisa burn film kelas abhidhamma yg kemaren sabtu.... he3.......

sabar2 yah
d upload aja atuh akang
jadi bisa comot rame2
Samma Vayama

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #39 on: 10 November 2008, 05:27:05 PM »
OK....Bro Markos..

Gambarnye Mentor lebih bagus (pernah di bahas di VPDS).... hanya tidak bisa di copas ke sini...  ;D

Anumodana... _/\_

_/\_ :lotus:

yup, saya juga inget sih....... tp sayang ga megang bahannya......

kalo berkenan, bisa tolong kirim via email........

anumodana

Ok... Semoga bermanfaat....

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #40 on: 11 November 2008, 10:31:22 AM »
iya pak markos .. di upload aja biar isa di hajar rame2 :D hehehehe ... sekalian kebetulan uda ga da dl an nih .. rasana nyesek :hammer:

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #41 on: 11 November 2008, 10:36:21 AM »
upload 250 MB??? weleh....weleh.... kejam nian rekan2ku ini.......  :'(

upload dari kantor pun, alamat kena Sate Padang (baca: SP) nih....  :P

sabar...sabar..... ini gi dipikirin caranya..... enaknya sih burn ke DVD, biar muat banyak....

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #42 on: 11 November 2008, 10:44:41 AM »
Bro Markos...

Sori... tentang materi kematian kelahiran itu yang mau saya email ke Bro Markos ternyata filenye = 23.7 MB, kemarin saya coba email pake gmail...tapi kagak jalan2 tuh. sebaiknye gimana ya?

_/\_ :lotus:

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Anestan

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.830
  • Reputasi: 106
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #43 on: 11 November 2008, 10:44:57 AM »
upload 250 MB??? weleh....weleh.... kejam nian rekan2ku ini.......  :'(

upload dari kantor pun, alamat kena Sate Padang (baca: SP) nih....  :P

sabar...sabar..... ini gi dipikirin caranya..... enaknya sih burn ke DVD, biar muat banyak....

ko di convert aja jadi mp4, biar lebih kecil ukurannya...
just in case ko2 burn dvd ttg pelajaran abhidhamma,,, sy mau ko... nanti saya ganti ongkos kirim dan burn.. sekalian pengen liat muka ko2 nih. ;D

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #44 on: 11 November 2008, 11:57:07 AM »
container mp4, video codec : x264 320x240 quality 30 25 fps
audio codec : faac 24000 hz 72 kbps
dijamin kecil dan gak keliatan. wuakakaka
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #45 on: 12 November 2008, 10:09:11 AM »
 [at] lily w .. utk email2 gratisan kalo gasalah masi dilimit  [at] file harus maximal 10 MB .. jadi solusi nya di pecah2 aja jadi beberapa file  [at]  9 MB
kalo mau lebih aman, setiap email 1 file

 [at] markos, cuba kirim 1 dvd aja ke anak yg punya koneksi internet hi speed unlimited, trus minta bantu upload (macem fastnet), kalo kirim dvd ke tiap2 orang bisa kelenger jg :), saya pilih kualitas yg asli aja dah :) di compres2 takut nya ga kliatan dan makin bingun :(

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #46 on: 12 November 2008, 02:55:47 PM »
Teman-teman!
kenalkan, nama saya candra mukti.
saya seorang muslim, dimana mazhab islam umumnya tidak mengakui adanya reinkarnasi.
tapi, ketika saya telah menikah saya selalu diganggu oleh ingatan akan suatu peristiwa. saya ingat kalau suatu waktu saya pernah menjagi guru di sebuah perguruan tinggi tradisional yang menurut siatusi kondisinya saya perkirakan berada di kore. saya juga ingat bahwa saya pernah punya kekasih bernama Yen Mei. tapi kasih saya tak sampai. saya mati dipenggal kepala oleh seorang prajurit yang diperintahkan oleh ayah Yen Mei. walaupun tidak banyak yang saya ingat, tapi ingatan-ingatan itu muncul tanpa dikehendaki. saya merasa bahwa kejadian itu sangat nyata. tapi tentu saja kawan-kawan muslim saya, menganggap itu hanya sebagai khayalan. nah,  adakah di sini orang yang dapat menjelaskan perbedaan antara khayalan dengan ingatan? apakah  saya telah benar-benar bereinkarnasi dari so ung yuk (saya waktu kehidupan lampau) menjadi candra mukti ataukah ini merupakan kehidupan pertama saya? semoga ada yang menjelaskan!

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #47 on: 12 November 2008, 03:19:54 PM »
dear chandra,

jika anda berkenan, mungkin bisa saya pinjami buku "many lives many master"

buku itu berisi pengalaman seorang ka****k, yg menderita sindrom bnyk phobia sehingga sampai usia 20an, tidak berani keluar dari rumah
lalu menjalani hipnoterapi dimana ini dilakukan untuk past regression
Dalam terapi ini, wanita itu bisa mengingat berulang kali kehidupan, dimana itu ternyata menjadi penyebab traumatisnya

Ini hanya sekedar sharing saja bahwa sebenarnya kita sudah mengalami kehidupan berulang kali

jika anda dalam kondisi normal saja bisa mengingat pemenggalan itu, berarti perbuatan itu amat sangat menyakitkan sekali, sehingga sangat traumatis

boleh tau bagaimana anda bisa mengingat kehidupan lampau anda?? apakah anda rajin wirit??

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #48 on: 12 November 2008, 04:27:51 PM »
dear chandra,

jika anda berkenan, mungkin bisa saya pinjami buku "many lives many master"

buku itu berisi pengalaman seorang ka****k, yg menderita sindrom bnyk phobia sehingga sampai usia 20an, tidak berani keluar dari rumah
lalu menjalani hipnoterapi dimana ini dilakukan untuk past regression
Dalam terapi ini, wanita itu bisa mengingat berulang kali kehidupan, dimana itu ternyata menjadi penyebab traumatisnya

Ini hanya sekedar sharing saja bahwa sebenarnya kita sudah mengalami kehidupan berulang kali

jika anda dalam kondisi normal saja bisa mengingat pemenggalan itu, berarti perbuatan itu amat sangat menyakitkan sekali, sehingga sangat traumatis

boleh tau bagaimana anda bisa mengingat kehidupan lampau anda?? apakah anda rajin wirit??

tidak. saya tidak rajin wirid. saya tidak tahu pasti apa yang menyebabkan saya mengingat akan hal itu. mungkinkah karena mempelajari ilmu tenaga dalam? saya belajar ilmu tenaga dalam dengan teknik nafas, gerak dan konsentrasi. tapi guru tenaga dalam saya itu sangat tidak memperayai reinkarnasi. ketika saya menyampaikan permasalahan ini kepadanya dia hanya berkata, "dalam islam itu tidak ada reinkarnasi, katanya".

untuk pinjamin bukunya, tanks. tapi gimana caranya? saya kan di bandung. kecuali kalau ada soft copynya, kirimkan saja ke email saya.

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #49 on: 12 November 2008, 04:45:05 PM »
hallo!?

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #50 on: 12 November 2008, 04:47:04 PM »
hmmm, kemampuan melihat kehidupan lampau bisa diperoleh melalui konsentrasi mendalam
tapi gak tahu pasti juga, bisa saja hal tersebut merupakan khayalan

bagi pengikut buddhis, timbulnya pengetahuan tentang kehidupan lampau bukan hal yang aneh

ada baiknya anda mencoba mempelajari tentang kelahiran kembali, dari sudut pandang berbeda
tentunya dengan open minded
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #51 on: 12 November 2008, 04:55:35 PM »
OK. teman-teman! saya tunggu komentarnya.  nanti saya balik lagi ke sini, lusa.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #52 on: 12 November 2008, 07:50:48 PM »
Salam kenal, candra mukti, gw jerry :)

Sabar ya.. om markosnya lagi sibuk kali ;D

_/\_
appamadena sampadetha

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #53 on: 12 November 2008, 09:22:38 PM »
o iya. ada 2 permasalahan lain yang ingin saya tanyakan. tanggung ni, ...saya tanyakan di thread ini aja ya!

pertama, sudah lama saya mempraktikan meditasi samatha, walaupun mungkin dilakukan dengan konsentrasi alam muslim, tapi intinya itu meditasi samtha. saya kagum, betapa cepat teknik meditasi ini menimbulkan ketenangan. setiap hembusan dan tarikan nafas merupakan lompatan ke arah memntal yang lebih positif. ketika saya mengajarkan meditasi tersebut pada murid-murid saya, saya heran, mengapa mereka begitu sulit untuk mencapai ketenangan. padahal prosedurnya sudah sesuai dengan prosedur  yang saya jalani. dengan prosedur yang sama tapi hasilnya beda. mengapa bisa demikian? adakah yang bisa menjelaskan?

kedua. orang yang telah mencapai jhana-jhana, apakah dia akan mampu mencapai kebijaksanaan  vippasana tanpa melalui bimbingan dan latihan meditasi vippasana?

tanks atas jawabannya. semoga anda tidak keberatan berbagi ilmu kepada muslim.

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #54 on: 12 November 2008, 09:29:35 PM »
setiap orang memiliki bakat/pembawaan masing2 jd tentu saja hasil yang didapat tidak bisa sama setiap orang walaupun metodenya sama

orang yang mencapai jhana otomatis memiliki kebijaksanaan walaupun mereka tidak mengenal/latihan metode vipassana

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #55 on: 13 November 2008, 10:00:19 AM »
 [at] candra : maap... maap.... saya ngenet cm di kantor aja  :-[

Buku many live many master karangan Brian L Weiss udah ada bahasa indonesianya kok...... bisa didapat di Gramedia....
Bahkan udah ada seri ke-2 yaitu Through Time Into Healing, yang juga udah saya posting di : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6058.0

terus saya akan coba jawab pertanyaan anda.

Disini sepertinya anda sudah tahu mengenai Samatha.
Itu adalah apa yg anda lakukan dengan berkonsetrasi pada 1 objek, dlm hal ini, anda fokus pada pernapasan

Mengenai org lain sulit utk mencapai ketenangan : ini dikarenakan "trend" pada batin masing2 org yg berbeda2 bro...... ada yg cepat mencapai ketenangan, ada yg agak cepat, ada yg lambat, dstnya....

Ini sebenarnya salah satu yg membuktikan mengenai kelahiran lampau, bhw mereka yg dulu bnyk mempraktekkan meditasi, akan cenderung untuk lebih mudah mencapai konsentrasi juga dibanding mereka yg jarang atau hampir tidak pernah meditasi

Mengenai jhana dan vipassana : walau org sudah mencapai jhana, namun dia belum mencapai pengetahuan/nana dalam vipassana bro
Kenapa demikian? karena jika jhana diperoleh dengan memegang objek, dalam vipassana justru melepas objek dan mulai "menyadari proses timbul tenggelamnya nama/batin dan rupa/fisik"

Misal dalam meditasi pernapasan, jika samatha, maka anda akan fokus pada "napas yg keluar masuk", sementara pada vipassana, yg terjadi adalah menyadari naik turunnya/timbul tenggelamnya napas

Kira2 seperti itu dan semoga bermanfaat.........  _/\_

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #56 on: 13 November 2008, 10:05:54 AM »
kalau menurut Ajaran Sang Guru, sampai jhana merupakan kusala garuka kamma (kusala = baik, garuka = besar, kamma = perbuatan / niat), dan akan mendapatkan buah yang baik pula.

tetapi harus diingat, Sang Guru mengajarkan pula bahwa pencapaian jhana bukan jaminan terlepas dari lahir dan mati, karena selama akar kemelekatan belum dibasmi maka masih akan terlahir lagi.

siklus lahir dan mati ini hanya dapat dibasmi melalui jalan mulia beruas delapan, dengan vipassana.
anda sudah belajar samantha bhavana, pergunakanlah kemampuan tersebut untuk melakukan vipassana bhavana, sehingga hasil yang didapat adalah yang paling baik, berhentinya dukkha.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #57 on: 13 November 2008, 10:45:33 AM »
Sepertinya Samatha Anda sudah baik bro candra, saya menyarankan berlatihlah vipasanna dengan bimbingan seorang Bhikkhu.

Samatha memang bisa memilki banyak kesaktian tetapi kesaktian yg terbesar adalah ketika Anda menghancurkan kekotoran batin Anda sendiri yaitu 3 akar yg harus dibasmi yaitu keserakahan, kebencian dan kebodohan batin. Nah kesaktian untuk menghancurkan kilesa/kekotoran batin ini hanya bisa dicapai melalui meditasi vipasana.

Jadi tujuan meditasi vipasana bukanlah untuk kesaktian seperti samatha bhavana. Vipasana adalah meditasi pandangan terang yg menghasilkan kebijaksanaan, dengan kebijaksanaan Agung inilah kekotoran batin dapat dihancurkan.

Mengapa vipasana perlu adanya bimbingan dari seorang Bhikkhu berpengalaman?

Karena dalam vipasana Anda harus bisa memiliki pandangan benar dari setiap fenomena yg muncul dan lenyap dengan pengertian yg benar pula, jika tidak Anda akan mengalami stagnasi.

Jika Anda memiliki waktu ikutilah retreat2 vipasanna yg tersedia melalui informasi dari forum ini atau dari teman2 disini.

Kalau ingin tahu sekilas tentang meditasi Vipasanna, Anda bisa membacanya di  thread2 meditasi di forum ini.

Smoga bermanfaat
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #58 on: 13 November 2008, 12:25:22 PM »
setiap orang memiliki bakat/pembawaan masing2 jd tentu saja hasil yang didapat tidak bisa sama setiap orang walaupun metodenya sama

orang yang mencapai jhana otomatis memiliki kebijaksanaan walaupun mereka tidak mengenal/latihan metode vipassana

jika orang dapat mencapai kebijaksanaan melalui meditasi samatha, lalu apa gunanya budha mengajarkan meditasi vippasanna

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #59 on: 13 November 2008, 12:30:05 PM »
[at] candra : maap... maap.... saya ngenet cm di kantor aja  :-[

Buku many live many master karangan Brian L Weiss udah ada bahasa indonesianya kok...... bisa didapat di Gramedia....
Bahkan udah ada seri ke-2 yaitu Through Time Into Healing, yang juga udah saya posting di : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6058.0

terus saya akan coba jawab pertanyaan anda.

Disini sepertinya anda sudah tahu mengenai Samatha.
Itu adalah apa yg anda lakukan dengan berkonsetrasi pada 1 objek, dlm hal ini, anda fokus pada pernapasan

Mengenai org lain sulit utk mencapai ketenangan : ini dikarenakan "trend" pada batin masing2 org yg berbeda2 bro...... ada yg cepat mencapai ketenangan, ada yg agak cepat, ada yg lambat, dstnya....

Ini sebenarnya salah satu yg membuktikan mengenai kelahiran lampau, bhw mereka yg dulu bnyk mempraktekkan meditasi, akan cenderung untuk lebih mudah mencapai konsentrasi juga dibanding mereka yg jarang atau hampir tidak pernah meditasi

Mengenai jhana dan vipassana : walau org sudah mencapai jhana, namun dia belum mencapai pengetahuan/nana dalam vipassana bro
Kenapa demikian? karena jika jhana diperoleh dengan memegang objek, dalam vipassana justru melepas objek dan mulai "menyadari proses timbul tenggelamnya nama/batin dan rupa/fisik"

Misal dalam meditasi pernapasan, jika samatha, maka anda akan fokus pada "napas yg keluar masuk", sementara pada vipassana, yg terjadi adalah menyadari naik turunnya/timbul tenggelamnya napas

Kira2 seperti itu dan semoga bermanfaat.........  _/\_

tanks. jawaban anda dapat difahami oleh saya. dalam agama islam, tidak ada praktik semacam vippasana yang disusun secara terstruktur sebagaimana yang diajarkan budha. namun, percayakah anda bahwa kebijaksanaan yang muncul dari praktik vippasanna juga bisa diperoleh melalui jalan lain, seperti yang dilakukan muslim melalui praktik suluk? ataukah, hanya melalui praktik vippasanna budha saja kebijaksanaan vippasana itu dapat muncul?

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #60 on: 13 November 2008, 12:33:48 PM »
Sepertinya Samatha Anda sudah baik bro candra, saya menyarankan berlatihlah vipasanna dengan bimbingan seorang Bhikkhu.

Samatha memang bisa memilki banyak kesaktian tetapi kesaktian yg terbesar adalah ketika Anda menghancurkan kekotoran batin Anda sendiri yaitu 3 akar yg harus dibasmi yaitu keserakahan, kebencian dan kebodohan batin. Nah kesaktian untuk menghancurkan kilesa/kekotoran batin ini hanya bisa dicapai melalui meditasi vipasana.

Jadi tujuan meditasi vipasana bukanlah untuk kesaktian seperti samatha bhavana. Vipasana adalah meditasi pandangan terang yg menghasilkan kebijaksanaan, dengan kebijaksanaan Agung inilah kekotoran batin dapat dihancurkan.

Mengapa vipasana perlu adanya bimbingan dari seorang Bhikkhu berpengalaman?

Karena dalam vipasana Anda harus bisa memiliki pandangan benar dari setiap fenomena yg muncul dan lenyap dengan pengertian yg benar pula, jika tidak Anda akan mengalami stagnasi.

Jika Anda memiliki waktu ikutilah retreat2 vipasanna yg tersedia melalui informasi dari forum ini atau dari teman2 disini.

Kalau ingin tahu sekilas tentang meditasi Vipasanna, Anda bisa membacanya di  thread2 meditasi di forum ini.

Smoga bermanfaat

tentu saja saya sangat ingin mengikuti pelatihan meditasi dengan bimbingan ahlinya. mudah-mudahan saya berkesempatana.

saya sudah mengerti arti sampajhana, yaitu pengertian jelas dalam vippasanna. tapi apakah yang dimaksud dengan pandangan benar dalam praktik vippasanna?

Offline Brado

  • Sebelumnya: Lokkhitacaro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.645
  • Reputasi: 67
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #61 on: 13 November 2008, 12:44:19 PM »

tentu saja saya sangat ingin mengikuti pelatihan meditasi dengan bimbingan ahlinya. mudah-mudahan saya berkesempatana.

saya sudah mengerti arti sampajhana, yaitu pengertian jelas dalam vippasanna. tapi apakah yang dimaksud dengan pandangan benar dalam praktik vippasanna?

 _/\_
Mungkin rekan2 disini ada yang mau mereferensikan Bhante/Guru meditasi handal untuk membantu Bro Candra? No Telp atau Alamat yang bisa menjadi pembimbing kemajuan batin Bro Candra ini?  :-?

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #62 on: 13 November 2008, 12:47:57 PM »
Harus hati-hati menjelaskan pandangan benar terhadap pemeluk agama lain ;D

Mungkin ada rekan-rekan yang bisa menjelaskan?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #63 on: 13 November 2008, 12:57:15 PM »

tentu saja saya sangat ingin mengikuti pelatihan meditasi dengan bimbingan ahlinya. mudah-mudahan saya berkesempatana.

saya sudah mengerti arti sampajhana, yaitu pengertian jelas dalam vippasanna. tapi apakah yang dimaksud dengan pandangan benar dalam praktik vippasanna?

 _/\_
Mungkin rekan2 disini ada yang mau mereferensikan Bhante/Guru meditasi handal untuk membantu Bro Candra? No Telp atau Alamat yang bisa menjadi pembimbing kemajuan batin Bro Candra ini?  :-?


Yang saya tahu, saat ini di daerah jawa barat, bro chandra bisa Saung Paramita di Ciapus, disana ada bhante Subala yg vipassana dan pengetahuan dhammanya dalam...

Adapun alamatnya adalah Kp. Buniaga Rt 01/Rw 01, Sukaresmi Ciomas, Bogor
Telp 0251 - 388271, 487446

atau yang lebih dekat ke bhante Gunasiri, yang lokasinya di Kampung Bakom, daerah cipanas.

Namun alamat lengkap dan no telpnya saya belum pegang.

Offline Gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
  • Siswa Berbaju Putih
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #64 on: 13 November 2008, 01:01:07 PM »
 [at] Bro chandra Muslim

Ada Seminar mengupas tuntas Mengenai TUMIMBAL LAHIR ....

Hadiri Talk Show ‘PEMBUKTIAN KELAHIRAN BERULANG’
>
> Minggu (30 Nopember 2008) Pukul 14.30 s/d 19.30 wib
> Di World Harvest Center, Lippo Karawaci, Tangerang
>
> Pembicara : CORNELIS WOWOR, NATHALIA SUNAIDI (past life regression
> therapist), HERDITUANTONO (praktisi fengshui dan pengobatan
> alternatif)
>
> Moderator : Toni Yoyo
>
> Undangan :
> Reguler (Rp 50.000,-), VIP (Rp 100.000,-), VVIP (Rp 150.000,-)
>
> Info dan Undangan hubungi :
> Hendra (0815-949-8827), Suhatman Suwarta (0812-8256-566), Aang
> Sanjaya (0812-844-2297), Lily Suryadi (7026-1218), Sandy Suryadi
> Citra (0812-9292-883), Jimmy Sanjaya (0816-166-2980), Aguslina
> (0816-169-3539)

Semoga Semua Makhluk Berbahagia
Gunawan S S
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Offline Brado

  • Sebelumnya: Lokkhitacaro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.645
  • Reputasi: 67
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #65 on: 13 November 2008, 01:06:08 PM »
 _/\_
seingat saya bro Candra ini lokasi di bandung deh
ada yang tau alamat vipassana graha di lembang ?
atau ada yang tau mungkin pelatih vipassana handal disana ?
mungkin bisa direferensikan kepada beliau.. pliszz..  ^:)^


Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #66 on: 13 November 2008, 01:11:40 PM »
_/\_
seingat saya bro Candra ini lokasi di bandung deh
ada yang tau alamat vipassana graha di lembang ?
atau ada yang tau mungkin pelatih vipassana handal disana ?
mungkin bisa direferensikan kepada beliau.. pliszz..  ^:)^


Wah, kalau saya gak rekomend Vipassana Graha (Seminggu 4x ke Vipassana Graha).
Mungkin ada Bhante yang bisa mengajar secara teori, tetapi secara praktek mungkin agak kurang menurut saya.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #67 on: 13 November 2008, 01:19:54 PM »
Sepertinya Samatha Anda sudah baik bro candra, saya menyarankan berlatihlah vipasanna dengan bimbingan seorang Bhikkhu.

Samatha memang bisa memilki banyak kesaktian tetapi kesaktian yg terbesar adalah ketika Anda menghancurkan kekotoran batin Anda sendiri yaitu 3 akar yg harus dibasmi yaitu keserakahan, kebencian dan kebodohan batin. Nah kesaktian untuk menghancurkan kilesa/kekotoran batin ini hanya bisa dicapai melalui meditasi vipasana.

Jadi tujuan meditasi vipasana bukanlah untuk kesaktian seperti samatha bhavana. Vipasana adalah meditasi pandangan terang yg menghasilkan kebijaksanaan, dengan kebijaksanaan Agung inilah kekotoran batin dapat dihancurkan.

Mengapa vipasana perlu adanya bimbingan dari seorang Bhikkhu berpengalaman?

Karena dalam vipasana Anda harus bisa memiliki pandangan benar dari setiap fenomena yg muncul dan lenyap dengan pengertian yg benar pula, jika tidak Anda akan mengalami stagnasi.

Jika Anda memiliki waktu ikutilah retreat2 vipasanna yg tersedia melalui informasi dari forum ini atau dari teman2 disini.

Kalau ingin tahu sekilas tentang meditasi Vipasanna, Anda bisa membacanya di  thread2 meditasi di forum ini.

Smoga bermanfaat

tentu saja saya sangat ingin mengikuti pelatihan meditasi dengan bimbingan ahlinya. mudah-mudahan saya berkesempatana.

saya sudah mengerti arti sampajhana, yaitu pengertian jelas dalam vippasanna. tapi apakah yang dimaksud dengan pandangan benar dalam praktik vippasanna?

Pandangan benar adalah ketika kita memahami atau mengerti segala sesuatu sesuai hakikat yg sebenarnya dan apa adanya melalui pengalaman langsung dan bukan sebatas intelektual belaka. Relevansinya dalam bervipasana yg paling sederhana ketika Anda menyikapi semua hal yg Anda rasakan dan Anda lihat dalam meditasi itu sendiri.  


_/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #68 on: 13 November 2008, 01:20:19 PM »
Namo Buddhaya,

Bersama ini kami dari Yayasan Hadaya Vatthu memberitahukan akan diadakannya retreat meditasi Samatha dan Vipassana selama 3 bulan penuh yang akan dibimbing oleh Y.M. Pa Auk Sayadaw, guru meditasi yang sangat terkenal dari Myanmar. Selain itu ada juga retreat meditasi 9 hari yang akan dibimbing oleh Sayalay Dipankara, asisten dari Pa Auk Sayadaw dengan perincian sebagai berikut:

Retreat Samatha dan Vipassana Pa Auk Sayadaw dan asistennya Sayadaw U Agganna
Tanggal: 10 Desember 2008 - 10 Maret 2009 (3 bulan penuh)
Tempat : Kayagata-sati Meditation Centre, Cibodas

Retreat Samatha dan Vipassana Sayalay Dipankara, asisten dari Pa Auk Sayadaw
Tanggal: 13 - 21 Desember 2008
Tempat : Jhana Manggala Meditation Centre, Gunung Geulis, Bogor


 
Berbahagialah bagi yang dapat mengikuti retreat 3 bulan yg akan dibimbing oleh Y.M. Pa Auk Sayadaw ini karena cukup jarang ada kesempatan untuk dibimbing langsung oleh beliau selama 3 bulan penuh. Semoga Dhamma dan kualitas batin umat Buddhis di Indonesia dapat terus berkembang.

Retreat ini akan diikuti oleh 70 peserta umat dan lebih dari 20 Bhikkhu/ Bhiksuni/ Sayalay dari dalam dan luar negeri.

 
Bagi yang ingin info lebih lanjut, berdana tenaga (sebagai volunteer), makanan maupun uang, dapat menghubungi:

    * Karman: daftarhadaya [at] gmail.com ; telpon ke 0812 832 5692
    * charles : 0812 105 0996, 9276 3112

 

Riwayat singkat Y.M. Pa Auk Sayadaw :

Bhikkhu Bhaddanta Acinna, yang lebih dikenal sebagai Pa Auk Sayadaw lahir tahun 1934 dan sejak tahun 1981 menjadi kepala vihara dan guru utama dari Pa Auk Forest Monastery.

Beliau diupasampada menjadi Samanera pada saat berusia 10 tahun, kemudian saat belajar Vinaya, Sutta dan Abhidhamma, Beliau juga telah menyelesaikan Bahasa Pali tingkat terakhir.

Tahun 1954,  Beliau diupasampada menjadi bhikkhu dan terus mempelajari Tipitaka hingga dua tahun kemudian, sehingga tahun 1956 mendapat gelar Dhammacariya.

Tahun 1964, Setelah memperdalam Dhamma dari beberapa orang Sayadaw terkemuka di Myanmar, di masa vasa kesepuluh, Beliau memperdalam meditasinya secara intensif dan menjalani kehidupan kebhikkhuan di hutan.

Setelah 16 tahun menjalani praktek utamanya sebagai "bhikkhu hutan", tahun 1981 Beliau diminta untuk memimpin Pa Auk Tawya Forest Monastery, menggantikan Sayadaw Aggapanna yang meninggal. Dan sejak itu Beliau dikenal sebagai Pa Auk Tawya Sayadaw, selama memimpin Monastery, beliau selalu menyediakan sebagian besar waktunya untuk bermeditasi di kuti bambu sederhana.

Sejak 1983 beliau mulai membimbing meditasi dan sejak tahun 1990 banyak orang asing yang mulai datang untuk dibimbing oleh beliau. Dengan semakin terkenalnya reputasi beliau, dari sebuah kuti bambu berkembang menjadi Pa Auk Forest Monastery yang sekarang ini dimana sekitar lebih dari 1000 orang asing dan ribuan orang Myanmar yang berlatih setiap tahunnya di Monastery.

Tahun 1997, Pa Auk Sayadaw menerbitkan buku karya terbesarnya, berisi 5 volume yang berjudul "The Practice that Leads to Nibbana". Buku ini menjelaskan seluruh pengajaran secara detil dan didukung dengan kutipan-kutipan dari TIPITAKA– sekarang ini tersedia hanya dalam bahasa Burma dan Sinhalese. Pada 4 Januari 1999, atas pencapaian/hasil Sayadaw yg sudah diketahui secara umum, pemerintah menganugerahinya Agga Maha Kammatthanacariya, yang berarti "Guru Meditasi Yang Sangat Terhormat".


Metode Meditasi oleh Pa-Auk Sayadaw :

Seperti kita ketahui sila, samadhi dan panna merupakan 3 tahap dari praktek ajaran Buddha. Melalui praktek dengan melatih ketiga hal tersebut, seorang umat biasa dapat mencapai kesucian dan Nibbana.

Visuddhi Magga yang dirangkum oleh Bhikkhu Buddhaghosa merupakan penjelasan  akan 3 tahap latihan tersebut. Itu berdasarkan Tipitaka dan kitab penjelasannya, menjelaskan tujuh tahap  pemurnian batin dan enam belas pencapaian pengetahuan-batin.  Tetapi bagaimana caranya mencapai?Mereka mempunyai suatu pertanyaan yang sulit untuk semua umat Buddha diatas banyak generasi.

Untuk ini, kita beruntung masih memiliki YM. Pa-Auk Tawya Sayadaw dari Pa-Auk Forest Monastery. Pengajarannya adalah sama dan lebih detail seperti apa yang digambarkan di dalam Visuddhi Magga. Yang didasarkan pada sumber yang sungguh sama, komentar-komentar teks-teks Pali dan Visuddhi Magga diri sendiri, Sayadaw mengajar yogi-yogi, secara bertahap, bagaimana caranya mencapai langkah-langkah pemurnian batin dan pencapaian pengetahuan batin.

Arah pengajaran Pa-Auk Forest Monastery adalah sesuai dengan otentik tipitaka, untuk merealisasikan Nibbana dalam kehidupan ini. Untuk merealisasikan Nibbana, yogi-yogi harus memahami semua unsur mental, material, yang dikenal sebagai lima khanda/ kumpulan, sebagai ketidak-kekalan, ketidak-puasan, dan tidak adanya aku.

Perihal dengan objek meditasi Vipassana-nya, bukan hanya lima khanda yang internal dan eksternal, tetapi juga lima khanda dari yang lampau, saat ini dan yang mendatang,  kasar dan halus, kuat dan lemah, jauh dan dekat. Hanya setelah mengerti semuanya dengan penembusan sebagai ketidak-kekalan, ketidak-puasan, dan tidak adanya aku,  yogi-yogi dapat merealisasikan jalan dan buah dari Jalan Mulia, dan secara berangsur-angsur mengurangi berbagai kekotoran batin.

Setelah merealisasikan Nibbana untuk pertama kali, yogi dapat melihat jelas bahwa mereka sudah mencapai jalan dan buahnya yang pertama; kekotoran batin apa yang sudah ditinggalkan, dan kekotoran batin yang mereka masih perlu untuk ditinggalkan. Untuk kemudian mereka melanjutkan untuk berlatih Vipassana untuk merealisasikan jalan dan buahnya lebih tinggi sampai ke tingkat Arahat, dimana tidak ada lagi sebab kelahiran-kembali, dan merealisasikan Nibbana sepenuhnya setelah kematian.


Biography of Pa Auk Sayadaw :

The Venerable Acinna, commonly referred to as the "Venerable Pa-Auk Tawya Sayadaw" (and, in less formal circumstances, as "Pa-Auk Sayadaw"), is the current abbot and principal teacher at Pa-Auk Forest Monastery. "Sayadaw" is a Burmese honorific title meaning "respected teacher."

The Sayadaw was born in 1934, in Leigh-Chaung Village, Hinthada Township, in the delta region about one hundred miles northwest of the capital, Yangon. In 1944, at age ten, he ordained as a novice monk (*samanera) at a monastery in his village. During the next decade, he pursued the life of a typical scholar-novice, studying the Pali Texts (including Vinaya, Suttas and Abhidhamma) under various teachers. He passed the three Pali language examinations while still a novice.
In 1954, at age twenty, the Sayadaw received the higher ordination as a bhikkhu. He continued his studies of the Pali Texts under the guidance of learned elder monks. In 1956 he passed the prestigious Dhammacariya examination. This is equivalent to a BA in Buddhist Pali Studies and confers the title of "Dhamma Teacher."

During the next eight years, the Sayadaw continued his investigation into the Dhamma, travelling throughout Myanmar to learn from various well-known teachers. In 1964, during his tenth "rains retreat" (vassa), he turned his attention to intensifying his meditation practice and began to practise "forest dwelling." Although he continued with his study of the Pali Texts, he now sought out and gained instruction from the revered meditation teachers of those times.

For the next sixteen years, he made forest dwelling his primary practice. He spent these years in the southern part of Myanmar, in Mon State: three years in Mudon Township (just south of Mawlamyine) and thirteen years in Ye Township (approximately one hundred miles down the coast). During this period, he lived a very simple life, devoting his time to meditation and study of the Pali Texts.

In 1981 the Sayadaw received a message from the abbot of Pa-Auk Forest Monastery, the Venerable Aggapañña. The abbot was dying and asked the Venerable Acinna to look after his monastery. Five days later, the Venerable Aggapañña passed away. As the new abbot of the monastery, the Venerable Acinna became known as the "Pa-Auk Tawya Sayadaw." Although he oversaw the running of the monastery, the Sayadaw would spend most of his time in seclusion, meditating in a bamboo hut in the upper forested area, which covered a deserted range of hills running along the base of the Taung Nyo Mountain Range. This area later came to be known as the Upper Monastery.

Since 1983, both monastics and laity have been coming to study meditation with the Sayadaw. Foreign meditators began to arrive at the monastery in the early 1990's. As the Sayadaw's reputation steadily grew, the Upper Monastery gradually expanded from a simple bamboo hut and a handful of disciples to more than two hundred and fifty kutis (meditators' huts) in the forest; a large two-storey meditation hall for the men; a library (with office, computer room and  men's dormitory on the lower levels); a clinic; a hospital; an almsgiving hall; a two-storey refectory; and a reception hall and dwelling for the Sayadaw. In the Lower Monastery, facilities include more than 180 kutis, a new kitchen and, for the women, a large three-storey meditation hall (with sleeping quarters on the ground floor) and a five-storey dormitory (still under construction).

In March 2007, there are more than one hundred and thirty foreign monks, nuns and lay practitioners residing at Pa-Auk Forest Monastery. During our three-month rains retreat, the total monastic population averages between six and seven hundred. Together with laypeople, the monastery population sometimes tops fifteen hundred during festival times.

In 1997 the Sayadaw published his Magnum Opus, an enormous five-volume tome titled The Practice that Leads to Nibbana, explaining the entire course of teaching in detail and supported by copious quotations from the Pali Texts – it is currently available only in Burmese and Sinhalese. On January 4, 1999, in public recognition of the Sayadaw's achievements, the government bestowed upon him the title Agga Maha Kammatthanacariya, which means "Highly Respected Meditation Teacher."

The Sayadaw speaks fluent English and has lectured and led retreats outside of Myanmar since 1997. In December of 2006, he travelled to Sri Lanka to undertake a long-term personal retreat, staying in seclusion and suspending his teaching schedule throughout 2007. As of this printing, his teaching schedule for 2008 includes a four-month retreat in the United States, July – October, to be held at the Forest Refuge in Barre, Massachusetts.


Goal of Meditation

by Pa-Auk Sayadaw

As most of us know, the three trainings of morality, concentration, and wisdom, are the three stages of Buddhist practice. Through the practice of the three trainings, an ordinary person can attain supreme Nibbāna, and become a noble one.

The Visuddhi Magga compiled by the Venerable Buddhaghosa is an exposition of the three trainings. It is based on the Pāëi texts and commentaries, and explains the seven stages of purification, and sixteen insight-knowledges. But how to attain them has been a difficult question for all Buddhists over many generations. For this, we are fortunate to have the Venerable Pa-Auk Tawya Sayadaw of Pa-Auk Forest Monastery. His teaching is the same as, Indeed it is in much more detail than, what is described in the Visuddhi Magga. Based on the very same sources, the Pāëi texts commentaries and the Visuddhi Magga itself, the Sayadaw teaches yogis, step by step, how to attain those stages of purification, and insight-knowledges.

The goal of the teaching at Pa-Auk Forest Monastery is, in accordance with the ancient texts, to realize Nibbāna in this very life. To achieve that end, yogis must comprehend all mentality-materiality, also known as the five aggregates, as impermanence, suffering, and non-self. As for the objects of Vipassanā meditation, they are not only the internal and external five aggregates, but also the five aggregates of past, future and present, gross and subtle, superior and inferior, far and near. Only after comprehending all of them penetratively as impermanence, suffering, and non-self, can yogis attain the noble paths and fruitions, and thereby gradually eradicate or reduce various defilements. After having seen Nibbana for the first time, yogis can see clearly that they have attained the first path and fruition; whatd efilements they have abandoned; and what defilements they still need to abandon. Then they continue to practise Vipassanā to attain the higher paths and fruitions up to Arahantship, whereby they are no longer subject to rebirth, and will attain final Nibbāna after death.


« Last Edit: 13 November 2008, 01:23:50 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #69 on: 13 November 2008, 01:24:57 PM »
Kalau guru meditasi di atas saya rekomendasikan secara penuh ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #70 on: 13 November 2008, 01:30:42 PM »
 :jempol: Bagus mam keterangannya ttg Paauk Sayadaw. Thanks mam  ^:)^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #71 on: 13 November 2008, 01:50:15 PM »
saya sudah mengerti arti sampajhana, yaitu pengertian jelas dalam vippasanna. tapi apakah yang dimaksud dengan pandangan benar dalam praktik vippasanna?

Pandangan benar adalah ketika kita memahami atau mengerti segala sesuatu sesuai hakikat yg sebenarnya dan apa adanya melalui pengalaman langsung dan bukan sebatas intelektual belaka. Relevansinya dalam bervipasana yg paling sederhana ketika Anda menyikapi semua hal yg Anda rasakan dan Anda lihat dalam meditasi itu sendiri.  _/\_

Kalau boleh saya tambahkan....

Pandangan benar ini menjadi landasan penting dalam menjalani jalan menuju kesucian.
Kenapa demikian? jika pandangannya salah, maka keputusannya juga salah.
Keputusan salah maka ucapannya juga akan salah
Ucapan salah maka tindakannya juga akan salah
Tindakan salah maka usahanya juga akan salah
dst...dst....

Dimana ini menunjukkan bahwa pandangan salah akan membuahkan kegagalan, bukan kesuksesan (Anguttara Nikaya 10.103)

Inti dari Pandangan benar adalah pemahaman mengenai proses timbul tenggelamnya (muncul dan padamnya) nama/batin dan rupa/fisik

Mungkin ini agak sulit dicerna oleh paham lain karena selama ini, tidak diajarkan untuk melongok ke dalam batin masing2, melainkan ke arah eksternal (bagaimana berhubungan dengan sang Pencipta)

semoga penjelasan singkat ini sedikit dapat menjelaskan........

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #72 on: 13 November 2008, 02:07:07 PM »

tentu saja saya sangat ingin mengikuti pelatihan meditasi dengan bimbingan ahlinya. mudah-mudahan saya berkesempatana.

saya sudah mengerti arti sampajhana, yaitu pengertian jelas dalam vippasanna. tapi apakah yang dimaksud dengan pandangan benar dalam praktik vippasanna?


 _/\_
Mungkin rekan2 disini ada yang mau mereferensikan Bhante/Guru meditasi handal untuk membantu Bro Candra? No Telp atau Alamat yang bisa menjadi pembimbing kemajuan batin Bro Candra ini?  :-?


Yang saya tahu, saat ini di daerah jawa barat, bro chandra bisa Saung Paramita di Ciapus, disana ada bhante Subala yg vipassana dan pengetahuan dhammanya dalam...

Adapun alamatnya adalah Kp. Buniaga Rt 01/Rw 01, Sukaresmi Ciomas, Bogor
Telp 0251 - 388271, 487446

atau yang lebih dekat ke bhante Gunasiri, yang lokasinya di Kampung Bakom, daerah cipanas.

Namun alamat lengkap dan no telpnya saya belum pegang.

tanks banget informasinya. tapi kalo ada saya minta alamat bikhu yang ada di bandung atau lembang. dan juga mohon diberi tahu, apakah ia dari mazhab mahaya atau theravada. saya merasa akrab dengan mahzab theravada, sebab praktik samatha dan vippasanna yang saya pelajari berasal dari mazhab theravada.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #73 on: 13 November 2008, 02:09:32 PM »
Kalau guru meditasi di atas saya rekomendasikan secara penuh ;D
:jempol: Bagus mam keterangannya ttg Paauk Sayadaw. Thanks mam  ^:)^

Dr. Mehm Tin Mon pernah cerita ada meditator di Pa Auk Meditasi Center Myanmar yang bisa melihat 3 kehidupan lampaunya....dari kehidupannya sebagai cewek, tentara dan sebagai seekor ulat/cacing.

Di Pa Auk Meditasi Center Myanmar banyak meditator yang hebat-hebat lho... banyak yang bisa liat aliran mental ( proses pikiran ), proses rupa dll.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline lykim176

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 236
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #74 on: 13 November 2008, 02:10:20 PM »
setiap orang memiliki bakat/pembawaan masing2 jd tentu saja hasil yang didapat tidak bisa sama setiap orang walaupun metodenya sama

orang yang mencapai jhana otomatis memiliki kebijaksanaan walaupun mereka tidak mengenal/latihan metode vipassana

Ini tidak benar, disini saya yakin yang dimaksud "memiliki kebijaksanaan" berarti sudah memiliki kebijaksanaan yang sempurna berarti sudah terbebas dari tiga akar kejahatan. Samatha bhavana hanyalah meditasi untuk ketenangan batin ada 40 objeknya dan salah satunya nafas, dengan samatha bhavana seseorang bisa mencapai tingkat-tingkat pencerapan atau jhana. namun bukan berarti orang tersebut otomatis bijaksana, kita tahu sendiri bahwa devadatta yang telah mencapai jhana yang tinggi namun memiiki keinginan untuk membunuh sang Buddha. untuk mencapai kebijaksanaan yang sempurna tentu saja dengan Vipassana dimana objeknya adalah batin dan jasmani yang dicengkram oleh tilakkhana. tentunya dengan vipassana kita diharapkan menjadi bijaksana atau menjadi "melihat sesuatu sebagaimana adanya" tercapailah satisampajanna yang kuat.
Dunia tidak runtuh dari langit

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #75 on: 13 November 2008, 02:11:41 PM »
Quote
pertama, sudah lama saya mempraktikan meditasi samatha, walaupun mungkin dilakukan dengan konsentrasi alam muslim, tapi intinya itu meditasi samtha. saya kagum, betapa cepat teknik meditasi ini menimbulkan ketenangan. setiap hembusan dan tarikan nafas merupakan lompatan ke arah memntal yang lebih positif. ketika saya mengajarkan meditasi tersebut pada murid-murid saya, saya heran, mengapa mereka begitu sulit untuk mencapai ketenangan. padahal prosedurnya sudah sesuai dengan prosedur  yang saya jalani. dengan prosedur yang sama tapi hasilnya beda. mengapa bisa demikian? adakah yang bisa menjelaskan?

HUAAAHHHH...T_T *nangis tersedu2...*

mengapa!!..??

MENGAPA!!!???

aku yg Buddhist ini...selama ini tidak pernah masuk Jhana sekalipun..tetapi yg Muslim ini dengan gitu gampangnya masuk Jhana??...

WHYYY???!!...

T_T

bro...better be grateful..dan jangan siasiakan kesempatan emas untuk jadi seorang Savaka Buddha(Arahat)...

gud lcuk!

Offline lykim176

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 236
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #76 on: 13 November 2008, 02:17:26 PM »
Harus hati-hati menjelaskan pandangan benar terhadap pemeluk agama lain ;D

Mungkin ada rekan-rekan yang bisa menjelaskan?

waktu belajar paticcasamuppada saya pernah dikasih tahu kriteria avijja / pandangan salah :
tidak percaya (tentang adanya waktu)yang lalu, tidak percaya yang akan datang, tidak percaya yang lalu dan akan datang, tidak percaya hukum kamma, tidak percaya hukum sebab akibat yang saling mengkondisikan... dan saya lupa lagi. sebenarnya ingin saya jabarkan. but waktu istirahat saya sudah habis. back to work... bye. mungkin nanti malam akan saya sambung
Dunia tidak runtuh dari langit

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
jhana pertama
« Reply #77 on: 13 November 2008, 02:21:10 PM »
Lokkitacaro, karuna_murti, markosprawira, gunawan, bond, lily w, trims atas semua informasinya!

semoga saya berkesempatan untuk ikut pelatihan meditasi dibawah guru yang benar-benar ahli.

untuk mencapai jhana-jhana, itu tidaklah mudah bagi saya. agar sampai pada jhana pertama saja, saya harus berhenti kerja selama 3 minggu lebih. setelah berlatih samatha setiap hari slama 3 minggu, barulah saya mencapai jhana pertama. apakah benar saya telah mencapai jhana pertama? tidak ada guru yang memberikan penilaian. tapi karena pikiran saya tepusat dan dapat bertahan lama pad objek, tanpa munculnya objek-objek lain, tanpa munculnya pemikiran di dalam batin, maka saya dapat menyimpulkan kalau saya telah mencapai jhana. menurut anda, apakah benar saya telah mencapai jhana? dan apakah umumnya untuk mencapai jhana itu sesulit yang saya rasakan? saya tidak bergaul dengan umat budhis atau hindu  yang biasa  bermeditasi, jadi saya tidak tahu bagaimana keumumannya.  :(

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #78 on: 13 November 2008, 02:23:45 PM »
tanks banget informasinya. tapi kalo ada saya minta alamat bikhu yang ada di bandung atau lembang. dan juga mohon diberi tahu, apakah ia dari mazhab mahaya atau theravada. saya merasa akrab dengan mahzab theravada, sebab praktik samatha dan vippasanna yang saya pelajari berasal dari mazhab theravada.

Di Bandung agak repot. Ntar kalo di Dago ada Bhante bisa saya pm, kalau mau tinggalin no hp biar bisa saya sms. Kalau Lembang coba ke Vipassana Graha Jl. Kol. Masturi 69, cari guru meditasi di sana.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #79 on: 13 November 2008, 02:26:21 PM »
pantes..latihannya berat..

gw meditasi 5 menit ajah dah give up..lolz

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #80 on: 13 November 2008, 02:41:09 PM »
Quote
pertama, sudah lama saya mempraktikan meditasi samatha, walaupun mungkin dilakukan dengan konsentrasi alam muslim, tapi intinya itu meditasi samtha. saya kagum, betapa cepat teknik meditasi ini menimbulkan ketenangan. setiap hembusan dan tarikan nafas merupakan lompatan ke arah memntal yang lebih positif. ketika saya mengajarkan meditasi tersebut pada murid-murid saya, saya heran, mengapa mereka begitu sulit untuk mencapai ketenangan. padahal prosedurnya sudah sesuai dengan prosedur  yang saya jalani. dengan prosedur yang sama tapi hasilnya beda. mengapa bisa demikian? adakah yang bisa menjelaskan?

HUAAAHHHH...T_T *nangis tersedu2...*

mengapa!!..??

MENGAPA!!!???

aku yg Buddhist ini...selama ini tidak pernah masuk Jhana sekalipun..tetapi yg Muslim ini dengan gitu gampangnya masuk Jhana??...

WHYYY???!!...

T_T

bro...better be grateful..dan jangan siasiakan kesempatan emas untuk jadi seorang Savaka Buddha(Arahat)...

gud lcuk!

saya juga sudah memperkirakan bahwa amatlah jarang orang yang dapt mencapai jhana. akan tetapi, benarkah saya telah mencapai jhana? tidak ada guru yang memberikan penilaian. jika benar saya telah dapat mencapai jhana, apakah itu karena latihan-latihan ilmu kanuragan yang saya pelajari ataukah karena pada kehidupan lampau saya tekun berlatih meditasi.

o. iya. saya ingat. bahwa pada masa itu (kehidupan lampau) saya mati dalam keadaan sedang bermeditasi. di suatu pagi yang cerah. alam terasa begitu indah. tapi, hati saya merasa begitu tak enak, rasanya gelisah. sebagaimana biasanya, untuk melenyapkan kegelisahan itu saya duduk bermeditasi menghadap arah timur. saya mulai menghembuskan nafas masuk dan keluar. lalu terdengarlah oleh saya suara orang banyak berjalan. pintu gubuk saya ada yang membuka. saya menyadari bahwa itu sekelompok orang yang hendak berbuat jahat kepada saya. saya membiarkan mereka dan terus memprhatian nafas yang keluar masuk, walaupun hati saya merasa  takut. orang-ornag dibelakang saya itu berbicara sebenar dengan nada keras dan penuh kebencian. lalu dia menebaskan pedangnya ke arah lher saya dari arah belakang sehingga terputuslah kepala saya. rasanya kejadian itu masih segar dalam ingatan saya, btapa sedih dan menyakitkannya. itulah kehidupan saya di masa lampau, yang mati terpenggal dalam keadaan dudk meditasi.

sampai usia saya 27 tahun, tidak ada ingatan apapun akan hal itu. akan tetapi sejak usia saya 17 tahun terjadi hal yang berbeda. saya senang duduk menyendiri, tangan saya sering refleks saling menyatukan telapak tangan (seperti melakukan sembah), seakan-akan saya orang yang terbiasa dengn prbuatan itu. saya juga heran, mengapa saya trgerak untuk berbuat dmikian. selanjutnya dalm duduk, saya memperhatikan nafas, perasaan, ide-ide dan mental-mental, seperti layaknya meditasi vippasana yang sekarang saya ketahui. tapi pada waktu itu saya anggap instink saja dan tidak berhubungan dengan kehidupan lampau. setelah usia saya mencapai 27 tahun, artinya 3 tahun lalu, maka ingatan akan kehidupan lampau itu sering muncul,   ntah itu ktika saya duduk, berbaring, berjalan atau ktika sedang berkendara. sehingga mulai bertanya-tanya, "benarkah kalau saya ini reinkarnasi dari so ung yuk? apakah benar so ung yuk itu nama seorang korea? apakah benar dulu saya hidup di korea? jika benar sya adalahh reinkarnasi so ung yuk, maka dimanakah kini Yen Mei, wanita yang menjadi kekasih saya di masa lampau itu?" saya menceritakan kejadian ini ke beberapa orang. lalu mereka tertawa, wah itu tak mungkin. lagi pula nama so ung yuk itu tidak lazim di korea. bahkan nama yen mei itu juga bukan nama korea melainkan nama china. lalu aku berusaha melupakannya. tapi, anehnya, ingatan itu selalu muncul. bgitulah. maaf! curhatnya kepanjangan.  :|

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #81 on: 13 November 2008, 02:46:20 PM »
tanks banget informasinya. tapi kalo ada saya minta alamat bikhu yang ada di bandung atau lembang. dan juga mohon diberi tahu, apakah ia dari mazhab mahaya atau theravada. saya merasa akrab dengan mahzab theravada, sebab praktik samatha dan vippasanna yang saya pelajari berasal dari mazhab theravada.

Di Bandung agak repot. Ntar kalo di Dago ada Bhante bisa saya pm, kalau mau tinggalin no hp biar bisa saya sms. Kalau Lembang coba ke Vipassana Graha Jl. Kol. Masturi 69, cari guru meditasi di sana.

o iy deh. klo ke situ sih deket.
sebenrnya sih, kalo lewat vihara saya sering ingin mampi menmui bikhu dn berkonsultasi, tapi gak berani, karena saya belum tahu bagaimana adat kebiasaan dan sopan santunnya bila memasuki vihara.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #82 on: 13 November 2008, 02:48:57 PM »
yah ampoen...

so ung yuk...hmm...korea banget seh..

yen mei?..emank nama cina...

tapi gw ada temen korea..namane kalo diprounce jadi kayak nama jepang..lolz

lagepula korea khan banyak orang cina juga...dan di cina sendiri ajah ada suku korea...lolz...

mungkin ente, itu...suku korea yg tinggal di China kale...


;D

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #83 on: 13 November 2008, 02:49:45 PM »
coba cek pm om.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #84 on: 13 November 2008, 02:50:21 PM »
tanks banget informasinya. tapi kalo ada saya minta alamat bikhu yang ada di bandung atau lembang. dan juga mohon diberi tahu, apakah ia dari mazhab mahaya atau theravada. saya merasa akrab dengan mahzab theravada, sebab praktik samatha dan vippasanna yang saya pelajari berasal dari mazhab theravada.

Di Bandung agak repot. Ntar kalo di Dago ada Bhante bisa saya pm, kalau mau tinggalin no hp biar bisa saya sms. Kalau Lembang coba ke Vipassana Graha Jl. Kol. Masturi 69, cari guru meditasi di sana.

o iy deh. klo ke situ sih deket.
sebenrnya sih, kalo lewat vihara saya sering ingin mampi menmui bikhu dn berkonsultasi, tapi gak berani, karena saya belum tahu bagaimana adat kebiasaan dan sopan santunnya bila memasuki vihara.
hati2 ketemu Bhikhhu gadungan..

-_-"

banyak loh..

hati2 ae..

kalo bs seh...cari Bhikkhu yg direkomendasi ama temen2 disini...lebih aman dan terjamin..

huahuahua..

just my 2 cent..

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
meditasi setiap sore
« Reply #85 on: 13 November 2008, 03:00:56 PM »
pantes..latihannya berat..

gw meditasi 5 menit ajah dah give up..lolz

tapi di sisi lain, saya di cela dan dipersalahkan oleh atasan saya karena hampir sebulan tidak masuk kerja. saya jadi bingung. saya sudah berusaha mencapai jhana tersebut sambil bekerja saja atau dengan latihan 2 jam saja setiap sore. tapi sulit mencapainya. karena sangat ingin untuk mencapai jhana, saya memaksakan diri untuk bolos kerja. benar atau salahkah yang saya lakukan itu?

anda bercanda ya? masa sih anda cuma meditasi 5 menit.
memngnya berapa usia anda? biasanya yang gak betah dalam meditasi itu anak-anak remaja. kalo anda budhist, bukankah meditasi itu sudah merupakan kegiatan sehari-hari anda? seperti muslim yang biasa shalat sehari lima kali? trus saya baca bahw umat budhist kalo bermeditasi di retreat itu sampai berhari-hari dengan istirahat sedikit. saya juga melihat di TV umat budhist yang bermeditasi dalam waktu yang cukup lama, sampai ada yang kesurupan segala. jadi, amat mengherankan kalau anda hanya bertahan meditai 5 mnit. ketika mulai bermeditasi, seakan saya mulai mmasuki alam yang indah, jauhlah dari perasaan bosan.
sekarang, selain shalat, saya bermeditasi pagi dan sore hari. biasanya sebelum bermeditas saya melakukan sport terlbih dahulu, lari ke arah bukit. diatas bukit itulah saya bermeditasi setiap sore hari. sambil melepas lelah, saya memandangi alam yang indah. ketika nafas sudah mulai agak tenang saya memulai meditasi samatha. ketika saya mengalami pencerahan ke ke satu atau ke dua, saya berhenti bermeditasi samatha dan melanjutkannya dengan meditasi vippasanna. benarkah yang saya lakukan tersebut?

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #86 on: 13 November 2008, 03:02:41 PM »
dear lykim,

sebenarnya panna / kebijaksanaan itu ada bermacam2 tingkatannya yaitu :

Yang pertama adalah Suta-maya panna, kebijaksanaan yang diperoleh dengan cara membaca atau mendengarkan kata-kata orang lain.
Kebenaran yang diterima ini sangat membantu untuk masuk pada arah yang benar.
Tetapi bagi dirinya sendiri, jenis panna ini tidak bisa membebaskan, karena sebenarnya itu hanyalah kebenaran pinjaman. Kebenaran itu mungkin diterima hanya karena kepercayaan buta. Atau mungkin karena dosa, takut bahwa bila tidak percaya dia akan masuk neraka. Atau mungkin karena lobha, dengan harapan bahwa keyakinan itu akan membawanya ke surga.
Tetapi pada pokoknya, itu bukanlah kebijaksanaannya sendiri.

Kebijaksanaan yang diterima ini berguna untuk membawanya ke tingkat berikutnya, yaitu cinta-maya panna, pemahaman intelektual.
Dengan rasionya, orang memeriksa apa yang telah didengar atau dibacanya itu untuk melihat apakah itu logis, praktis, dan bermanfaat.
Apabila demikian, maka dia menerimanya. Pemahaman rasional ini juga penting tetapi sangat
berbahaya bila dianggap sebagai tujuan akhir.
Orang mungkin mengembangkan pengetahuan intelektualnya, dan kemudian berkesimpulan bahwa dia adalah orang yang sangat bijaksana. Jadi, apa yang dia pelajari malahan menyebabkan pengembangan egonya. Maka dia berada jauh sekali dari pembebasan.

Fungsi yang benar dari pemahaman intelektual adalah untuk mengantar pada tahap selanjutnya: bhavana-maya panna, kebijaksanaan yang berkembang di dalam dirinya, pada tingkat pengalaman.
Inilah kebijaksanaan yang nyata. Sutta-maya panna (kebijaksanaan yang diterima) dan cinta-maya panna (pemahaman intelektual) bisa sangat bermanfaat bila memberikan semangat
dan bimbingan untuk menuju langkah berikutnya: bhavana-maya panna.

Tetapi hanya kebijaksanaan pengalamanlah yang bisa membebaskan, karena ini merupakan kebijaksanaannya sendiri, yang berdasarkan pada pengalamannya sendiri.

Ada contoh untuk tiga jenis panna itu. Seorang dokter memberikan resep obat pada seseorang yang sakit. Di rumah, orang ini lalu menghafalkan resep itu tiap hari karena keyakinannya yang besar pada dokternya. Inilah sutta-maya panna.
Karena tidak puas dengan resep itu, dia kembali pada dokternya dan bertanya serta menerima penjelasan tentang resep itu: mengapa obat itu penting dan bagaimana cara kerjanya. Inilah cinta-maya panna.
Akhirnya orang itu minum obatnya. Baru setelah minum obat itulah maka penyakitnya terhapus. Manfaatnya datang hanya dari langkah ketiga, yaitu bhavana-maya panna.

Jadi sebenarnya selalu ada kebijaksanaan dari setiap tindakan yg diambil namun hanya dari bhavana sajalah yg bisa membimbing menuju nibbana

Semoga bisa bermanfaat

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #87 on: 13 November 2008, 03:05:40 PM »
Quote
tapi di sisi lain, saya di cela dan dipersalahkan oleh atasan saya karena hampir sebulan tidak masuk kerja. saya jadi bingung. saya sudah berusaha mencapai jhana tersebut sambil bekerja saja atau dengan latihan 2 jam saja setiap sore. tapi sulit mencapainya. karena sangat ingin untuk mencapai jhana, saya memaksakan diri untuk bolos kerja. benar atau salahkah yang saya lakukan itu?
menurut gw...kalo eloe itu Bhikkhu..ok2 ajah...

tapi loe ada tanggung jawab dll...kalo bisa seimbang..ajah...tapi tergantung sikon juga seh...

Quote
anda bercanda ya? masa sih anda cuma meditasi 5 menit.
memngnya berapa usia anda? biasanya yang gak betah dalam meditasi itu anak-anak remaja. kalo anda budhist, bukankah meditasi itu sudah merupakan kegiatan sehari-hari anda? seperti muslim yang biasa shalat sehari lima kali? trus saya baca bahw umat budhist kalo bermeditasi di retreat itu sampai berhari-hari dengan istirahat sedikit. saya juga melihat di TV umat budhist yang bermeditasi dalam waktu yang cukup lama, sampai ada yang kesurupan segala. jadi, amat mengherankan kalau anda hanya bertahan meditai 5 mnit. ketika mulai bermeditasi, seakan saya mulai mmasuki alam yang indah, jauhlah dari perasaan bosan.
sekarang, selain shalat, saya bermeditasi pagi dan sore hari. biasanya sebelum bermeditas saya melakukan sport terlbih dahulu, lari ke arah bukit. diatas bukit itulah saya bermeditasi setiap sore hari. sambil melepas lelah, saya memandangi alam yang indah. ketika nafas sudah mulai agak tenang saya memulai meditasi samatha. ketika saya mengalami pencerahan ke ke satu atau ke dua, saya berhenti bermeditasi samatha dan melanjutkannya dengan meditasi vippasanna. benarkah yang saya lakukan tersebut?
gw?..21..haha..

wah..haha..emank SEHARUSNYA Buddhist meditasi setiap hari..lolz..

ada khan Muslim yg gk sholat 5 kali sehari?...sama ajah..aku tipe Buddhist yg gk meditasi..huahuauha...cuma tertarik sama philosohpy Buddhism ajah...haha...

err...meditasi trus kesurupan?..itu namane meditasi yg gagal..lolz..


benar ato gk cara anda meditasi...gw gk bisa kasih comment..lolz...

aku meditasi 5 menit sehari ajah...dah gk sanggup...mo kasih saran apa? haha

tapi cerita eloe..jadi insipirasi buat gw...hari ini mao coba 15 menit..huahuahua...

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #88 on: 13 November 2008, 03:06:58 PM »
yah ampoen...

so ung yuk...hmm...korea banget seh..

yen mei?..emank nama cina...

tapi gw ada temen korea..namane kalo diprounce jadi kayak nama jepang..lolz

lagepula korea khan banyak orang cina juga...dan di cina sendiri ajah ada suku korea...lolz...

mungkin ente, itu...suku korea yg tinggal di China kale...


;D

sya pikir tidak bgitu. sebab, seingat saya. dulu saya seorang penduduk asli. sedangkan Yen Mei adalah pendatang yang datang dari arah utara timur (timur laut). saya tidak tahu dan belum menyelidiki peta, dimana letak cina bila dilihat dari posisi korea. saya gak peduli apaka yen mei dari cina atau bukan, tapi seingat saya dia seorang pendatang yang datang bersama pasukan prajurit yang menjajah tanah kami. Yen Mei itu anak si kepala prajurit (jenderal?) maksud kedatangan mereka secara diplomatik adalah untuk memerdekakan kami dari penjajah lain, tapi ternyata pasukan inpun sama saja menjajah kami. kepala jenderal itu memerintahkan anak buahnay memenggal kepala saya menjalin cinta dengan anak si jendral itu, yaitu Yen Mei.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #89 on: 13 November 2008, 03:08:24 PM »
 [at] atas

wah..kok kayak...

-_-"

drama...

no comment..

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #90 on: 13 November 2008, 03:12:36 PM »
Di Bandung agak repot. Ntar kalo di Dago ada Bhante bisa saya pm, kalau mau tinggalin no hp biar bisa saya sms. Kalau Lembang coba ke Vipassana Graha Jl. Kol. Masturi 69, cari guru meditasi di sana.

o iy deh. klo ke situ sih deket.
sebenrnya sih, kalo lewat vihara saya sering ingin mampi menmui bikhu dn berkonsultasi, tapi gak berani, karena saya belum tahu bagaimana adat kebiasaan dan sopan santunnya bila memasuki vihara.
[/quote]
hati2 ketemu Bhikhhu gadungan..

-_-"

banyak loh..

hati2 ae..

kalo bs seh...cari Bhikkhu yg direkomendasi ama temen2 disini...lebih aman dan terjamin..

huahuahua..

just my 2 cent..
[/quote]

soal bikhu gadungan, saya udah tahu. kenapa? emank yang gadungan-gadungan itu banyak dimana-mana. ada ulama gadungan, kyai gadungan,  ustadz gadungan, pendeta gadungan, brahmin gadungan, dukun gadungan, polisi gadungan, cuman yang belum saya denger satu aja, yaitu "penjahat gadungan". kalo penjahat gadungan berarti bagus ya?! ;D

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #91 on: 13 November 2008, 03:16:32 PM »
tapi di sisi lain, saya di cela dan dipersalahkan oleh atasan saya karena hampir sebulan tidak masuk kerja. saya jadi bingung. saya sudah berusaha mencapai jhana tersebut sambil bekerja saja atau dengan latihan 2 jam saja setiap sore. tapi sulit mencapainya. karena sangat ingin untuk mencapai jhana, saya memaksakan diri untuk bolos kerja. benar atau salahkah yang saya lakukan itu?

anda bercanda ya? masa sih anda cuma meditasi 5 menit.
memngnya berapa usia anda? biasanya yang gak betah dalam meditasi itu anak-anak remaja. kalo anda budhist, bukankah meditasi itu sudah merupakan kegiatan sehari-hari anda? seperti muslim yang biasa shalat sehari lima kali? trus saya baca bahw umat budhist kalo bermeditasi di retreat itu sampai berhari-hari dengan istirahat sedikit. saya juga melihat di TV umat budhist yang bermeditasi dalam waktu yang cukup lama, sampai ada yang kesurupan segala. jadi, amat mengherankan kalau anda hanya bertahan meditai 5 mnit. ketika mulai bermeditasi, seakan saya mulai mmasuki alam yang indah, jauhlah dari perasaan bosan.
sekarang, selain shalat, saya bermeditasi pagi dan sore hari. biasanya sebelum bermeditas saya melakukan sport terlbih dahulu, lari ke arah bukit. diatas bukit itulah saya bermeditasi setiap sore hari. sambil melepas lelah, saya memandangi alam yang indah. ketika nafas sudah mulai agak tenang saya memulai meditasi samatha. ketika saya mengalami pencerahan ke ke satu atau ke dua, saya berhenti bermeditasi samatha dan melanjutkannya dengan meditasi vippasanna. benarkah yang saya lakukan tersebut?

dear chandra,

sori kalo mengkritik, namun sepertinya anda sudah masuk ke tahap "kecanduan jhana".

Hal ini biasa terjadi pada banyak meditator, yg merasakan kenikmatan bermeditasi sehingga mereka ingin dan ingin terus bermeditasi.
Hal ini sebaiknya malahan menambah kemelekatan anda pada meditasi, yang notabene akan menjauhkan anda dari nibbana

Disinilah perlunya "pandangan benar" sebagai landasan.
Bahwa tujuan dari meditasi itu adalah menenangkan batin yang selama ini bnyk bergejolak, dengan bonus "kenikmatan"
Namun anda justru menjadi bermeditasi, dengan tujuan untuk mencari kenikmatannya....

Hal ini serupa dengan umat buddha yg mau bermeditasi tapi kesurupan.... karena tujuannya sudah melenceng, sehingga meditasinya dipenuhi oleh pandangan2 salah dan "tersasar"

Kalau saya boleh rekomendasi, cobalah tunaikan dahulu kewajiban sehari2 anda..... jika memang masih bekerja, tunaikan kewajiban anda dgn baik
Jika memang anda berkeinginan utk bermeditasi, cobalah cari waktu yg memungkinkan misal nanti akan ada meditasi 10 hari yang dibimbing oleh Sayalay Dipankara (murid pa auk sayadaw)

Memang bermeditasi itu nikmat, namun buddha justru mengajar meditasi utk melepaskan diri dari kemelekatan akan kenikmatan karena kemelekatan pada kenikmatan itu yg membuat kita terus dan terus terlahir berulang kali.....

semoga bisa dimengerti yah..........

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
bagus
« Reply #92 on: 13 November 2008, 03:18:12 PM »
dear lykim,


Ada contoh untuk tiga jenis panna itu. Seorang dokter memberikan resep obat pada seseorang yang sakit. Di rumah, orang ini lalu menghafalkan resep itu tiap hari karena keyakinannya yang besar pada dokternya. Inilah sutta-maya panna.
Karena tidak puas dengan resep itu, dia kembali pada dokternya dan bertanya serta menerima penjelasan tentang resep itu: mengapa obat itu penting dan bagaimana cara kerjanya. Inilah cinta-maya panna.
Akhirnya orang itu minum obatnya. Baru setelah minum obat itulah maka penyakitnya terhapus. Manfaatnya datang hanya dari langkah ketiga, yaitu bhavana-maya panna.

Jadi sebenarnya selalu ada kebijaksanaan dari setiap tindakan yg diambil namun hanya dari bhavana sajalah yg bisa membimbing menuju nibbana

Semoga bisa bermanfaat


contoh yang tepat dan bagus.

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #93 on: 13 November 2008, 03:40:07 PM »


dear chandra,

sori kalo mengkritik, namun sepertinya anda sudah masuk ke tahap "kecanduan jhana".

Hal ini biasa terjadi pada banyak meditator, yg merasakan kenikmatan bermeditasi sehingga mereka ingin dan ingin terus bermeditasi.
Hal ini sebaiknya malahan menambah kemelekatan anda pada meditasi, yang notabene akan menjauhkan anda dari nibbana

Disinilah perlunya "pandangan benar" sebagai landasan.
Bahwa tujuan dari meditasi itu adalah menenangkan batin yang selama ini bnyk bergejolak, dengan bonus "kenikmatan"
Namun anda justru menjadi bermeditasi, dengan tujuan untuk mencari kenikmatannya....

Hal ini serupa dengan umat buddha yg mau bermeditasi tapi kesurupan.... karena tujuannya sudah melenceng, sehingga meditasinya dipenuhi oleh pandangan2 salah dan "tersasar"

Kalau saya boleh rekomendasi, cobalah tunaikan dahulu kewajiban sehari2 anda..... jika memang masih bekerja, tunaikan kewajiban anda dgn baik
Jika memang anda berkeinginan utk bermeditasi, cobalah cari waktu yg memungkinkan misal nanti akan ada meditasi 10 hari yang dibimbing oleh Sayalay Dipankara (murid pa auk sayadaw)

Memang bermeditasi itu nikmat, namun buddha justru mengajar meditasi utk melepaskan diri dari kemelekatan akan kenikmatan karena kemelekatan pada kenikmatan itu yg membuat kita terus dan terus terlahir berulang kali.....

semoga bisa dimengerti yah..........

anda ada benarnya. meditasi itu begitu nikmat, sehingga saya menyebutnya sebagai candu. tapi, bukankah itu merupakan candu yang bagus? karena rasa ketagihan akan kenikmatan yang ada dalam meditasi, saya terus menerus berusaha untuk kembali ke dalam meditasi. seharipun tidak bermeditasi rasanya gak kuat, seakan-akan lebih baik tidak makan dari pada tidak bermeditasi. tapi semakin bermeditasi, batin saya semakin berkembang, pengetahuan, wawasan dan pengalamanpun berkembang. jadi bukankah itu kecanduan yang bagus?

setelah batin berkembang, dan batin mencapai keseimbangannya saya tidak dapat lagi merasakan nikmat atau sakit. seperti yang dijelaskan oleh guru-guru budhist, dan aku mengalaminya. tapi, sayangnya seringkali aku terhenti pada tahap "nikmat" karena tidak cukup waktu untuk menyelesaikan hingga ke tingkat keseimbangan batin. dalam sekali meditasi, yaitu dalam waktu meditasi 2 jam, paling-paling saya hanya mampu sampai kepada munculnya faktor pencerahan dimana semangat berkembang. setelah itu saya hrus usai meditasi karena waktu yang membatasi.

saya senang dengan saran dan uraian anda. tampaknya anda orang yang mengerti dan berpengalaman. bagaimanakah saya dapat bermeditasi dengan menunggu selesaikanya pekerjaan saya, karena pekerjaan saya amat banyak dan setiap hari saya lembur. dalam semalam saya tidur 3 atau  jam saja yng menurut kebiasaan di tempat saya itu tidak umum. tapi saya terpaksa karen banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan.
saya sudah menjadualkan latihan meditasi rutin, yaitu setiap sore hari pukul 16 hinga pukul 18 di atas bukit. tapi, seperti saat ini, saya gak akan bisa melakukannya. pertama karena tampaknya sore ini kan hujan. kedua, pukul 17:00 nanti saya harus jemput istri pulang kerja. jadual yang rutinpun harus banyak terganggu.

sedangkan diri saya terdesak oleh kebutuhan. jika saya tdak segera bermeditasi, maka kebutuhan saya itu tidak terpenuhi. kebutuhan apakah itu?

kehidupan disekitar saya dipenuhi dengan penderitaan dan kejahatan. ketika saya bermeditasi dan berhasil mencapai jhana-jhana, banyaklah orang yang tertolong. jika batn saya jauh dari kesucian, maka jangankan untuk membri kebahagiaan bagi orang lain, diri sendiripun perlu di tolong. walaupun setiap orang menerima karma masing-masing. tapi, karma buruk sayalah yang menyebabkan saya hnaya bisa menangis letika ibu saya menghadapi sakit keras dan tak terobati. dia dalam pnderitaan yang berat. pengobatan medis pun tidak menolongnya. maka saya memutuskan untuk bermediasi selama 7 hari tanpa henti, berharap memperoleh kekuatan-kekuatan adi alami untuk menyembuhkan ibu saya. maka saya meninggalkan banyak kewajiban lain, yaitu mengajar di sekolah. saya berencana bermeditasi selama 7 hari. pada hari keempat, saya merasa energi saya sudah cukup memadai. lalu saya menghampiri ibu saya, dengan sinar metha dan kekuatan adhialami dari meditasi samatha, aku mengaliran energi cintaku demi kesembuhan ibuku. hal-hal seperti inilah yang memaksaku untuk lebih banyak bermeditasi, dan bukan soal mencari kenikmatan untuk diriku sendiri. silahkan anda memberikan komentar lagi. saya tunggu!

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #94 on: 13 November 2008, 03:53:36 PM »
pantes..latihannya berat..

gw meditasi 5 menit ajah dah give up..lolz

sama.... give me 5...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #95 on: 13 November 2008, 04:01:29 PM »


anda ada benarnya. meditasi itu begitu nikmat, sehingga saya menyebutnya sebagai candu. tapi, bukankah itu merupakan candu yang bagus? karena rasa ketagihan akan kenikmatan yang ada dalam meditasi, saya terus menerus berusaha untuk kembali ke dalam meditasi. seharipun tidak bermeditasi rasanya gak kuat, seakan-akan lebih baik tidak makan dari pada tidak bermeditasi. tapi semakin bermeditasi, batin saya semakin berkembang, pengetahuan, wawasan dan pengalamanpun berkembang. jadi bukankah itu kecanduan yang bagus?

setelah batin berkembang, dan batin mencapai keseimbangannya saya tidak dapat lagi merasakan nikmat atau sakit. seperti yang dijelaskan oleh guru-guru budhist, dan aku mengalaminya. tapi, sayangnya seringkali aku terhenti pada tahap "nikmat" karena tidak cukup waktu untuk menyelesaikan hingga ke tingkat keseimbangan batin. dalam sekali meditasi, yaitu dalam waktu meditasi 2 jam, paling-paling saya hanya mampu sampai kepada munculnya faktor pencerahan dimana semangat berkembang. setelah itu saya hrus usai meditasi karena waktu yang membatasi.

saya senang dengan saran dan uraian anda. tampaknya anda orang yang mengerti dan berpengalaman. bagaimanakah saya dapat bermeditasi dengan menunggu selesaikanya pekerjaan saya, karena pekerjaan saya amat banyak dan setiap hari saya lembur. dalam semalam saya tidur 3 atau  jam saja yng menurut kebiasaan di tempat saya itu tidak umum. tapi saya terpaksa karen banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan.
saya sudah menjadualkan latihan meditasi rutin, yaitu setiap sore hari pukul 16 hinga pukul 18 di atas bukit. tapi, seperti saat ini, saya gak akan bisa melakukannya. pertama karena tampaknya sore ini kan hujan. kedua, pukul 17:00 nanti saya harus jemput istri pulang kerja. jadual yang rutinpun harus banyak terganggu.

sedangkan diri saya terdesak oleh kebutuhan. jika saya tdak segera bermeditasi, maka kebutuhan saya itu tidak terpenuhi. kebutuhan apakah itu?

kehidupan disekitar saya dipenuhi dengan penderitaan dan kejahatan. ketika saya bermeditasi dan berhasil mencapai jhana-jhana, banyaklah orang yang tertolong. jika batn saya jauh dari kesucian, maka jangankan untuk membri kebahagiaan bagi orang lain, diri sendiripun perlu di tolong. walaupun setiap orang menerima karma masing-masing. tapi, karma buruk sayalah yang menyebabkan saya hnaya bisa menangis letika ibu saya menghadapi sakit keras dan tak terobati. dia dalam pnderitaan yang berat. pengobatan medis pun tidak menolongnya. maka saya memutuskan untuk bermediasi selama 7 hari tanpa henti, berharap memperoleh kekuatan-kekuatan adi alami untuk menyembuhkan ibu saya. maka saya meninggalkan banyak kewajiban lain, yaitu mengajar di sekolah. saya berencana bermeditasi selama 7 hari. pada hari keempat, saya merasa energi saya sudah cukup memadai. lalu saya menghampiri ibu saya, dengan sinar metha dan kekuatan adhialami dari meditasi samatha, aku mengaliran energi cintaku demi kesembuhan ibuku. hal-hal seperti inilah yang memaksaku untuk lebih banyak bermeditasi, dan bukan soal mencari kenikmatan untuk diriku sendiri. silahkan anda memberikan komentar lagi. saya tunggu!

salah satu aspek dari jhana 1 adalah kegiuran (piti)... tidak salah kalau sdr.candra begitu menikmati "kenikmatan" jhana. Saya sendiri tidak pernah melakukan meditasi secara sungguh sungguh, jadi tidak tahu perkara yang sebenarnya. CMIIW
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #96 on: 13 November 2008, 04:09:41 PM »
jikalah tidak karena kasihan kepada anak dan istri, tentu saya akan pergi ke hutan,mengasingkan diri dan menyempurnakan meditasi saya di sana. tapi saya tidak dapat melaksanakan niat, karena kasihan kepada anak dan istri. perasaan kasihan ini, apakah merupakan karuna ataukah samyojana (kemelekatan)? semoga ada yang bisa menjelaskan!

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #97 on: 13 November 2008, 04:14:25 PM »
dalam hidup ini, seakan-akan aku diberi 3 pilihan. kesenangan, penderitaan atau kebahagiaan? kita semua tahu bahwa umumnya manusia mencari kesenangan dalam hidup karena sifat moha mereka. mereka tidak tahu kalau setiap kesenangan itu akan membawa kepada penderitaan. benarkah itu? aku beranggapan bahwa setiap kesenangan selalu berakhir dengan penderitaan. setelah datangnya pengetahuan semacam itu, tapi aku masih mengambil apa yang menynangkan dalam hidp? mengapa bisa demikian?

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #98 on: 13 November 2008, 04:16:47 PM »
setiap orang ingin terhindari dari penderitaan. tapi tidak ada jalan lain untuk dapat melenyapkan penderitaan adalah dengan cara meningglkan nafsu keinginan akan kenikmatan. tapi orang hanya tidak ingin penderitaan dan hanya ingin kenikmatan. apakah tidak mungkin ada jalan untuk melpaskan penderitaan saja tanpa melepaskan kesenangan indrawi?

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #99 on: 13 November 2008, 04:21:42 PM »
dalam meditasi vippasana untuk pemula menenngkan diri itu merupakan hal yang agak sulit, apalagi yang dilatar belakangi mental yang sangat labil. setelah dia tekun berlatih dan menjadi terampil dalam menenangkan diri, ada satu tantangan berat lagi yang harus dihadapi, yaitu keterampilan untuk melawan rasa malas dan ngantuk. maka saya menyimpulkan kalau keterampilan dasar yang harus dikuasai dalam berlatih meditasi itu adalah 2 hal, yaitu keterampilan menenangkan diri dan melawan kantuk/malas. betulkah kesimpulan saya tersebut?

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #100 on: 13 November 2008, 04:21:51 PM »


dear chandra,

sori kalo mengkritik, namun sepertinya anda sudah masuk ke tahap "kecanduan jhana".

Hal ini biasa terjadi pada banyak meditator, yg merasakan kenikmatan bermeditasi sehingga mereka ingin dan ingin terus bermeditasi.
Hal ini sebaiknya malahan menambah kemelekatan anda pada meditasi, yang notabene akan menjauhkan anda dari nibbana

Disinilah perlunya "pandangan benar" sebagai landasan.
Bahwa tujuan dari meditasi itu adalah menenangkan batin yang selama ini bnyk bergejolak, dengan bonus "kenikmatan"
Namun anda justru menjadi bermeditasi, dengan tujuan untuk mencari kenikmatannya....

Hal ini serupa dengan umat buddha yg mau bermeditasi tapi kesurupan.... karena tujuannya sudah melenceng, sehingga meditasinya dipenuhi oleh pandangan2 salah dan "tersasar"

Kalau saya boleh rekomendasi, cobalah tunaikan dahulu kewajiban sehari2 anda..... jika memang masih bekerja, tunaikan kewajiban anda dgn baik
Jika memang anda berkeinginan utk bermeditasi, cobalah cari waktu yg memungkinkan misal nanti akan ada meditasi 10 hari yang dibimbing oleh Sayalay Dipankara (murid pa auk sayadaw)

Memang bermeditasi itu nikmat, namun buddha justru mengajar meditasi utk melepaskan diri dari kemelekatan akan kenikmatan karena kemelekatan pada kenikmatan itu yg membuat kita terus dan terus terlahir berulang kali.....

semoga bisa dimengerti yah..........

anda ada benarnya. meditasi itu begitu nikmat, sehingga saya menyebutnya sebagai candu. tapi, bukankah itu merupakan candu yang bagus? karena rasa ketagihan akan kenikmatan yang ada dalam meditasi, saya terus menerus berusaha untuk kembali ke dalam meditasi. seharipun tidak bermeditasi rasanya gak kuat, seakan-akan lebih baik tidak makan dari pada tidak bermeditasi. tapi semakin bermeditasi, batin saya semakin berkembang, pengetahuan, wawasan dan pengalamanpun berkembang. jadi bukankah itu kecanduan yang bagus?

setelah batin berkembang, dan batin mencapai keseimbangannya saya tidak dapat lagi merasakan nikmat atau sakit. seperti yang dijelaskan oleh guru-guru budhist, dan aku mengalaminya. tapi, sayangnya seringkali aku terhenti pada tahap "nikmat" karena tidak cukup waktu untuk menyelesaikan hingga ke tingkat keseimbangan batin. dalam sekali meditasi, yaitu dalam waktu meditasi 2 jam, paling-paling saya hanya mampu sampai kepada munculnya faktor pencerahan dimana semangat berkembang. setelah itu saya hrus usai meditasi karena waktu yang membatasi.

saya senang dengan saran dan uraian anda. tampaknya anda orang yang mengerti dan berpengalaman. bagaimanakah saya dapat bermeditasi dengan menunggu selesaikanya pekerjaan saya, karena pekerjaan saya amat banyak dan setiap hari saya lembur. dalam semalam saya tidur 3 atau  jam saja yng menurut kebiasaan di tempat saya itu tidak umum. tapi saya terpaksa karen banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan.
saya sudah menjadualkan latihan meditasi rutin, yaitu setiap sore hari pukul 16 hinga pukul 18 di atas bukit. tapi, seperti saat ini, saya gak akan bisa melakukannya. pertama karena tampaknya sore ini kan hujan. kedua, pukul 17:00 nanti saya harus jemput istri pulang kerja. jadual yang rutinpun harus banyak terganggu.

sedangkan diri saya terdesak oleh kebutuhan. jika saya tdak segera bermeditasi, maka kebutuhan saya itu tidak terpenuhi. kebutuhan apakah itu?

kehidupan disekitar saya dipenuhi dengan penderitaan dan kejahatan. ketika saya bermeditasi dan berhasil mencapai jhana-jhana, banyaklah orang yang tertolong. jika batn saya jauh dari kesucian, maka jangankan untuk membri kebahagiaan bagi orang lain, diri sendiripun perlu di tolong. walaupun setiap orang menerima karma masing-masing. tapi, karma buruk sayalah yang menyebabkan saya hnaya bisa menangis letika ibu saya menghadapi sakit keras dan tak terobati. dia dalam pnderitaan yang berat. pengobatan medis pun tidak menolongnya. maka saya memutuskan untuk bermediasi selama 7 hari tanpa henti, berharap memperoleh kekuatan-kekuatan adi alami untuk menyembuhkan ibu saya. maka saya meninggalkan banyak kewajiban lain, yaitu mengajar di sekolah. saya berencana bermeditasi selama 7 hari. pada hari keempat, saya merasa energi saya sudah cukup memadai. lalu saya menghampiri ibu saya, dengan sinar metha dan kekuatan adhialami dari meditasi samatha, aku mengaliran energi cintaku demi kesembuhan ibuku. hal-hal seperti inilah yang memaksaku untuk lebih banyak bermeditasi, dan bukan soal mencari kenikmatan untuk diriku sendiri. silahkan anda memberikan komentar lagi. saya tunggu!

dear candra,

disinilah pentingnya "pandangan benar"...... karena tanpa pandangan benar itu maka samadhi yg anda lakukan, akan menjurus ke samadhi yg salah secara hakekatnya

kebutuhan itu sebenarnya seperti hidup sehari-hari, yang butuh lebih cepat, lebih besar dan lebih memuaskan.....
darimanakah kebutuhan itu berasal?? dari faktor2 external seperti mobil yg baru, makanan yg lebih enak... ataukah dari diri sendiri yg ingin mobil yg baru atau makanan yg lebih enak??  :D

karena itu, marilah kita coba jujur.... di awal anda akui meditasi itu nikmat, dan ingin berusaha "lebih lama" disana, namun di akhir, anda menyebut bhw faktor2 lingkunganlah yg membuat anda ingin bermeditasi lebih lama

Ini sebenarnya bnyk kita alami dalam hidup sehari2 kita..... salah satunya adalah masturbation brain (kita berasumsi bahwa orang lain itu menginginkan sesuatu) dimana kita mengambil keputusan atas asumsi itu

Misal sakit berat yg tidak terobati.
Bagaimana jika ibu diajari cara utk menangani sakit, dgn cara mengajari beliau meditasi? sudah bnyk kasus org sakit parah yg sembuh krn bermeditasi loh

Juga lingkungan yg penuh penderitaan.
Pemancaran metta hanya berfungsi meredam namun selama sumber penderitaan tidak diatasi maka lingkungan anda akan terus menderita (Buddha menyebut bahwa kemiskinan adalah sumber kejahatan)
sama seperti pemberian Rp 100.000/bulan tapi biaya hidup terus melambung... hanya meredam tapi tidak menyembuhkan

Namun sebenarnya alasan utama adalah bahwa kita melekat pada ibu dan lingkungan kita
Kita tidak ingin ibu kita "berubah" dan terus sehat... padahal sudah hukum alam bhw yg lahir pasti akan meninggal. Ini bukan menganjurkan anda utk mencueki ibu anda, tapi jgnlah jadi melekat (terlihat dari anda menangis, ini adalah hasil dari melekat)
Juga anda ingin lingkungan berubah.... karena anda "benci" melihat kejahatan dan ingin membuat jadi "baik".... biasanya disini akan terjadi lingkaran yg tidak berkesudahan : anda ingin lingkungan jadi baik - anda bnyk meditasi - krn smber penderitaan tetap ada, lingkungan tetap jahat - anda makin keras meditasi, dst..dst.... sampai satu titik, kebencian anda akan meledak dan justru akan "menghancurkan" lingkungan itu....

Kondisi inilah yg dialami oleh para ekstrimis yg mengebom...... di awalnya mereka ingin org ikut paham mereka, namun sampai pada 1 titik dimana org masih tidak ikut dan mereka sudah merasa tidak sanggup utk merubah, mereka lalu "merusak"....

disinilah bahayanya candu kemelekatan..... ingin kenikmatan yg lebih dan lebih lagi, dan kalau sudah tidak bisa, akhirnya membuat jadi kebencian yang meluap2.....

buddha menggambarkan kemelekatan seperti daging gosong di penggorengan..... yg makin dilekati, akan makin menyakitkan jika akan dilepas

Karena itu, saya anjurkan anda utk coba perdalam dulu buddhism.... bukan untuk mengkonvesi anda menjadi penganut buddha namun buddhism berisi ajaran yg realistis mengenai bagaimana memahami manusia itu sendiri, bukan bagaimana mengatur lingkungan agar bisa sesuai dengan nafsu manusia

semoga sharing ini bisa bermanfaat bagi kita semua  _/\_

Offline Brado

  • Sebelumnya: Lokkhitacaro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.645
  • Reputasi: 67
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #101 on: 13 November 2008, 04:24:29 PM »
 _/\_ bro Candra
adanya di blitar yaitu Bhante Uttamo (Theravada)

Panti Semedi BALEREJO
d.a. Vihara Samaggi Jaya
Jl. Slamet Riyadi 21
Blitar - 66113
Telp. 0342 - 802616
Faks. 0341 - 572965 (jam kerja)

atau bisa email disini untuk konsultasi

samaggi_jaya [at] yahoo.com

kali aja bisa membantu bro Candra

kalo websitenya disini : http://www.samaggi-phala.or.id

tergantung bro aja, memang harus butuh pengorbanan kalau ingin maju dalam tingkatan batin
seperti yang bro ceritakan diatas sampai ga ngantor berminggu2 hanya untuk melatih meditasi


Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #102 on: 13 November 2008, 04:25:29 PM »
hallo teman-teman? anda semua sedang sibuk ya? ok baiklah. semoga diskusi ini menjadi batu loncatan bagiku untuk dapat lebih cepat dan efektif lagi dalam melakukan pengembangan batin. tanks! besok saya kembali. mudah-mudahan kita semua ada umur panjang. semoga semua makhluk dapat hidup berbahagia. semoga malam ini anda semua dapat tidur dengan nyenyak! _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #103 on: 13 November 2008, 04:42:19 PM »
setiap orang ingin terhindari dari penderitaan. tapi tidak ada jalan lain untuk dapat melenyapkan penderitaan adalah dengan cara meningglkan nafsu keinginan akan kenikmatan. tapi orang hanya tidak ingin penderitaan dan hanya ingin kenikmatan. apakah tidak mungkin ada jalan untuk melpaskan penderitaan saja tanpa melepaskan kesenangan indrawi?
Sdr Candra, kalau menurut ajaran Sang Guru memang demikian.

Kemelekatan terhadap kesenangan indrawi itulah yg merupakan salah satu "enerji" yg membuat kita terlahir lagi.

Menurut salah satu sutta, dengan pandangan benar, pengalaman jhana bisa menjadi kunci untuk melepas kenikmatan indrawi tersebut sehingga belenggu nafsu sensual bisa dipatahkan.

disini memang kadang2x tidak realtime diskusinya tapi tetap keep on going terus menerus. nanti malam juga masih akan terus berjalan koq.
« Last Edit: 13 November 2008, 04:43:58 PM by Sumedho »
There is no place like 127.0.0.1

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #104 on: 13 November 2008, 05:46:35 PM »
hallo teman-teman? anda semua sedang sibuk ya? ok baiklah. semoga diskusi ini menjadi batu loncatan bagiku untuk dapat lebih cepat dan efektif lagi dalam melakukan pengembangan batin. tanks! besok saya kembali. mudah-mudahan kita semua ada umur panjang. semoga semua makhluk dapat hidup berbahagia. semoga malam ini anda semua dapat tidur dengan nyenyak! _/\_

:jempol:

Buddhis banget... ;D 

Anumodana yaah... _/\_

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #105 on: 13 November 2008, 07:08:47 PM »
Kalau tidak keberatan bisakah bro Candra menceritakan pengalaman meditasi Anda,
Objek apa yg dipakai, dan bagaimana proses awalnya sampai pada titik dimana Anda anggap sebagai puncaknya melalui pengalaman Anda, entah itu yg dirasakan atau yg dilihat.  _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #106 on: 13 November 2008, 08:37:50 PM »
Sdr Candra, kalau menurut ajaran Sang Guru memang demikian.

Kemelekatan terhadap kesenangan indrawi itulah yg merupakan salah satu "enerji" yg membuat kita terlahir lagi.

Menurut salah satu sutta, dengan pandangan benar, pengalaman jhana bisa menjadi kunci untuk melepas kenikmatan indrawi tersebut sehingga belenggu nafsu sensual bisa dipatahkan.

disini memang kadang2x tidak realtime diskusinya tapi tetap keep on going terus menerus. nanti malam juga masih akan terus berjalan koq.

permasalahan yang saya hadapi adalah sebagai berikut :

untuk dapat mengalahkan lima rintangan batin, itu bukan hal mudah, diperlukan perjuangan yang sungguh-sungguh.
untuk melenyapkan belenggu sensualitas diperlukan perjuangan yang tidak main-main.

sebagaimana saya ceritakan, jika batin saya dipenuhi dengan banyak noda batin, dengan usaha keras dan kesungguhan untuk dapat melenyapkan semua itu rata-rata saya membutuhkan waktu sekitar 3 minggu. setelah tiga minggu berlalu dan saya menghabiskan hari-hari saya dengan bermeditasi, maka terasalah batin menjadi suci, tanpa lima rintangan batin, tanpa belenggu seksual, dan lima daya mental positif menjadi menonjol dalam diri saya, yaitu keyakinan, semangat, perhatian konsentrasi dan kebijaksanaan. tapi, lima daya mental positif itu tidak secara otomatis lestari dalam diri saya. jika saya lengah, mereka dapat hilang dengan cepat, lebih cepat dari usaha untuk memunculkannya. yang saya heran, ketika saya mulai melakukan aktifitas seks bersama istri saya, kemudian kemampuan batin saya melorot dengan cepat, seakan-akan saya jatuh dari menara yang sangat tinggi. seakan-akan tiga minggu perjuangan saya untuk mengembangkan batin dapat dihancurkan dengan hubungan seks yang dilakukan dalam 5 menit saja. mengapa demikian? saya heran, tak habis pikir.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #107 on: 13 November 2008, 08:44:13 PM »
 [at] atas

udah..

jadi Bhikkhu ajah...

huahuahuahua...
;D

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
pengalaman meditasi
« Reply #108 on: 13 November 2008, 08:53:37 PM »
Kalau tidak keberatan bisakah bro Candra menceritakan pengalaman meditasi Anda,
Objek apa yg dipakai, dan bagaimana proses awalnya sampai pada titik dimana Anda anggap sebagai puncaknya melalui pengalaman Anda, entah itu yg dirasakan atau yg dilihat.  _/\_

baiklah. saya senang menceritakannya.

saya biasa bermeditasi dengan posisi duduk tegak, bersila, pegalangan tangan ditaruh di atas lutut, dengan sikap jari telunjuk dan jempol membentuk lingkaran, sementera tiga jari lainnya di luruskan. sikap ini saya lakukan semata-mata agar saya tidak mudah mengantuk saat meditasi.
adapun objek yang menjadi meditasi saya adalah nafas (anasapati?). saya membagi latihan nafas kepada 4 tahapan, sesuai petunjuk meditasi yang saya baca di beberapa situs budhist, terutama samagi-phala. pertama-tama, saya memperhatikan nafas itu keluar dan masuk. saya membatin ketika nafas itu keluar saya berkata "keluar, keluar, keluar" dalam hati. demikian juga ketika nafas masuk, saya berkata, "masuk, masuk, masuk". dan kadang kadang saya hanya memperhatikan tanpa membatin. kadang-kadang saya sebagai muslim mengucapkan subhanalloh ketika masuk, dan alhamdulillah ketika nafas keluar. pada tahap kedua, ketika terasa bahwa konsentrasi saya telah meningkat, saya meningkatkan perhatian terhadap panjang pendeknya nafas, kasar halusnya, cepat lambatnya, dan sebagainya. pada tahap ketiga, konsentrasi saya meningkat lagi dan saya mulai menempatkan perhatian saya pada lubang hidung, dimana terasa ada sensasi sentuhan antara nafas dan kulit lubang hidung. disitulah unsur vitaka dan vicara dapat saya lihat dengan jelas. saya berusaha untuk bertahap pada satu objek itu. ketika konsentrasi saya telah lebih meningkat, lpada tahap keempat alu saya mencoba lebih menenangkan pikiran dengan cara memperhalus nafas sehalus mungkin. lalu nafas saya berjalan dengan sangat lambat, lambat sekali. masuuuk.....panjang, pelan ,dan halus. keluaaar.......panjang, pelan dan halus. tak terdengar bunyi nafas, karena halusnya. semakin halus nafas itu semakin tenang dan lembut pikiran saya. sampai pada tahap ini, saya anggap belum mencapai jhana.
lama kelamaan munculah apa yang saya anggap sebagai ekagata, yaitu keterpusatan pikiran tanpa usaha keras. pemusatan pikiran begitu ringan /mudah. saya hanya perlu menggunakan kehendak dan sedikit usaha untuk dapat tetap berkonsentrasi disitu. sampai pada tahap ini saya menganggap ini tahapan yang sudah sangat dekat dengan jhana pertama. kadang-kadang saya meneruskan latihan hingga jhana ke empat, tapi itu sangat jarang saya lakukan. rata-rata, jika saya telah mencapai tahapan ekagata, atau tahapan sebelum nimita muncul, saya sudah berhenti melakukan meditasi samatha dan meneruskan dengan meditasi vippasanna. demikianlah saya saya alami. tanpa ada guru yang membimbing, saya tidak tahu, benarkah meditasi yang saya lakukan itu menurut pandangan umat budhist yang tentunya lebih ahli? dan tepatkah istilah-istilah yang saya gunakan itu?
« Last Edit: 13 November 2008, 08:55:38 PM by candra_mukti19 »

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #109 on: 13 November 2008, 08:57:50 PM »
[at] atas

udah..

jadi Bhikkhu ajah...

huahuahuahua...
;D

kalo bikhu boleh menikah gak yah? gak saya dah nikah dik. lagian muslim suka polygami. sya cita-citanya malah mo polygami. he..he..he.. ntar apa kata dunia, masa bikhu polygami?

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #110 on: 13 November 2008, 09:28:43 PM »


dear candra,

disinilah pentingnya "pandangan benar"...... karena tanpa pandangan benar itu maka samadhi yg anda lakukan, akan menjurus ke samadhi yg salah secara hakekatnya

kebutuhan itu sebenarnya seperti hidup sehari-hari, yang butuh lebih cepat, lebih besar dan lebih memuaskan.....
darimanakah kebutuhan itu berasal?? dari faktor2 external seperti mobil yg baru, makanan yg lebih enak... ataukah dari diri sendiri yg ingin mobil yg baru atau makanan yg lebih enak??  :D

karena itu, marilah kita coba jujur.... di awal anda akui meditasi itu nikmat, dan ingin berusaha "lebih lama" disana, namun di akhir, anda menyebut bhw faktor2 lingkunganlah yg membuat anda ingin bermeditasi lebih lama

meditasi itu nikmat. sesekali saya bermeditasi untuk menemukan kenikmatan itu. tapi, motivasi untuk mencapai nikmat itu tidaklah kuat dan bukan motivasi utama.  atau apakah sebenarnya terlalu terobsesi dengan kenikmatan tersebut dan menjadikan kenikmatan meditasi menjadi hal yang pokok untuk saya raih? saya tidak tahu. yang saya tahu, dalam kehidupan sehari-hari saya banyak dibebani oleh pekerjaan. ketika sore hari saya seringkali merasa begitu lelah, tekanan mental, dan rasa sakit pada tubuh. saya sadar, bahwa jika itu terjadi artinya saya telah lengah dari meditasi. secara alami semua orang ingin lepas dari keadaan yang menimbulkan perasaan tidak suka tersebut. untuk melepaskan rasa penat, mungkin orang lain yang punya uang akan pergi ke tempat-tempat hiburan malam sehingga merasakan fresh. tapi saya, melepaskan semua kepenatan, rasa sakit dan lelah dengan meditasi. setelah 2 jam bermeditasi pada sore hari, saya merasa bugar kembali, hati saya terhimbur dan sensasi nikmat itu begitu dalam saya rasakan. tapi saya tidak tahu apakah hal itu merupakan usaha untuk mencari nikmat, usaha melepaskan penderitaan, atau usaha merawat kesehatan tubuh? bagaimana menurut anda?

Ini sebenarnya bnyk kita alami dalam hidup sehari2 kita..... salah satunya adalah masturbation brain (kita berasumsi bahwa orang lain itu menginginkan sesuatu) dimana kita mengambil keputusan atas asumsi itu

Misal sakit berat yg tidak terobati.
Bagaimana jika ibu diajari cara utk menangani sakit, dgn cara mengajari beliau meditasi? sudah bnyk kasus org sakit parah yg sembuh krn bermeditasi loh

saya berusaha mengajari ibu saya untuk bermeditasi. dalam keadaan sakit parah, bangunpun sulit, dan kondisi pikirannya dalam keadaan setengah sadar setengah enggak, bagaimanakah caranya saya mengajari dia bermeditasi? ketika saya mengajarkan meditasi kepada para pemuda yang tampak sehat walafiat dan memiliki kecerdasan intlektual, tapi tapi ternyata mereka tidak mudah mencapai suatu pengalaman "cita rasa meditasi" seperti yang saya alami. setelah berbulan-bulan mereka berlatih meditasi, mereka merasa belum "ktemu" apa manfaat meditasi. sungguh aneh. apalagi jika meditasi itu diajarkan kepada ibu saya yang kondisinya repot.

Juga lingkungan yg penuh penderitaan.
Pemancaran metta hanya berfungsi meredam namun selama sumber penderitaan tidak diatasi maka lingkungan anda akan terus menderita (Buddha menyebut bahwa kemiskinan adalah sumber kejahatan)
sama seperti pemberian Rp 100.000/bulan tapi biaya hidup terus melambung... hanya meredam tapi tidak menyembuhkan

Namun sebenarnya alasan utama adalah bahwa kita melekat pada ibu dan lingkungan kita
Kita tidak ingin ibu kita "berubah" dan terus sehat... padahal sudah hukum alam bhw yg lahir pasti akan meninggal. Ini bukan menganjurkan anda utk mencueki ibu anda, tapi jgnlah jadi melekat (terlihat dari anda menangis, ini adalah hasil dari melekat)
Juga anda ingin lingkungan berubah.... karena anda "benci" melihat kejahatan dan ingin membuat jadi "baik".... biasanya disini akan terjadi lingkaran yg tidak berkesudahan : anda ingin lingkungan jadi baik - anda bnyk meditasi - krn smber penderitaan tetap ada, lingkungan tetap jahat - anda makin keras meditasi, dst..dst.... sampai satu titik, kebencian anda akan meledak dan justru akan "menghancurkan" lingkungan itu....

Kondisi inilah yg dialami oleh para ekstrimis yg mengebom...... di awalnya mereka ingin org ikut paham mereka, namun sampai pada 1 titik dimana org masih tidak ikut dan mereka sudah merasa tidak sanggup utk merubah, mereka lalu "merusak"....

disinilah bahayanya candu kemelekatan..... ingin kenikmatan yg lebih dan lebih lagi, dan kalau sudah tidak bisa, akhirnya membuat jadi kebencian yang meluap2.....

buddha menggambarkan kemelekatan seperti daging gosong di penggorengan..... yg makin dilekati, akan makin menyakitkan jika akan dilepas

Karena itu, saya anjurkan anda utk coba perdalam dulu buddhism.... bukan untuk mengkonvesi anda menjadi penganut buddha namun buddhism berisi ajaran yg realistis mengenai bagaimana memahami manusia itu sendiri, bukan bagaimana mengatur lingkungan agar bisa sesuai dengan nafsu manusia

semoga sharing ini bisa bermanfaat bagi kita semua  _/\_


maksud saya. pada saat saya menangis karena iba pada penderitaan yang dialami ibu saya, maka itu artinya dukha bagi dirinya sendiri. mengapa saya mengalami dukha? itu karena kebodohan batin saya sendiri, karena kemelekatan sendiri. dan bukankah budha telah menjelaskan jalan pembebasannya? maka untuk membebaskan diri saya sendiri dari dukha tersebut, maka saya menempuh satu-satunya jalan yang dibabarkan budha melalui meditasi samtha dan vippasana. melalui praktik meditasi tersebut, akhirnya saya dapat menjadi tenang, tanpa kemelekatan, melihat sifat sejati dari segala sesuatu, dan menyadari bahwa setiap orang menerima apa yang menjadi karmanya di masa lalu. dan karena melalui meditasi itu ada bonus yang saya terima, yaitu "energi penyembuh yang luar biasa". dan saya melihat kesempatan untuk berbuat baik, menimbun parami dengan mentransfer energi penyembuh itu kepada ibu saya. sebab, bukankah akan termasuk kepada karma buruk bila saya mengetahui suatu jalan untuk membebaskan penderitaan yang dialami ibu saya, tapi saya tidak memberikannya? seperti misalnya, bagaimana bila ibu anda sakit keras, perlu uang berobat, dan anda punya uang tabungan. bukankah anda akan bergegas untuk mengambil tabungan tersebut dan menggunakannya untuk berobat ibu anda? demikianlah perumpamaan yang saya lakukan terhdap ibu saya.

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #111 on: 13 November 2008, 09:32:16 PM »
o, iya. Sdr. Karuna Murti, saya udah membalas PM (pesan) anda. tanks!
« Last Edit: 13 November 2008, 09:34:46 PM by candra_mukti19 »

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #112 on: 13 November 2008, 10:31:52 PM »

permasalahan yang saya hadapi adalah sebagai berikut :

untuk dapat mengalahkan lima rintangan batin, itu bukan hal mudah, diperlukan perjuangan yang sungguh-sungguh.
untuk melenyapkan belenggu sensualitas diperlukan perjuangan yang tidak main-main.

sebagaimana saya ceritakan, jika batin saya dipenuhi dengan banyak noda batin, dengan usaha keras dan kesungguhan untuk dapat melenyapkan semua itu rata-rata saya membutuhkan waktu sekitar 3 minggu. setelah tiga minggu berlalu dan saya menghabiskan hari-hari saya dengan bermeditasi, maka terasalah batin menjadi suci, tanpa lima rintangan batin, tanpa belenggu seksual, dan lima daya mental positif menjadi menonjol dalam diri saya, yaitu keyakinan, semangat, perhatian konsentrasi dan kebijaksanaan. tapi, lima daya mental positif itu tidak secara otomatis lestari dalam diri saya. jika saya lengah, mereka dapat hilang dengan cepat, lebih cepat dari usaha untuk memunculkannya. yang saya heran, ketika saya mulai melakukan aktifitas seks bersama istri saya, kemudian kemampuan batin saya melorot dengan cepat, seakan-akan saya jatuh dari menara yang sangat tinggi. seakan-akan tiga minggu perjuangan saya untuk mengembangkan batin dapat dihancurkan dengan hubungan seks yang dilakukan dalam 5 menit saja. mengapa demikian? saya heran, tak habis pikir.

akur mas. memang demikian bahwa ketika lima rintangan batin teredam, disanalah konsentrasi kuat muncul.
Nafsu sensual memang seperti riak yg mengacaukan permukaan air yg tenang. sekejab langsung "kacau"

memang hal tersebut tidak lestari karena hanya teredam. Diperlukan banyak faktor sehingga nafsu sensual itu patah sepenuhnya (pada tingkat kesucian anagami)
There is no place like 127.0.0.1

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #113 on: 13 November 2008, 10:40:44 PM »
apa saja faktor yang diperlukan untuk terpenuhinya tingkat kesucian anagami?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #114 on: 13 November 2008, 10:48:32 PM »

"Terdapat sepuluh belenggu berikut. Apakah sepuluh itu? Lima belenggu rendah & lima belenggu tinggi. Dan apakah saja lima belenggu rendah itu? Pandangan tentang identitas-diri, keraguan, memegang erat aturan-aturan dan latihan-latihan, nafsu keinginan sensual, & keinginan buruk. Inilah lima belenggu rendah. Dan apakah lima belenggu tinggi itu? Keinginan terhadap bentuk, Keinginan terhadap yang tidak berbentuk, kesombongan, kegelisahan, & ketidaktahuan. Inilah lima belenggu tinggi. Dan inilah sepuluh belenggu."

dipatahkannya 5 belenggu rendah sepenuhnya.
There is no place like 127.0.0.1

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #115 on: 13 November 2008, 10:50:33 PM »
Quote
1. Sotäpanna

Belenggu yg harus dipatahkan:

1.  Sakkäyaditthi = Pandangan sesat tentang adanya pribadi,jiwa atau aku yang kekal.

2.  Vicikicchä = Keragu-raguan terhadap Sang Buddha dan AjaranNya.

3.  Silabbataparämäsa = Kepercayaan tahyul bahwa upacara agama saja dapat membebaskan manusia dari penderitaan.

orang yg telah mencapai tingkat kesucian ini terlahir kembali max 7 kali

2. Sakadägämi

Belenggu yg harus dipatahkan:

Melemahkan belenggu-belenggu nomor 4 dan 5.

orang yg telah mencapai tingkat kesucian ini terlahir kembali max 1 kali

3. Anägämi

Belenggu yg harus dipatahkan:

4.  Kämaräga = Nafsu Indriya.

5.  Vyäpäda = Benci, keinginan tidak baik.  

Setelah meninggal dunia, seorang Anägämi akan terlahir di surga Suddhavasa dan disitu akan mencapai Tingkat Arahat.

orang yg telah mencapai tingkat kesucian ini tidak akan terlahir kembali di alam manusia

4. Arahat

Belenggu yg harus dipatahkan:

6.  Ruparäga = Kemelekatan atau kehausan untuk terlahir di alam bentuk.

7.  Aruparäga = Kemelekatan atau kehausan untuk terlahir di alam tanpa bentuk.

8.  Mäna = Ketinggian hati yang halus.

9.  Uddhacca = Bathin yang belum seimbang benar.

10.  Avijjä = Kegelapan bathin.

orang yg telah mencapai tingkat kesucian ini dinamakan Buddha, dan tidak akan terlahir kembali di alam manapun juga

Keterangan  :  

Perbedaan antara Avijjä dan Moha.

Avijjä  =  Kebodohan/kegelapan bathin, karena tidak dapat menembus arti dari Empat Kesunyataan
Mulia, Hukum Tilakkhana, Hukum Paticca-Samuppada, Hukum Kamma.
  
Moha  =  Kebodohan/kegelapan bathin, karena tidak dapat membedakan apa yang baik dan apa yang
tidak baik.

dikutip dari "intisari agama Buddha"...

aku rubah2 dikit..biar yg baca ngerti..
« Last Edit: 13 November 2008, 10:52:45 PM by El Sol »

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #116 on: 13 November 2008, 11:11:58 PM »
bagaimana kalau suatu bentuk pengakuan ? apakah itu termasuk kekotoran batin?

pengakuan maksud saya, misalnya jika saya mengakui "saya ini orang suci".
apakah orang suci tidak boleh mengaku dirinya suci?
apakah akibatnya jika orang suci mengaku dirinya sebagai orang suci? apakah akan menggugurkan kesuciannya.

saya sering mengatakan, "dalam hati saya tidak ada kebencian kepada siapapun". ketika memang saya mengamati tidak ada kebencian. tapi, apakah pengakuan itu menodai batin?


jika faktor yang menyebabkan tercapainya kesucian anagama adalah lenyapnya nafsu indrawi. bukankah itu telah tercapai pada saat tercapainya jhana?
jika faktor yang menyebabkan tercapainya anagami adalah lenyapnya kebencian, maka bukankah kebencian itu muncul dan lenyap dalam diri manusia? atau apakah lenyapnya kebencian tersebut harus permanen? jika lenyapnya kebencian itu permanen, apakah itu bisa disebut kondisi kekal?

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #117 on: 13 November 2008, 11:23:28 PM »
bagaimana kalau suatu bentuk pengakuan ? apakah itu termasuk kekotoran batin?

pengakuan maksud saya, misalnya jika saya mengakui "saya ini orang suci".
apakah orang suci tidak boleh mengaku dirinya suci?
apakah akibatnya jika orang suci mengaku dirinya sebagai orang suci? apakah akan menggugurkan kesuciannya.

saya sering mengatakan, "dalam hati saya tidak ada kebencian kepada siapapun". ketika memang saya mengamati tidak ada kebencian. tapi, apakah pengakuan itu menodai batin?


jika faktor yang menyebabkan tercapainya kesucian anagama adalah lenyapnya nafsu indrawi. bukankah itu telah tercapai pada saat tercapainya jhana?
jika faktor yang menyebabkan tercapainya anagami adalah lenyapnya kebencian, maka bukankah kebencian itu muncul dan lenyap dalam diri manusia? atau apakah lenyapnya kebencian tersebut harus permanen? jika lenyapnya kebencian itu permanen, apakah itu bisa disebut kondisi kekal?


tingkat kesucian ARAHAT dalam ajaran buddha adalah individu yang telah melampaui dualisme, baik dualisme baik-buruk, suci-tidak suci, tinggi-rendah,terpuji-dihina. Tiada lagi CETANA (kehendak berbuat) dalam setiap tindakan seorang ARAHAT. Jika demikian, apakah penting lagi pengakuan ?? bahkan pengakuan dari diri sendiri...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #118 on: 13 November 2008, 11:27:09 PM »


tingkat kesucian ARAHAT dalam ajaran buddha adalah individu yang telah melampaui dualisme, baik dualisme baik-buruk, suci-tidak suci, tinggi-rendah,terpuji-dihina. Tiada lagi CETANA (kehendak berbuat) dalam setiap tindakan seorang ARAHAT. Jika demikian, apakah penting lagi pengakuan ?? bahkan pengakuan dari diri sendiri...

tentu saja seorang arahat tidak membutuhkan pengakuan dari orang lain. tapi apakah mungkin seorang arahat yang sudah tidak membutuhkan pengakuan itu berkata, "aku adalah orang yang suci" dengan maksud untuk memberikan pelajaran atau untuk menguatkan keyakinan murid-muridnya?

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #119 on: 13 November 2008, 11:28:33 PM »


tingkat kesucian ARAHAT dalam ajaran buddha adalah individu yang telah melampaui dualisme, baik dualisme baik-buruk, suci-tidak suci, tinggi-rendah,terpuji-dihina. Tiada lagi CETANA (kehendak berbuat) dalam setiap tindakan seorang ARAHAT. Jika demikian, apakah penting lagi pengakuan ?? bahkan pengakuan dari diri sendiri...

tentu saja seorang arahat tidak membutuhkan pengakuan dari orang lain. tapi apakah mungkin seorang arahat yang sudah tidak membutuhkan pengakuan itu berkata, "aku adalah orang yang suci" dengan maksud untuk memberikan pelajaran atau untuk menguatkan keyakinan murid-muridnya?
itu dilarang oleh sang Buddha...

tapi itu berlaku untuk anggota Sangha* saja..

mungkin takut terjadi banyak kekacauan kalo pada ngaku2 suci...

didalam anggota Sangha, hanya sang Buddha saja yg boleh mengaku suci, karena beliau perfect dalam segi debat, dll...

*Sangha =  perkumpulan para Bhikkhu

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #120 on: 13 November 2008, 11:39:19 PM »
gw bersyukur banget bisa ketemu forum ini. selama ini, banyak permasalahan ingin gw tanyakan, tapi gak tempat untuk sharing. sekarang ada banyak orang ,tempat untuk saya bertanya. siapa sih tadi yang ngasih link forum ini? tanks banget yah!

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #121 on: 13 November 2008, 11:46:34 PM »
kesombongan tentunya merupakan salah satu kotoran batin yang harus disingkirkan. saya punya permasalahan.

biasanya, yang disebut sombong itu terjadi dihadapan sesama manusia. misalnya, seseorang menyombongkan kepadaiannya terhadap orang lain. dalam meditasi yang dilakukan untuk mengembangkan energi-energi (kundalini), kesombongan itu dapat muncul tiba-tiba. terutama ketika energi itu berkembang menjadi energi yang dirasakan hebat. padahal tidak seorangpun yang melihat saya. tapi jelas-jelas rasa sombong itu ada. menurut anda, apakah yang saya rasakan itu benar-benar rasa sombong ataukah gembira? mengapa kesombongan bisa muncul ketika kita sedang sendirian? mengapa berkembangnya energi bisa menimbulkan perasaan sombong seketika?

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #122 on: 14 November 2008, 07:31:43 AM »
Di Bandung agak repot. Ntar kalo di Dago ada Bhante bisa saya pm, kalau mau tinggalin no hp biar bisa saya sms. Kalau Lembang coba ke Vipassana Graha Jl. Kol. Masturi 69, cari guru meditasi di sana.

o iy deh. klo ke situ sih deket.
sebenrnya sih, kalo lewat vihara saya sering ingin mampi menmui bikhu dn berkonsultasi, tapi gak berani, karena saya belum tahu bagaimana adat kebiasaan dan sopan santunnya bila memasuki vihara.

jika memang berkenan, bisa hubungi bhante gunasiri di (0813) 81203869.

Lokasi beliau di daerah sekitar cipanas, kampung Bakom....

semoga bermanfaat

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #123 on: 14 November 2008, 08:27:23 AM »
Tanks!

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #124 on: 14 November 2008, 08:54:41 AM »
dear candra,

disinilah pentingnya "pandangan benar"...... karena tanpa pandangan benar itu maka samadhi yg anda lakukan, akan menjurus ke samadhi yg salah secara hakekatnya

kebutuhan itu sebenarnya seperti hidup sehari-hari, yang butuh lebih cepat, lebih besar dan lebih memuaskan.....
darimanakah kebutuhan itu berasal?? dari faktor2 external seperti mobil yg baru, makanan yg lebih enak... ataukah dari diri sendiri yg ingin mobil yg baru atau makanan yg lebih enak??  :D

karena itu, marilah kita coba jujur.... di awal anda akui meditasi itu nikmat, dan ingin berusaha "lebih lama" disana, namun di akhir, anda menyebut bhw faktor2 lingkunganlah yg membuat anda ingin bermeditasi lebih lama

meditasi itu nikmat. sesekali saya bermeditasi untuk menemukan kenikmatan itu. tapi, motivasi untuk mencapai nikmat itu tidaklah kuat dan bukan motivasi utama.  atau apakah sebenarnya terlalu terobsesi dengan kenikmatan tersebut dan menjadikan kenikmatan meditasi menjadi hal yang pokok untuk saya raih? saya tidak tahu. yang saya tahu, dalam kehidupan sehari-hari saya banyak dibebani oleh pekerjaan. ketika sore hari saya seringkali merasa begitu lelah, tekanan mental, dan rasa sakit pada tubuh. saya sadar, bahwa jika itu terjadi artinya saya telah lengah dari meditasi. secara alami semua orang ingin lepas dari keadaan yang menimbulkan perasaan tidak suka tersebut. untuk melepaskan rasa penat, mungkin orang lain yang punya uang akan pergi ke tempat-tempat hiburan malam sehingga merasakan fresh. tapi saya, melepaskan semua kepenatan, rasa sakit dan lelah dengan meditasi. setelah 2 jam bermeditasi pada sore hari, saya merasa bugar kembali, hati saya terhimbur dan sensasi nikmat itu begitu dalam saya rasakan. tapi saya tidak tahu apakah hal itu merupakan usaha untuk mencari nikmat, usaha melepaskan penderitaan, atau usaha merawat kesehatan tubuh? bagaimana menurut anda?

dear Chandra,

menarik melihat pengalaman anda...... non buddhis yg menjalani meditasi buddhis.....

Disini kembali kepada pandangan benar.... anda di bawah sudah menyatakan bahwa buddha mengajarkan meditasi untuk mengakhiri dukkha...

nah dukkha disini sebenarnya adalah ketidak puasan. Jadi pada saat kita tidak puas dengan kondisi kita, disanalah muncul dukkha.
Jadi kalau anda merasa penat, lelah : itulah dukkha
Lalu dicoba diobati, dengan meditasi.

Ini berhubungan dengan yang anda blg : secara alami org ingin lepas dari kondisi yg tidak disukai

Lalu kita kembalikan ke penyebab dukkha, yaitu :
1. Lobha / kemelekatan  yaitu melekat pada hal yg menyenangkan
2. Dosa / kebencian yaitu menolak padahal yang tidak menyenangkan

Jadi pada "kondisi yang tidak disukai", akan muncul dosa, kemudian disusul dengan "mencari kondisi yg disukai", yg spt anda blg, org biasanya mencari "hiburan malam" (tp saya ngga loh  :P), namun anda memilih "meditasi"

nah jadi bisa dilihat bahwa meditasi dilakukan dengan pandangan yang belum benar..... dimana masih terikat pada dosa dan lobha, yang muncul berganti2an.....

kalau saya boleh saran, sepertinya anda bisa coba ngobrol2 dulu dengan bhante gunasiri mengenai vipassana, sebelum mencoba2 sendiri.... karena konsep vipassana justru berbeda dengan samatha......


Ini sebenarnya bnyk kita alami dalam hidup sehari2 kita..... salah satunya adalah masturbation brain (kita berasumsi bahwa orang lain itu menginginkan sesuatu) dimana kita mengambil keputusan atas asumsi itu

Misal sakit berat yg tidak terobati.
Bagaimana jika ibu diajari cara utk menangani sakit, dgn cara mengajari beliau meditasi? sudah bnyk kasus org sakit parah yg sembuh krn bermeditasi loh

saya berusaha mengajari ibu saya untuk bermeditasi. dalam keadaan sakit parah, bangunpun sulit, dan kondisi pikirannya dalam keadaan setengah sadar setengah enggak, bagaimanakah caranya saya mengajari dia bermeditasi? ketika saya mengajarkan meditasi kepada para pemuda yang tampak sehat walafiat dan memiliki kecerdasan intlektual, tapi tapi ternyata mereka tidak mudah mencapai suatu pengalaman "cita rasa meditasi" seperti yang saya alami. setelah berbulan-bulan mereka berlatih meditasi, mereka merasa belum "ktemu" apa manfaat meditasi. sungguh aneh. apalagi jika meditasi itu diajarkan kepada ibu saya yang kondisinya repot.

ehm, sebenarnya yang dibahas disini adalah "masturbation brain"-nya itu.....

dimana kita mengasumsikan bhw org lain itu berpikir, sesuai apa yg kita pikirkan.
Dan kita mengambil keputusan berdasar asumsi, yang sebenarnya masih belum jelas kebenarannya  ;D

Bisa dilihat pada org muda yang kelihatan cerdas dan sehat, namun ternyata mereka "mentok"
Disini masturbation brain kembali berperan dengan adanya asumsi bhw yg sehat akan lebih bisa mendapat manfaat meditasi dibanding yg sakit
Dan bhw mereka yg cerdas, akan mudah "menyerap" ilmu meditasi

Padahal sebenarnya meditasi itu tergantung dari kualitas batin org yg bersangkutan, bukan dari fisiknya atau intelektual loh  ;D

Pun ga semua org, akan "matching" dgn cara anda itu loh...... setiap org punya keunikan masing2, apalagi kondisi batin setiap saat terus menerus berubah.
Saya aja uji coba bermacam cara, akhirnya lebih cocok dengan cara Goenka......
Tapi dulu ada org yg biasa pake metode mahasi sayadaw, terus suatu saat ikut pelatihan Goenka selama 6 bulan di myanmar, justru dia merasa batinnya ga makin berkembang
akhirnya dia ke malaysia, ikut pelatihan ala mahasi sayadaw... barulah batinnya kembali "berkembang"

semoga bisa dimengerti yah  _/\_

Juga lingkungan yg penuh penderitaan.
Pemancaran metta hanya berfungsi meredam namun selama sumber penderitaan tidak diatasi maka lingkungan anda akan terus menderita (Buddha menyebut bahwa kemiskinan adalah sumber kejahatan)
sama seperti pemberian Rp 100.000/bulan tapi biaya hidup terus melambung... hanya meredam tapi tidak menyembuhkan

Namun sebenarnya alasan utama adalah bahwa kita melekat pada ibu dan lingkungan kita
Kita tidak ingin ibu kita "berubah" dan terus sehat... padahal sudah hukum alam bhw yg lahir pasti akan meninggal. Ini bukan menganjurkan anda utk mencueki ibu anda, tapi jgnlah jadi melekat (terlihat dari anda menangis, ini adalah hasil dari melekat)
Juga anda ingin lingkungan berubah.... karena anda "benci" melihat kejahatan dan ingin membuat jadi "baik".... biasanya disini akan terjadi lingkaran yg tidak berkesudahan : anda ingin lingkungan jadi baik - anda bnyk meditasi - krn smber penderitaan tetap ada, lingkungan tetap jahat - anda makin keras meditasi, dst..dst.... sampai satu titik, kebencian anda akan meledak dan justru akan "menghancurkan" lingkungan itu....

Kondisi inilah yg dialami oleh para ekstrimis yg mengebom...... di awalnya mereka ingin org ikut paham mereka, namun sampai pada 1 titik dimana org masih tidak ikut dan mereka sudah merasa tidak sanggup utk merubah, mereka lalu "merusak"....

disinilah bahayanya candu kemelekatan..... ingin kenikmatan yg lebih dan lebih lagi, dan kalau sudah tidak bisa, akhirnya membuat jadi kebencian yang meluap2.....

buddha menggambarkan kemelekatan seperti daging gosong di penggorengan..... yg makin dilekati, akan makin menyakitkan jika akan dilepas

Karena itu, saya anjurkan anda utk coba perdalam dulu buddhism.... bukan untuk mengkonvesi anda menjadi penganut buddha namun buddhism berisi ajaran yg realistis mengenai bagaimana memahami manusia itu sendiri, bukan bagaimana mengatur lingkungan agar bisa sesuai dengan nafsu manusia

semoga sharing ini bisa bermanfaat bagi kita semua  _/\_


maksud saya. pada saat saya menangis karena iba pada penderitaan yang dialami ibu saya, maka itu artinya dukha bagi dirinya sendiri. mengapa saya mengalami dukha? itu karena kebodohan batin saya sendiri, karena kemelekatan sendiri. dan bukankah budha telah menjelaskan jalan pembebasannya? maka untuk membebaskan diri saya sendiri dari dukha tersebut, maka saya menempuh satu-satunya jalan yang dibabarkan budha melalui meditasi samtha dan vippasana. melalui praktik meditasi tersebut, akhirnya saya dapat menjadi tenang, tanpa kemelekatan, melihat sifat sejati dari segala sesuatu, dan menyadari bahwa setiap orang menerima apa yang menjadi karmanya di masa lalu. dan karena melalui meditasi itu ada bonus yang saya terima, yaitu "energi penyembuh yang luar biasa". dan saya melihat kesempatan untuk berbuat baik, menimbun parami dengan mentransfer energi penyembuh itu kepada ibu saya. sebab, bukankah akan termasuk kepada karma buruk bila saya mengetahui suatu jalan untuk membebaskan penderitaan yang dialami ibu saya, tapi saya tidak memberikannya? seperti misalnya, bagaimana bila ibu anda sakit keras, perlu uang berobat, dan anda punya uang tabungan. bukankah anda akan bergegas untuk mengambil tabungan tersebut dan menggunakannya untuk berobat ibu anda? demikianlah perumpamaan yang saya lakukan terhdap ibu saya.

dear candra,

Nah disini sering juga terjadi kekeliruan, seolah2 "buddhism itu tidak manusiawi".... ada org menderita, lalu kita tidak boleh iba....

kalau saya boleh sebut bahwa iba adalah karuna, yang merasa kasihan terhadap mahluk yg menderita

Namun sering keliru diimplementasikan dimana iba dimanipulasi dengan dosa/kebencian krn melihat objek yg tidak menyenangkan.
Jadi coba anda renungkan lagi.... apakah saat iba, rasanya menyenangkan atau justru ga enak, seperti dada sesak?

Sekedar Info bahwa karuna adalah faktor perasaan yang menyenangkan (sobhana cetasika : http://www.buddhistonline.com/dsgb/ad15.shtml ), jadi seharusnya yg muncul adalah perasaan senang

Dan yg paling nyata, adalah bukan pada 1 objek, melainkan bersifat universal

Jadi tolong itu dipahami dulu yah  _/\_

Mengenai membantu, itu adalah kewajiban anak.
Melihat ibu atau lingkungan yang menderita, itu adalah buah kamma kita loh
Namun hendaknya kita memberikan pertolongan, jgn dilandasi oleh cinta dan iba yg melekat pada objek namun dengan kebijaksanaan.

Bentuknya bisa sama, misal membantu menyalurkan energi namun dengan perasaan yg senang
Senang disini adalah senang bisa melakukan perbuatan baik (sifatnya inner out), bukan senang melihat objek tidak lagi menderita (outside in)

Kesempatan menimbun parami : ehm kalau saya boleh koreksi, disini juga sebenarnya adalah "lobha" / melekat....

Parami itu sama seperti buah kamma baik, bukanlah utk ditimbun
Ini yg masih sering terjadi salah persepsi, seolah2 kita melakukan sesuatu itu utk menimbun buah kamma baik atau parami
Misal kita berdana dengan harapan agar di kehidupan mendatang, kita bisa lebih kaya atau masuk surga

Kita melakukan perbuatan baik, adalah utk melatih diri, melatih batin untuk mengikis lobha, dosa dan moha

Namun karena moha, membuat kita melakukan perbuatan baik, namun dengan harapan2 (outside in), bukan bagaimana kita bisa melakukan perbuatan yang baik (inner out)

Memang hal ini sulit untuk dapat dipahami, bahkan untuk buddhist sendiri yg sebenarnya sudah banyak mengetahui teori2 buddhism.

Karena itu, kembali saya menganjurkan untuk menghubungi bhante gunasiri, karena beliau selain pembimbing vipassana yang handal, juga mempunyai pengetahuan abhidhamma yg komprehensif

Jujur aja..... pembimbingan melalui penulisan seperti ini, tidak terlalu efektif karena untuk tingkat lanjutan, dibutuhkan bimbingan dari seorang guru yg kompeten

Semoga bisa bermanfaat  _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #125 on: 14 November 2008, 09:02:17 AM »
kesombongan tentunya merupakan salah satu kotoran batin yang harus disingkirkan. saya punya permasalahan.

biasanya, yang disebut sombong itu terjadi dihadapan sesama manusia. misalnya, seseorang menyombongkan kepadaiannya terhadap orang lain. dalam meditasi yang dilakukan untuk mengembangkan energi-energi (kundalini), kesombongan itu dapat muncul tiba-tiba. terutama ketika energi itu berkembang menjadi energi yang dirasakan hebat. padahal tidak seorangpun yang melihat saya. tapi jelas-jelas rasa sombong itu ada. menurut anda, apakah yang saya rasakan itu benar-benar rasa sombong ataukah gembira? mengapa kesombongan bisa muncul ketika kita sedang sendirian? mengapa berkembangnya energi bisa menimbulkan perasaan sombong seketika?

dear candra,

sombong dalam abhidhamma buddhism, dinamakan dengan "mana", yang termasuk dalam golongan "Lobha"

Mana muncul dalam artian "membandingkan diri", bisa lebih tinggi (yg paling sering kita lakukan), bisa sejajar atau bisa lebih rendah.

Jadi sombong akan muncul, pada waktu kita "melekat" pada kelebihan kita, dalam hal ini energi kundalini anda.

Kalo saya, rasa sombong dan bahagia itu beda loh.
Sombong rasanya ada yg ngganjal di dada dan perut, terus panas yg nyebar ke seluruh tubuh
Sementara kalo bahagia, langsung nyebar ke seluruh tubuh dalam bentuk getaran2.....

Disinilah sebenarnya diperlukan ketrampilan uk melihat gejolak batin yg sebenarnya...... yg notabene merupakan kelebihan dari vipassana.
Dalam samatha, org akan terbiasa utk "menyingkirkan" masalah, dgn memfokuskan pada 1 objek.
Sementara dalam vipassana, masalah itu justru ditelaah... bagaimana gejolak batin kita, pikiran2 apa saja yang timbul, dll......

Semoga bisa bermanfaat yah........  _/\_

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
kegunaan inspirasi jahat
« Reply #126 on: 14 November 2008, 09:27:24 AM »
 [at]  markos prawira

tanks! tidak mudah memahami apa yang anda sampaikan. karena itu menceritakan kondisi-kondisi batin yang amat halus. dengan mengingat, apa yang pernah saya alami dalam vippasana, maka saya memahami apa yang anda nyatakan. hanya karena sekarang ini kondisi batin saya sedang menurun, maka memahami ungkapan anda itu menjadi agak sulit, karna tidak melihat realisasinya langsung dalam diri saya. bagaimanapun penjelasan anda telah memberikan pencrahan bagi saya.

saya faham bahwa karuna adalah rasa menyenangkan, atau perasaan iba yang tanpa benci
dari kondisi yang tidak disukai, saya bermeditasi untuk mencari kondisi yang disukai. dan ini berarti, menurut anda, saya bermeditasi belum dengan pandangan benar. pernyataan anda benar.

mula-mula saya akan bermeditasi dengan pandangan yang tidak benar. hal tersebut saya sadari sejak munculnya rasa tidak suka. saya sadar "inilah rasa tidak suka". lalu muncul dosa.  saya sadar, "inilah dosa". lalu saya ingin bermeditasi dengan inspirasi mencari kondisi yang menyenangkan. dan saya sadar "inilah lobha". lalu saya bermeditasi.
ketika bermeditasi, lalu saya menyadari ada sesuatu yang menghambat batin saya untuk berkembang. apa itu? ketika saya periksa, "oh ternyata, lobha tadi itulah yang menghambat batin saya untuk berkembang." karena menginginkan batin untuk terus berkembang, saya harus melenyapkan inspirasi "meditasi untuk menemukan kondisi menyenangkan". maka kemudian saya bermeditasi dengan berpusat pada keadaan saat ini dan di sini tanpa inspirasi ini ataupun itu. setelah itu saya memperoleh pencerahan. saya sadar, "inilah pencrahan". pencerahan itu menyenangkan, "inilah perasaan menyenangkan". lalu muncul kemelatakan terhadap prasaan menyenangkan tadi. dan saya sadar, "inilah kemelekatan". tapi saya membiarkan kemelekatan itu ada dalam batin saya dan saya hanya mencoba untuk melihat sebagaimana adanya saja.

jikalah tidak untuk membebaskan manusia dari dukha, untuk apa budha mengajarkan dhamma?
jika bukan dengan inspirasi untuk melepaskan dukha, dengan apa manusia mempraktikan dhamma?
lepasnya seseorang dari dukha tidak berarti memperoleh kesenangan indrawi. akan tetapi lepasnya seseorang dari dukha seringkali disebut "kondisi menyenangkan". walaupun sesungguhnya kata "menyenangkan" adalah tidak tepat.

sebelum memahami kebijaksaan vippasanna (walau baru sedikit), dulu saya bermeditasi dengan inspirasi untuk memperoleh ilmu ksaktian yang lebih hebat untuk melakukan aksi balas dendam terhadap seseorang. saya bermeditasi karena dituntun oleh niat jahat dan pandangan salah. tapi, karena usaha mempelajari dan mempraktikan meditasi yang dikira dapat memenuhi hasrat nafsu amarah, ternyata akhirnya menjadi tersadar, bahwa meditasi itu dapat mengalahkan musuh yang lebih besar, yaitu dendam yang ada dihati, dosa atau kebencian. akhirnya pupuslah dendam dan kebencian kepada orang yang dulu dianggap musuh saya.

di sini, hal yang ingin sya gambarkan keapda anda adalah saya menemukan kenyataan bahwa yang pada mulanya bermeditasi dengan niat jahat dan pandangan yang salah, namun justru dengan meditasi itu sendiri niat jahat dan pandangan salah itu dihancurkan pada saat meditasi. inspirasi jahat tadi hakikatnya jadi berguna sebagai starter. bgaimana pendapat anda?

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #127 on: 14 November 2008, 02:21:06 PM »
Kalau tidak keberatan bisakah bro Candra menceritakan pengalaman meditasi Anda,
Objek apa yg dipakai, dan bagaimana proses awalnya sampai pada titik dimana Anda anggap sebagai puncaknya melalui pengalaman Anda, entah itu yg dirasakan atau yg dilihat.  _/\_

baiklah. saya senang menceritakannya.

saya biasa bermeditasi dengan posisi duduk tegak, bersila, pegalangan tangan ditaruh di atas lutut, dengan sikap jari telunjuk dan jempol membentuk lingkaran, sementera tiga jari lainnya di luruskan. sikap ini saya lakukan semata-mata agar saya tidak mudah mengantuk saat meditasi.
adapun objek yang menjadi meditasi saya adalah nafas (anasapati?). saya membagi latihan nafas kepada 4 tahapan, sesuai petunjuk meditasi yang saya baca di beberapa situs budhist, terutama samagi-phala. pertama-tama, saya memperhatikan nafas itu keluar dan masuk. saya membatin ketika nafas itu keluar saya berkata "keluar, keluar, keluar" dalam hati. demikian juga ketika nafas masuk, saya berkata, "masuk, masuk, masuk". dan kadang kadang saya hanya memperhatikan tanpa membatin. kadang-kadang saya sebagai muslim mengucapkan subhanalloh ketika masuk, dan alhamdulillah ketika nafas keluar. pada tahap kedua, ketika terasa bahwa konsentrasi saya telah meningkat, saya meningkatkan perhatian terhadap panjang pendeknya nafas, kasar halusnya, cepat lambatnya, dan sebagainya. pada tahap ketiga, konsentrasi saya meningkat lagi dan saya mulai menempatkan perhatian saya pada lubang hidung, dimana terasa ada sensasi sentuhan antara nafas dan kulit lubang hidung. disitulah unsur vitaka dan vicara dapat saya lihat dengan jelas. saya berusaha untuk bertahap pada satu objek itu. ketika konsentrasi saya telah lebih meningkat, lpada tahap keempat alu saya mencoba lebih menenangkan pikiran dengan cara memperhalus nafas sehalus mungkin. lalu nafas saya berjalan dengan sangat lambat, lambat sekali. masuuuk.....panjang, pelan ,dan halus. keluaaar.......panjang, pelan dan halus. tak terdengar bunyi nafas, karena halusnya. semakin halus nafas itu semakin tenang dan lembut pikiran saya. sampai pada tahap ini, saya anggap belum mencapai jhana.
lama kelamaan munculah apa yang saya anggap sebagai ekagata, yaitu keterpusatan pikiran tanpa usaha keras. pemusatan pikiran begitu ringan /mudah. saya hanya perlu menggunakan kehendak dan sedikit usaha untuk dapat tetap berkonsentrasi disitu. sampai pada tahap ini saya menganggap ini tahapan yang sudah sangat dekat dengan jhana pertama. kadang-kadang saya meneruskan latihan hingga jhana ke empat, tapi itu sangat jarang saya lakukan. rata-rata, jika saya telah mencapai tahapan ekagata, atau tahapan sebelum nimita muncul, saya sudah berhenti melakukan meditasi samatha dan meneruskan dengan meditasi vippasanna. demikianlah saya saya alami. tanpa ada guru yang membimbing, saya tidak tahu, benarkah meditasi yang saya lakukan itu menurut pandangan umat budhist yang tentunya lebih ahli? dan tepatkah istilah-istilah yang saya gunakan itu?
Kalau boleh tau, nimitta apa saja yg pernah Anda lihat?dan bagaimana Anda menyikapi nimita
Lalu bagaimana proses masuk jhana sesuai pengalaman Anda, misalnya di dalam jhana satu apa saja yg Anda alami dan lihat dan rasakan?

Terima kasih sebelumnya atas sharingnya. _/\_
« Last Edit: 14 November 2008, 02:24:58 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #128 on: 14 November 2008, 04:21:44 PM »
salut untuk Sdr. Candra_Mukti...
 _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #129 on: 14 November 2008, 05:09:23 PM »
mula-mula saya akan bermeditasi dengan pandangan yang tidak benar. hal tersebut saya sadari sejak munculnya rasa tidak suka. saya sadar "inilah rasa tidak suka". lalu muncul dosa.  saya sadar, "inilah dosa". lalu saya ingin bermeditasi dengan inspirasi mencari kondisi yang menyenangkan. dan saya sadar "inilah lobha". lalu saya bermeditasi.
ketika bermeditasi, lalu saya menyadari ada sesuatu yang menghambat batin saya untuk berkembang. apa itu? ketika saya periksa, "oh ternyata, lobha tadi itulah yang menghambat batin saya untuk berkembang." karena menginginkan batin untuk terus berkembang, saya harus melenyapkan inspirasi "meditasi untuk menemukan kondisi menyenangkan". maka kemudian saya bermeditasi dengan berpusat pada keadaan saat ini dan di sini tanpa inspirasi ini ataupun itu. setelah itu saya memperoleh pencerahan. saya sadar, "inilah pencrahan". pencerahan itu menyenangkan, "inilah perasaan menyenangkan". lalu muncul kemelatakan terhadap prasaan menyenangkan tadi. dan saya sadar, "inilah kemelekatan". tapi saya membiarkan kemelekatan itu ada dalam batin saya dan saya hanya mencoba untuk melihat sebagaimana adanya saja.

dear candra,

mudita citta untuk kondisi anda.....

Mengenai vipassana, maaf jika saya tidak terlalu bnyk bisa berkomentar karena memang saya hanya pemula
Namun "melihat apa adanya" sering disalah artikan. Ini membuat batin diarahkan utk "memeriksa" si penghambat, sementara seharusnya yg dilakukan dalam vipassana adalah "menyadarinya"
Menyadari disini adalah memperhatikan secara batin tanpa melekat pada objek tersebut.
Jadi hanya menyadari itu sebagai proses yg timbul dan tenggelam

Saya memulai ini, dengan memperhatikan ciri2 gejolak batin dalam hidup sehari2... bagaimana ciri marah, ciri iri, ciri lobha, ciri metta, dan berbagai ciri lainnya.
Dengan cara ini, saya bisa langsung beralih ke gejolak selagi masih riak sebelum terlanjur menjadi "gelombang"

Namun maaf jika penjelasan saya dirasa masih terlalu cetek...... mungkin ada master meditator disini yg lebih ahli dari saya, yg bisa menambahkan

sebelum memahami kebijaksaan vippasanna (walau baru sedikit), dulu saya bermeditasi dengan inspirasi untuk memperoleh ilmu ksaktian yang lebih hebat untuk melakukan aksi balas dendam terhadap seseorang. saya bermeditasi karena dituntun oleh niat jahat dan pandangan salah. tapi, karena usaha mempelajari dan mempraktikan meditasi yang dikira dapat memenuhi hasrat nafsu amarah, ternyata akhirnya menjadi tersadar, bahwa meditasi itu dapat mengalahkan musuh yang lebih besar, yaitu dendam yang ada dihati, dosa atau kebencian. akhirnya pupuslah dendam dan kebencian kepada orang yang dulu dianggap musuh saya.

di sini, hal yang ingin sya gambarkan keapda anda adalah saya menemukan kenyataan bahwa yang pada mulanya bermeditasi dengan niat jahat dan pandangan yang salah, namun justru dengan meditasi itu sendiri niat jahat dan pandangan salah itu dihancurkan pada saat meditasi. inspirasi jahat tadi hakikatnya jadi berguna sebagai starter. bgaimana pendapat anda?

Singkatnya seperti ini, bhw jika org mulai dengan pandangan benar, maka dia akan dapat menjalankan sila dgn benar
Pun sekaligus, dengan dukungan daya upaya benar, maka dia akan dapat memulai samma samadhi

Hasil dari semuanya, akan mendukung ke arah samma ditthi lagi

kesemuanya merupakan kondisi yg akan saling mendukung.

Pandangan salah memang bisa dihancurkan jika org yg bersangkutan berkenan melaksanakan jalan utama berunsur 8 yang hasilnya adalah Pandangan benar (samma ditthi).

Namun yg bnyk terjadi, justru bhw org cenderung utk memegang terus pandangan salah itu karena dasar dari pandangan salah/miccha ditthi adalah lobha

Jadi sebenarnya dgn anda banyak membaca hal2 yg "benar", maka anda akan mendapat suttamaya panna, sekaligus hasil dari mempraktekkannya (cintamaya panna) serta hasil dari meditasi (bhavanamaya panna)

Kesemuanya ini yg mengarahkan anda ke "pandangan benar"

Kira2 seperti itu proses ke arah pandangan benar/samma ditthi.... dia sebagai landasan, pun sebagai hasil....

semoga bisa dimengerti  _/\_

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #130 on: 15 November 2008, 08:54:40 AM »

Kalau boleh tau, nimitta apa saja yg pernah Anda lihat?dan bagaimana Anda menyikapi nimita
Lalu bagaimana proses masuk jhana sesuai pengalaman Anda, misalnya di dalam jhana satu apa saja yg Anda alami dan lihat dan rasakan?

Terima kasih sebelumnya atas sharingnya. _/\_


sebelumnya, mohon maaf apabila saya salah dalam menggambarkan jhana dan cara masuknya.

saya berusaha memegang objek (nafas) secara berulang-ulang. ketika pikiran menyimpang, saya berusaha untuk fokus kembali ke objek tersebut. lama kelamaan pikiran menjadi lebih tenang dan mampu berpusat pada satu titik dengan mudah. pada saat ini, lalu munculah cahaya yang terang benderang. saya tidak lagi merasakan sentuhan nafas masuk dan keluar. saya hanya sadar adanya cahanya tersebut. pada mulanya cahaya ini kurang kuat, sehingga kadang-kadang munculnya hanya sekejap lalu lenyap lagi. walaupun demikian menimbulkan efek yang luar biasa. batin atau pikiran saya merasa tercerahkan. apbila saya melakkan aktifitas berpikir, saya merasakan kebahagiaan dari aktifitas berpikir. saya tidak melekat pada objek-objek pikiran itu, melainkan terpusat perhatian akan proses berpikir itu sendiri. dengan cara demikian munculah kebahagiaan berpikir tersebut yang saya sebut kenikmatan intelektual yang tinggi. bila masuk pada kondisi ini, maka saya menanggapnya telah masuk dan mencapai jhana pertama. (gak tahu benar atau salah menurut anda).
saya tidak bermaksud mneruskan latihan ke tingkat jhana berikutnya saya asyik merenung dan memperhatikan kejadian-kejadian mental dalam diri. "oh beginilah kejadiannya perasaan-perasaan, beginilah kejadiannya kesadaran-kesadaran, beginilah urutannya, dst." saya jadi senag duduk berlama-lama untuk merenung dan menyelidki fenomnena-fenomena. jika sudah demikian, saya tidak akan bosan untuk duduk diam seharian atau semalaman. inilah tanda (yang saya tahu), bila saya masuk jhana pertama.
tapi, apabila saya bermaksud untuk masuk ke jhana ke 2 (jarang saya lakukan), saya terus memusatkan perhatian kepada nafas, atau kepada nimita yang sudah muncul. (selalu berupa cahaya). sampai akhirnya tidak saya temukan lagi stimulus untuk berpikir. stimulus tindakanpun apalgi, terputus oleh kesadaran. semua organ-organ indra saya mulai tertutup. sulit untuk saya gambarkan, tapi saya menemukan suatu keadaan yang luar biasa. kebaagiaan yang hampir tidak pernah saya temukan dalam kehidupan sehari-hari, saya temukan pada saat masuk pada jhana kedua. kebahagiaan ini tidak muncul dari sentuhan tubuh atau pemikiran, melainkan karna sifat pikiran yang terfokus. sungguh sulit untuk digambarkan. pada tahap ini, jika saya berenti bermeditasi, maka secara otomatis ketika saya membuka mata (usai meditasi), saya dapat melihat makhluk-makhluk halus yang bergerak maupun yang tidak bergerak. dan saya dapat berdialog dengan mereka. dan apabila saya memadang ke arah manusia, saya dapt membaca pikirannya. demikianlah. bagaimana menurut pendapat anda?

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #131 on: 15 November 2008, 09:26:45 AM »
Quote
apbila saya melakkan aktifitas berpikir, saya merasakan kebahagiaan dari aktifitas berpikir. saya tidak melekat pada objek-objek pikiran itu, melainkan terpusat perhatian akan proses berpikir itu sendiri. dengan cara demikian munculah kebahagiaan berpikir tersebut yang saya sebut kenikmatan intelektual yang tinggi. bila masuk pada kondisi ini, maka saya menanggapnya telah masuk dan mencapai jhana pertama. (gak tahu benar atau salah menurut anda).

Apa yg Anda alami bukanlah jhana 1. Piti dan sukha bisa dialami dengan sangat kuat di upacara samadhi hanya beda kadarnya dengan jhana. Banyak yg terkecoh disini. Maaf tidak ada maksud menggurui Anda, saya hanya sekedar sharing aja ya. Semoga kita bisa maju dalam Dhamma

Quote
Kalau boleh sekedar sharing, apa yg Anda alami bukanlah pengalaman jhana, melainkan piti dan sukha yg bisa dialami dalam sebelum ataupun sesudah upacara samadhi. Dan kadarnya memang berbeda.
tapi, apabila saya bermaksud untuk masuk ke jhana ke 2 (jarang saya lakukan), saya terus memusatkan perhatian kepada nafas, atau kepada nimita yang sudah muncul. (selalu berupa cahaya). sampai akhirnya tidak saya temukan lagi stimulus untuk berpikir. stimulus tindakanpun apalgi, terputus oleh kesadaran. semua organ-organ indra saya mulai tertutup. sulit untuk saya gambarkan, tapi saya menemukan suatu keadaan yang luar biasa. kebaagiaan yang hampir tidak pernah saya temukan dalam kehidupan sehari-hari, saya temukan pada saat masuk pada jhana kedua. kebahagiaan ini tidak muncul dari sentuhan tubuh atau pemikiran, melainkan karna sifat pikiran yang terfokus. sungguh sulit untuk digambarkan. pada tahap ini, jika saya berenti bermeditasi, maka secara otomatis ketika saya membuka mata (usai meditasi), saya dapat melihat makhluk-makhluk halus yang bergerak maupun yang tidak bergerak. dan saya dapat berdialog dengan mereka. dan apabila saya memadang ke arah manusia, saya dapt membaca pikirannya. demikianlah. bagaimana menurut pendapat anda?

Bagaimana Anda menyikapi nimitta cahaya untuk masuk ke jhana?
Ketika masuk jhana ke 2 , apakah usaha Anda yg Anda ceritakan langsung menuju jhana 2 ?
Pernahkah Anda mengevaluasi faktor2 jhana?
Kemampuan membaca pikiran hanya ketika seseorang mencapai jhana 4 bukan di jhana 2.

Maaf kalau banyak nanya, soalnya Anda termasuk unik .

Mettacitena  _/\_



« Last Edit: 15 November 2008, 09:30:27 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #132 on: 15 November 2008, 09:31:53 AM »
Lebih baik cari guru meditasi yang handal. Retreat Sayalay Dipankara yang pernah dipost sebelumnya mungkin bisa membantu. Pembimbingnya menguasai 40 obyek kamathana (samantha bhava) dan pencapaian jhana sampai jhana 8. Selanjutnya beliau juga bisa membimbing vipassana. Tetapi kemungkinan besar sudah waiting list yang panjang. Silahkan ceritakan pengalaman anda waktu mendaftar, siapa tahu bisa dapat kesempatan bertemu pembimbing yang langka tersebut.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #133 on: 15 November 2008, 10:20:20 AM »
Quote from: markosprawira
Disinilah sebenarnya diperlukan ketrampilan uk melihat gejolak batin yg sebenarnya...... yg notabene merupakan kelebihan dari vipassana.
Dalam samatha, org akan terbiasa utk "menyingkirkan" masalah, dgn memfokuskan pada 1 objek.
Sementara dalam vipassana, masalah itu justru ditelaah... bagaimana gejolak batin kita, pikiran2 apa saja yang timbul, dll......


disitu itulah perbedaan nya antara samatha dan vipassana,
tp dari yg saya pahami, dalam vipassana kita berusaha memahami bahwa segala sesuatu yg kita miliki, dll adalah tidak kekal (sabbe sankhara annica ?), utk memahami bahwa tidak ada inti dari segalanya, yg berujung kepada ketidak melekatan (termasuk pada buku yg lagi saya baca ini)

mohon bimbingannya lagi utk lebih "masuk"

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
jhana 4
« Reply #134 on: 15 November 2008, 10:44:25 AM »
Quote from: bond

Apa yg Anda alami bukanlah jhana 1. Piti dan sukha bisa dialami dengan sangat kuat di upacara samadhi hanya beda kadarnya dengan jhana. Banyak yg terkecoh disini. Maaf tidak ada maksud menggurui Anda, saya hanya sekedar sharing aja ya. Semoga kita bisa maju dalam Dhamma
Kalau boleh sekedar sharing, apa yg Anda alami bukanlah pengalaman jhana, melainkan piti dan sukha yg bisa dialami dalam sebelum ataupun sesudah upacara samadhi. Dan kadarnya memang berbeda.

anda benar. phiti dan sukha dapat dirasakan pada upacara samadhi, akan tetapi kadarnya berbeda. menurut saya, phiti dan sukha pada upacaya samadhi masih sreing bercampur dengan kenikmatan "kesan pemikiran" yang dipengaruhi oleh objek-objek external. phiti dan sukha itu sendiri bukan kenikmatan yang dipengaruhi oleh objek external, tapi penikmatan akan objek-objek external masih terjadi pada tahap upacara samdhi. sedangkan pada tahap jhana, tidak ada lagi unsur penikmatan terhadap objek external. (entahlah sebenarnya, saya juga cuma sharing).


Quote from: bond
Bagaimana Anda menyikapi nimitta cahaya untuk masuk ke jhana?
Ketika masuk jhana ke 2 , apakah usaha Anda yg Anda ceritakan langsung menuju jhana 2 ?
Pernahkah Anda mengevaluasi faktor2 jhana?
Kemampuan membaca pikiran hanya ketika seseorang mencapai jhana 4 bukan di jhana 2.

Maaf kalau banyak nanya, soalnya Anda termasuk unik .

Mettacitena  _/\_





usaha untuk masuk ke jhana ke 2 itu tidak mudah, tidak langsung, melainkan seringkali memerlukan proses yang cukup panjang dan lama lagi.

saya tidak mengevaluasi unsur-unsur jhana ketika mengalami jhana itu sendiri. karena pada saat masuk jhana, batin saya tidak melakukan analisa melainkan hanya berpusat pada satu objek. adapun evaluasi saya lakukan jauh sesudahnya dengan mengingat "apa yang saya alami waktu itu". ketika baru saja usai dari jhana ke 2, saya tidak perlu mengevaluasi lagi, sebab semuanya sudah terliat dengan jelas. pemikiran, perenungan dan memperbanyak kata-kata seringkali justru mengaburkan arti jhana yang sebenarnya.

adapun ketika nimita muncul, muncul perasaan takjub dalam batin saya. ini berarti kesadaran saya telah beralih ke perasaan takjub sekejab. lalu saya dengan cepat mengembalikan kesadaran / perhatian terhadap nimita dan terus memperatikannya. saya tidak ingat atau tidak tahu hal-hal lain yang harus saya lakuka ketika nimita itu muncul.

saya tidak tahu kalau kemampuan membaca pikiran itu hanya terjadi ketika seseorang mencapai jhana ke 4. kenyataannya, saya dapat membaca pikiran orang lain pada tahap yang telah saya ceritakan tadi. dan ini telah saya buktikan terhadap banyak orang dalam banyak kasus. kemampuan itu tidak segera hilang ketika saya usai meditasi. selama berhar-hari atau berminggu-minggu saya dalam kondisi tetap dapat membaca pikiran. hanya ketika batin saya terlalu banyak kotoran, maka mata batin saya menjadi gelap dan tidak dapat membaca pikiran orang lain.
dan tentang jhana ke 4, sangatlah suit mencapainya. saking sulitnya, kadang-kadang saya menyatakan "hampir mustahil" untuk dicapai. tapi sebenarnya tidak mustahil. melalui perjuangan yang saya lakukan "setengah mati", saya perna mencapai jhana ke 4. hasilnya adalah keseimbangan batin yang luar biasa. ketika saya mencapai tahap ini berbagai macam kemampuan supranatural yang menakjubkan muncul. kdang-kadang saya ingin mencoba kembali ke dalam jhana 4, tapi seolah dalam batin saya ada dua perasaan, yaitu rindu dan kapok. mengingat hasil yang diperoleh dari jhana tersebut, hati saya sangat rindu. tapi mengingat apa yang harus dilakukan untuk mencapai jhana 4 tersebut, rasanya hati saya kapok. suatu perasaan yang aneh yang saya alami yang kadang membuat saya tersenyum sendiri. lagipula, pencaian jhana 4 bisa berdampak negatif bagi kehidupan bila kebijaksaan vippasana belum berkembang. kenapa? ketika kekuatan-kekuatan supranatural bermunculan sebagai akibat pencapaian jhana 4, dorongan untuk menyalah gunakan kekuatan itu sangat besar, hampir tidak tertahankan. jika belum sanggup untuk mawas diri, lebih baik tidak membangkitkan kekuatan itu.
pada saat baru saja jhana 4 itu tercapai, saya tidak tergerak untuk berbuat yang di dorong oleh nafsu. sebab nafsu itu sendiri sudah ditekan oleh kekuatan konsentrasi. tapi, ketika kondisi batin saya menurut hingga ke tingkat upacara samadhi, jhana 4 telah lenyap, tapi kekuatan supranaturalnya belum lenyap. pada kondisi ini, nafsu-nafsu untuk menyalah gunakan kekuatan supranatural itu menjadi besar dan kuat.
saya tidak tahu, apaka benar setiap yang tela mencapai jhana 4 itu selalu muncul dalam dirinya kekuatan-kekuatan supranatural. ataukah ini merupakan keunikan pada diri saya sendiri, mengingkat sebelumnya saya sudah berlatih dengan meditasi pranayama? saya tidak tahu pasti.
« Last Edit: 15 November 2008, 10:47:00 AM by candra_mukti19 »

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #135 on: 15 November 2008, 10:52:02 AM »
Lebih baik cari guru meditasi yang handal. Retreat Sayalay Dipankara yang pernah dipost sebelumnya mungkin bisa membantu. Pembimbingnya menguasai 40 obyek kamathana (samantha bhava) dan pencapaian jhana sampai jhana 8. Selanjutnya beliau juga bisa membimbing vipassana. Tetapi kemungkinan besar sudah waiting list yang panjang. Silahkan ceritakan pengalaman anda waktu mendaftar, siapa tahu bisa dapat kesempatan bertemu pembimbing yang langka tersebut.

 [at]  karuna murti

saat ini, saya belum dapat meninggalkan pekerjaan saya. mudah-mudahan lain waktu saya ada kemampun dan kesempatan untuk ikut retreat.

mas karuna murti, kalo pesan saya uda dibaca belum (pm)? jadi enggak besok ktemu?

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #136 on: 15 November 2008, 10:57:54 AM »
Terima kasih Candra atas sharingnya.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #137 on: 15 November 2008, 11:22:11 AM »

Kalau boleh tau, nimitta apa saja yg pernah Anda lihat?dan bagaimana Anda menyikapi nimita
Lalu bagaimana proses masuk jhana sesuai pengalaman Anda, misalnya di dalam jhana satu apa saja yg Anda alami dan lihat dan rasakan?

Terima kasih sebelumnya atas sharingnya. _/\_


sebelumnya, mohon maaf apabila saya salah dalam menggambarkan jhana dan cara masuknya.

saya berusaha memegang objek (nafas) secara berulang-ulang. ketika pikiran menyimpang, saya berusaha untuk fokus kembali ke objek tersebut. lama kelamaan pikiran menjadi lebih tenang dan mampu berpusat pada satu titik dengan mudah. pada saat ini, lalu munculah cahaya yang terang benderang. saya tidak lagi merasakan sentuhan nafas masuk dan keluar. saya hanya sadar adanya cahanya tersebut. pada mulanya cahaya ini kurang kuat, sehingga kadang-kadang munculnya hanya sekejap lalu lenyap lagi. walaupun demikian menimbulkan efek yang luar biasa. batin atau pikiran saya merasa tercerahkan. apbila saya melakkan aktifitas berpikir, saya merasakan kebahagiaan dari aktifitas berpikir. saya tidak melekat pada objek-objek pikiran itu, melainkan terpusat perhatian akan proses berpikir itu sendiri. dengan cara demikian munculah kebahagiaan berpikir tersebut yang saya sebut kenikmatan intelektual yang tinggi. bila masuk pada kondisi ini, maka saya menanggapnya telah masuk dan mencapai jhana pertama. (gak tahu benar atau salah menurut anda).
saya tidak bermaksud mneruskan latihan ke tingkat jhana berikutnya saya asyik merenung dan memperhatikan kejadian-kejadian mental dalam diri. "oh beginilah kejadiannya perasaan-perasaan, beginilah kejadiannya kesadaran-kesadaran, beginilah urutannya, dst." saya jadi senag duduk berlama-lama untuk merenung dan menyelidki fenomnena-fenomena. jika sudah demikian, saya tidak akan bosan untuk duduk diam seharian atau semalaman. inilah tanda (yang saya tahu), bila saya masuk jhana pertama.
tapi, apabila saya bermaksud untuk masuk ke jhana ke 2 (jarang saya lakukan), saya terus memusatkan perhatian kepada nafas, atau kepada nimita yang sudah muncul. (selalu berupa cahaya). sampai akhirnya tidak saya temukan lagi stimulus untuk berpikir. stimulus tindakanpun apalgi, terputus oleh kesadaran. semua organ-organ indra saya mulai tertutup. sulit untuk saya gambarkan, tapi saya menemukan suatu keadaan yang luar biasa. kebahagiaan yang hampir tidak pernah saya temukan dalam kehidupan sehari-hari, saya temukan pada saat masuk pada jhana kedua. kebahagiaan ini tidak muncul dari sentuhan tubuh atau pemikiran, melainkan karna sifat pikiran yang terfokus. sungguh sulit untuk digambarkan. pada tahap ini, jika saya berenti bermeditasi, maka secara otomatis ketika saya membuka mata (usai meditasi), saya dapat melihat makhluk-makhluk halus yang bergerak maupun yang tidak bergerak. dan saya dapat berdialog dengan mereka. dan apabila saya memadang ke arah manusia, saya dapt membaca pikirannya. demikianlah. bagaimana menurut pendapat anda?

Saudara Candra Mukti yang baik, saya tertarik ikut urun pendapat ya...? pengetahuan saya mengenai praktek samatha juga masih dangkal, ada teman lain yang mungkin bisa menerangkan lebih baik dari saya, yang saya tahu kadang-kadang masuk ke forum ini, tetapi jarang atau tidak memberi komentar.
sebenarnya thread ini sudah panjang saya tak tahu harus mengomentari yang mana..

biru: pada tahap ini mungkin saudara Candra Mukti mencapai upacara samadhi, ditandai dengan muncul lenyapnya cahaya terang, tapi nampaknya konsentrasi saudara belum stabil, dan masih ada bentuk-bentuk batin yang muncul yang menyebabkan nimittanya timbul tenggelam.

bold: ini yang saya agak aneh, karena setahu saya dalam samatha kita justru jangan berpikir, menurut yang saya pelajari (dan juga komentar teman yang lebih mengerti) pada tahap ini kita harus tetap memperhatikan nafas, hingga akhirnya menyerap sendiri..pada objek nimitta tersebut. Tapi ini hanya pendapat saja sih, saya belum pernah mengalaminya..

italic: penyelidikan untuk melihat fenomena-fenomena hanya bisa dilakukan bila keluar Jhana.. mungkin saudara sudah keluar Jhana pada saat itu, sebab pada waktu kita memasuki Jhana kita tak berpikir, karena begitu kita berpikir maka kita akan keluar Jhana. Atau saudara mungkin masih di upacara samadhi..

green: Penggambaran saudara Candra Mukti yang ini nampaknya lebih cocok dengan penggambaran mengenai Jhana pertama yaitu faktor-faktor Jhana (vitakka, vicara, piti, sukha, ekaggata) menjadi kuat, disini batin hanya terserap pada objek, pikiran berhenti, indra tertutup, dan timbul kebahagiaan sebagai konsekuensi dari berhentinya stimulus-stimulus tersebut.

Ini hanya urun pendapat, saya mungkin salah... _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #138 on: 15 November 2008, 11:41:18 AM »
bagaimana kalau suatu bentuk pengakuan ? apakah itu termasuk kekotoran batin?

pengakuan maksud saya, misalnya jika saya mengakui "saya ini orang suci".
apakah orang suci tidak boleh mengaku dirinya suci?
apakah akibatnya jika orang suci mengaku dirinya sebagai orang suci? apakah akan menggugurkan kesuciannya.


saya sering mengatakan, "dalam hati saya tidak ada kebencian kepada siapapun". ketika memang saya mengamati tidak ada kebencian. tapi, apakah pengakuan itu menodai batin?


jika faktor yang menyebabkan tercapainya kesucian anagama adalah lenyapnya nafsu indrawi. bukankah itu telah tercapai pada saat tercapainya jhana?
jika faktor yang menyebabkan tercapainya anagami adalah lenyapnya kebencian, maka bukankah kebencian itu muncul dan lenyap dalam diri manusia? atau apakah lenyapnya kebencian tersebut harus permanen? jika lenyapnya kebencian itu permanen, apakah itu bisa disebut kondisi kekal?



saudara Candara Mukti yang baik,

bold: pengakuan bisa disertai kekotoran ataupun tanpa kekotoran batin.

biru: sebenarnya bukan tidak boleh, seringkali pengakuan kesucian akan menimbulkan akibat buruk bagi yang mendengarnya ( seringkali timbul kekotoran batin) umpamanya saya mengaku telah mencapai Anagami, walaupun itu memang benar, akan banyak orang yang memandang negatif, mungkin dalam hati berkata "apa maksudnya orang ini mengatakan demikian?" oleh karena itu mengaku telah mencapai kesucian bukan tindakan yang bijaksana.

green: apabila anda mulai membandingkan dengan orang lain, pada saat itu kekotoran lain yang lebih halus telah muncul, yaitu kesombongan walaupun kebencian memang tidak muncul..

brown: disini harus dibedakan antara ketidak munculan nafsu indrawi karena pencapaian Jhana atau karena lenyap oleh panna. tertekan oleh pencapaian Jhana mungkin bisa diumpamakan dengan anak yang suka bermain kelerang yang sedang lapar, maka dia tidak tertarik bermain kelereng, karena perhatiannya tidak kesana, tetapi bukan berarti ia sudah tidak suka bermain kelereng. Sedangkan bagi seorang Anagami, diumpamakan dengan orang dewasa yang ketika masih kecil suka bermain kelereng, tetapi setelah dewasa ia tidak tertarik untuk bermain kelereng karena dengan kebijaksanaannya, secara alami ia melihat bahwa bermain kelereng tak bermanfaat dan dalam hati sanubarinya yang paling dalampun ia tak mau main kelereng.

semoga bermanfaat...  _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #139 on: 15 November 2008, 11:45:12 AM »
Quote from: febian
biru: pada tahap ini mungkin saudara Candra Mukti mencapai upacara samadhi, ditandai dengan muncul lenyapnya cahaya terang, tapi nampaknya konsentrasi saudara belum stabil, dan masih ada bentuk-bentuk batin yang muncul yang menyebabkan nimittanya timbul tenggelam.

benar
 
Quote from: febian
bold: ini yang saya agak aneh, karena setahu saya dalam samatha kita justru jangan berpikir, menurut yang saya pelajari (dan juga komentar teman yang lebih mengerti) pada tahap ini kita harus tetap memperhatikan nafas, hingga akhirnya menyerap sendiri..pada objek nimitta tersebut. Tapi ini hanya pendapat saja sih, saya belum pernah mengalaminya..

maksud saya. jika pada tahap tersebut saya bermeditasi pada tahap itu, lalu saya melakukan akfititas berpikir, maka kegiatan berpikirnya itu penuh semangat, nikmat dan bahagia. dan itu bisa dijadikan tanda bahwa pada saat meditasi tadi, saya telah mencapai jhana pertama.

Quote from: febian
italic: penyelidikan untuk melihat fenomena-fenomena hanya bisa dilakukan bila keluar Jhana.. mungkin saudara sudah keluar Jhana pada saat itu, sebab pada waktu kita memasuki Jhana kita tak berpikir, karena begitu kita berpikir maka kita akan keluar Jhana. Atau saudara mungkin masih di upacara samadhi..

anda benar sekali

Quote from: febian
green: Penggambaran saudara Candra Mukti yang ini nampaknya lebih cocok dengan penggambaran mengenai Jhana pertama yaitu faktor-faktor Jhana (vitakka, vicara, piti, sukha, ekaggata) menjadi kuat, disini batin hanya terserap pada objek, pikiran berhenti, indra tertutup, dan timbul kebahagiaan sebagai konsekuensi dari berhentinya stimulus-stimulus tersebut.

bisa jadi.

saya menganggap itu sebagai jhana ke 2, karena salah seorang teman di sini menyatakan bawa pemikiran belum benar-benar mereda pada jhana pertama. saya hanya mengalami suatu pengalaman dengan ciri-ciri tersebut. adapapun penggolongan tahapan-tahapannya, mungkin anda dan rekan-rekan di sini yang lebih tahu.

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #140 on: 15 November 2008, 11:54:34 AM »
Quote from: febian
saudara Candara Mukti yang baik,

bold: pengakuan bisa disertai kekotoran ataupun tanpa kekotoran batin.

biru: sebenarnya bukan tidak boleh, seringkali pengakuan kesucian akan menimbulkan akibat buruk bagi yang mendengarnya ( seringkali timbul kekotoran batin) umpamanya saya mengaku telah mencapai Anagami, walaupun itu memang benar, akan banyak orang yang memandang negatif, mungkin dalam hati berkata "apa maksudnya orang ini mengatakan demikian?" oleh karena itu mengaku telah mencapai kesucian bukan tindakan yang bijaksana.

green: apabila anda mulai membandingkan dengan orang lain, pada saat itu kekotoran lain yang lebih halus telah muncul, yaitu kesombongan walaupun kebencian memang tidak muncul..

komentar anda bijaksana dan dapat saya fahami. terima kasih. jadi kita harus menjaga agar tidak menimbul mental negatif pada diri orang lain ya?

Quote from: febian
brown: disini harus dibedakan antara ketidak munculan nafsu indrawi karena pencapaian Jhana atau karena lenyap oleh panna. tertekan oleh pencapaian Jhana mungkin bisa diumpamakan dengan anak yang suka bermain kelerang yang sedang lapar, maka dia tidak tertarik bermain kelereng, karena perhatiannya tidak kesana, tetapi bukan berarti ia sudah tidak suka bermain kelereng. Sedangkan bagi seorang Anagami, diumpamakan dengan orang dewasa yang ketika masih kecil suka bermain kelereng, tetapi setelah dewasa ia tidak tertarik untuk bermain kelereng karena dengan kebijaksanaannya, secara alami ia melihat bahwa bermain kelereng tak bermanfaat dan dalam hati sanubarinya yang paling dalampun ia tak mau main kelereng.

anda benar. saya memahami penjelasan anda. trims.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #141 on: 15 November 2008, 12:11:03 PM »
kesombongan tentunya merupakan salah satu kotoran batin yang harus disingkirkan. saya punya permasalahan.

biasanya, yang disebut sombong itu terjadi dihadapan sesama manusia. misalnya, seseorang menyombongkan kepadaiannya terhadap orang lain. dalam meditasi yang dilakukan untuk mengembangkan energi-energi (kundalini), kesombongan itu dapat muncul tiba-tiba. terutama ketika energi itu berkembang menjadi energi yang dirasakan hebat. padahal tidak seorangpun yang melihat saya. tapi jelas-jelas rasa sombong itu ada. menurut anda, apakah yang saya rasakan itu benar-benar rasa sombong ataukah gembira? mengapa kesombongan bisa muncul ketika kita sedang sendirian? mengapa berkembangnya energi bisa menimbulkan perasaan sombong seketika?

Kesombongan adalah suatu hal wajar yang timbul pada diri setiap manusia (kecuali yang sudah mencapai tingkat kesucian Arahat), kesombongan yang anda rasakan berkenaan dengan kundalini adalah kesombongan yang kasar (mudah disadari).

dalam kehidupan sehari-hari kesombongan ini muncul berkali-kali bahkan tanpa kita menyadari. Apakah hakikat kesombongan itu? kesombongan adalah pikiran yang membandingkan sesuai dengan kesan, ingatan maupun pengalaman kita.

membandingkan sekarang dengan kemarin, membandingkan enak dengan tidak enak, membandingkan disini dan disana (kesombongan halus), membandingkan pria dan wanita, membandingkan kaya dan miskin, ini semua adalah kesombongan.

Seorang Anagami sekalipun memiliki kesombongan (walaupun tinggal yang halus), jadi... tak ada yang salah dengan kesombongan, yang penting bagaimana kita menyikapi kesombongan yang timbul, jangan sampai mengarah ke negatif, umpamanya menghina orang lain....
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #142 on: 15 November 2008, 12:26:37 PM »
Quote from: markosprawira
Disinilah sebenarnya diperlukan ketrampilan uk melihat gejolak batin yg sebenarnya...... yg notabene merupakan kelebihan dari vipassana.
Dalam samatha, org akan terbiasa utk "menyingkirkan" masalah, dgn memfokuskan pada 1 objek.
Sementara dalam vipassana, masalah itu justru ditelaah... bagaimana gejolak batin kita, pikiran2 apa saja yang timbul, dll......


disitu itulah perbedaan nya antara samatha dan vipassana,
tp dari yg saya pahami, dalam vipassana kita berusaha memahami bahwa segala sesuatu yg kita miliki, dll adalah tidak kekal (sabbe sankhara annica ?), utk memahami bahwa tidak ada inti dari segalanya, yg berujung kepada ketidak melekatan (termasuk pada buku yg lagi saya baca ini)

mohon bimbingannya lagi utk lebih "masuk"

Saudara Tula dan saudara Markos benar, Vipassana adalah melihat dan menyelami sifatnya yang tidak kekal, tetapi bukan hanya itu bahkan setiap bentuk batin yang muncul juga harus diamati, walaupun batin kita dalam keadaan tenang dan tidak bergejolak, inilah yang dimaksud dengan "unbroken insight" pandangan terang tak terputus yang timbul dari perhatian dan kewaspadaan yang tak terputus (unbroken).

Lama-kelamaan semua gejolak batin maupun bentuk-bentuk batin tidak lagi melekat (diumpamakan air di daun talas), konsentrasi telah menjadi kuat dan menyatu pada objek konsentrasi dan karakteristik (anicca, dukkha dan anatta) menjadi jelas...

semoga bermanfaat

sukhi hotu.
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #143 on: 15 November 2008, 12:43:30 PM »
Quote
usaha untuk masuk ke jhana ke 2 itu tidak mudah, tidak langsung, melainkan seringkali memerlukan proses yang cukup panjang dan lama lagi.

saya tidak mengevaluasi unsur-unsur jhana ketika mengalami jhana itu sendiri. karena pada saat masuk jhana, batin saya tidak melakukan analisa melainkan hanya berpusat pada satu objek. adapun evaluasi saya lakukan jauh sesudahnya dengan mengingat "apa yang saya alami waktu itu". ketika baru saja usai dari jhana ke 2, saya tidak perlu mengevaluasi lagi, sebab semuanya sudah terliat dengan jelas. pemikiran, perenungan dan memperbanyak kata-kata seringkali justru mengaburkan arti jhana yang sebenarnya.

SAudara Candra Mukti yang baik,
Menurut yang saya dengar memang demikianlah Jhana pertama menurut Sutta Pitaka, tetapi menurut Abhidhamma Pitaka ini sudah memasuki Jhana kedua..

Quote
adapun ketika nimita muncul, muncul perasaan takjub dalam batin saya. ini berarti kesadaran saya telah beralih ke perasaan takjub sekejab. lalu saya dengan cepat mengembalikan kesadaran / perhatian terhadap nimita dan terus memperatikannya. saya tidak ingat atau tidak tahu hal-hal lain yang harus saya lakuka ketika nimita itu muncul.
Kalau perhatian kita terpusat memang kita tak berpikir, hanya memperhatikan..

Quote
saya tidak tahu kalau kemampuan membaca pikiran itu hanya terjadi ketika seseorang mencapai jhana ke 4. kenyataannya, saya dapat membaca pikiran orang lain pada tahap yang telah saya ceritakan tadi. dan ini telah saya buktikan terhadap banyak orang dalam banyak kasus. kemampuan itu tidak segera hilang ketika saya usai meditasi. selama berhar-hari atau berminggu-minggu saya dalam kondisi tetap dapat membaca pikiran. hanya ketika batin saya terlalu banyak kotoran, maka mata batin saya menjadi gelap dan tidak dapat membaca pikiran orang lain.

Yang saya ketahui memang Jhana ke 4 adalah basis untuk munculnya berbagai kemampuan batin, tetapi tidak di dalam Jhana itu sendiri, tetapi sesudah keluar dari jhana. Dalam Jhana sendiri kita tidak berpikir..

Quote
dan tentang jhana ke 4, sangatlah suit mencapainya. saking sulitnya, kadang-kadang saya menyatakan "hampir mustahil" untuk dicapai. tapi sebenarnya tidak mustahil. melalui perjuangan yang saya lakukan "setengah mati", saya perna mencapai jhana ke 4. hasilnya adalah keseimbangan batin yang luar biasa. ketika saya mencapai tahap ini berbagai macam kemampuan supranatural yang menakjubkan muncul. kdang-kadang saya ingin mencoba kembali ke dalam jhana 4, tapi seolah dalam batin saya ada dua perasaan, yaitu rindu dan kapok. mengingat hasil yang diperoleh dari jhana tersebut, hati saya sangat rindu. tapi mengingat apa yang harus dilakukan untuk mencapai jhana 4 tersebut, rasanya hati saya kapok.

Saudara Candra Mukti kesulitan mencapai Jhana ke 4 mungkin disebabkan keinginan yang menimbulkan gejolak batin yang halus..

Quote
suatu perasaan yang aneh yang saya alami yang kadang membuat saya tersenyum sendiri. lagipula, pencaian jhana 4 bisa berdampak negatif bagi kehidupan bila kebijaksaan vippasana belum berkembang. kenapa? ketika kekuatan-kekuatan supranatural bermunculan sebagai akibat pencapaian jhana 4, dorongan untuk menyalah gunakan kekuatan itu sangat besar, hampir tidak tertahankan. jika belum sanggup untuk mawas diri, lebih baik tidak membangkitkan kekuatan itu.
Ya memang demikianlah, Sang Buddha sangat menganjurkan kita untuk membersihkan batin lebih dahulu..

Quote
pada saat baru saja jhana 4 itu tercapai, saya tidak tergerak untuk berbuat yang di dorong oleh nafsu. sebab nafsu itu sendiri sudah ditekan oleh kekuatan konsentrasi. tapi, ketika kondisi batin saya menurut hingga ke tingkat upacara samadhi, jhana 4 telah lenyap, tapi kekuatan supranaturalnya belum lenyap. pada kondisi ini, nafsu-nafsu untuk menyalah gunakan kekuatan supranatural itu menjadi besar dan kuat.
saya tidak tahu, apaka benar setiap yang tela mencapai jhana 4 itu selalu muncul dalam dirinya kekuatan-kekuatan supranatural. ataukah ini merupakan keunikan pada diri saya sendiri, mengingkat sebelumnya saya sudah berlatih dengan meditasi pranayama? saya tidak tahu pasti.

seperti yang pernah saya baca, demikianlah ada mereka yang memiliki kemampuan supranatural setelah mencapai Jhana ke 4 dan ada yang mampu melihat kelahiran lampau, sesuai dengan latihan yang telah dilakukannya dalam kehidupan lampau (Karma kebiasaan).

ini hanya sharing pendapat saja ya? semoga bermanfaat..
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #144 on: 15 November 2008, 03:02:59 PM »
kesombongan tentunya merupakan salah satu kotoran batin yang harus disingkirkan. saya punya permasalahan.

biasanya, yang disebut sombong itu terjadi dihadapan sesama manusia. misalnya, seseorang menyombongkan kepadaiannya terhadap orang lain. dalam meditasi yang dilakukan untuk mengembangkan energi-energi (kundalini), kesombongan itu dapat muncul tiba-tiba. terutama ketika energi itu berkembang menjadi energi yang dirasakan hebat. padahal tidak seorangpun yang melihat saya. tapi jelas-jelas rasa sombong itu ada. menurut anda, apakah yang saya rasakan itu benar-benar rasa sombong ataukah gembira? mengapa kesombongan bisa muncul ketika kita sedang sendirian? mengapa berkembangnya energi bisa menimbulkan perasaan sombong seketika?

Kesombongan adalah suatu hal wajar yang timbul pada diri setiap manusia (kecuali yang sudah mencapai tingkat kesucian Arahat), kesombongan yang anda rasakan berkenaan dengan kundalini adalah kesombongan yang kasar (mudah disadari).

dalam kehidupan sehari-hari kesombongan ini muncul berkali-kali bahkan tanpa kita menyadari. Apakah hakikat kesombongan itu? kesombongan adalah pikiran yang membandingkan sesuai dengan kesan, ingatan maupun pengalaman kita.

membandingkan sekarang dengan kemarin, membandingkan enak dengan tidak enak, membandingkan disini dan disana (kesombongan halus), membandingkan pria dan wanita, membandingkan kaya dan miskin, ini semua adalah kesombongan.

Seorang Anagami sekalipun memiliki kesombongan (walaupun tinggal yang halus), jadi... tak ada yang salah dengan kesombongan, yang penting bagaimana kita menyikapi kesombongan yang timbul, jangan sampai mengarah ke negatif, umpamanya menghina orang lain....


terima kasih. penjelasan anda mencerahkan batin saya.

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #145 on: 15 November 2008, 03:07:25 PM »
Quote from: febian
Saudara Candra Mukti kesulitan mencapai Jhana ke 4 mungkin disebabkan keinginan yang menimbulkan gejolak batin yang halus..
anda benar. ada suatu gejolak batin yang sangat halus yang sangat sulit diredam yang mengahalangi saya untuk melangkah ke jhana 4. dan itu adalah keinginan untuk menikmati nikmatnya "inspirasi". setela melewati jhana pertama atau kedua, biasanya pikiran saya dianugrahi oleh banyak inspirasi yang luar biasa. saya tak tahan untuk tidak menikmatinya.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #146 on: 15 November 2008, 03:23:24 PM »
Jhana ke-4...

nice!

dah masuk Jhana ke-4 katane Abhinna(kekuatan gaib)..pada keluar semua..

huahuahua..

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: [ask] tumimbal lahir [theravada vers] ?
« Reply #147 on: 15 November 2008, 04:55:43 PM »
ok deh teman-teman. semoga kalian bahagia di sore hari ini.
terima kasih semuanya.
saya mo pergi kemah dulu ni...