Walaupun masih muda, tapi untuk urusan sex udh 'cukup umur' nih...Jadi numpang ikutan yah...
Menurut saya sih, semua makhluk punya napsu sex secara alamiah...Berkaitan dengan postingan saya sebelumnya, "yang 1 menahan, dan yang 1 melepas" justru menurut saya sih itulah perbedaan yang mendasar...
Kalau posisi pribadi, saya sih masih di "tengah", kadang 'melepas' kadang 'menahan'...
Pada saat 'menahan'; ada muncul rasa kesal, tidak enak, terasa ada yang mengganjal..Tapi pas lagi bener2 disadari, terkadang perasaan2 itu membuat diri saya jadi malu sendiri, membuang energi untuk sesuatu yang semu...
PAda saat 'melepas' ;Ada perasaan puas, senang , bahagia, menikmati kenikmatan sensual...Tapi pada saat perasaan2 bahagia itu lewat, koq perasaan jadi hampa
Rasanya jadi ingin menikmati rasa bahagia tersebut...
Dari dasar 'menahan dan 'melepas' itu lha, mendorong munculnya pemikiran, menahan dan melepas terkadang jadi tak beralasan, apakah krn ada-nya 'sila' sehingga setelah melakukan sex ada perasaan "bersalah"? Bagaimana jika "sila" tersebut tidak ada? Apakah masih akan muncul perasaan bersalah seperti ini?
Dengan 'menahan' kita
dapat memahami dukkha secara lebih mudah, bahwa pikiran adalah pelolopor, padahal kalau disadari, tidak ada itu yang namanya perasaan kesal, marah, dsb...
Dengan 'melepas' kita
membiarkan diri kita untuk terlena dalam kebahagian sementara, padahal kebahagiaan itu pun hanya sebentar, dan hanya ilusi yang menarik kita untuk semakin tidak mawas diri...