Chanting Paritta adalah hal umum dipraktekkan oleh umat perumah tangga(upasaka) dan bhikkhu. Kegunaannya tentu saja bukan untuk tujuan mistis seperti yang dilakukan oleh dukun komat kamit. di dalam setiap Paritta,Mantra memiliki banyak Dhamma yang bisa kita pelajari seperti contoh Manggala Sutta mengenai berkah, Karaniya Metta Sutta mengenai cinta kasih universal.
Saya akan mulai dengan keuntungan membaca paritta
1. Kita bisa mengenal lebih jauh penjelasan Sang Buddha mengenai Dhamma yang Ia ajarkan karena Paritta berasal dari Sang Buddha.
2. Dengan belajar Paritta kita akan meningkatkan mawas diri/rasa waspada akan terjadinya tindakan perbuatan kurang baik melalui tubuh,ucapan dan pikiran.
3. Paritta adalah sebuah bimbingan bukan sebuah tujuan mistis. dan ketika kita membacakan Paritta,itu adalah dibacakan untuk diri sendiri dan makhluk yang belum mencapai Pembebasan. Jadi Paritta bukan dibacakan kepada Sang Buddha karena beliaulah yang mengajarkan namun untuk pelatihan diri sendiri.
4. Melalui Paritta,kita belajar untuk berkata yang benar sesuai 8 Jalan Mulia yaitu Ucapan Benar,hal ini otomatis akan membuat Anda terhindar dari pelanggaran sila Musavada.
5. Paritta adalah menghormati Buddha Dhamma Sangha,dengan ini anda menanam karma baik untuk selalu terlahir di alam dimana anda bisa mendengarkan dan berpraktik Dhamma.
6. Paritta dapat melatih Sila,Samadhi dan Panna
Pembetulan Pandangan
1. Paritta kadang dihubungkan menjadi mantra kesembuhan,mantra kekayaan,mantra pelindung diri.
Hal ini adalah benar,karena segala sesuatu terletak pada pikiran yang sehat untuk melakukan segala aktifitas. namun tidak hanya dengan paritta anda bisa langsung kaya,bekerja (action) akan memantapkan paritta anda.
2. Paritta dihubungkan dengan memutus karma buruk
Benar,akan tetapi karma buruk apa? Orang yang sering mempelajari Paritta akan menambah kekuatan Sila , Samadhi dan Panna,maka otomatis kamma buruk pada masa sekarang akan lebih dicegah.untuk kamma lampau,kita akan membahas kamma pemotong.
Kita mulai Paritta dari Satu frasa
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammàsambuddhassa
Terpujilah Sang Bhagava Yang Maha Suci Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna
1. Huruf O dan E selalu dibaca lebih panjang, dihitung dengan 1 ketuk,sisanya 1/2 ketuk
2. A dengan garis diatas pada kata Sammà dibaca seperti O dan E
3. Huruf M dan N pada akhir kata seperti Dhammam akan dibunyikan Ng -> Dhammang
4. Huruf NN dengan garis lengkung diatas seperi Panna akan dibaca Ny -> Panya
5. Huruf D biasanya akan dibaca dengan menekan lidah ke pangkal langit seperti Dh
6. Huruf A dibaca sebagai A bukan E karena Pali bukan gaya bahasa org Inggris.(Kesalahan lazim di vihara Namo Tasse Bhagavato Arahato Sammsambuddhasse)
Membaca Paritta adalah seperti berbahasa pada umumnya,tidak dibuat-buat dengan nada-nada sesuka hati, dibacakan dengan penghayatan mendalam dari arti Paritta serta miliki Saddha dalam membacakan Paritta.
Semoga tulisan ini membantu.