Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi > Mahayana

Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...

<< < (473/474) > >>

Sunya:

--- Quote from: adi lim on 13 February 2013, 05:08:53 PM ---nirvana, yang arti lama, dari anda apa ?

terus anda sudah mengalami yang nirvana lama atau nirvana baru !

--- End quote ---

Yang melontarkan premis ini adalah Anda sendiri:


--- Quote from: adi lim on 11 February 2013, 05:57:32 AM ---tambah istilah baru arti Nirvana

ujung2nya kosong adalah isi, isi adalah kosong  ^-^

--- End quote ---

Mungkin Anda bisa menjelaskan arti silogisme tersebut?

 _/\_

dilbert:
awas belut... licin... hehehehe

jsilavati:
Ikutilah Teladan Sang Buddha
Sangatlah bijaksana apabila kita senantiasa mengingat bahwa tidak pernah terdapat 'Theravada', 'Mahayana', atau 'Vajrayana' di era Sang Buddha Gautama membabarakan Dharma. Label-label tersebut baru diperkenalkan di era sesudahnya oleh umat Buddha sebagai suatu alasan untuk memudahkan mereka memahami darimana seseorang itu memandang kedalaman dan totalitas dari Sang Buddha dan AjaranNya. Karenanya kita tidak seharusnya bermimpi untuk menyebut Sang Buddha sebagai seorang 'Theravada', 'Mahayana', atau 'Vajrayana' , bahkan Sang Buddha tidak pernah menyebut diriNya sebagai seorang 'Buddhist'.

Ven. Piyasilo
Vihara Buddhist Damansara
Hari Devarohana (14 Oktober 1981)
Ditulis khusus untuk UNISAINS 1981
Dari naskah asli : The One Way, A Comparative Study of Mahayana and Theravada
Penerjemah : Ir. Edij Juangari
Diterbitkan oleh : Yayasan Penerbit Karaniya, Bandung _/\_

dilbert:
Ikutilah Teladan Sang Buddha
Sangatlah bijaksana apabila kita senantiasa mengingat bahwa tidak pernah terdapat 'Theravada', 'Mahayana', atau 'Vajrayana' di era Sang Buddha Gautama membabarakan Dharma. Label-label tersebut baru diperkenalkan di era sesudahnya oleh umat Buddha sebagai suatu alasan untuk memudahkan mereka memahami darimana seseorang itu memandang kedalaman dan totalitas dari Sang Buddha dan AjaranNya. Karenanya kita tidak seharusnya bermimpi untuk menyebut Sang Buddha sebagai seorang 'Theravada', 'Mahayana', atau 'Vajrayana' , bahkan Sang Buddha tidak pernah menyebut diriNya sebagai seorang 'Buddhist'.

Ven. Piyasilo
Vihara Buddhist Damansara
Hari Devarohana (14 Oktober 1981)
Ditulis khusus untuk UNISAINS 1981
Dari naskah asli : The One Way, A Comparative Study of Mahayana and Theravada
Penerjemah : Ir. Edij Juangari
Diterbitkan oleh : Yayasan Penerbit Karaniya, Bandung _/\_

---

Bukti-nya beda tuh ajarannya...

seniya:

--- Quote from: jsilavati on 04 July 2014, 11:55:50 AM ---Ikutilah Teladan Sang Buddha
Sangatlah bijaksana apabila kita senantiasa mengingat bahwa tidak pernah terdapat 'Theravada', 'Mahayana', atau 'Vajrayana' di era Sang Buddha Gautama membabarakan Dharma.
--- End quote ---

Saya setuju bahwa belum ada yang disebut 'Theravada', 'Mahayana', atau 'Vajrayana' di era Sang Buddha Gautama membabarakan Dharma. Masa tersebut disebut masa Buddhisme prasektarian atau Buddhisme awal.


--- Quote ---Label-label tersebut baru diperkenalkan di era sesudahnya oleh umat Buddha sebagai suatu alasan untuk memudahkan mereka memahami darimana seseorang itu memandang kedalaman dan totalitas dari Sang Buddha dan AjaranNya. Karenanya kita tidak seharusnya bermimpi untuk menyebut Sang Buddha sebagai seorang 'Theravada', 'Mahayana', atau 'Vajrayana' , bahkan Sang Buddha tidak pernah menyebut diriNya sebagai seorang 'Buddhist'.

--- End quote ---

Munculnya aliran2 tsb sebenarnya bukan karena "diperkenalkan sebagai suatu alasan untuk memudahkan mereka memahami darimana seseorang itu memandang kedalaman dan totalitas dari Sang Buddha dan AjaranNya", melainkan memang ada perbedaan penafsiran dan pandangan terhadap Dhamma dan Vinaya itu sendiri. Untuk lebih memahami mengapa muncul aliran-aliran (sektarianisme)  terutama pada masa Buddhisme awal, silahkan baca2 topik2 di subforum Buddhisme Awal ;D

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

[*] Previous page

Go to full version