Topik Buddhisme > Meditasi

Analisa dalam Jhana?

(1/3) > >>

nyanadhana:

--- Quote from: tula on 29 September 2008, 02:44:16 PM ---kadang saya berpikir, setelah tau kondisi jhana2 ini .. apakah makin memberi beban kepada pemeditasi ?
saya selama ini meditasi apa adanya ... ga mengejar ini itu ... apakah justru ini makin salah ya ?

sementara ini meditasi bagi saya, seolah bermain2 dengan konsentrasi dan perasaan saya sendiri ... di utek2 gitu lo ... ? respon dari yg lain ?

--- End quote ---

--- Quote from: Sumedho on 29 September 2008, 03:13:48 PM ---meditasi yah meditasi, soal cek itu diluar meditasi, jangan sambil meditasi me-reka2x ;D

--- End quote ---

Kenapa harus diributkan dengan teks ayng digunakan sebagai landasan pemahaman,anggap saja itu sebagai pagar meditasi jadi anda cukup tahu batas anda dalam konsentrasi benar,sisanya pahami pikiran anda.

Sukma Kemenyan:
Rasanya ada yg salah...
Kalau analisa dilakukan diluar Meditasi...

Maka... Tidak mungkin menjadi...
Duduk ->  Jhana1 -> Jhana2 -> Jhana3 -> dst...

Melainkan
Duduk -> Jhana1 -> Out from Jhana -> Analysis untuk tidak memercikan Pikiran (vitaka/vicara) -> Jhana2 -> Out from Jhana -> Analysis untuk tidak Sukha -> etc...

Kalau begini caranya...
Mana mungkin bisa ahli dalam Jhana...
ahli maksud gw disini... naik turun, keluar masuk Jhana...
Karena... ada sesi Analysis dan out from jhana...

Kesimpulan sementara saya:
Analysis faktor-faktor Jhana dilakukan sewaktu didalam Jhana

Comment please

Sumedho:
ini analisa "sedang di jhana berapa" atau analisa nama rupa?

Sukma Kemenyan:
Mungkin gini dech...
Ketika seseorang di Jhana 1,
Bagaimana caranya dia naek ke Jhana 2?

Dengan meninggalkan faktor jhana yang pertama, yaitu vitaka... betul?
berarti ada moment ketika dia memutuskan untuk naik ke Jhana selanjutnya...
apakah moment tersebut masih dalam Jhana?

Jikalau moment tersebut bukan didalam jhana...
maka... menjadi ahli itu nyaris ga mungkin...

ahli maksud gw dsini...
J1->J2->J3->J4->J3->J2->J1->etc... etc...

Tidak mungkin bisa tetep didalam jhana dan menjadi:
J1->Out->J2->Out->J3->Out->J4->Out->J3->Out->J2->etc... etc...

nyanadhana:

--- Quote from: Kemenyan on 29 September 2008, 03:32:02 PM ---Rasanya ada yg salah...
Kalau analisa dilakukan diluar Meditasi...

Maka... Tidak mungkin menjadi...
Duduk ->  Jhana1 -> Jhana2 -> Jhana3 -> dst...

Melainkan
Duduk -> Jhana1 -> Out from Jhana -> Analysis untuk tidak memercikan Pikiran (vitaka/vicara) -> Jhana2 -> Out from Jhana -> Analysis untuk tidak Sukha -> etc...

Kalau begini caranya...
Mana mungkin bisa ahli dalam Jhana...
ahli maksud gw disini... naik turun, keluar masuk Jhana...
Karena... ada sesi Analysis dan out from jhana...

Kesimpulan sementara saya:
Analysis faktor-faktor Jhana dilakukan sewaktu didalam Jhana

Comment please

--- End quote ---

Jhana bukankah fruit of meditation? ketika seseorang memperoleh Fruit Of Meditation 1, Rasa kegembiraan muncul dalam diri mereka,meluap-luap dan mereka berpikir bahwa hasil latihannya sudah final, namun Buddha memberitahukan kita bahwa hal ini harus ditinggalkan.

At first, the stilling process is accompanied by four kinds of cognition: analytical thinking, insight,
bliss, or feeling like a self.

Later, after one practices steadily to bring all thought to a standstill, these four kinds of cognition fall
away, leaving only a store of latent impressions in the depth memory.

Didalam kalimat ini bisa dilihat bahwa ketika orang mulai merasakan apa yang dirasakan pada bait pertama,ketika mengetahuinya dan memantapkannya,mereka meninggalkannya dan memulai step selanjutnya dalam pengembangan batin.

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

Go to full version