//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pancasila dalam kehidupan sehari hari  (Read 14502 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« on: 06 October 2012, 03:34:24 PM »
Pancasila dalam kehidupan sehari hari.


Setiap agama ada larangan atau pantangan, tetapi jika hanya berhenti hanya sampai pada larangan, maka fungsi agama sebagai sarana untuk meningkatkan harkat dan martabbatin  manusia, untuk menimbulkan sifat saling melindungi , saling menyayangi,  tidak berjalan sebagaimana seharusnya.  Penekanan yang berlebihan pada larangan disertai ancaman hukum karma , lahir di alam neraka, peta, hewan dst,  dapat mengakibatkan umat terpaku pada larangan larangan, bahkan yang terparah adalah kalau larangan itu lebih diutamakan ; hanya sekedar tidak melanggar larangan, daripada upaya meningkatkan kemurnian batin. Pengaruhnya dalah upacara yang seharusnya mengingatkan kita untuk bertindak positif, berbuat kebajikan dan mensucikan pikiran, menjadi ritual yang kosong tanpa makna bagi kehidupan sehari hari umat, atau bahkan upacara sudah berubah sebagai sarana untuk “menyenangkan” para dewa; karena larangan larangan yang telah dilanggar. Dan  bhikkhu dianggap “Markus” untuk menyelesaikan karma buruk dengan dewa.

Pancasila adalah janji dari kita umat awam untuk tidak melakukan 5 hal yang buruk, atau janji kita untuk menahan diri dari melakukan 5 hal perbuatan yg buruk.  Jika demikian, dan hanya berhenti sampai tidak melakukan tindakan apa apa, artinya sama saja membuat dari yang negatif menjadi nol, bukan menjadi positif.

Buddha Dharma bagi umat awam tidak dimaksudkan untuk berhenti hanya sampai di larangan larangan saja, tetapi seharusnya membuat para penganutnya untuk membentuk karma baik, sebagai bekal dalam pencarian untuk mencapai Nibbana.

Mari kita lihat satu persatu dari Pancasila.

1.   Menghindari tindakan membunuh. 
Esensi dasarnya adalah Melindungi Kehidupan dan Mencegah Penderitaan, karena setiap mahluk hidup ingin bebas dari penderitaan, ingin hidup berbahagia. Tindakan membunuh adalah meniadakan kehidupan, tindakan melukai , menganiaya adalah membuat atau mengakibatkan mahluk  lain menderita. Sedangkan Melindungi Kehidupan adalah tindakan positif untuk memperkaya/memperindah kehidupan. Dan banyak sekali yang bisa kita lakukan.  Mencegah timbulnya penderitaan, adalah upaya kita untuk menjaga agar tidak ada orang yang celaka, terluka, atau menderita karena sesuatu hal yang seharusnya bila kita mengambil tindakan maka dapat mengakibarkan seseorang menjadi terluka atau menderita

Contohnya : 
Jika anda melihat kulit pisang di jalan, apa anda biarkan atau anda pindahkan ke tempat sampah?  <apa bedanya membuang dan memindahkan ke tempat sampah?>

Jika anda melihat batu cukup besar di jalan yang sering dilalui sepeda motor, apa yang anda lakukan? Atau genangan olie

Jika anda melihat kabel listrik yang terbuka, apa yang anda lakukan?

Jika anda melihat panci air panas yang terletak terlalu ke tepi meja, apa yang anda lakukan? 
 


Bagi yg sdh bekerja , ada banyak sekali yang bisa kita lakukan untuk melindungi kehidupan dan mencegah timbulnya penderitaan.

Misal : apakah perusahaan menyediakan pakaian pelindung yang cukup jika pekerjaan yang dilakukan dapat menimbulkan bahaya?  Apakah perusahaan memberikan pelatihan yang cukup kepada karyawan untuk bekerja dengan aman?  Ingat jika seorang karyawan celaka, selain dia menderita, perusahaan juga terpaksa mengeluarkan biaya yang seharusnya tidak perlu; selain kehilangan waktu produktif karyawan tersebut.

Menemukan kesempatan untuk berTindak positif yang nyata untuk mencegah pembunuhan atau upaya untuk mengurangi penderitaan seseorang kadang kadang sulit karena kita tidak mampu membantunya, tetapi mencegah terjadinya penderitaan, kesempatannya lebih banyak jika anda jeli.



2. Adinnadana   : tidak mengambil benda yang tidak diberikan dengan sukarela.

Esensi dasarnya adalah : Menghargai milik orang lain.
Apakah sikap yang benar jika anda menginap di hotel, membiarkan air meluber dan mengalir sia sia, atau bila anda kost, membiarkan air sampai luber meluap di bak mandi dan terbuang sia sia, memang anda sudah membayar, bahkan  anda mampu membayarnya, tetapi bukankah anda tidak melindungi milik orang lain? Yang seharusnya dia mendapatkan keuntungan senilai air yang terbuang, tetapi anda menghamburkannya, sehingga pengusaha hotel atau pemilik kost kehilangan sebagian keuntungannya. Apalagi disaat sekarang, air bersih makin langka, bahkan diramalkan pada tahun 2050, air bersih sudah tidak ada lagi, harus dari upaya pemurnian air yang sangat mahal biaya nya.

Membuang sampah sembarangan, kita semua tahu jika sampah menyumbat selokan atau sungai mengakibatkan banjir yang merugikan banyak orang.

Matikan listrik jika anda tidak menggunakan keluar kamar. Matikan komputer jika tidak anda pakai lebih dari 15 menit. Tidak hanya di rumah sendiri, tetapi dimanapun.


Utk yg sudah/masih bekerja 

Banyak sekali yang bisa dilakukan dikantor, matikan listrik, ac dan air yang tidak dipakai.  Kurangi biaya bbm kendaraan dengan melakukan beberapa kunjungan sekaligus. Sikap : “ah, keun wae, perusahan nu mayar”.  Benarkah?

Memang, perilaku anda akan tidak sama dengan yang lain, dan besar pula kemungkinan boss tidak peduli, tidak memperhatikan sehingga apa yang anda lakukan sia-sia bahkan ditertawakan oleh teman sekerja, diolok olok sebagai cari muka dll.. Tetapi ingatlah, anda sedang memupuk karma baik anda sendiri; sekurang kurangnya, anda telah melakukan tindakan untuk menunda terjadinya karma buruk bagi anda sendiri dengan mencegah seseorang mengalami kerugian.


Sharing idea :  Apa lagi yg bisa anda lakukan ditempat kerja masing masing?  Ayo, umat Buddha harus kritis, jangan hanya percaya membuta dengan apa yang ditulis dibuku, tidak boleh malas berpikir.

Bagaimana jika perusahaan merencanakan menjual produk yang kualitasnya kurang baik dan bisa membahayakan  konsumennya?  Bagaimana sikap anda?
Atau produknya baik, tetapi pemakaiannya harus extra hati hati karena berbahaya, apa yang akan anda lakukan?






3.   Kamesumicchacara


Esensi dasarnya adalah memperlakukan orang lain dengan penuh rasa hormat, serta menyayangi mereka dengan tulus tanpa nafsu.

Penerapan yang mudah adalah bila anda melihat orang yang seusia orang tua anda, perlakukan dia sebagai paman atau bibi anda, lindungi mereka, prioritaskan jika mereka menyeberang jalan, berikan tempat duduk untuk mereka terlebih dahulu.

Jika itu sebaya dengan anda, perlakukan sebagai adik atau kakak anda.

Jika masih kecil, perlakukan sebagai keponakan anda atau anak anda.

Ada sebuah pidato yang sangat bagus dari raja Bhutan pada saat pelantikan beliau. :

“.......Throughout my reign I will never rule you as a King. I will protect you as a parent, care for you as a brother and serve you as a son. I shall give you everything and keep nothing; I shall live such a life as a good human being that you may find it worthy to serve as an example for your children; I have no personal goals other than to fulfill your hopes and aspirations. I shall always serve you, day and night, in the spirit of kindness, justice and equality. As the king of a Buddhist nation, my duty is not only to ensure your happiness today but to create the fertile ground from which you may gain the fruits of spiritual pursuit and attain good Karma.”

“.... Selama masa saya menjadi raja, saya tidak akan mememerintah anda sebagai Raja. Saya akan melindungi anda sebagai orang tua, merawat anda sebagai saudara dan melayani anda sebagai seorang anak. Saya akan memberikan semuanya dan tidak menyimpan apapun untuk diri sendiri; Saya berusaha untuk hidup  sedemikan rupa sebagai kehidupan seorang manusia yang baik, sehingga anda melihatnya sebagai teladan yang layak bagi anak anak anda; saya tidak mempunyai goal pribadi selain memenuhi harapan dan aspirasi anda. .....”

Bisakah kita  juga berperilaku seperti yang dijanjikan oleh raja Bhutan kepada rakyatnya?.  Dan perilaku kita sedemikian rupa sehingga orang sekeliling kita, termasuk anak kita , menganggap kita layak sebagai contoh yang baik, bagi anak anaknya.

Tanpa disadari, kita sering berkata kepada anak kita: “Jadilah anak yang bisa dibanggakan orang tua,”.  Tetapi , apakah perilaku kita juga patut dibanggakan oleh anak anak kita? 
   Pernah saya baca tulisan seorang remaja yang menuliskan begini :”Cita cita orang tua adalah derita anak”.  Sangat menyedihkan bukan?






4.   Musavada :  menghindari ucapan yang tidak benar.

Umumnya disebutkan sebagai menghindari bohong. 

Esensi dasarnya adalah mengucapkan hanya hal hal yang benar, baik dan bermanfaat.


Ada 5 kriteria untuk suatu ucapan disebut sebagai ucapan yang tepat
1.   Yang diberitakan adalah hal yang benar benar terjadi, bukan gossip atau terkaan saja, kalau terkaan atau perkiraan, harus dinyatakan : menurut perkiraan saya.....  Karena dalam perusahaan juga ada yang namanya forecast, belum tentu terjadi, tetapi diperkirakan dapat atau mungkin terjadi.
2.   Yang diucapkan adalah hal yang baik. Bukan hal yang buruk.  “Misal, anda tahu si A selingkuh dengan si B, anda tahu kejadian  itu benar, tetapi jika anda ceritakan kemana mana, hal itu bukan hal yang baik.
3.   Yang diucapkan adalah hal yang bermanfaat untuk pembicara maupun pendengarnya, jika tidak bermanfaat lebih baik tidak usah dikatakan.
4.   Diucapkan dengan kalimat yang baik, santun dan ramah.
5.   Diucapkan tepat waktu.

Kalau tidak memenuhi 5 kriteria itu, lebih baik anda diam.

Coba ingat ingat :  kemarin,  adakah  ucapan anda yang sesuai dengan 5 criteria tadi?

Contoh :
Jika anda punya anak yang malas bangun pagi, kemudian pada suatu hari dia bangun pagi sekali lalu anda berkata :”Kok tumben, pagi pagi sudah bangun”.  Menurut anda ini termasuk ucapan yang benar, baik, bermanfaat, dengan raman/santun dan tepat  waktu atau tidak?
 
Bandingkan dengan kalau anda berkata : “Hallo say, mama senang hari ini kamu bangun pagi, ada acara apa? Nah, pagi ini mau makan apa?”


Istri anda kakinya terantuk lemari, lalu anda berkata : “Matamu kemana saja sih?”



6.   Suramerraya majja pamadathana:

 Menghindari  makanan maupun minuman yang dapat menghilangkan kesadaran.

Esensi dasarnya adalah agar kita selalu sadar atas setiap pikiran, perkataan dan perbuatan kita.

Selingan : bagaimana kalau Kecanduan karaoke,  main game, atau internet?
bagaimana kalau mabuk agama?
Pernah dengar kecanduan nasi?


   Guru Buddha dalam banyak kesempatan sering menyatakan pentingnya mengendalikan pikiran, ada di Dhammapada, : “seperti seorang ahli pembuat panah, dia melengkungkan kayu untuk busur, seperti seorang ahli pengairan dia mengatur aliran air, demikianlah seorang bijaksana mengendalikan pikiran.”

   :”Lebih baik sehari membina kesadaran sepenuhnya daripada hidup seratus tahun dalam kegelapan batin”
   Buddha mungkin satu satunya Nabi yang secara khusus menekankan pentingnya untuk selalu sadar, serta menunjukkan metoda meditasi untuk melatih agar kita dapat mengheningkan pikiran dan selalu sadar setiap saat.

   Kalau kita sering ber meditasi, kita akan menjadi terlatih untuk mengenali berbagai bentuk pikiran termasuk ide ide yang bagus.
Semua dari kita tahu, tujuan akhir dari meditasi adalah merealisasikan Nibbana, tapi ada hasil sampingnya untuk kehidupan sehari hari ada. Nah, ini pengalaman pribadi ya. Bukan mistik, ini untuk kehidupan duniawi, di kulian pekerjaan.

   Karena terlatih mengenali berbagai bentuk pikiran, jika saya sedang belajar atau mengerjakan sesuatu, sering terlintas pikiran/ide yang bagus, atau pemecahan masalah,  saya bisa sangat tergoda untuk segera melakukan ide yang muncul, tapi saya biasakan mencatat apa yang muncul , supaya tidak lupa, dan kalau ada kesempatan, dibaca ulang, kalau bagus tetapi belum bisa dilaksanakan, dicatat dalam buku harian, sebagai “wild idea/ ide gila” atau “to do, yg mau dilakukan”.  Dengan melihat catatan catatan tersebut, setiap ada waktu yang luang, atau setelah belajar atau , saya bisa menyelesaikan apa apa yang tertulis disitu, sehingga kelihatannya belajarnya sebentar atau  bekerja dengan santai, tapi yang dikerjakan banyak, karena jarang  kepepet, atau kekurangan waktu.
   Itu karena proses mencatat dalam buku saku, sangat sebentar, kita bisa balik fokus lagi ke ke pekerjaan yang sedang dilakukan, kalau tidak dicatat, khawatir lupa, sehingga berusaha keras mengingat ingat, dan ini menyebabkan kita tidak fokus dengan yang dilakukan, kalau tidak fokus, hasilnya tidak sebagus kalau kita fokus, serta lebih lama.

   Kesimpulannya : “Mari berlatih meditasi”.


Sebagai cerita penutup .

Saya sering mendengar keluhan dari wanita yang berlatih meditasi, yang mengeluh, kok susah sekali ya memusatkan pikiran.
Ternyata teknologi modern memang membuktikan kelebihan otak wanita dibandingkan pria, yaitu dengan brain imaging, para ahli otak bisa melihat bagian otak seseorang yang sedang aktif.
Jika pria, biasanya maksimal 2 bagian yang aktif, sedangkan wanita bisa 6 bagian sekaligus.

Contohnya, jika pria berbicara, dia bisa sambil menggerakkan tangan untuk mempertegas apa yang dibicarakan, tetapi tidak bisa mendengar.  Sebaliknya dengan wanita, dia bisa masak, sambil mendengar radio, sambil menelepon , sambil sebelah matanya mengawasi anaknya + mikir apa yang akan dikerjakan nanti sore, bahkan lebih hebat lagi, tukang bakso lewat di depan rumahpun,  dia tahu.

Kalau pria, tidak bisa.  Lihat saja kalau pria membaca, dia tidak bisa mendengar dengan baik, kalau suami nonton tv, dia tidak dengar istrinya ngomong apa; kalau dia mau memperhatikan omongan istrinya, pasti dia akan mengecilkan volume suara tv, karena pria hanya bisa mendengar dari satu objek.  Betul kan?  Anomali selalu ada.

Wanita, bisa mendengar sambil ngomong, kalau ada 6 wanita kumpul, semuanya ngomong, tapi omongannya bisa nyambung.  Sebaliknya jika ada 6 pria berkumpul, satu yg sedang berbicara, yang lain mendengarkan,  mereka bicara bergiliran.

Apa akibatnya bagi anda yang pasangan? Kalau istri melihat suami berbicara, jangan potong pembicaraannya, dalam dunia pria, memotong pembicaraan adalah sangat tidak sopan, dan memicu naluri “win or lose”, jangan heran kalau dia marah. Tunggu giliran atau bilang , nanti aku ngomong ya.  Kalau seorang suami, melihat istrinya sedang bicara dengan teman temannya, kalau mau bicara, bicara saja,potong saja,  jangan nunggu giliran, nggak bakal kebagian gilirn bicara.

Jadi kalau bagi wanita berkonsentrasi memang memerlukan upaya lebih besar daripada pria, serunya kalau melatih kesadaran, bisa mengamati, memberi komentar dan memilih alternatif mana yang baik pada saat yang sama; kalau pria, harus mengolahnya satu demi satu.

Sekian dulu, sharing dari saya semoga bermanfaat bagi anda semua, juga untuk keluarga dirumah dan untuk semua yang berdekatan dengan anda.

Salam penuh Metta

 _/\_


   


   
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #1 on: 06 October 2012, 09:14:30 PM »
 _/\_ tulisan yang bagus om.
saya pernah belajar di dhammaclass, pancasila memang mempunyai pasangan, yaitu pancadhamma. kurang lebih seperti yang sudah dikemukaan di atas. :)
pancasila lebih ke tindakan pasif, menghindari ini, tidak melakukan itu. sedangkan pancadhamma adalah tindakan aktif yang mendukung pelaksanaan pancasila :
1. metta (cinta kasih) dan karuna (belas kasihan)
2. samajivita (kesabaran dalam cara penghidupan benar)
3. santutthi ( rasa puas)
4. sacca (kejujuran)
5. sati-sampajjana (waspada yang penuh perhatian)


menarik juga yah, tentang otak pria dan wanita. ;D
mungkin wanita lebih mudah untuk mengalihkan perhatiannya dari objek satu ke objek lainnya. perpindahannya lebih cepat yah. hehehe
karna kalo tidak begitu, masakan bisa gosong, anak bisa kejedot di tembok, penjual sayur bisa lewat, jadi suami pulang g dapat makan. ^-^
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #2 on: 06 October 2012, 11:11:31 PM »
Betul sis Hema, itulah kelebihan wanita.

Bahkan penelitian terakhir menemukan bahwa rata rata mata wanita lebih mampu membedakan perbedaan warna yang jauh lebih banyak daripada mata pria.

~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #3 on: 06 October 2012, 11:19:58 PM »
Betul sis Hema, itulah kelebihan wanita.

Bahkan penelitian terakhir menemukan bahwa rata rata mata wanita lebih mampu membedakan perbedaan warna yang jauh lebih banyak daripada mata pria.
kadang iri juga.. karena gw tipe single threading :P
contoh case : lagi ngoding sambil telepon.. 
pilihan cuma ada 2 :
1. coding jadi berantakan atau ngetik satu baris script gak kelar2 pake mikir lamaaaaaa banget
2. dikomplen karena gak dengerin pembicaraan

endingnya pasti ketahuan : lagi main komputer ya.. koq jawabnya kebanyakan eeee.. uhm... iya.. atau hehehe..

kadang berpikir, kenapa ya pria gak kayak java yang support multi thread dan cenderung kayak php =))
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #4 on: 06 October 2012, 11:30:32 PM »
kadang iri juga.. karena gw tipe single threading :P
contoh case : lagi ngoding sambil telepon.. 
pilihan cuma ada 2 :
1. coding jadi berantakan atau ngetik satu baris script gak kelar2 pake mikir lamaaaaaa banget
2. dikomplen karena gak dengerin pembicaraan

endingnya pasti ketahuan : lagi main komputer ya.. koq jawabnya kebanyakan eeee.. uhm... iya.. atau hehehe..

kadang berpikir, kenapa ya pria gak kayak java yang support multi thread dan cenderung kayak php =))

Ya ini karena kesalahan tuhan, menciptakan adam lebih dahulu dari hawa; sehingga otak adam hanya dibekali prosesor pentium 286, sedangkan otak hawa dapat prosesor versi terakhir quad core i7, yang sanggup multi thread dan menangani grafis resolusi tinggi.

~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #5 on: 07 October 2012, 02:09:55 AM »
Ya ini karena kesalahan tuhan, menciptakan adam lebih dahulu dari hawa; sehingga otak adam hanya dibekali prosesor pentium 286, sedangkan otak hawa dapat prosesor versi terakhir quad core i7, yang sanggup multi thread dan menangani grafis resolusi tinggi.

Ini cocok sekali dipost di threadnya Isaac Newton  :)) :)) ;)
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #6 on: 07 October 2012, 07:31:41 AM »
_/\_ tulisan yang bagus om.
saya pernah belajar di dhammaclass, pancasila memang mempunyai pasangan, yaitu pancadhamma. kurang lebih seperti yang sudah dikemukaan di atas. :)
pancasila lebih ke tindakan pasif, menghindari ini, tidak melakukan itu. sedangkan pancadhamma adalah tindakan aktif yang mendukung pelaksanaan pancasila :
1. metta (cinta kasih) dan karuna (belas kasihan)
2. samajivita (kesabaran dalam cara penghidupan benar)
3. santutthi ( rasa puas)
4. sacca (kejujuran)
5. sati-sampajjana (waspada yang penuh perhatian)



Sis Hema, kayaknya yang sis tuliskan ini sangat menarik, karena jarang sekali saya lihat membahas topik ini.
Ada rujukan referensi gak biar bisa mengetahui ini lebih mendalam.

Thanks.
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #7 on: 13 October 2012, 03:39:45 PM »
Sis Hema, kayaknya yang sis tuliskan ini sangat menarik, karena jarang sekali saya lihat membahas topik ini.
Ada rujukan referensi gak biar bisa mengetahui ini lebih mendalam.

Thanks.
ada buku om, yang judulnya Pancasila Pancadhamma kalo g salah.
maaf saya lupa pengarangnya.
hehehe
waktu pembahasan tentang sila, guru saya suka bawa buku itu. :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #8 on: 13 October 2012, 09:12:14 PM »
ulasan yang bagus teman-teman. thanks :)

Saya mengakui kalau pancasila buddhis memang metode paling sesuai untuk memurnikan batin meskipun tidak berlabel ‘wajib’. Justru disinilah esensinya, karena didasari dengan niat untuk melatih diri, bukan untuk menggenapi kewajiban.

1. metta (cinta kasih) dan karuna (belas kasihan)
2. samajivita (kesabaran dalam cara penghidupan benar)
3. santutthi ( rasa puas)
4. sacca (kejujuran)
5. sati-sampajjana (waspada yang penuh perhatian)
Pancadhamma ya… mungkin inilah faktor-faktor yang mendukung tindakan-tindakan positif yang dipaparkan TS. What a structure!

kadang iri juga.. karena gw tipe single threading :P
contoh case : lagi ngoding sambil telepon.. 
pilihan cuma ada 2 :
1. coding jadi berantakan atau ngetik satu baris script gak kelar2 pake mikir lamaaaaaa banget
2. dikomplen karena gak dengerin pembicaraan

endingnya pasti ketahuan : lagi main komputer ya.. koq jawabnya kebanyakan eeee.. uhm... iya.. atau hehehe..

kadang berpikir, kenapa ya pria gak kayak java yang support multi thread dan cenderung kayak php =))
Mesti telpon ma cew’e ya?
[sebagai kaum adam] Aku juga sama ko... satu obyek untuk satu waktu. Btw hal ini apakah berlaku kepada pria yang punya banyak selingkuhan apa nggak ya? =))


Offline Wibawa Utama

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #9 on: 13 October 2012, 10:15:26 PM »
Yang paling sulit dipatuhi menurut pandangan subyektif saya adalah sila pertama.  Saya bukan vegetarian jadi sadar bahwa akibat hukum ekonomi(?) dari apa yang saya makan itu akan mendorong penyembelihan berikutnya.
Kemana atau bagaimanakah seharusnya kesadaran (pengertian)  saya harus diarahkan? 

CMIIW

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #10 on: 13 October 2012, 11:40:34 PM »
Yang paling sulit dipatuhi menurut pandangan subyektif saya adalah sila pertama.  Saya bukan vegetarian jadi sadar bahwa akibat hukum ekonomi(?) dari apa yang saya makan itu akan mendorong penyembelihan berikutnya.
Kemana atau bagaimanakah seharusnya kesadaran (pengertian)  saya harus diarahkan? 

CMIIW

jika anda vegetarian pun apakah bisa mencegah penyembelihan? saya pikir jika anda vegetarian, penjual daging hanya tidak akan menjual daging pada anda, tapi tidak akan mengurangi jumlah penyembelihannya, karena ia akan menjual dagingnya kepada orang lain lagi.

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #11 on: 18 November 2012, 10:42:38 AM »
Quote
Kalau pria, tidak bisa.  Lihat saja kalau pria membaca, dia tidak bisa mendengar dengan baik, kalau suami nonton tv, dia tidak dengar istrinya ngomong apa; kalau dia mau memperhatikan omongan istrinya, pasti dia akan mengecilkan volume suara tv, karena pria hanya bisa mendengar dari satu objek.  Betul kan?  Anomali selalu ada.

Betul sekali...   :))

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #12 on: 23 January 2013, 07:23:00 PM »

4.   Musavada :  menghindari ucapan yang tidak benar.

Umumnya disebutkan sebagai menghindari bohong. 

Esensi dasarnya adalah mengucapkan hanya hal hal yang benar, baik dan bermanfaat.


Ada 5 kriteria untuk suatu ucapan disebut sebagai ucapan yang tepat
1.   Yang diberitakan adalah hal yang benar benar terjadi, bukan gossip atau terkaan saja, kalau terkaan atau perkiraan, harus dinyatakan : menurut perkiraan saya.....  Karena dalam perusahaan juga ada yang namanya forecast, belum tentu terjadi, tetapi diperkirakan dapat atau mungkin terjadi.
2.   Yang diucapkan adalah hal yang baik. Bukan hal yang buruk.  “Misal, anda tahu si A selingkuh dengan si B, anda tahu kejadian  itu benar, tetapi jika anda ceritakan kemana mana, hal itu bukan hal yang baik.
3.   Yang diucapkan adalah hal yang bermanfaat untuk pembicara maupun pendengarnya, jika tidak bermanfaat lebih baik tidak usah dikatakan.
4.   Diucapkan dengan kalimat yang baik, santun dan ramah.
5.   Diucapkan tepat waktu.

Kalau tidak memenuhi 5 kriteria itu, lebih baik anda diam.

Coba ingat ingat :  kemarin,  adakah  ucapan anda yang sesuai dengan 5 criteria tadi?

Contoh :
Jika anda punya anak yang malas bangun pagi, kemudian pada suatu hari dia bangun pagi sekali lalu anda berkata :”Kok tumben, pagi pagi sudah bangun”.  Menurut anda ini termasuk ucapan yang benar, baik, bermanfaat, dengan raman/santun dan tepat  waktu atau tidak?
 
Bandingkan dengan kalau anda berkata : “Hallo say, mama senang hari ini kamu bangun pagi, ada acara apa? Nah, pagi ini mau makan apa?”


Istri anda kakinya terantuk lemari, lalu anda berkata : “Matamu kemana saja sih?”


Salam penuh Metta

 _/\_

Saya membawa topik ini di thread lain tapi sepertinya kok Sila ini tidak sesuai kenyataan yah karena banyak sekali gosip2 dan kata2 yang kurang santun. Misalnya menghina orang dengan lalat, menyebut belut, otak menjadi dengkul dll  _/\_

Semoga kritik ini membangun atau menuai protes lainnya?

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #13 on: 23 January 2013, 07:49:07 PM »
dapatkah anda berbicara benar dgn benar ?


Q: ehh berapa cc mobil anda ini ?
Cumi : 1500cc

(sebenarnya mobil itu tidak pas 1500cc.... tapi utk mempermudah, secara umum
 org mengatakan 1500cc... itu adalah ucapan tidak benar, tapi spt dibenarkan...)

Q : ehh boleh tao spec mobil anda ?
Cumi : 4 Cylinder inline, 16 valve, DOHC and CVTC, tepatnya 1498cc

Q : ahh cumi sptnya sok pinter banget dehhh

nahhh jadi mau ya mana ya ?
ada yg tau gimana mengukurnya sehingga mendptkan 1498cc ?

 _/\_ ^:)^


Quote
Istri anda kakinya terantuk lemari, lalu anda berkata : “Matamu kemana saja sih?”
rasain elu... sptnya karma apes elu sedang berbuah...
« Last Edit: 23 January 2013, 07:51:52 PM by cumi polos »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #14 on: 23 January 2013, 07:51:03 PM »
Saya membawa topik ini di thread lain tapi sepertinya kok Sila ini tidak sesuai kenyataan yah karena banyak sekali gosip2 dan kata2 yang kurang santun. Misalnya menghina orang dengan lalat, menyebut belut, otak menjadi dengkul dll  _/\_

Semoga kritik ini membangun atau menuai protes lainnya?
demikianlah sutta minded, makanya lebih baik ajaran maitreya yang sungguh luar biasa, mengalahkan ajaran buda yg kolot. setuju?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #15 on: 23 January 2013, 08:00:41 PM »
Saya membawa topik ini di thread lain tapi sepertinya kok Sila ini tidak sesuai kenyataan yah karena banyak sekali gosip2 dan kata2 yang kurang santun. Misalnya menghina orang dengan lalat, menyebut belut, otak menjadi dengkul dll  _/\_

Semoga kritik ini membangun atau menuai protes lainnya?

sebenarnya yg LICIN bukan cuma belut...
jenis2 oli spt TOP1, juga amatlah LICIN...

 :P :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #16 on: 23 January 2013, 08:13:59 PM »
demikianlah sutta minded, makanya lebih baik ajaran maitreya yang sungguh luar biasa, mengalahkan ajaran buda yg kolot. setuju?

Kritik disampaikan untuk kemajuan anda sendiri, tidak saya hubung2kan dengan ajaran Maitreya, mau terima yah baik, tidak diterima juga baik adanya.

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #17 on: 23 January 2013, 08:14:26 PM »
sebenarnya yg LICIN bukan cuma belut...
jenis2 oli spt TOP1, juga amatlah LICIN...

 :P :P

Terima kasih pujian anda, tapi saya tidak merasa tersanjung, jangan lupa Cumi juga LICIN  ;)

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #18 on: 23 January 2013, 08:59:54 PM »
Kritik disampaikan untuk kemajuan anda sendiri, tidak saya hubung2kan dengan ajaran Maitreya, mau terima yah baik, tidak diterima juga baik adanya.
Dengan menyatakan kritik, mengait2kan individu dengan ajaran apakah itu cara anda? Atau boleh saya ikuti cara anda, karena anda belajar maitreya maka anda mengkritik umat DC?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #19 on: 24 January 2013, 09:10:50 AM »
Saya membawa topik ini di thread lain tapi sepertinya kok Sila ini tidak sesuai kenyataan yah karena banyak sekali gosip2 dan kata2 yang kurang santun. Misalnya menghina orang dengan lalat, menyebut belut, otak menjadi dengkul dll  _/\_

Semoga kritik ini membangun atau menuai protes lainnya?

karena memang sering memakai ilmu belut dalam menjawab, tentunya harus disebut master belut, itulah kejujuran bukan penghinaan :))
karena memang sering berkumandang kata lalat makanya disebut master lalat itulah kejujuran bukan penghinaan :))
karena sudah sering di ingatkan tapi tetap tidak mampu menerima, tentunya di katakan otak dengkul, itulah kejujuran bukan penghinaan :))

sampai sekarang belum ada yang memakai kata umpatan dan kata kasar, jadi masih batas wajar dan santun, anda saja yang sensitf  ^-^
« Last Edit: 24 January 2013, 09:15:01 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #20 on: 24 January 2013, 09:16:33 AM »
karena memang sering memakai ilmu belut dalam menjawab, tentunya harus disebut master belut, itulah kejujuran bukan penghinaan :))
karena memang sering berkumandang kata lalat makanya disebut master lalat itulah kejujuran bukan penghinaan :))
karena sudah sering di ingatkan tapi tetap tidak mampu menerima, tentunya di katakan otak dengkul, itulah kejujuran bukan penghinaan :))

sampai sekarang belum ada yang memakai kata umpatan dan kata kasar, jadi masih batas wajar dan santun, anda saja yang sensitf  ^-^
posting yg bagus dan jujur... memang kejujuran bisa menyakitkan....

udah +1 utk bro Adi.... mantep...mantep..mantep
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #21 on: 24 January 2013, 09:19:26 AM »
posting yg bagus dan jujur... memang kejujuran bisa menyakitkan....

udah +1 utk bro Adi.... mantep...mantep..mantep

Wah tukeran cendol ga bagi2.  :whistle: ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #22 on: 24 January 2013, 09:19:43 AM »
Kritik disampaikan untuk kemajuan anda sendiri, tidak saya hubung2kan dengan ajaran Maitreya, mau terima yah baik, tidak diterima juga baik adanya.

jika bro Oli Top 1 menguasai ajaran Maiterya, boleh donk buka topik khusus untuk tanya jawab tentang ajaran maiterya, dijamin banyak pemirsa  ;D
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #23 on: 24 January 2013, 11:04:47 AM »
karena memang sering berkumandang kata lalat makanya disebut master lalat itulah kejujuran bukan penghinaan :))

maaf, kita tidak membicarakan ibu 'manusia'
tapi sedang bahas dengan ibu 'lalat' si djoe  =))

Apakah itu cara anda yang belajar Buddhist untuk mengatakan orang tua seseorang yang sedang berdebat dengan anda sebagai lalat adalah kejujuran?  Luar Biasa apalagi untuk orang yang katanya menjalankan  ATTASILA. Semoga anda berbahagia dengan ucapan2 anda :)

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #24 on: 24 January 2013, 11:37:36 AM »
Sebenarnya Ajaran Thien Tao itu banyak mengadopsi Ajaran2 Kong Hu Cu, Tao. Memang sangat bagus Ajaran Kong Hu Cu, Tao dan diterapkan dgn baik dalam kehidupan sehari-hari oleh Umat Maitreya. Cuma sayangnya sebenarnya Ajaran dari Aliran Maitreya itu tidak sesuai dgn Buddha Dhamma. Itu masalahnya.
Dan sayangnya juga di kalangan umat Buddha Theravada, Mahayana jarang yg menerapkan Budi Pekerti yg sangat bagus sebenarnya Ajarannya.
Sebetulnya Budi Pekerti itu Fondasi sebelum kita belajar Meditasi, teori yg rumit2
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #25 on: 24 January 2013, 11:40:53 AM »
Bagus sekali posting dari Mokau Kaucu. Sangat menarik krn jarang dibahas seperti ini.
Ini perluasan mengenai Pelaksanaan dari Pancasila Buddhis
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #26 on: 24 January 2013, 11:47:32 AM »
wa sekedar mengingatkan karena hal ini seperti sudah semakin menjadi trend melakukan sindiran kepada member lain.

Bahwa bila ini berlebihan, hal ini menjadi tidak baik bagi forum DC ini, karena hal seperti ini di baca oleh umum juga.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #27 on: 24 January 2013, 12:06:54 PM »
wa sekedar mengingatkan karena hal ini seperti sudah semakin menjadi trend melakukan sindiran kepada member lain.

Bahwa bila ini berlebihan, hal ini menjadi tidak baik bagi forum DC ini, karena hal seperti ini di baca oleh umum juga.
SETUJU.
saya meragukan sekali,apakah diskusi begini ini dilakukan umat Buddhist yang sudah cukup dewasa?

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Pancasila dalam kehidupan sehari hari
« Reply #28 on: 24 January 2013, 08:19:32 PM »

 :outoftopic:   dimulai dari sini.


Saya membawa topik ini di thread lain tapi sepertinya kok Sila ini tidak sesuai kenyataan yah karena banyak sekali gosip2 dan kata2 yang kurang santun. Misalnya menghina orang dengan lalat, menyebut belut, otak menjadi dengkul dll  _/\_

Semoga kritik ini membangun atau menuai protes lainnya?

Mohon  :backtotopic:
~Life is suffering, why should we make it more?~