Kalau menurut saya, kita ikut andil dalam pembunuhan. Kalau tidak diberi makan, ikan kita yang mati. Nah lho... Jadi, lain kali kalau mau melihara hewan, carilah yang herbivora
Barusan saya googling, katanya ikan oscar bisa kok diberi makan udang beku (tapi cabut dulu kepala dan kaki udang, biar ikannya ga keselek) atau cacing beku. Mungkin bro Rico lebih ngerti sih..
yap, gak harus kasih makanan yang masih hidup kok.
bisa kasih cacing beku, udang beku, ato bahkan bisa dikasih makan Pelet (yang ini instan banget)
cuman harus gw akui, klo kasih makan anakan ikan si Oscarnya makin sehat dan senang.
mungkin karena naluri predatornya dan sifat sebagai pemburu membuat ikan ini lebih senang akan makanan yang masih hidup. (bisa jangkrik, cacing, anak ikan, bahkan kecoa bro)
so ini artinya saya juga ikut andil dalam pembunuhan jangkrik, cacing, anak ikan, kecoa, dll donk!!!
itulah maksud pertanyaan saya apakah saya melanggar sila? PEMBUNUHAN.
untuk fangshen terhadap ikan oscar ini saya juga ada keraguan, karena ikan ini bukan ikan asli di perairan kita. dan sifat ganas dan buasnya sebagai predator dikawatirkan akan mengganggu ekosistem tempat dimana dia dilepaskan. 2 ekor sih gak ngaruh, karena kemungkinan juga bakal jadi mangsa ikan yang lebih besar (Gabus, Toman, dll) cuman klo sempat beranak pinak? gimana?
saya pernah baca artikel (tapi sori, lupa nih sumbernya) tentang ikan Gurame ternyata menjadi perusak ekosistem di sebuah danau di salah satu negara bagian amerika. ikan tersebut secara sengaja dilepas oleh penduduk lokal yang bosan memelihara ikan tersebut di kolam ato aquarium. nah ikan gurame ternyata sangat cepat perkembang biakannya, mereka makan apa saja. membuat ikan asli/ikan lokal yang ada didanau tersebut tersaingi dan lama2 kalah dalam persaingan pencarian makanan. hal ini justru membuat ikan lokal hampir punah.
nah ini bukan hal yang baik toh?
untuk itu jangan asal fangshen aja, terutama terhadap hewan yang bukan asli berasal dari tempat kita akan fangshen.
ternyata hanya dengan belas kasih pada hewan yang akan kita lepaskan tidaklah cukup, harus ada pengetahuan mengenai ini itu. jika tidak niat tulus kita akan merembet kepada kekacauan dan tragedi.
apa memang begitu adanya ya? mohon bimbingan dari para senior