//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Fenomena Hubungan Karma  (Read 12636 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Fenomena Hubungan Karma
« on: 10 November 2009, 12:34:21 PM »
Oleh Ir. Ariya Chandra

Banyak kejadian di dunia ini yg sepintas lalu dilihat sebagai kejadian yg kebetulan saja terjadi, namun bila beberapa kejadian yg sama terjadi berulang-ulang kita tidak dapat lagi mengatakan bahwa kejadian tsb sebagai kejadian yg terjadi secara kebetulan. semua peristiwa dapat timbul karena ada sebab sebelumnya dan menimbulkan akibat sesudahnya. namun banyak orang yang meragukan hal ini. saya telah mengalami byk kejadian tsb, beberapa di antaranya akan saya kisahkan di bawah ini.

Ibu Muladewi adalah salah seorang Upasika angkatan pertama di Bogor. Beberapa tahun yg lalu Beliau jatuh sakit dan dokter menasehatinya utk melakukan tindakan operasi. Saya bersama istri mengunjunginya di Rumah Sakit Mitra Keluarga Jatinegara. Pada waktu kunjungan tsb saya menawarkan Beliau utk mengundang Bhikkhu membacakan Paritta sebelum operasi esok harinya. Beliau yg tinggal di bogor, tidak tahu harus mengundang Bhikkhu yg mana. Saya mengatakan akan menjemput Bhikkhu siapa saja yg ada di Vihara Dhammacakka, Sunter. Pada waktu itu secara kebetulan Bhante Khantidharo, yg dulunya bernama Djamal Bakir, baru saja tiba dari kota malang. Beliau setuju saja utk membacakan Paritta bagi Ibu Muladewi. Pertemuan kedua orang itu adalah pertemuan di antara dua sahabat yg telah lama berpisah. Mereka telah bersahabat sejak tahun enam puluhan. Pertemuan kedua orang itu mungkin hanya kebetulan semata.

Utk kedua kalinya Ibu Muladewi kembali sakit. Kali ini Beliau dirawat di rumah sakit MMC, juga utk keperluan operasi. Saya kembali menawarkan untuk mengundang Bhikkhu membacakan Paritta. secara kebetulan pula Bhante Khantidharo, yg tinggal di kota malang, baru saja tiba. pertemuan kedua kalinya ini membawa surprise. Apakah kedua orang itu, dari dua kota yg berjauhan, hanya secara kebetulan saja bertemu di rumah sakit untuk keperluan membaca Paritta? Saya pikir pasti ada hubungan karma di antara mereka.

Setelah mengalami sakit yg cukup lama, Ibu Muladewi kembali dirawat di rumah sakit Azra, Bogor. Kami sering mengunjunginya di rumah sakit untuk membacakan Paritta. Suatu hari, sekitar pukul tujuh pagi saya menerima telpon dari dokter Andri, anak Ibu Muladewi. Ia terkejut sewaktu saya menjawab telponnya. Ia mengatakan bahwa secara tidak sengaja ia telah menekan telpon genggamnya, padahal ia bermaksud untuk menelpon kawannya. Pada waktu menerima telpon dari dr. Andri, saya juga terkejut. Saya berpikir, jangan2 terjadi apa2 mengenai ibunya. Ia mengatakan bahwa ibunya baik2 saja. Demikian juga pada waktu saya tanyakan, apakah ada pesan dari ibunya, ia mengatakan tidak ada. Namun dalam hati saya sedikit kuatir. Saya katakan pada istri saya bahwa dr. Andri pasti akan menelpon saya sekali lagi bila ada pesan khusus.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #1 on: 10 November 2009, 12:51:59 PM »
Jadi,,,?
CMIIW.FMIIW.

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #2 on: 10 November 2009, 01:00:40 PM »
Benar saja, tidak lama kemudian dr. Andri secara tidak sengaja kembali menelpon saya. Ia mengatakan bahwa ia menekan nomor telpon kawannya, namun kembali tersambung ke rumah saya. Kembali saya katakan kpd dr. Andri, kalau2 ia ingat ibunya pernah menitipkan pesan untuk istri saya. Ibunya dgn istri saya mempunyai hubungan yg akrab, bagaikan ibu dengan anak. Saya katakan juga supaya ia jangan ragu2 untuk menyampaikannya. Ia kembali mengatakan tidak ada. Sesungguhnya ia memang tidak membawa pesan apa2 dari ibunya. Namun saya katakan kepada istri saya bahwa dr. Andri pasti akan menenlpon kami lagi kalau ada hal yang penting. Beberapa jam kemudian, saya kembali menerima telpon tidak sengaja dari dr. Andri. Ia mengatakan bahwa ia telah melakukan beberapa pembicaraan telpon dengan kawannya dan secara tidak sengaja telpon genggamnya kembali tersambung ke rumah saya. Saya kembali menanyakan apakah kali ini ia ingat ada pesan dari ibunya. Ia mengatakan bahwa ibunya memang tidak menyampaikan pesan apa2 dan keadaannya memang tidak sebaik sebelumnya.

Setelah menerima tiga kali telpon tidak sengaja, kami berpikir barangkali ada pesan penting yg terselubung utk kami. Oleh karenanya, kami langsung berangkat ke Bogor untuk menjenguk Ibu Muladewi. Ternyata keadaan Ibu Muladewi memburuk. Kami segera membacakan Paritta. Itulah pertemuan kami yg terakhir. Tak lama kemudian Ibu Muladewi menghembuskan nafasnya yg terakhir. Apakah tiga kali telpon tidak sengaja dari dr. Andri hanya kebetulan semata? Saya pikir pasti ada sesuatu yg menghubungkan peristiwa itu dengan pertemuan kami yang terakhir dan wafatnya Ibu Muladewi.

Romo Pandita Widyadharma adalah guru Dhamma saya yg pertama. Saya mengenalnya melalui anaknya yg sekelas dengan adik saya. Saya kemudian mengikuti kursus Buddha Dhamma yang diajarkannya secara sistematik dan dilanjutkan dengan pelatihan berceramah. Saya selalu mengikutinya sewaktu Beliau berceramah di Vihara2 atau Cetiya2. Bila ada Bhikkhu yg berceramah, misalnya di rumah duka, Beliau menguraikannya dan menjelaskan Ceramah itu kepada saya. Ada satu hal yang tidak saya lupakan, yaitu Beliau pernah mengatakan bahwa di negara Buddhis, bila seseorang meninggal atau akan meninggal, maka dibacakanlah Maha Satipatthana Sutta untuk kebahagiaannya. Saya pernah ragu2 terhadap hal ini karena Maha Satipatthana Sutta adalah Sutta yg panjang. Namun hal ini saya ingat terus sampai saatnya Beliau meninggal dunia. Pada waktu para Bhikkhu membacakan Paritta, saya teringat perkataan Beliau. Saya perhatikan terus Paritta yg dibacakan oleh para Bhikkhu, barangkali ada yang membacakan Maha Satipatthana Sutta. Ternyata tidak ada! Hati saya sedikit kecewa Namun apa yang terjadi kemudian? Ternyata Bhante Khantidharo mengkhotbahkan seluruh isi Maha Satipatthana Sutta! Apakah kedatangan Bhante Khantidharo dari kota Malang hanya kebetulan belaka? Apakah isi khotbah Bhante juga kebetulan? Siapakah yg memberitahukan Bhante Khantidharo agar berkhotbah tentang Maha Satipatthana Sutta? Mereka adalah sahabat sejak puluhan tahun yang lalu! Saya yakin pasti ada hubungan karma di antara keduanya!

Bila kita mempelajari Hukum Karma dan kemudian memperhatikan kejadian2 penting dalam perjalanan hidup, kita akan mengalami kebenaran dari Hukum Karma ini. Setiap perkataan dan setiap janji pasti akan berbuah! Dan, itu bukanlah kebetulan. Setiap kejadian pada saat ini pasti ada hubungannya dengan perbuatan di masa lalu!

Sumber : Melangkah dalam Dhamma
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #3 on: 10 November 2009, 01:20:29 PM »
tidak ada yng kebetuan di dunia ini.

Offline bodohsatva

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 33
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • demi Semua Makhluk di Sepuluh Penjuru Alam Semesta
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #4 on: 16 December 2009, 01:06:19 PM »
nice posting..
anumodhana...
juga bukan kebetulan saya membaca posting anda...
Dengan Senyuman Menyambut Segalanya...

Offline darwin hua

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 103
  • Reputasi: 3
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #5 on: 05 January 2010, 04:16:24 PM »
Apa yang kita tanam,itulah kita petik....

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #6 on: 06 January 2010, 01:28:47 PM »
Apa yang kita tanam,itulah kita petik....
kok mirip punya tetangga tabur tuai??? yg nota bene nyontek dr hukum kamma ;D ;D ;D
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #7 on: 06 January 2010, 02:30:43 PM »
Pernah baca satu cerita menarik ttg karma.
Karma bukan mslh tanam-petik ato tabur-tuai saja....
Karma lebih asik dianalogikan tentang membuat kue.
Ibu A py bahan2 kue pilihan - tp jg blm tentu bs menghasilkan kue yang enak
Ibu B py bahan2 kue yang jelek dan murah - tp jg blm tentu tidak jadi kue yg enak.

Sebagian dari karma memang berasal dari bahan - apa yg kt tanam, apa yg kt tabur
Tp sebagian lain adalah 'cara membuat'nya - proses kt dalam kehidupan sekarang ini.

Karena itulah saat ini disebut saat paling penting dlm hidup kita.

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #8 on: 16 January 2010, 09:48:58 PM »
anything happen for a reason

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #9 on: 01 October 2013, 02:30:12 PM »
Pernah baca satu cerita menarik ttg karma.
Karma bukan mslh tanam-petik ato tabur-tuai saja....
Karma lebih asik dianalogikan tentang membuat kue.
Ibu A py bahan2 kue pilihan - tp jg blm tentu bs menghasilkan kue yang enak
Ibu B py bahan2 kue yang jelek dan murah - tp jg blm tentu tidak jadi kue yg enak.

Sebagian dari karma memang berasal dari bahan - apa yg kt tanam, apa yg kt tabur
Tp sebagian lain adalah 'cara membuat'nya - proses kt dalam kehidupan sekarang ini.

Karena itulah saat ini disebut


 saat paling penting dlm hidup kita.


Ini kalimat yg mnarik utk drenungkna
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #10 on: 01 October 2013, 02:36:43 PM »
Trz yg jd pertnyaan gryn
"menekan nomer telp 3x tanpa sengaja"

Koz bisa gt ya

Apa itu dluar kesadaran ato gmn ya ??
Hmm
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline allthingmustpass

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
  • life is suffering
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #11 on: 01 October 2013, 03:46:34 PM »
kok mirip punya tetangga tabur tuai??? yg nota bene nyontek dr hukum kamma ;D ;D ;D

konsep karma juga bukan awalnya dari ajaran Buddha  ^-^
Do not pursue the past. Do not lose yourself in the future. The past no longer is. The future has not yet come. Looking deeply at life as it is. In the very here and now

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #12 on: 01 October 2013, 05:14:15 PM »
konsep karma juga bukan awalnya dari ajaran Buddha  ^-^

betul, kamma bukan berasal/berawal dari buddha, tapi buddha lah yg memahami dan menemukan serta mengajarkan kebenaran atas kamma.

kamma bkn lah konsep, tp suatu kebenaran mutlak yg ada dialam semesta. seperti : matahari terbit di timur dan terbenam di barat, itu adalah suatu kebenaran, ketika kita memahami arah timur-barat, maka kita memahami kebenaran tersebut. bukan berarti kebenaran itu milik si A, klo si B beda lagi kebenarannya.

si B mau nerima atau tidak, tetap saja kebenaran itu berlaku pada nya. walau ia ngotot dan tidak mau menerima hal tersebut serta berasumsi : matahari itu terbit di utara, terbenam di selatan, tidak akan merubah kenyataan nya. seperti itu lah kamma/karma.


Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #13 on: 01 October 2013, 05:29:27 PM »
betul, kamma bukan berasal/berawal dari buddha, tapi buddha lah yg memahami dan menemukan serta mengajarkan kebenaran atas kamma.

kamma bkn lah konsep, tp suatu kebenaran mutlak yg ada dialam semesta. seperti : matahari terbit di timur dan terbenam di barat, itu adalah suatu kebenaran, ketika kita memahami arah timur-barat, maka kita memahami kebenaran tersebut. bukan berarti kebenaran itu milik si A, klo si B beda lagi kebenarannya.

si B mau nerima atau tidak, tetap saja kebenaran itu berlaku pada nya. walau ia ngotot dan tidak mau menerima hal tersebut serta berasumsi : matahari itu terbit di utara, terbenam di selatan, tidak akan merubah kenyataan nya. seperti itu lah kamma/karma.

Trz klo kyk gini
Di dunia maya
Sebenar na kita2 pada ada hubungan kamma gx ya di masa lampau ??? Dan klo ada
, kira2 hal apa yg kita lakukan hingga kita cm kenal di dunia maya gt
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #14 on: 01 October 2013, 05:33:58 PM »
Membaca kisah ini sepertinya ini Ibu yang mencetak buku paritta versi STI yang berwarna biru, betulkah ibu ini ibu Muladewi? Karena saya pernah menghubungi Ibu Noto klo ga salah namanya ketika itu memperkenalkan dirinya, utk memesan mencetak buku paritta ini dan sempat sedikit mengobrol dengan beliau ternyata beliau sahabat baik Bhante khantidaro, itu thn 2003. Bila benar ini ibu Muladewi turut berduka cita "Sabbe sankhara anicca"

Memang kita sekarang ini bertemu kembali tentunya bukan kebetulan karena berdasarkan kamma kita pernah ada kontak dimasa lampau, entah sebagai saudara, teman, sahabat, orang tua, anak, suami, istri, dll, bagaikan akar rumput yg saling bertautan satu sama lain didalam tanah, seperti itulah kita berhubungan satu sama lain dengan tidak saling mengenal karena avijja kita tidak mampu menembus masa lampau, berbeda jika kita memiliki cakkhu abhinna, kita bisa mengenali masing2 kita sebagai apa dikelahiran lampau.
I'm an ordinary human only

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #15 on: 01 October 2013, 05:58:52 PM »
Trz klo kyk gini
Di dunia maya
Sebenar na kita2 pada ada hubungan kamma gx ya di masa lampau ??? Dan klo ada
, kira2 hal apa yg kita lakukan hingga kita cm kenal di dunia maya gt

jujur... jawaban saya adalah "kaga tau", krn yg benar2 bs menjawab adalah mereka yg bs melihat langsung keterkaitan kamma seseorang dengan orang lain. yg kita bahas di thread ini hanya kemungkinan-kemungkinan tp bukan jawaban mutlak atas persoalan yg ditanyakan.

kemungkinan versi dato' pertemuan entah di dunia nyata maupun di dunia maya, bisa merupakan keterkaitan kamma di masa lalu, bisa 1x kehidupan lampau bahkan lebih. apa yg kita lakukan ? ya karena ada nya pertemuan dan rasa kecocokan, sehingga muncul keinginan untuk dapat bertemu kembali ntah di kehidupan itu juga atau dikehidupan mendatang (saat ini). ya coba saja gryn bayangkan, ketemu seseorang, terus orang nya menjengkel kan, masa iya gryn pengen ketemu ma orang itu lagi ? ;D

klo gryn yg tanya, ujung2 nya pasti cpdddd....

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #16 on: 01 October 2013, 06:17:24 PM »
jujur... jawaban saya adalah "kaga tau", krn yg benar2 bs menjawab adalah mereka yg bs melihat langsung keterkaitan kamma seseorang dengan orang lain. yg kita bahas di thread ini hanya kemungkinan-kemungkinan tp bukan jawaban mutlak atas persoalan yg ditanyakan.

kemungkinan versi dato' pertemuan entah di dunia nyata maupun di dunia maya, bisa merupakan keterkaitan kamma di masa lalu, bisa 1x kehidupan lampau bahkan lebih. apa yg kita lakukan ? ya karena ada nya pertemuan dan rasa kecocokan, sehingga muncul keinginan untuk dapat bertemu kembali ntah di kehidupan itu juga atau dikehidupan mendatang (saat ini). ya coba saja gryn bayangkan, ketemu seseorang, terus orang nya menjengkel kan, masa iya gryn pengen ketemu ma orang itu lagi ? ;D

klo gryn yg tanya, ujung2 nya pasti cpdddd....

Iya jg ya
Ada kemelekatan am khidupan
Hingga pengen bertemu
Dan tnp dsadari ada kondisi yg mndorong utk ketemu dkhidupan selanjut na

Lalu gmn klo cm dunia maya??
Kan gx ketemu
Apa hubungan dunia maya itu jg bisa dblg pertemuan ??
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #17 on: 01 October 2013, 06:29:24 PM »
Iya jg ya
Ada kemelekatan am khidupan
Hingga pengen bertemu
Dan tnp dsadari ada kondisi yg mndorong utk ketemu dkhidupan selanjut na

betoel... kira2 seperti itu kemungkinan nurut versi saya...


Lalu gmn klo cm dunia maya??
Kan gx ketemu
Apa hubungan dunia maya itu jg bisa dblg pertemuan ??

sebenar nya pertemuan itu harus pertemuan fisik ? yg lebih penting, fisik yg bertemu atau kecocokan/ketertarikan yg bertemu ?

pernah ga bertemu dengan seseorang kita merasa ga nyaman dan pengen menghindar bahkan ga pengen ketemu klo bisa ? tapi didunia maya, kita bertemu melalui perantara tapi kita merasa nyaman jika ngobrol ma orang itu, merasa cocok, pengen ngobrol terus dan terus, bahkan pengen ketemu secara fisik (kopdar) ?

jd ? gryn uda nangkap maksud sy ? ya itu lah kira2 kemungkinan versi sy... ;D

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #18 on: 01 October 2013, 06:35:57 PM »
betoel... kira2 seperti itu kemungkinan nurut versi saya...


sebenar nya pertemuan itu harus pertemuan fisik ? yg lebih penting, fisik yg bertemu atau kecocokan/ketertarikan yg bertemu ?

pernah ga bertemu dengan seseorang kita merasa ga nyaman dan pengen menghindar bahkan ga pengen ketemu klo bisa ? tapi didunia maya, kita bertemu melalui perantara tapi kita merasa nyaman jika ngobrol ma orang itu, merasa cocok, pengen ngobrol terus dan terus, bahkan pengen ketemu secara fisik (kopdar) ?

jd ? gryn uda nangkap maksud sy ? ya itu lah kira2 kemungkinan versi sy... ;D

Mgkn lbh tepat na pertemuan pikiran x ya
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #19 on: 01 October 2013, 06:39:54 PM »
Mgkn lbh tepat na pertemuan pikiran x ya

bathin (nama) lebih tepat nya...

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #20 on: 01 October 2013, 06:55:26 PM »
bathin (nama) lebih tepat nya...

Yupht mgkn gt
Maka na klo kdg kita baru melihat org dan ada ketetarikkan mgkn krn lampau kita ada iktan batin am dia


Trz yg gryn bgung skrg
Spt cth klo kita ibaratkan di fb
Kan biasa ada yg add kita
Nah ad yg kita confirm n kita ignore

Koz bisa kebetulan bnget yg ada kita add itu n si dia yg kita ignore

Ini yg gryn bgung
Apa dkhidupan lampau ini jg emanx ada hub batin
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #21 on: 01 October 2013, 07:03:39 PM »
Yupht mgkn gt
Maka na klo kdg kita baru melihat org dan ada ketetarikkan mgkn krn lampau kita ada iktan batin am dia


Trz yg gryn bgung skrg
Spt cth klo kita ibaratkan di fb
Kan biasa ada yg add kita
Nah ad yg kita confirm n kita ignore

Koz bisa kebetulan bnget yg ada kita add itu n si dia yg kita ignore

Ini yg gryn bgung
Apa dkhidupan lampau ini jg emanx ada hub batin

hehehe.. tu murni permainan perasaan sis aja, ketika liat profile n nama seseorang di fb, muncul perasaan senang/tidak senang, suka/tidak suka. selanjutnya tombol approve-ignore yg bermain

mang sis approve/add dan ignore nya berdasarkan apa ? pasti foto, kedua nama, ketiga profile lengkap, keempat tulisan2 di wall nya, klo sy palsukan pake identitas artis, sis approve atau ignore sy ?

lain klo sis, kenal seseroang entah dr hasil approve/ignore, terus ngobrol, muncul keocokan, trus pengen ketemu (kopdar), lain lg kasus nya

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #22 on: 01 October 2013, 07:17:17 PM »
hehehe.. tu murni permainan perasaan sis aja, ketika liat profile n nama seseorang di fb, muncul perasaan senang/tidak senang, suka/tidak suka. selanjutnya tombol approve-ignore yg bermain

mang sis approve/add dan ignore nya berdasarkan apa ? pasti foto, kedua nama, ketiga profile lengkap, keempat tulisan2 di wall nya, klo sy palsukan pake identitas artis, sis approve atau ignore sy ?

lain klo sis, kenal seseroang entah dr hasil approve/ignore, terus ngobrol, muncul keocokan, trus pengen ketemu (kopdar), lain lg kasus nya


oww iya,, bener jg z kata2 na,,,


nah , klo misal na kita uda teman neh, trz klo kita ajak ngobrol tp dcuekin, bearti ini jg masalah permainan perasaan jg ya ?? gx  terlalu ad hub ama kehidupan lampau >??
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #23 on: 01 October 2013, 07:44:18 PM »

oww iya,, bener jg z kata2 na,,,


nah , klo misal na kita uda teman neh, trz klo kita ajak ngobrol tp dcuekin, bearti ini jg masalah permainan perasaan jg ya ?? gx  terlalu ad hub ama kehidupan lampau >??

gryn cm berteman ? blom pernah ngobrol lebih jauh ?

atau 

baru berteman lsng dicuekin ? gile tu anak, berani2 nya cuekin gryn, minta di jitak tu orang... huahaha... kidding ;D

jgn selalu menghubungkan ke masa lampau, krn kita tidak tau persis, hubungan kamma sangat komplek. ya bisa saja dia merasa tdk nyaman ketika berteman dgn gryn di dunia maya, bs juga dia blm kenal gryn jd ga terlalu merespon, bs jd itu id palsu yg tdk diurus oleh pemilik nya dan kemungkinan lain nya, ingat pepatah "tak kenal maka tak sayang" jd nya di cuekin deh...

trik paling gampang buat cewe klo nge-add cowo, pasang foto yg paling cantik atau pasang foto artis klo perlu, pasti tu cowo lsng merespon dengan cepat... ;D

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #24 on: 01 October 2013, 07:48:05 PM »
gryn cm berteman ? blom pernah ngobrol lebih jauh ?

atau 

baru berteman lsng dicuekin ? gile tu anak, berani2 nya cuekin gryn, minta di jitak tu orang... huahaha... kidding ;D

jgn selalu menghubungkan ke masa lampau, krn kita tidak tau persis, hubungan kamma sangat komplek. ya bisa saja dia merasa tdk nyaman ketika berteman dgn gryn di dunia maya, bs juga dia blm kenal gryn jd ga terlalu merespon, bs jd itu id palsu yg tdk diurus oleh pemilik nya dan kemungkinan lain nya, ingat pepatah "tak kenal maka tak sayang" jd nya di cuekin deh...

trik paling gampang buat cewe klo nge-add cowo, pasang foto yg paling cantik atau pasang foto artis klo perlu, pasti tu cowo lsng merespon dengan cepat... ;D


bukan gt, soal na byk yg gryn cuekin di fb , hehee, cpddd


jd mksd gryn ini apa berdampak ama khidupan mendatang gt, hehee
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #25 on: 01 October 2013, 07:57:29 PM »

bukan gt, soal na byk yg gryn cuekin di fb , hehee, cpddd


jd mksd gryn ini apa berdampak ama khidupan mendatang gt, hehee

jika tanya efek, sy tidak tau... ;D krn sy tdk bs melihat cara kerja kamma, tp yg pasti jk sesuatu hal di landasi dgn niat yg tidak baik, akan berbuah penderitaan.


Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #26 on: 01 October 2013, 08:02:10 PM »
jika tanya efek, sy tidak tau... ;D krn sy tdk bs melihat cara kerja kamma, tp yg pasti jk sesuatu hal di landasi dgn niat yg tidak baik, akan berbuah penderitaan.


tq buat masukkan na,,
sekian dulu pertnyaan na,, hingga ntar klo muncul pertnyaan lg , bru nanya, hehee,
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #27 on: 01 October 2013, 08:06:39 PM »

tq buat masukkan na,,
sekian dulu pertnyaan na,, hingga ntar klo muncul pertnyaan lg , bru nanya, hehee,
kalo kehabisan pertanyaan cumpol bisa bantulah...

apakah cewek yg senyum nya manis...menghasilkan karma baik ?
  (maksudnya mudah senyum gitu...)
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #28 on: 01 October 2013, 08:13:01 PM »
kalo kehabisan pertanyaan cumpol bisa bantulah...

apakah cewek yg senyum nya manis...menghasilkan karma baik ?
  (maksudnya mudah senyum gitu...)


klo org senyum itu kan biasa na gx ada rasa marah, benci ..
klo di sutta ada dtulis sebab2 org telahir cantik, menarik dll,


nah mgkn bisa telahir menarik x




trz cth simple, klo kita liat org senyum pasti lbh menarik dpd cemberut kan
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline A.A

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 100
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #29 on: 06 October 2013, 07:48:36 AM »
Diskusi yang menarik, ikut nyimak.
monggo yang ingin meneruskan diskusi tentang fenomena hubungan karma ini.

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: Fenomena Hubungan Karma
« Reply #30 on: 06 October 2013, 10:24:27 AM »

pertnyaan buat k dato
...................................
..........................Setelah petunjuk diberikan, Beliau mengetahui bahwa Sariputra telah mengetahui maksud-Nya dan akan mampu menjawabnya dengan lengkap, dimulai dari elemen manusia. Demikianlah pertanyaan tersebut diberikan kepada sang murid, kemudian dengan seratus petunjuk, bukan, seribu petunjuk yang diberikan oleh Sang Guru, ia dapat menjawab pertanyaan yang berada di ruang lingkup seorang Buddha.

Sang Buddha memaparkan Dhamma kepada kumpulan tersebut yang memenuhi tempat seluas dua belas yojana. Tiga puluh juta orang menikmati air kehidupan ini.

Setelah selesai, kumpulan orang tersebut membubarkan diri dan Sang Guru melanjutkan perjalanannya sambil berpindapata yang akhirnya sampai di kota Savatthi. Keesokan harinya setelah berpindapat di Savatthi, Beliau memberitahukan semua bhikkhu tentang kewajiban mereka dan kemudian masuk ke dalam gandhakuti. Di malam hari, para bhikkhu duduk di dhammasabha membicarakan tentang kebijaksanaan Sariputra. "Kebijaksanaan tinggi, Avuso, dimiliki Sariputra. Ia memiliki kebijaksanaan yang luas, cepat, tajam dan menarik." Sang Guru menanyakan sebuah pertanyaan singkat dan ia dapat menjawabnya secara panjang lebar dan benar." Sang guru yang berjalan masuk menanyakan mereka apa yang sedang dibicarakan, dan mereka memberitahu-Nya. Beliau berkata, "Ini bukan pertama kai, para bhikkhu, Sariputra dapat menjawab dengan panjang lebar dan benar sebuah pertanyaan yang singkat, tetapi di masa lampau ia juga sudah pernah melakukannya," dan Beliau menceritakan sebuah kisah masa lampau.

Dahulu kala ketika Brahmadatta menjadi raja Benares, Bodhisatta terlahir sebagai seekor rusa jantan yang tinggal di dalam hutan. Waktu itu, raja sangat gemar berburu dan raja adalah orang yang kuat. Ia juga menganggap tidak ada yang lain yang pantas menyandang nama manusia selain manusia itu sendiri. Suatu hari ketika sedang pergi berburu, raja berkata kepada para pejabat istananya, "Barang siapa yang membiarkan seekor rusa lewat di depannya, ia akan mendapatkan hukuman tertentu." Mereka berpikir, "Seseorang mungkin saja berdiri di dalam rumah dan tidak dapat menemukan lumbung padi. Ketika melihat seekor rusa, dengan cara apapun kita harus mengarahkannya ke tempat dimana raja berada." Mereka membuat suatu kesepakatan untuk dapat melakukannya dan menempatkan raja di ujung jalan. Kemudian mereka mulai mengepung tempat semak belukar yang lebat dan memukul-mukul tanah dengan tongkat kayu dan sebagainya. Yang pertama kali muncul adalah rusa jantan tersebut. Ia mencoba berkeliling di dalam semak tersebut sebanyak tiga kali untuk mencari kesempatan menyelamatkan diri. Di semua sisi ia melihat orang-orang yang berdiri tanpa berhenti bergerak,lengan yang terus mengayun-ayun dan memukul-mukul; hanya ditempat raja ia melihat ada kesempatan. Dengan kedua mata yang terbuka lebar, ia berlari dengan cepat menuju ke arah raja, menyilaukannya seolah-olah seperti melempar pasir ke arah matanya. Dengan cepat raja menembakkan anak panah, tetapi tidak mengenainya. Anda harus mengetahui bahwa rusa jenis ini sangat pintar dalam mengelakkan anak panah. Ketika anak panah datang dari arah lurus menuju ke arah mereka, rusa-rusa ini akan diam di tempat dan biarkan anak panah itu melewatinya; Jika anak panah datang dari arah belakang mereka, mereka dapat lari melebihi kecepatan anak panah; Jika anak panah datang dari atas, mereka akan menekuk bagian belakang mereka; Jika anak panah diarahkan ke perut, mereka akan dengan cepat berbaring dan ketika anak panah itu telah lewat, rusa-rusa itu akan lari secepat awan yang dipancarkan oleh angin. Demikian halnya yang terjadi kepada raja ketika melihat rusa jantan ini berbaring, ia mengira bahwa rusa itu terkena panah dan menyerukan kemenangan. Rusa jantan itu kemudian melewati kepungan orang-orang tersebut. Para pengawal istana dari kedua arah yang melihat rusa jantan itu lolos berkumpul bersama dan bertanya, "Di tempat manakah rusa itu pergi tadi?" "Tempatnya raja!" "Tetapi tadi raja meneriakkan bahwa ia telah mengenainya! Apa yang telah dikenai-nya? Raja kita membuat rusa tersebut lolos, saya beritahu kalian! Anak panahnya mengenai tanah!" Demikian mereka mengolok-olok raja dan tidak henti-hentinya. "Orang-orang ini sedang menertawaiku. Mereka tidak tahu kemampuanku," pikir raja. Kemudian sambil membawa perlengkapannya, berjalan kaki dengan pedang di tangannya, ia pergi meneriakkan, "Saya akan menangkap rusa itu!" Raja tetap mengikuti jejaknya dan mengejarnya sampai sejauh tiga yojana. Rusa jantan tersebut masuk lagi ke dalam hutan dan raja mengikutinya. Saat itu, di depan jalan rusa tersebut ada sebuah lubang besar yang terjadi karena sebuah pohon yang telah mati, sedalam enam puluh hasta dan berisi air sedalam tiga puluh hasta, tetapi tertutup oleh dedaunan. Rusa yang dapat mencium bau air mengetahui bahwa itu adalah sebuah lubang, berbelok ke samping dari jalurnya. Sedangkan raja tetap lurus dan masuk ke dalamnya. Rusa yang tidak mendengar suara kaki di belakangnya lagi menoleh ke belakang dan melihat tidak ada siapa-siapa, mengetahui bahwa orang tersebut pasti telah jatuh ke dalam lubang itu. Maka ia pergi ke sana dan melihat raja di dalam lubang air yang mengerikan itu berusaha untuk menyelamatkan diri. Rusa tidak menaruh dendam kepada raja atas perbuatan jahat yang telah dilakukannya, dengan sedih ia berpikir, "Jangan biarkan raja mati di depan mataku sendiri. Saya akan menyelamatkannya dari kesulitan ini." Dengan berdiri di tepi lubang, ia berteriak, "Jangan takut, O raja, karena saya akan menyelamatkanmu dari kesulitanmu itu." Kemudian dengan usaha yang sungguh-sungguh seperti sedang menyelamatkan anaknya sendiri, ia menahan dirinya pada sebuah batu besar dan menarik raja yang tadi mengejarnya dengan tujuan membunuhnya keluar dari lubang sedalam enam puluh hasta itu. Kemudian menenangkannya dan meletakkannya di atas punggungnya, rusa membawanya keluar dari dalam hutan dan menempatkannya tidak jauh dari pasukan pengawalnya. Kemudian ia menasehati raja dan mengajarkan kepadanya Pancasila (Buddhis). Tetapi raja tidak dapat berpisah dengan Sang Mahasatva dan berkata kepadanya, "Raja para rusa, ikutlah bersamaku ke benares. Saya akan memberikanmu kekuasaan atas kota Benares, sebuah kota yang memiliki luas dua belas yojana. Anda boleh memilikinya," Tetapi rusa berkata, "Raja yang Agung, saya adalah hewan dan saya tidak menginginkan sebuah kerajaan. Jika anda benar-benar peduli denganku, lakukan saja hal kebajikan yang telah saya ajarkan kepadamu dan ajarkan rakyatmu untuk melakukannya juga." Setelah memberikan nasehat ini, rusa kembali masuk ke dalam hutan. Dan raja kembali ke tempat pasukan pengawalnya, raja masuk ke dalam kota dan membuat pengumuman dengan membunyikan drum: "Mulai hari ini, semua penduduk kota harus mematuhi Pancasila (Buddhis)."

Raja tidak memberitahu kepada siapapun tentang kebaikan yang dilakukan oleh rusa terhadap dirinya. Setelah selesai makan berbagai jenis pilihan daging, dimalam harinya raja berbaring di dipan yang sangat indah. Dan di saat hari menjelang fajar, raja teringat kembali akan sifat mulia dari Sang Mahasatva, kemudian bangkit dari tidurnya, duduk dengan menyilangkan kakinya, dan dengan hati yang penuh dengan kegembiraan melantunkan pujiannya dalam enam bait kalimat berikut :

"Terus berharap O manusia, jika Anda bijak, jangan biarkan semangatmu melemah:
Saya melihat diriku sendiri, yang telah mendapatkan tujuan dari keinginanku.

"Terus berharap O manusia, jika Anda bijak, jangan melemah meskipun rasa sakit menggangu: Saya melihat diriku sendiri, yang telah berjuang dalam ombak mencapai daratan."

"Terus berusaha O manusia, jika Anda bijak, jangan biarkan semangatmu melemah: SAya melihat diriku sendiri, yang telah mendapatkan tujuan dari keinginanku.

"Terus berusaha O manusia, jika Anda bijak, jangan melemah meskipun rasa sakit mengganggu: Saya melihat diriku sendiri, yang telah berjuang dalam ombak mencapai daratan.

"Ia yang bijak, walaupun dilanda rasa sakit, Tidak akan pernah berhenti untuk berharap mendapatkan kebahagiaan. Ada banyak perasaan dalam diri manusia, baik kebahagiaan maupun penderitaan: Mereka tidak memikirkannya, bagaimanapun juga mereka akan tetap mengalami kematian."

"Perasaan yang datang tanpa dipikirkan; dan yang dipikirkan, tidak ada gunanya: Karena kebahagiaan laki-laki dan wanita yang tidak dipikirkan adalah yang berguna."

Di saat raja menyanyikan pujian dalam bait kalimat di atas, matahari mulai terbit. Pendeta kerajaannya datang awal di pagi hari tersebut untuk menanyakan kesehatan raja dan ia mendengar pujian tersebut ketika berdiri di depan pintu, kemudian berpikir dalam dirinya sendiri, "Kemarin raja pergi berburu. Semua orang tahu kalau raja tidak dapat menangkap rusa jantan itu dan karena ditertawakan oleh pengawal istana, raja mengatakan bahwa ia sendiri akan menangkap dan membunuh hewan buruannya tersebut. Kemudian tanpa rasa rag raja mengejar rusa tersebut karena terluka harga dirinya sebagai seorang ksatria, dan terjatuh ke dalam lubang sedalam enam puluh hasta. Pastinya rusa yang welas asih itu telah menariknya keluar tanpa memikirkan tentang perbuatan jahat yang dilakukan raja terhadap dirinya. Menurutku, inilah sebabnya raja mengucapkan kalimat-kalimat tersebut." Demikianlah brahmana itu mendengar setiap kata dalam pujian raja; dan apa yang terjadi di antara raja dan rusa jantan menjadi jelas seperti wajah yang tercermin di dalam kaca yang mengkilap. Ia mengetuk pintu dengan ujung jarinya. "Siapa itu?" tanya raja. "Saya,Paduka, pendeta kerajaanmu." "Masuklah, guru." kata raja dan membuka pintunya. Brahmana tersebut masuk, mendoakan kejayaan kerajaan, dan berdiri di satu sisi. Kemudian ia berkata, "O raja yang agung! Saya tahu apa yang telah terjadi kepadamu di dalam hutan kemarin. Di saat mengejar rusa itu, Anda terjatuh ke dalam sebuah lubang dan rusa itu dengan bertahan pada batu yang ada di dekat lubang tersebut, menarikmu keluar. Jadi di saat mengingat kemurahan hatinya, Anda menyanyikan kalimat pujian." Kemudian ia mengucapkan dua bait kalimat berikut :
"Rusa jantan yang tadinya adalah buruanmu di atas gunung yang tinggi. Dengan beraninya ia menyelamatkanny, karena ia tidak memiliki keserakahan dan kebencian."

"Keluar dari lubang yang mengerikan, dari cengkeraman maut. Dengan bertahan pada satu batu karang (seorang teman sejati) Rusa agung itu menyelamatkanmu: demikian yang Anda ucapkan dengan alasannya. Pikirannya bebas dari kebencian dan keserakahan."

"Apa!" pikir raja ketika mendengar ini. "Orang ini tidak ikut pergi berburu denganku waktu itu, tetapi ia mengetahui semua kejadiannya! Bagaimana ia dapat mengetahuinya? Saya akan bertanya kepadanya." dan raja mengucapkan bait kesembilan berikut ini:

"O brahmana! Apakah Anda berada di sana hari itu? Atau apakah Anda mendengarnya dari orang yang melihat kejadiannya? Anda telah melenyapkan nafsu keinginan. Anda dapat melihat segalanya: kebijaksanaanmu membuatku takut."

Tetapi brahmana itu berkata, "Saya bukan seorang Buddha, yang Maha Tahu. Saya hanya kebetulan mendengar pujian yang Anda nyanyikan, dengan mengetahui artinya, kenyataan yang terjadi menjadi jelas bagiku." Untuk menjelaskannya, ia mengucapkan bait kesepuluh berikut ini:

"O Paduka! Saya tidak mendengar hal tersebut. Maupun berada di sana melihatnya hari itu: Tetapi dari syair yang Anda nyanyikan dengan merdu. Orang bijak dapat mengetahui kejadiannya saat itu."

Raja merasa gembira dan memberinya sebuah hadiah istimewa.
Sejak saat itu, raja selalu memberikan derma dan melakukan kebajikan. Demikian juga dengan rakyat-rakyatnya yang melalukan kebajikan, sehingga terlahir di alam Surga setelah meninggal dunia.

Terjadilah pada suatu hari, raja pergi ke taman bersama dengan pendeta kerajaannya untuk latihan memanah. Waktu itu, Dewa Sakka memikirkan tentang dari mana datangnya para putra dan putri dewa tersebut yang berjumlah sangat banyak, kemudian mengetahui semua ceritanya; bagaimana raja diselamatkan dari lubang oleh rusa jantan, bagaimana ia dapat mengabadikan dirinya dalam kebajikan, bagaimana dikarenakan kekuatan dari raja ini, rakyat-rakyatnya melakukan kebajikan sehingga alam Surga menjadi banyak penghuninya; dan ia juga mengetahui bahwa raja sedang berada di taman untuk memanah. Kemudian Sakka pergi ke taman raja, yang dengan suara singa memberitahukan kembali sifat mulai rusa jantan itu, memberitahukan bahwa ia adalah Dewa Sakka, dengan berdiri melayang di udara memberikan wejangan, memaparkan tentang kebaikan dari cinta kasih dari Pancasila (Buddhis), kemudian kembali ke kediamannya. Sewaktu raja bermaksud untuk memanah dengan menarik busur dan meletakkan anak panah di tali busurnya, Sakka dengan kekuatannya membuat rusa jantan tersebut muncul di antara raja dan sasaran panah. Dan raja yang melihat kejadian ini tidak jadi melepaskan anak panahnya. Kemudian dengan masuk ke dalam tubuh pendeta kerajaan itu, Sakka mengucapkan bait kalimat berikut ini yang ditujukan kepada raja.

"Anak panahmu adalah kematian bagi banyak benda: Mengapa Anda hanya menahannya di busur sekarang? Tembakkan anak panah itu dan bunuh rusa itu: Dagingnya dapat diberikan untuk Paduka, O raja yang sangat bijak!"

Untuk menjawabnya, raja mengucapkan bait berikut ini:

"Saya tahu akan hal itu, brahmana, tidak kurang darimu: Rusa jantan itu adalah makanan bagi para ksatria, Tetapi saya berhutang budi atas jasa yang diberikannya, Oleh sebab itu, tanganku tertahan untuk membunuh sekarang ini."

Kemudian Sakka mengucapkan dua bait kalimat berikut:

"Ini bukanlah rusa jantan biasa, O Paduka!Tetapi ini adalah titan, Anda adalah raja para manusia, tetapi Anda akan menjadi raja para dewa jika Anda membunuhnya."

"Jika Anda ragu, O raja yang gagah berani! Untuk membunuh rusa ini, karena ia adalah temanmi; Ke sungai kematian yang dingin dan raja kematian yang mengerikan Anda, istri dan anak-anakmu akan masuk ke sana."

Setelah mendengar ini, raja mengucapkan dua bait kalimat berikut ini:

"Biarlah begitu, ke sungai kematian yang dingin dan raja kematian. Bawa saja diriku ke sama beserta dengan istri dan anak-anakku, Semua temanku; Saya tidak akan melakukan hal ini. Rusa ini tidak boleh mati ditanganku."

"Suatu ketika di dalam hutan yang mengerikan yang penuh dengan maut. Rusa jantan ini yang menyelamatkanku dari penderitaan yang tiada harapan lagi. Bagaimana saya bisa membunuh penyelamatku. Setelah usaha penyelamatan yang dilakukannya?"

Kemudian Sakka keluar dari tubuh pendeta kerajaan itu dan muncul dalam rupanya sendiri, berdiri melayang di udara sambil mengucapkan dua bait kalimat berikut yang menunjukkan tentang sifat mulia raja:

"Semoga Anda panjang umur, O teman yang setia dan sejati! Kerajaan ini dipenuhi dengan kebenaran dan kebaikan; Kumpulan wanita akan mengelilingi Anda. Jika anda menjadi Dewa Indra, raja para dewa.

"Bebas dari nafsu keinginan, dengan hati yang selalu damai, Ketika orang datang memohon bantuan, Anda memberikan segala benda kebutuhan mereka; Sebagaimana kekuasaan yang diberikan kepadamu, berikan dan jalankan bagianmu. Tanpa melakukan dosa sampai akhirnya alam Surga menjadi hadiah terakhirmu."

Setelah berkata demikian, Sakka, raja para dewa melanjutkan perkataannya sebagai berikut :"Saya datang kemari untuk mengujimu, O raja, dan Anda tidak memberikan pegangan kepadaku. Hanya berwaspadalah (jangan lengah)." Dan dengan nasehat ini, Sakka kembali ke alam surga.

------------------------------
--

Setelah menguraikan ini, Sang Guru berkata : "Ini bukan pertama kali, para bhikkhu, Sariputra mengetahui dengan terperinci apa yang dikatakan hanya pada bagian umumnya saja, tetapi di masa lampau hal yang sama terjadi." Kemudian Beliau mempertautkan kisah kelahiran ini: "Pada masa itu, Ananda adalah raja, Sariputra adalah pendeta kerajaan dan saya sendiri adalah rusa jantan."


nah disini kan si pendeta az yg gx ketemu si rusa, bisa telahir menadi salah satu murid utama sang BUddha,, pdhal dkehidupan lampau dceritakan klo rusa itu adalah sang BUddha??

nah apa kah ini bukan sama az dgn dunia maya ???
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya