//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dàtong fang guang chànhui mièzuì zhuangyán chéng fójing, “Sutra” Yang Diragukan  (Read 15383 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline indra_ihong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 239
  • Reputasi: -11
  • Gender: Male
Saya angkat topik ini karena ada yang menyinggung mengenai “sutra”ini: 佛說大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 atau judul aslinya 大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 (Dàtōng fāng guǎng chànhuǐ mièzuì zhuāngyán chéng fójīng)
Selidik punya selidik atas bantuan Mbah Google:
“Sutra” ini ditemukan di:
Taisho Tripitaka Vol. 85, No. 2871
Kategori: 疑似部 Yísì bù (Diragukan)

Bisa kasi info lebih lanjut, mengapa di kategori : Diragukan ?
Ujian Kehidupan itu adalah menjadi Sempurna. Cukup tau kebenaran. Hindari konflik yang tidak sependapat dengan anda. Hadapi Konflik yang tidak terhindarkan, hanya untuk membuktikan kebenaran di depan mata. Sampai ajal itu tiba dengan kedamaian, dan pikiran yang upeksa.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Bisa kasi info lebih lanjut, mengapa di kategori : Diragukan ?

karena dianggap palsu kan !
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Bisa kasi info lebih lanjut, mengapa di kategori : Diragukan ?

Baca reply #6
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Bisa kasi info lebih lanjut, mengapa di kategori : Diragukan ?

Jika berdasarkan Buddhist Studies National Taiwan University. 18th issue, 2009
yang intisarinya saya berikan dan diterjemahkan oleh Sdri. Bluppy di atas, menyatakan bahwa

-“sutra” tersebut di buat oleh umat awam di Tiongkok pada abad ke-6.
- di antara isinya merupakan gabungan dari Mahaparinirvana sutra, ritual pertobatan, dan ritual pelafalan nama Buddha.
-  arah penyebarannya dari Tiongkok ke Tibet dimana kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Tibet dan dianggap asli.

Untuk saat ini, hanya ringkasan itu saja. Kalau ingin lengkapnya dalam bahasa Mandarin, cukup panjang dan sepertinya bersifat akademis (butuh sukarelawan untuk menerjemahkannya ke bahasa Indonesia  ;D).

 http://enlight.lib.ntu.edu.tw/FULLTEXT/JR-BJ011/bj011227553.pdf
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline indra_ihong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 239
  • Reputasi: -11
  • Gender: Male
karena dianggap palsu kan !
Tidak. Bila saya mengalami ini..... alasan-nya apa ? pengen tau.

Jika berdasarkan Buddhist Studies National Taiwan University. 18th issue, 2009
yang intisarinya saya berikan dan diterjemahkan oleh Sdri. Bluppy di atas, menyatakan bahwa
-“sutra” tersebut di buat oleh umat awam di Tiongkok pada abad ke-6.
- di antara isinya merupakan gabungan dari Mahaparinirvana sutra, ritual pertobatan, dan ritual pelafalan nama Buddha.
-  arah penyebarannya dari Tiongkok ke Tibet dimana kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Tibet dan dianggap asli.
Untuk saat ini, hanya ringkasan itu saja. Kalau ingin lengkapnya dalam bahasa Mandarin, cukup panjang dan sepertinya bersifat akademis (butuh sukarelawan untuk menerjemahkannya ke bahasa Indonesia  ;D).
 http://enlight.lib.ntu.edu.tw/FULLTEXT/JR-BJ011/bj011227553.pdf
Ok dech, Sutra itu adalah palsu. Mungkin aja benar.
Tulisan sutra ini dibuat pada abad ke-6 kan. Pertanyaa kritis saya : bila tulisan ini di buat pada abad ke-6, Mengapa di dalam tulisan sutra ada termaktub Buddha Padma Prabha, Buddha Rudita, dan Buddha Maitreya ?

Apakah ini kebetulan saja yang di rencanakan pada abad 6 untuk membohongi umat pada abad 21 ? ( ini hanya pendapat dan memakai logika saya )
Ujian Kehidupan itu adalah menjadi Sempurna. Cukup tau kebenaran. Hindari konflik yang tidak sependapat dengan anda. Hadapi Konflik yang tidak terhindarkan, hanya untuk membuktikan kebenaran di depan mata. Sampai ajal itu tiba dengan kedamaian, dan pikiran yang upeksa.

Offline indra_ihong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 239
  • Reputasi: -11
  • Gender: Male
Mahaguru saya juga pernah menyebut Buddha Rudita. Siapa sosok Buddha Rudita. Menyebut pada saat ceramah dharma di Taiwan tgl 12 November 2011.
Ujian Kehidupan itu adalah menjadi Sempurna. Cukup tau kebenaran. Hindari konflik yang tidak sependapat dengan anda. Hadapi Konflik yang tidak terhindarkan, hanya untuk membuktikan kebenaran di depan mata. Sampai ajal itu tiba dengan kedamaian, dan pikiran yang upeksa.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Tidak. Bila saya mengalami ini..... alasan-nya apa ? pengen tau.
Ok dech, Sutra itu adalah palsu. Mungkin aja benar.
Tulisan sutra ini dibuat pada abad ke-6 kan. Pertanyaa kritis saya : bila tulisan ini di buat pada abad ke-6, Mengapa di dalam tulisan sutra ada termaktub Buddha Padma Prabha, Buddha Rudita, dan Buddha Maitreya ?
munculnya nama2 Buddha apakah menandakan sutra Asli ?

Quote
Apakah ini kebetulan saja yang di rencanakan pada abad 6 untuk membohongi umat pada abad 21 ? ( ini hanya pendapat dan memakai logika saya )

sepertinya demikian
« Last Edit: 07 July 2012, 09:06:50 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Mahaguru saya juga pernah menyebut Buddha Rudita. Siapa sosok Buddha Rudita. Menyebut pada saat ceramah dharma di Taiwan tgl 12 November 2011.

maha guru kok bisa menerawang ada Buddha Rudita ?, dari mana tuh ! :o
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Ok dech, Sutra itu adalah palsu. Mungkin aja benar.
Tulisan sutra ini dibuat pada abad ke-6 kan. Pertanyaa kritis saya : bila tulisan ini di buat pada abad ke-6, Mengapa di dalam tulisan sutra ada termaktub Buddha Padma Prabha, Buddha Rudita, dan Buddha Maitreya ?

Sdr. Indra_ihong, membuat dan menyisipkan sebuah nama pada sebuah daftar nama bukanlah hal yang sukar. Banyak motovasi dibalik tindakan itu, dan kita hanya bisa berspekulasi.

Salah satunya spekulasi misalnya: bisa saja sebenarnya penyusun ingin menyusun (merevisi) kronologi siapa yang menjadi Buddha selanjutnya, dengan pertimbangan tertentu tanpa perbandingan lebih lanjut (mungkin berdasarkan perkiraan pribadi), ia mengambil nama tokoh dari literatur-literatur Buddhis lain yang dianggap akan menjadi Buddha, meskipun tidak diketahu jelas kapan akan menjadi Buddha. Salah satunya mungkin nama Bodhisattva Sadaprarudita (Ia yang pernah menangis) dalam literatur Prajnaparamita (sudah masuk Tiongkok dari India pada abad ke-2), hal ini tercermin karena memiliki kemiripan nama dengan yang kini tercantum yaitu” Buddha Rudita (menangis) dan tentu saja aslinya dalam bahasa Tiongkok kemudian diterjemahkan ke Tibet dan kembali ke Sanskerta

Ini hanya salah satu spekulasi, banyak spekulasi lainnya.

Yang lebih jelas dan penting, kronologi siapa yang menjadi Buddha, jika ada Buddha lain sebelum Maitreya maka betolak belakang dengan literatur lain yang berasal dari India, tempat kelahiran Buddhisme. Bukan hanya bertolak belakang dalam literatur (di antaranya sutra) di satu tradisi Buddhis tapi lintas tradisi/aliran Buddhis yang menyatakan setelah Buddha Gotama/Sakyamuni adalah Buddha Metteya/Maitreya.Para peneliti biasanya melakukan metode perbandingan literatur secara lintas tradisi sebagai salah satu medote dalam meneliti literatur yang menjadi bahan penelitian.

Quote
Apakah ini kebetulan saja yang di rencanakan pada abad 6 untuk membohongi umat pada abad 21 ? ( ini hanya pendapat dan memakai logika saya )

Jika spekulasinya negatif seperti itu, tidak perlu terlalu jauh, yaitu untuk membohongi umat pada masa itu saja (abad ke-6) sudah cukup untuk memenuhi "kebutuhan" pribadi. Jika iya memang tujuannya untuk menipu umat di abad ke-21, mungkin saja, kenapa tidak mungkin? Mengingat pikiran jahat itu tidak ada batasnya.

Quote
Mahaguru saya juga pernah menyebut Buddha Rudita. Siapa sosok Buddha Rudita. Menyebut pada saat ceramah dharma di Taiwan tgl 12 November 2011.

Sdr. Indra_ihong, seseorang menyebutkan nama dalam ceramah adalah wajar karena ia telah membaca atau  mendengar. Menyebut nama "Buddha Rudita" saat ceramah karena yang bersangkutan telah membaca literatur yang menulis nama tersebut, mungkin dari 大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
sepertinya pandangan ihong ini, kalau LSY yang ngomong maka itu pasti benar, itu pasti ada.

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline indra_ihong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 239
  • Reputasi: -11
  • Gender: Male
munculnya nama2 Buddha apakah menandakan sutra Asli ?
Sdr. Indra_ihong, membuat dan menyisipkan sebuah nama pada sebuah daftar nama bukanlah hal yang sukar. Banyak motovasi dibalik tindakan itu, dan kita hanya bisa berspekulasi.
Salah satunya spekulasi misalnya: bisa saja sebenarnya penyusun ingin menyusun (merevisi) kronologi siapa yang menjadi Buddha selanjutnya, dengan pertimbangan tertentu tanpa perbandingan lebih lanjut (mungkin berdasarkan perkiraan pribadi), ia mengambil nama tokoh dari literatur-literatur Buddhis lain yang dianggap akan menjadi Buddha, meskipun tidak diketahu jelas kapan akan menjadi Buddha. Salah satunya mungkin nama Bodhisattva Sadaprarudita (Ia yang pernah menangis) dalam literatur Prajnaparamita (sudah masuk Tiongkok dari India pada abad ke-2), hal ini tercermin karena memiliki kemiripan nama dengan yang kini tercantum yaitu” Buddha Rudita (menangis) dan tentu saja aslinya dalam bahasa Tiongkok kemudian diterjemahkan ke Tibet dan kembali ke Sanskerta
Ini hanya salah satu spekulasi, banyak spekulasi lainnya.
Jika spekulasinya negatif seperti itu, tidak perlu terlalu jauh, yaitu untuk membohongi umat pada masa itu saja (abad ke-6) sudah cukup untuk memenuhi "kebutuhan" pribadi. Jika iya memang tujuannya untuk menipu umat di abad ke-21, mungkin saja, kenapa tidak mungkin? Mengingat pikiran jahat itu tidak ada batasnya.

Bantahan dan sanggahan yang tidak kuat. Literatur Bodhisattva Sadaprarudita diambil dari Prajnaparamita.
Sedangkan Sutra yang ini 佛說大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 di ragukan karena gabungan dari mahaparinirvana sutra, ritual pertobatan, ritual pelafalan Buddha.

Beda jauh dikaitkan literatur prajnaparamita dengan  佛說大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經

Di dalam isi sutra 佛說大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 menyebut tiga buddha itu ( sesuai dengan copas forum sebelah ) :

「Di kala itu dari jumlah pesamuan tiga ribu orang ini, akan mencapai ke-Buddha-an. Seribu angkatan awal, dikepalai oleh ‘Hua Guang’ - Padma Prabha. Seribu angkatan menengah, dikepalai oleh 'Lou Zhi' - Rudita. Seribu angkatan terakhir, dikepalai oleh 'Mi Le' - Maitreya. Untuk itu engkau sekalian hendaknya memberikan penghormatan teruntuk sepuluh penjuru tri masa segenap gelar Buddha ini. Engkau di masa datang akan demi semua makhluk, membabarkan ajaran, membimbing dan menyelamatkan kumpulan insan yang masih buta, hingga keluar dari Tri Loka, hening leluasa dalam persemayaman, teduh tentram dalam tempat kebaktian, seperti Aku tiada perbedaan. 」

Sutra ini di ragukan, karena ada penambahan nama buddha yang mempunyai tujuan untuk melakukan ritual pertobatan, sesuai nama sutra yang ada menyebut " Pertobatan". Sutra ini tidak benar karena ada modifikasi oleh umat awam di abad ke-6, ya karena itu penambahan nama Buddha. ( menurut perkiraan saya) Dan lagi pula tiga nama buddha bersifat pemberitauan ( probabilitas mengaitkan sutra yang "di ragukan" sangat kecil ). Lagipula bagaimana di sebut kejahatan hanya karena menyebut " tiga buddha itu ".  Jadi tidak benar juga, bahwa referensi Sutra ini tidak bisa dipakai.

Yang lebih jelas dan penting, kronologi siapa yang menjadi Buddha, jika ada Buddha lain sebelum Maitreya maka betolak belakang dengan literatur lain yang berasal dari India, tempat kelahiran Buddhisme. Bukan hanya bertolak belakang dalam literatur (di antaranya sutra) di satu tradisi Buddhis tapi lintas tradisi/aliran Buddhis yang menyatakan setelah Buddha Gotama/Sakyamuni adalah Buddha Metteya/Maitreya.Para peneliti biasanya melakukan metode perbandingan literatur secara lintas tradisi sebagai salah satu medote dalam meneliti literatur yang menjadi bahan penelitian.
Ini juga spekulasi  ;D

maha guru kok bisa menerawang ada Buddha Rudita ?, dari mana tuh ! :o
Sdr. Indra_ihong, seseorang menyebutkan nama dalam ceramah adalah wajar karena ia telah membaca atau  mendengar. Menyebut nama "Buddha Rudita" saat ceramah karena yang bersangkutan telah membaca literatur yang menulis nama tersebut, mungkin dari 大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經.
Bukan menerawang. Tapi menyelidiki, dan pastikan bahwa Buddha Rudita itu ada. Mencari tau siapa sosok Buddha Rudita itu.
Ya, sesuai Sdri Kelana mengatakan bahwa mahaguru saya pernah membaca 大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經.

sepertinya pandangan ihong ini, kalau LSY yang ngomong maka itu pasti benar, itu pasti ada.
Ya. Memang demikian. Sesuai keyakinan.
« Last Edit: 08 July 2012, 10:59:16 AM by indra_ihong »
Ujian Kehidupan itu adalah menjadi Sempurna. Cukup tau kebenaran. Hindari konflik yang tidak sependapat dengan anda. Hadapi Konflik yang tidak terhindarkan, hanya untuk membuktikan kebenaran di depan mata. Sampai ajal itu tiba dengan kedamaian, dan pikiran yang upeksa.

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
提 要

這篇論文調查從第六世紀起一個中國佛教在家眾所創的懺悔
儀式。他們在涅槃經的基礎上,混和懺悔、念佛的儀式,主張如
此可以成佛。解脫滅罪的教義、功效與進行的方式記載在《大通
方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經》,此部經被所有的經錄指摘為「疑經」
甚至為「偽經」。然而這部經深受在家信徒歡迎,以致它的教義滲
入中國、韓國與日本各宗派佛教中。更有趣的是此經翻譯成藏文,
被西藏佛教視為真經。這篇論文從三個方面檢驗這部佛經:成書
時間、內容與教義的傳布。同時闡明此經宣稱此經解脫之功能,
又排斥其他佛經具有解脫之功

alternatif terjemahan dalam bahasa inggris dari
http://enlight.lib.ntu.edu.tw/FULLTEXT/JR-BJ011/bj011227553.pdf
terdapat di halaman terakhir essay tersebut

An Investigation of a Confessional Ceremony in Medieval Chinese Buddhism
Chou, Po-Kan (Proffesor, Department of Buddhist Studies, Fo Guang University)

Abstract
This paper investigates a new confessional ceremony held by Chinese Buddhist lay devotees since the sixth century in a small group. They believed that by way of confession and chanting of a series of transmigratory cycles chained in sins unknowingly made in the past. The efficacy of this ceremony and its procedure was claimed and described in a text, Sutra no Solemn Attainment of Buddhahood by Means of Repentance To Extinguish Sins in A Great, Thorough and Broaden Way, or 大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經. All Chinese Buddhist catalogues have ascribed this Buddhist text to be apocryphal. Yet, this confessional ceremony was so popular that many tenets in this text infiltrated into contemporary and later Chinese, Korean and Japanese Buddhism. More interesting is that this text was translated into Tibetan, and Tibetan Buddhism regards it to be an “authentic” work taught by the Buddha. The paper examines this confessional ceremony by analyzing the text from three perspectives: dating, content, and doctrinal origination and transmission, while arguing that the ceremony presents a new ethos in Chinese Buddhist lay tradition in its argumentative discourse of achieving emancipation that completely denies the soteriological efficacy of other Buddhist sutras.


Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Bukan menerawang. Tapi menyelidiki, dan pastikan bahwa Buddha Rudita itu ada. Mencari tau siapa sosok Buddha Rudita itu.
Ya, sesuai Sdri Kelana mengatakan bahwa mahaguru saya pernah membaca 大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經.

Ya. Memang demikian. Sesuai keyakinan.

at bro indra_ihong
daripada sekadar percaya(meyakini) penyelidikan orang lain
alangkah baiknya jika anda sendiri juga berusaha menyelidiki
misalnya dengan membandingkan sutta/sutra yg berkaitan
1. Tipitaka pali, Mahāparinibbāna Sutta
http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_16:_Mah%C4%81parinibb%C4%81na_Sutta
2. Tripitaka Mandarin, 佛般泥洹經
http://www.cbeta.org/cgi-bin/goto.pl?linehead=T01n0005_p0160b05
3. 大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經
T 85 N 2871
bagian 1
bagian 2
bagian 3
4. essay ttg 大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經
http://enlight.lib.ntu.edu.tw/FULLTEXT/JR-BJ011/bj011227553.pdf

semoga semua mahkluk berbahagia  :)

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Bantahan dan sanggahan yang tidak kuat. Literatur Bodhisattva Sadaprarudita diambil dari Prajnaparamita.
Sedangkan Sutra yang ini 佛說大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 di ragukan karena gabungan dari mahaparinirvana sutra, ritual pertobatan, ritual pelafalan Buddha.

Beda jauh dikaitkan literatur prajnaparamita dengan  佛說大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經

Di dalam isi sutra 佛說大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 menyebut tiga buddha itu ( sesuai dengan copas forum sebelah ) :

「Di kala itu dari jumlah pesamuan tiga ribu orang ini, akan mencapai ke-Buddha-an. Seribu angkatan awal, dikepalai oleh ‘Hua Guang’ - Padma Prabha. Seribu angkatan menengah, dikepalai oleh 'Lou Zhi' - Rudita. Seribu angkatan terakhir, dikepalai oleh 'Mi Le' - Maitreya. Untuk itu engkau sekalian hendaknya memberikan penghormatan teruntuk sepuluh penjuru tri masa segenap gelar Buddha ini. Engkau di masa datang akan demi semua makhluk, membabarkan ajaran, membimbing dan menyelamatkan kumpulan insan yang masih buta, hingga keluar dari Tri Loka, hening leluasa dalam persemayaman, teduh tentram dalam tempat kebaktian, seperti Aku tiada perbedaan. 」

Sudah saya katakan, apa susahnya menaruh nama ke dalam daftar nama? Perlu diingat 大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 adalah karya kompilasi (disusun dari berbagai sumber). Meskipun menggunakan Mahaparinirvana sutra sebagai salah satu sumbernya, tentu saja orang tersebut bisa dengan mudah mengambil 1-2 kata dari literature lain (Prajnaparamita) untuk dimasukan ke dalam daftar. Tidak bisa?  Atau bisa saja nama Buddha itu hanya karangan penyusun atau dimodivikasi. Toh namanya juga jadi beda dengan yang di Prajnapramita. Apa susahnya? Oleh karena itu muncul ketidak sesuaian dengan sutra-sutra lain. Sekali lagi baik penjelasan maupun nama yang digunakan ini hanya spekulasi atas motif dari orang tersebut menaruh nama baru dalam karyanya itu. Apakah motif sebenarnya, apa yang dipikirkan oleh orang tersebut, saya tidak tahu, apa anda tahu?

Berhadapan dengan spekulasi, pikiran kita tidak bisa tertutup, tetapi terbuka terhadap segala kemunginan.

Quote
Lagipula bagaimana di sebut kejahatan hanya karena menyebut " tiga buddha itu ".  Jadi tidak benar juga, bahwa referensi Sutra ini tidak bisa dipakai

Mungkin bukan suatu kejahatan tetapi suatu kebodohan.
Dan jelas sutra 佛說大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 tidak bisa digunakan , karena sampai saat ini anda hanya membantah suatu spekulasi yang bisa berkembang dan menepis kembali argumen anda, Dan anda tidak bisa menyangkal mengenai penelitian maupun metodenya yang diterapkan untuk menilai suatu sutra.

Quote
Ini juga spekulasi  ;D

Jelas tidak, dalam Cakkavatti Sutta (Digha Nikaya 26, Sutta Pitaka) yang merupakan literatur tradisi Theravada jelas menyatakan setelah Buddha Gotama/ Sakyamuni adalah Metteyya/Maitreya. Dan dalam Arya Maitreya Vyakarana Sutra dari tradisi Mahayana, jelas pemberitahuan mengenai kemunculan Maitreya setelah Buddha Gotama. Dua literatur yang bersumber dari India, dari 2 tradisi berbeda menyatakan hal yang sama.

Jika metode penelitian yang masuk logika seperti ini saja anda tolak, bagaimana mungkin anda hanya bisa menerima begitu saja apa yang dikatakan master anda yang hanya baca dari buku? 

Jadi sutra ini bersifat diragukan, bukan saya yang menyatakan tetapi penelitian dan tentu saja Taisho Tripitaka.


GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline indra_ihong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 239
  • Reputasi: -11
  • Gender: Male
Sudah saya katakan, apa susahnya menaruh nama ke dalam daftar nama? Perlu diingat 大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 adalah karya kompilasi (disusun dari berbagai sumber). Meskipun menggunakan Mahaparinirvana sutra sebagai salah satu sumbernya, tentu saja orang tersebut bisa dengan mudah mengambil 1-2 kata dari literature lain (Prajnaparamita) untuk dimasukan ke dalam daftar. Tidak bisa? Atau bisa saja nama Buddha itu hanya karangan penyusun atau dimodivikasi. Toh namanya juga jadi beda dengan yang di Prajnapramita. Apa susahnya? Oleh karena itu muncul ketidak sesuaian dengan sutra-sutra lain. Sekali lagi baik penjelasan maupun nama yang digunakan ini hanya spekulasi atas motif dari orang tersebut menaruh nama baru dalam karyanya itu. Apakah motif sebenarnya, apa yang dipikirkan oleh orang tersebut, saya tidak tahu, apa anda tahu?

Berhadapan dengan spekulasi, pikiran kita tidak bisa tertutup, tetapi terbuka terhadap segala kemunginan.
Jika metode penelitian yang masuk logika seperti ini saja anda tolak, bagaimana mungkin anda hanya bisa menerima begitu saja apa yang dikatakan master anda yang hanya baca dari buku? 
Menurutku aku bantahan yang anda kemukakan tidak kuat.  Dalam sangkaan anda, anda menyatakan isi sutra tersebut kemungkinan di tambah ( tangkapan opini saya terhadap anda seperti ini ).
Anda mengaitkan Prajnaparamita dengan tambahan di dalam isi sutra 大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 terlalu jauh. Berarti penambahan dari Padma Prabha berasal dari kompilasi. Sebuah korelasi yang dipertanyakan ? dan mengapa di awali Padma Prabha, kemudian Rudita dan terakhir Maitreya. Kalo kata "Maitreya" pasti di urutan akhir. Nah mengapa di awali Padma Prabha, kemudian Rudita, koq bukan sebaliknya di awali Rudita baru Padma Prabha ? Apakah ini kompilasi yang canggih ?
 
Anda mengaitkan Sadaprarudita dengan Rudita. Sedangkan isi dalam Sutra itu : dikepalai dengan awal nama : "Rudita". Berarti "Sadapra"-Rudita yang berasal dari literatur Prajna Paramita tidak begitu meyakinkan bagi saya. Mengapa ?
Karena pada saat sutra ini belum di kemukakan, Mahaguru saya mendapat gelar "Buddha Padma Prabhasa Isvara". Dan Mahaguru mengatakan bahwa pemberian nama gelar itu dari Sakyamuni Buddha. Tidak ada nama diawali Sadapra-Padma Prabhasa Isvara atau Sad-padma Prabhava Isvara"  Sama persis di dalam ulasan sutra itu namun tidak mendetail dan hanya di awalan nama "Padma Prabha".

Dan kelak pemberian gelar "Buddha Rudita......" adalah pemberian dari Sakyamuni Buddha. Sesuai isi sutra 大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 dalam wejangan Sakyamuni Buddha. Dan pemberian gelar juga adalah Sakyamuni Buddha ( opini aku ).

Bila anda menulis ini adalah kemungkinan tambahan dari umat awam, berarti penambahan dari umat awam dari abad 6 sangat luar biasa. Bisa setara dengan pembuatan novel " The Da Vinci Code", meskipun  di sisi anda menyatakan tidak valid dan pembodohan. Bagi aku pembuatan kompilasi luar biasa, tidak terpikirkan dan penyusunan canggih.

Mungkin bukan suatu kejahatan tetapi suatu kebodohan.
Dan jelas sutra 佛說大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 tidak bisa digunakan , karena sampai saat ini anda hanya membantah suatu spekulasi yang bisa berkembang dan menepis kembali argumen anda, Dan anda tidak bisa menyangkal mengenai penelitian maupun metodenya yang diterapkan untuk menilai suatu sutra.
Apakah anda tau metode yang diterapkan ?
Menurut aku bila sutra 佛說大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 diragukan, hanya sebatas metode penyampaian dalam alasan penambahan "mahaparinirvana sutra, ritual pertobatan, ritual pelafalan Buddha". Tidak lebih dari itu.

Jelas tidak, dalam Cakkavatti Sutta (Digha Nikaya 26, Sutta Pitaka) yang merupakan literatur tradisi Theravada jelas menyatakan setelah Buddha Gotama/ Sakyamuni adalah Metteyya/Maitreya. Dan dalam Arya Maitreya Vyakarana Sutra dari tradisi Mahayana, jelas pemberitahuan mengenai kemunculan Maitreya setelah Buddha Gotama. Dua literatur yang bersumber dari India, dari 2 tradisi berbeda menyatakan hal yang sama.
Merupakan sebuah bukti, namun penjelasan anda tidak kuat. Bagaimana ulasan dari Tantrayana ? Dari tulisan anda bisa di sanggah atau di bantah bila ada orang mengetahui lebih dalam.

Jadi sutra ini bersifat diragukan, bukan saya yang menyatakan tetapi penelitian dan tentu saja Taisho Tripitaka.
Tentu saja isi penelitian harus diketahui. Bukan berarti tidak bisa dipakai. Alur penelitian bagaimana ? Bila argumen hanya ini : dating, content, and doctrinal origination and transmission. Menurut aku maknanya terlalu luas.

Sesuai sifat wanita, yang tidak bisa fokus dalam permasalahan. Bila seorang wanita berdoa, insting-nya bisa lebih baik dari laki-laki. Namun ini bukan acuan yang bisa diambil ( sindiran )
Ujian Kehidupan itu adalah menjadi Sempurna. Cukup tau kebenaran. Hindari konflik yang tidak sependapat dengan anda. Hadapi Konflik yang tidak terhindarkan, hanya untuk membuktikan kebenaran di depan mata. Sampai ajal itu tiba dengan kedamaian, dan pikiran yang upeksa.