//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Mr. Wei

Pages: 1 ... 4 5 6 7 8 9 10 [11] 12 13 14 15 16 17 18 ... 204
151
Gw putar otak dulu ah gimana caranya biar kuis besok bisa dapat bagus.

Keasyikan internetan sampai lupa belajar :hammer:

152
ooooo
semoga bukan bingung  ^-^

Harapan anda benar, bukan bingung.

153
Yang satu putar2 argumen orang lain untuk membela diri.

Yang satu putar2 tape recorder.

Thread putar2 :hammer:

154
apakah hubungan tradisi paicengbu dengan tradisi sungkem orang tua  :o?
kok jadi melenceng jauh  ???

Sebenarnya saya sudah tahu maksud dari post anda itu, saya sengaja bikin melenceng dan oot, hanya ingin tau gimana respons anda saat diputar2 sedikiiiiiiit sekali :)

155
Berputar-putarlah terus. Berkilah-kilahlah terus.

Tertawalah terus.

156
tetapi apakah benar hal ini tidak bermanfaat?... saya rasa beda loh antara sungkeman dengan orang tua dengan pai cheng bu...
jelas2 sungkeman itu ada objeck orang tua yg terlihat jelas dan orang tua pun akan senang.. tetapi pai cheng bu ini kan ga jelas apa yg disembah kan?...

Good point Bro William :)

Tetapi tadi ada yang berpendapat tradisi lebih baik ditinggal karena tidak memberikan manfaat untuk pencapaian Nibbana. Nah pertanyaan saya, berarti semua kebiasaan yang tidak bermanfaat untuk pencapaian Nibbana harus ditinggalkan-kah? (termasuk kebiasaan sungkeman)

157
memang tradisi demikian tidak perlu dipertahankan
karena tidak membawa manfaat utk mencapai Nibbana.

Bagaimana dengan tradisi sungkeman kepada orang tua, apa perlu dipertahankan karena tidak membawa manfaat untuk mencapai Nibbana?

158
anehnya umat buda bisa sabar melihat orang mempelesetkan, menyesatkan, merusak ajarannya, tapi kalau ada yang tertawa guling2, merubah kata2 buda, apalokiteswara baru marah. gitu ya?

Berarti anda sedang tidak beruntung karena pada saat anda tertawa guling2 dan mengubah nama2 ada yang marah.

Quote
kenapa selalu di hubungkan dengan terawada?yang ingin saya tau ada hubungannya tidak dengan ajaran bertuhan?

Yang ingin anda tahu tidak bermasalah, tetapi cara penyampaian yang membuat beberapa orang merasa tidak nyaman.

Saya ulangi:

Memang itu adalah persepsi. Tetapi jika ada banyak individu yang mempersepsikan hal yang sama, berarti stimulusnya yang harus dipertanyakan.

159
tergantung yang menanggapinya, sepertinya tujuan TS bukan utk ditertawakan atau menyindir
tapi utk meluruskan. :jempol:
Jika ada yang tidak senang diluruskan ya udah bengkok terus aja  :))


Nyatanya banyak yang merasa tidak nyaman. Memang itu adalah persepsi. Tetapi jika ada banyak individu yang mempersepsikan hal yang sama, berarti stimulusnya yang harus dipertanyakan.

Selamat tertawa :)

160
Nyatanya, tidak sedikit yang merasa tersinggung dengan cara menertawakan atau memain2kan istilah ajaran lain tersebut. Itu memang persepsi individu. Tetapi kalau banyak individu yang mempersepsikan hal sama, maka berarti stimulus tersebutlah yang perlu dibedah.

IMO, mencoba membaca maksud dari bro Naviscope, maksudnya adalah kenapa T dan M harus berselisih paham mengenai pengucapan amitofo? Padahal baik T dan M ada praktik pengulangan nama Buddha. Tetapi sudah dijawab lagi oleh bro Dilbert seperti ini:

Quote
buddho kalau dalam praktek beberapa bhante, bukan untuk kemana-mana atau untuk terlahir kemana-mana... tetapi untuk pemusatan pikiran dan itu jelas...

Kemudian dilanjutkan oleh bro Gandalf sepert ini:

Quote
alau sudah terpusat... lanjut.. lanjut.... lalu belok gini... lanjutt... eh Nibbana....

Ajahn Buddhadasa sendiri tau dan mengatakan dengan tegas kalau Sukhavati itu sebenarnya Nibbana...   

161
Kalau dalam MBI,

kata vihara diganti menjadi wihara, saya tahu.

tapi jika

kata avalokitesvara diganti menjadi apalokiteswara, saya belum pernah tahu
kata buddha diganti menjadi buda, saya belum pernah tahu
kata bhikkhu diganti menjadi biku, saya belum pernah tahu

OK apalah arti sebuah kata atau nama, toh Buddha memang kadang disebut Buda atau Budha.

Tapi terkadang disematkan gambar tertawa berguling2, lalu nanti ada lagi user lain yang post  yang secara tidak langsung menyindir aliran lain, kadang sambil tertawa biasa, kadang sambil tertawa berguling2, atau tanpa icon tertawa sama sekali.

Ingin membahas mengenai mahayana yang sepertinya mengagungkan sosok buddha yang disamakan dengan sosok tuhan ajaran lain, tentu tidak apa2. Tapi kenapa perlu dengan sindiran dan kesinisan? Lagipula, Mahayana tidak selalu sama dengan MBI, ada juga SMI.

Perbedaan pendapat harus selalu ditanggapi dengan kesinisan, tertawa merendahkan, dan sindiran-kah?

162
Saya ingat, di FB DC, saat ada seseorang yang posting kurang lebih isinya: saat ini STAB beraliran Maitreya sudah meluluskan banyak sarjana dan siap dikirim ke mana2, sehingga sekolah2 nantinya akan belajar agama Buddha ala Maitreya'. Orang ini posting begitu serius. Meskipun saya tidak tahu apakah memang berbahaya sehingga harus serius atau sang penulis berlebihan khawatir, tetapi saya tetap menghargai pendapat beliau.

Saya suka pendapat beberapa rekan waktu itu yang mengatakan kurang lebih seperti ini:
- kita tidak bisa memaksakan keyakinan kita, kalau memang mereka nantinya lebih cocok di Maitreya ya sudah, itu pilihan mereka, hak mereka
- biarkan karma baik mereka yang melindungi karma baik mereka dari keyakinan salah


TS yang bersikeras ngotot untuk 'mari kita hentikan Maitreyanism!' langsung dicekal para rekan DC di sana dengan jawaban point 1 dan 2. Wah, salut. Tidak seperti geng FP* yang beda paham dikit langsung terabas tebas!

Saya sendiri sangat suka dengan jawaban2 tersebut, apalagi yang point pertama, walaupun saya sendiri tidak setuju dengan Buddhisme Maitreya.

Tetapi uniknya, kenapa saat di website forum DC sendiri ada perbedaan antara Buddhisme Theravada dan Mahayana, diributkan tiada hentinya? Jika perbedaan antara Buddhisme mainstream dengan Maitreyanisme saja bisa ditanggapi dengan rasa lapang dada (meskipun dalam hati menolak), mengapa perbedaan Buddhisme Theravada dan Mahayana harus diributkan dengan hinaan (entah benar hinaan atau bukan, tapi pemlesetan beberapa nama dan ketawa guling2 itu saya persepsikan seperti tidak menghargai keyakinan lain)?

Beda pendapat, diskusi, debat; semua itu OK. Dalam forum pasti ada hal2 seperti itu, dan justru dari situlah saya bisa belajar. Silakan berbeda pendapat dan saling berdebat, tapi tetap menghargai. Bukankah bbrp rekan DC di FB DC mengatakan: itu hak mereka mau berkeyakinan mana, kita uda menjelaskan, mereka tetap mau di situ, ya kita gak bisa paksa.

Saya sendiri juga suka diskusi mengenai bedanya Theravada, Mahayana, Maitreyanism, dsb. Dan menurut saya Theravada dan Mahayana tidak ada benang merahnya walau mau berusaha dihubung2in gimanapun juga, memang berbeda.

Tapi mirisnya ada pemlesetan nama, ketawa guling2, sindir2, dsb.; yang menurut saya menunjukkan sikap tidak menghargai.

Walaupun saya sendiri lebih memegang prinsip Buddhisme Theravada, tapi menurut saya itu seperti tidak menghargai.

Mungkin jawaban yang akan muncul adalah: 'itu kan persepsi bro Wei sendiri.'
Maka, ya sudahlah, kalau sudah persepsi2an... ya sudah.

Atau mungkin jawaban yang akan muncul lagi adalah: 'kalau gak suka ya gak usah masuk'
Maka, ya sudahlah, ibarat ranting tua yang sudah kering, mau dilekukan sedikit saja pasti patah.
Mau diajak sedikit berpikir dengan perspektif berbeda ya sudah patah.

Bro Morpheus, saya tidak pernah mengenal anda secara pribadi, tetapi saya selalu suka dengan cara pandang anda:

yak, ayo diputer lagi... seperti yg saya bilang setiap berselang beberapa waktu, ada satu thread kayak gini.
kalo ada mahayanis yg jelasin monggo, tapi siap2 jelasin puter ulang tape recordernya lagi lagi dan lagi...

selamet muter2.

ps: sekadar himbauan, sebelum menuliskan kata2 dengan ejaan yg salah seperti "buda", dsb, mari diperiksa ke dalam, apakah itu dilakukan dengan niat yg baik ataukah ada ldm di sana? walaupun kelihatannya "fun", kalo ternyata ada, mohon dihentikan. kalo tidak ada, silakan diteruskan. apalagi dengan status sebagai global moderator, pemula yg masih baru belajar bisa saja meniru2 anda ikutan "having fun". terserah anda...

.

Lalu mengenai kisah yang saya ceritakan di FB DC, sudah lama sekali, kira2 sekitar seminggu pertama FB DC dibuka.

163
Saya ingin share, tapi entah apakah isi bukunya sama dengan buku "the secret" tersebut atau tidak, dulu pernah saya ingin share tetapi kehilangan bahan, karena beberapa buku yang saya miliki terbakar habis ketika rumah tempat meletakkan buku tersebut juga terbakar.

Dahulu di tahun delapan puluhan saya memiliki banyak keinginan dan harapan yang tak terpenuhi, saya pernah diceritakan mengenai sebuah buku (dalam bahasa Inggris) saya lupa apa namanya, yang di rekomendasikan oleh seorang pemuka Buddhis juga. Ia mengatakan,"bila kamu mempraktekkan sesuai dengan yang tertulis di buku itu, secara aneh kita akan menemukan kondisi yang sudah kita visualisasikan sebelumnya dengan metode dari buku tersebut, tetapi tidak tahu kapan. Jadi kita bisa pergunakan untuk menciptakan situasi yang ingin kita kehendaki, mengenai keluarga, rejeki dll".

Kebetulan suatu ketika kebetulan saya melihat terjemahan buku itu di toko buku, saya lalu membeli dan mempraktikkan di rumah, saya mem-visualisasikan bidnis distrik sebuah kota di Amerika.
Setelah satu atau dua tahun kemudian (saya lupa, tapi yang jelas tanggalnya tidak sama dengan visualisasi kita) saya sampai di tempat yang saya visualisasikan sebelumnya, sesuai dengan metode buku tersebut, yaitu sampai di bisnis distrik di sebuah kota di Amerika. Ini pengalaman saya mencoba sendiri.

Kemudian kedua kalinya saya mempraktekkan metode ini karena suatu ketika mobil saya rusak dan saya harus memanggil mekanik, saya tidak yakin apakah mekanik itu akan datang (nampaknya dia tidak akan datang), saya lalu mencoba lagi metode ini, entah berapa jam kemudian ternyata ia datang (tapi percobaan yang kedua ini saya tidak begitu pasti) entah apakah efek dari visulalisasi yang saya lakukan, atau memang sebenarnya ia memang akan datang.

Tapi anehnya sesudah melakukan dua kali percobaan yang berhasil ini saya tidak tertarik untuk melakukan tehnik ini terus menerus. Hanya dua kali saya mencoba tehnik tersebut dan ternyata sesuai dengan hasil visualisasi saya.

Terlepas dari keberhasilan saya, saya tetap beranggapan bahwa kamma lebih menentukan. Mungkinkah keengganan saya selalu melakukan metode tersebut juga merupakan kondisi yang diciptakan oleh kamma? entahlah.

Mettacittena,

Ternyata faktor lainnya itu positive thinking. Saat sudah 'meminta' pada semesta, rasakanlah bahwa kita sudah mendapatkannya (walaupun belum), dengan cara bersyukur aja. Pengen duit 10 juta ya minta lalu bersyukur atas harta yang kita punya, dan berdana (di buku ditulis begitu), karena kalau kita punya duit 10 juta, berarti duit kita cukup dong buat berdana?

Btw, entah ini benar hasil dari praktik isi buku The Secret atau bukan, sedikit sharing.

Gw sempat visualisasikan gw dapat duit berlimpah2 (untuk bayar uang kuliah dan keperluan2 lainnya). Selama beberapa minggu gw visualisasikan dan gw positive thinking aja.

Beberapa minggu kemudian gw dapat telepon, gw dapat beasiswa full kuliah sampai lulus plus uang saku yang nilainya 2x lipat dari yang gw visualisasikan.

Entah benar dari 'Law of Attraction' atau buah karma baik, tapi gw bersyukur sekaligus melatih ketidakmelekatan.

164
Iya, telat banget saya. Minggu lalu googling infonya gak ada sama sekali, di info juga gak ada contact person. Memang belum saatnya kali :hammer:

Btw, thanks banget Suhu Medho ^:)^ *clicked*

165
Klik, unduh, dengarkan saat ada waktu (belajar dulu buat kuis) :hammer:

Eh ternyata gak ada link downloadnya :hammer:

Pages: 1 ... 4 5 6 7 8 9 10 [11] 12 13 14 15 16 17 18 ... 204
anything