//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kebenaran sejati?  (Read 13169 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline coedabgf

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 946
  • Reputasi: -2
Re: Kebenaran sejati?
« Reply #15 on: 06 April 2009, 08:12:09 AM »
Awam (masih ada) berspekulasi, yang tercerahkan tidak ada lagi (ber)spekulasi
Apa bedanya komentar anda (teman-teman) diatas dengan kisah dibawah ini?
Bagaimana berlatih Zen ?
Seorang umat bertanya kepada guru Zen.
Umat : Orang seperti apa yang mempraktekkan Zen ?
Guru : Orang seperti saya.
Umat : Guru, bagaimana kamu melatih Zen ?
Guru : Berlatih Zen adalah mengganti pakaian, mandi, tidur dan makan.
Umat : Tapi Itu kan pekerjaan duniawi. Pelajaran pikiran yang bagaimana yang bisa disebut dengan berlatih Zen ?
Guru : Menurutmu, apa yang aku lakukan setiap hari ?

So, apa maksudnya berspekulasi dan tak berspekulasi lagi?


semoga menjadi bahan perenungan yang mencerahkan
good hope and love
coeda


(Awam) Spekulasi pada nama-rupa dan (apalagi bahkan) pengalamannya
Saya belum membicarakan yang sejati.
Saya hanya memberikan ilustrasi perbandingan,
pikiran itu seperti mata bagi yang telah tercerahkan
mata (sebagai alat) yang menuntun kita sehingga kita mendekat (mengenal, mencapai) tujuan
tetapi mata adalah mata (indera), bukanlah pemandangan apa yang terlihat
begitulah mereka yang tercerahkan memandang sebagaimana adanya,
oleh karena telah mengenal (apa/siapakah) sifat yang sejati (kehidupan).
Tetapi timbul kekacauan kebingungan dan keraguan pada awam karena belum dapat mengenal(i) yang sejati,
dan konsep pemahaman pengajaran yang salah turun temurun atas pengajaran guru Buddha untuk awam (jalan umum/hinayana) agar dapat mengenali terlebih dahulu/mengetahui, membedakan dan menanggalkan/melepaskan ikatan pandangan salah kelekatan/ikatan pada atta diri yang salah yang anicca anatta 'tuk menuju pengenalan yang sejati,
karena kesalahan persepsi tetap meninggalkan jejak-jejak konsep-konsep yang salah sehingga tetap terjebak dalam ikatan pandangan salah pada kelekatan/ikatan diri (atta yang anicca anatta), sehingga tetap menimbulkan kemelekatan pada segala bentuk (kewujudan),
sehingga (tetap) semua yang ada (realitas/kenyataan kebenaran) adalah (hanyalah) pengakuan diri (atta).
Jaring brahmajala (Sutta).


semoga mencerahkan
good hope and love
temanmu, coedabgf
« Last Edit: 06 April 2009, 08:40:42 AM by coedabgf »
iKuT NGeRumPI Akh..!

Offline ENCARTA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 797
  • Reputasi: 21
  • Gender: Male
  • love letters 1945
Re: Kebenaran sejati?
« Reply #16 on: 06 April 2009, 08:55:53 AM »
siapa bilang jalan umum, salah jalan .
bukan kah itu adalah jalan yg sudah tersediah?
bro coed bagaimana cara melihatnya? persepsi yg benar, kalau semua juga masih persepsi

Offline coedabgf

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 946
  • Reputasi: -2
Re: Kebenaran sejati?
« Reply #17 on: 06 April 2009, 09:08:19 AM »
dan konsep pemahaman pengajaran yang salah turun temurun atas pengajaran guru Buddha untuk awam (jalan umum/hinayana) agar dapat mengenali terlebih dahulu/mengetahui, membedakan dan menanggalkan/melepaskan ikatan pandangan salah kelekatan/ikatan pada atta diri yang salah yang anicca anatta 'tuk menuju pengenalan yang sejati,
karena kesalahan persepsi tetap meninggalkan jejak-jejak konsep-konsep yang salah sehingga tetap terjebak dalam ikatan pandangan salah pada kelekatan/ikatan diri (atta yang anicca anatta), sehingga tetap menimbulkan kemelekatan pada segala bentuk (kewujudan),
sehingga (tetap) semua yang ada (realitas/kenyataan kebenaran) adalah (hanyalah) pengakuan diri (atta).
Jaring brahmajala (Sutta).


 [at]  bro encarta,
saya ada bilang salah gak... pada kalimat yang saya garis bawahi?
iKuT NGeRumPI Akh..!

Offline ENCARTA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 797
  • Reputasi: 21
  • Gender: Male
  • love letters 1945
Re: Kebenaran sejati?
« Reply #18 on: 06 April 2009, 09:38:10 AM »
siapa bilang jalan umum, salah jalan .
bukan kah itu adalah jalan yg sudah tersediah? apa saya bilang gitu? :P


bro coed bagaimana cara melihatnya? persepsi yg benar, kalau semua juga masih persepsi

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Kebenaran sejati?
« Reply #19 on: 06 April 2009, 09:43:07 AM »
dan konsep pemahaman pengajaran yang salah turun temurun atas pengajaran guru Buddha untuk awam (jalan umum/hinayana) agar dapat mengenali terlebih dahulu/mengetahui, membedakan dan menanggalkan/melepaskan ikatan pandangan salah kelekatan/ikatan pada atta diri yang salah yang anicca anatta 'tuk menuju pengenalan yang sejati,
karena kesalahan persepsi tetap meninggalkan jejak-jejak konsep-konsep yang salah sehingga tetap terjebak dalam ikatan pandangan salah pada kelekatan/ikatan diri (atta yang anicca anatta), sehingga tetap menimbulkan kemelekatan pada segala bentuk (kewujudan),
sehingga (tetap) semua yang ada (realitas/kenyataan kebenaran) adalah (hanyalah) pengakuan diri (atta).
Jaring brahmajala (Sutta).


 [at]  bro encarta,
saya ada bilang salah gak... pada kalimat yang saya garis bawahi?

Yang anda garis bawahi diatas pun hanya persepsi anda saja khan?

Offline coedabgf

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 946
  • Reputasi: -2
Re: Kebenaran sejati?
« Reply #20 on: 06 April 2009, 09:58:13 AM »
 [at] markosprawira,

- pengajaran guru Buddha untuk awam (jalan umum/hinayana) agar dapat mengenali terlebih dahulu/mengetahui, membedakan dan menanggalkan/melepaskan ikatan pandangan salah kelekatan/ikatan pada atta diri yang salah yang anicca anatta
- 'tuk menuju pengenalan yang sejati,


Realitas/kenyataan kebenaran sejati diluar dari sifat kesementaraan/kekhayalan, persepsi muncul dari semua spekulasi (bertumpu) pada (sifat) kesementaraan, tetapi kebenaran (sejati) adalah (keberadaan) kebenaran yang tak berubah.
klo persepsi, ajaran guru Buddha tentang Udanna VIII.3 berarti persepsi juga, yang berarti (menurut pemahaman awam) semua (urutan) ajaran guru Buddha persepsi jugakah?


semoga mendapat pencerahan
good hope and love
ur friend, coeda
« Last Edit: 06 April 2009, 10:16:44 AM by coedabgf »
iKuT NGeRumPI Akh..!

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Kebenaran sejati?
« Reply #21 on: 06 April 2009, 10:12:24 AM »
Quote
"tidak semua pikiran itu khayalan"
jika anda berpikir bahwa "semua" itu khayalan. maka tidak lah mungkin seseorang bisa keluar dari sebuah khayalan dengan menggunakan pikiran...
jadi menggunakan apa agar mencapai kenyataan? dan bagaimana anda merealisasikan kenyataan?
apa itu kenyataan. apa tidak ada sangkut pautnya ama khayalan?

Quote
apa bedanya dengan pernyataan "penderitaan = kelahiran" maka anda sebut ini khayalan.
penderitaan = kelahiran
adalah penyataan yg sombong loh ;D
apa yg tidak termasuk penderitaan?

Quote
bukankah "penderitaan = kelahiran" produk pikiran?
jika anda mengatakan "semua" maka latihan meditasi semua itu cuma khayalan produk pikiran..
bahkan 4 kesunyataan mulia bahkan semua sisi Tipitaka maupun Tripitaka semua itu produk khayalan.
bagaimana bisa melihat kenyataan menggunakan khayalan?
bagaimana membedakannya? apa bedanya? apa sekarang lg tidak mengkhayal?
saudara Encarta yang bijak,
apa yang tidak termasuk penderitaan?
adalah ketika sebab penderitaan itu tidak ada.
jika kelahiran = penderitaan, maka ketika kelahiran tidak ada maka tidak ada penderitaan..

jika anda bertanya bagaimana membedakannya?
itu adalah persoalan gampang,
seperti dikatakan contoh saudara hendra saja.
"makan banyak pasti kenyang" ,
dan setelah kenyang pasti akan mengeluarkan tinja, ini adalah kenyataan.

jika anda sedang meditasi, bahkan ketika anda sadar sedang menarik nafas...memfokuskan pikiran pada saat ini...itulah kenyataan...
mencari kenyataan tidaklah perlu terlalu jauh...sekarang saja itu merupakan kenyataan.
perbanyak meditasi adalah latihan juga...semoga membantu...



salam metta
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Kebenaran sejati?
« Reply #22 on: 06 April 2009, 10:19:04 AM »
Awam (masih ada) berspekulasi, yang tercerahkan tidak ada lagi (ber)spekulasi
Apa bedanya komentar anda (teman-teman) diatas dengan kisah dibawah ini?
Bagaimana berlatih Zen ?
Seorang umat bertanya kepada guru Zen.
Umat : Orang seperti apa yang mempraktekkan Zen ?
Guru : Orang seperti saya.
Umat : Guru, bagaimana kamu melatih Zen ?
Guru : Berlatih Zen adalah mengganti pakaian, mandi, tidur dan makan.
Umat : Tapi Itu kan pekerjaan duniawi. Pelajaran pikiran yang bagaimana yang bisa disebut dengan berlatih Zen ?
Guru : Menurutmu, apa yang aku lakukan setiap hari ?

So, apa maksudnya berspekulasi dan tak berspekulasi lagi?


semoga menjadi bahan perenungan yang mencerahkan
good hope and love
coeda


(Awam) Spekulasi pada nama-rupa dan (apalagi bahkan) pengalamannya
Saya belum membicarakan yang sejati.
Saya hanya memberikan ilustrasi perbandingan,
pikiran itu seperti mata bagi yang telah tercerahkan
mata (sebagai alat) yang menuntun kita sehingga kita mendekat (mengenal, mencapai) tujuan
tetapi mata adalah mata (indera), bukanlah pemandangan apa yang terlihat
begitulah mereka yang tercerahkan memandang sebagaimana adanya,
oleh karena telah mengenal (apa/siapakah) sifat yang sejati (kehidupan).
Tetapi timbul kekacauan kebingungan dan keraguan pada awam karena belum dapat mengenal(i) yang sejati,
dan konsep pemahaman pengajaran yang salah turun temurun atas pengajaran guru Buddha untuk awam (jalan umum/hinayana) agar dapat mengenali terlebih dahulu/mengetahui, membedakan dan menanggalkan/melepaskan ikatan pandangan salah kelekatan/ikatan pada atta diri yang salah yang anicca anatta 'tuk menuju pengenalan yang sejati,
karena kesalahan persepsi tetap meninggalkan jejak-jejak konsep-konsep yang salah sehingga tetap terjebak dalam ikatan pandangan salah pada kelekatan/ikatan diri (atta yang anicca anatta), sehingga tetap menimbulkan kemelekatan pada segala bentuk (kewujudan),
sehingga (tetap) semua yang ada (realitas/kenyataan kebenaran) adalah (hanyalah) pengakuan diri (atta).
Jaring brahmajala (Sutta).


semoga mencerahkan
good hope and love
temanmu, coedabgf

sauadara coedabgf yang bijak,
apakah ini jawaban dari pertanyaan saya di thread lain?

jika "ya", sampai disini saja diskusi kita...


semoga anda mencapai apa yang anda inginkan
banyak berkah pada anda
salam metta.

Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline lykim176

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 236
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
Re: Kebenaran sejati?
« Reply #23 on: 06 April 2009, 10:22:06 AM »
saya tau apa itu kebenaran sejati yaitu: abis makan kenyang :D

ya kebenaran sejati adalah apa yang kita alami, tanpa konsep tentunya. untuk memudahkan, membedakan, menyamakan dan sebagainya dipakailah kebenaran secara konvensional. kebenaran secara konvensional ini yang melahirkan konsep, label dan semacamnya. kebenaran konvensional sebenarnya digunakan untuk mewakili kebenaran sejati. namun kebenaran konvensional bukanlah kebenaran sejati.
kebenaran konvensional bagaikan alat penunjuk, sedangkan kebenaran sejati adalah benda yang ditunjuk. itulah hubungan keduanya.

sejatinya semua terdiri dari sesuatu, semua mengalami sesuatu. "sesuatu" itu secara kebenaran konvensional adalah segala sesuatu yg berkondisi adalah tidak kekal, tidak sempurna, tidak memuaskan dan segala sesuatu baik yang berkondisi dan tidak berkondisi tanpa inti.

juga ada sesuatu hukum yang berlaku bagi semua, dimana saja, kapan saja dan di alami siapa saja. sang buddha memberikan kebenaran konvensional pada sesuatu itu sebagai hukum 4 kebenaran mutlak(4km, tilakkhana, paticcasamuppada, kamma & punnabhava). yang lain memberikan kebenaran konvensional yang berbeda-beda pada hukum itu seperti kehendak yang maha kuasa dll. manakah yang benar-benar mewakili ?

last but not least, gunakan fungsi  dari kebenaran konvensional secara bijak jangan melekat ataupun menolak karenanya. benar kata shakspeare "bunga mawar walaupun tanpa nama tetap harum baunya" namun tentunya kita perlu menamakkanya mawar atau rose atau apapun untuk membedakkannya dengan yang berbeda harumnya.

bagaimana Encarta, tambah bingung tidak ?
 
Dunia tidak runtuh dari langit

Offline ENCARTA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 797
  • Reputasi: 21
  • Gender: Male
  • love letters 1945
Re: Kebenaran sejati?
« Reply #24 on: 06 April 2009, 11:13:49 AM »
^lykim = gak usa ditambahin aye sudah bingung wakkaaaa

Offline avatar

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 12
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • jgn berhenti dan terus mencari
Re: Kebenaran sejati?
« Reply #25 on: 06 April 2009, 12:27:59 PM »
salam utk semuanya...
 _/\_
wah sy baca dari awal sampe terakhir ini......semua tulisannya keren2...
sampe-sampe saya bingung jg sebenernya mana yang bener-bener "kebenaran sejati"

Coba mungkin bisa disederhanakan.....
contoh2nya jg dibuat sederhana......
kl terlalu tinggi ......saya nd bs nangkep tuh.....:)

contoh gampang : makan banyak pasti kenyang....
ini contoh yg simpel tapi gmana penjelasan dalam hidup.... :-?

thanks atas topik yg menarik ini...
 _/\_
TONG KOSONG NYARING BUNYINYA.....(tong..tong....tong.....ada yg siskamling nih)

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Kebenaran sejati?
« Reply #26 on: 06 April 2009, 12:52:05 PM »
Quote
apa itu kebenaran sejati?

Proses perubahan karena waktu, tempat dan kondisi...
contoh: tua, sakit dan mati...

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Kebenaran sejati?
« Reply #27 on: 06 April 2009, 01:38:39 PM »
[at] markosprawira,

- pengajaran guru Buddha untuk awam (jalan umum/hinayana) agar dapat mengenali terlebih dahulu/mengetahui, membedakan dan menanggalkan/melepaskan ikatan pandangan salah kelekatan/ikatan pada atta diri yang salah yang anicca anatta
- 'tuk menuju pengenalan yang sejati,


Realitas/kenyataan kebenaran sejati diluar dari sifat kesementaraan/kekhayalan, persepsi muncul dari semua spekulasi (bertumpu) pada (sifat) kesementaraan, tetapi kebenaran (sejati) adalah (keberadaan) kebenaran yang tak berubah.
klo persepsi, ajaran guru Buddha tentang Udanna VIII.3 berarti persepsi juga, yang berarti (menurut pemahaman awam) semua (urutan) ajaran guru Buddha persepsi jugakah?


semoga mendapat pencerahan
good hope and love
ur friend, coeda


Boleh tahu apa yg dimaksud dengan persepsi/sanna?

apakah dalam kebenaran sejati, tidak ada persepsi/sanna?

Agar lebih jelas, berikut saya quote pernyataan anda diatas
Quote
begitulah mereka yang tercerahkan memandang sebagaimana adanya

Apakah dalam "memandang sebagaimana adanya", disana tidak ada persepsi?

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Kebenaran sejati?
« Reply #28 on: 06 April 2009, 01:44:50 PM »
saya tau apa itu kebenaran sejati yaitu: abis makan kenyang :D

ya kebenaran sejati adalah apa yang kita alami, tanpa konsep tentunya. untuk memudahkan, membedakan, menyamakan dan sebagainya dipakailah kebenaran secara konvensional. kebenaran secara konvensional ini yang melahirkan konsep, label dan semacamnya. kebenaran konvensional sebenarnya digunakan untuk mewakili kebenaran sejati. namun kebenaran konvensional bukanlah kebenaran sejati.
kebenaran konvensional bagaikan alat penunjuk, sedangkan kebenaran sejati adalah benda yang ditunjuk. itulah hubungan keduanya.

sejatinya semua terdiri dari sesuatu, semua mengalami sesuatu. "sesuatu" itu secara kebenaran konvensional adalah segala sesuatu yg berkondisi adalah tidak kekal, tidak sempurna, tidak memuaskan dan segala sesuatu baik yang berkondisi dan tidak berkondisi tanpa inti.

juga ada sesuatu hukum yang berlaku bagi semua, dimana saja, kapan saja dan di alami siapa saja. sang buddha memberikan kebenaran konvensional pada sesuatu itu sebagai hukum 4 kebenaran mutlak(4km, tilakkhana, paticcasamuppada, kamma & punnabhava). yang lain memberikan kebenaran konvensional yang berbeda-beda pada hukum itu seperti kehendak yang maha kuasa dll. manakah yang benar-benar mewakili ?

last but not least, gunakan fungsi  dari kebenaran konvensional secara bijak jangan melekat ataupun menolak karenanya. benar kata shakspeare "bunga mawar walaupun tanpa nama tetap harum baunya" namun tentunya kita perlu menamakkanya mawar atau rose atau apapun untuk membedakkannya dengan yang berbeda harumnya.

bagaimana Encarta, tambah bingung tidak ?
 

Penjelasan yg bagus bro..... disini dengan jelas bhw Konsep itu diperlukan namun janganlah dilekati.....

Yg sering salah kaprah adalah seolah2 kebenaran konvensional itu tidak diperlukan utk mengetahui kebenaran yg sesungguhnya

Padahal mereka yg berpendapat seperti ini, sesungguhnya sudah melekati kebenaran konvensional mereka sendiri

Tulisan anda sangat mencerahkan..tegas, lugas namun mudah dimengerti..... anumodana bro......

Offline lykim176

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 236
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
Re: Kebenaran sejati?
« Reply #29 on: 06 April 2009, 02:18:15 PM »
^ anu bro marcos kalo anumodana jawabnya apa yah ?
Dunia tidak runtuh dari langit

 

anything