//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bagaimana kita harus bersikap terhadap sesuatu yang dipersepsikan "negatif"?  (Read 4337 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline aitristina

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.758
  • Reputasi: 52
  • Gender: Female
  • every1 is #1...


1. Pertama mari belajar dari cerita. Persahabatan seorang Master zen dan seorang seniman ternama telah sampai pada titik yang sangat dalam. Suatu hari, seniman bertanya kepada master zen: Waktu kamu melihat lukisan saya, apa yang kamu lihat? Master Zen menjawab: seorang BUDDHA. Kemudian master Zen balik bertanya: Waktu saya meditasi, apa yang kamu lihat. Merasa ini saat yang paling tepat untuk menang telak, seniman menjawab: Seonggok Tahi! Mendengar ini, master Zen tertawa terbahak.

Pulang dengan perasaan penuh dengan kemenangan, seniman menceritakan hal ini kepada istri. berbeda dengan yang diduga seniman, istrinya malah menjawab. Kamu harusnya malu dengan dirimu. Kamu melihat dirimu sendiri adalah seonggok tahi, sementara master Zen telah melihat dirimu seorang Buddha.

Pelajaran dari sini: persepsi itu seperti cermin, jika kita melihat diri orang lain adalah tahi, maka satu yang pasti kita adalah itu!

2. Belajar dari sumber lain. Dikisahkan suatu hari Yesus dihadapkan dengan masalah yang serius, seorang pria dan wanita yang terlibat prostitusi. Menurut hukum taurat maka kedua orang itu harus dihukum rajam. Ahli taurat mendesak supaya Yesus melaksanakan Hukum tersebut. Yesus tidak menjawab, sebaliknya malah santai mencoret-coret ditanah. Karena didesak terus, akhirnya Yesus mengatakan: Siapa diantara kalian yang tidak berdosa silakan lemparkan batu pertama kepada pasangan tersebut. Tidak seorangpun melemparkan batu termasuk Yesus.

Pelajaran dari sini: Tidak ada orang yang suci bersih sepanjang memiliki badan, jadi jangan menghakimi apalagi mengutuk orang masuk neraka avici. Why, sebagian tubuh/pikiran sang penguntuk sudah dineraka tersebut pada saat kutuk itu keluar dari pikiran.

3. Belajar dari diri sendiri dengan mengambil hikmah dari kedua cerita tersebut. Caranya, dengan melihat ketika hal negatif muncul. Inilah saat yang paling kritikal dalam membentuk diri kita dan menimbulkan kematangan kebijaksanaan. Yang patut direnungkan adalah: apakah hal negatif tersebut berada diluar sana atau justru berada dalam pikiran kita. Jika berada diluar sana, benarkah demikian lantas mengapa dapat menganggu kita? Benarkah sesuatu yang diluar diri dapat merugikan kita. Jika dia ada dipikiran kita, dapatkah kita membiarkan hal tersebut ada disana, tanpa memberi respon. Sadari saja munculnya pikiran negatif itu dan amati sampai hilang, setelah itu coba sadari bagaimana perasaan kita.

4. Dharma itu apa? apakah hanya berisi hal -hal positif, apakah yang negatif bukan dharma?

5. Boddhisatva Manjusri justru bergaul dengan pekerja sek, para pelayan wanita kerajaan justru pada saat Vassa. Dalam peraturan ini adalah pelanggaran. Akan tetapi Buddha Sakyamuni menjawab, kebijaksanaan Manjusri tidak terukur.Why? bukahkah dengan bergaul baru bisa mentransfer kebijaksanaan dan dharma.

Kita hidup diabad Prahara. Dimanapun dan kapanpun, hal negatif selalu ada. Ini adalh sebuah fakta dan realitas kehidupan modern. Baru keluar dari pagar rumah, mobil kita sudah diserempet. Jika tidak, klakson yang keras dari mobil tetangga dapat membangkitkan kemarahan dan kejenggelan. Dijaman dahulu hal-hal seperti ini nyaris tidak ada. oleh karena itu saat ini dapat disebut jaman yang paling cepat menuju pencerahan! Intinya non dualistik view! Jangan terjebak oleh hal-hal positif, akan tetapi juga yang negatif. Karena negatif dan positif adalah bentuk pikiran saja. Ada ahli yang mengatakan bahwa ada 84000 pintu dharma, pintu dharma non duality adalah yang tercepat menghantarkan orang Bangun!

Salam Metta

Dr. Akino W. Azzaro
Life is about living...

Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
4. Dharma itu apa? apakah hanya berisi hal -hal positif, apakah yang negatif bukan dharma?

Yang negatif bisa dikategorikan sebagai  A-dharma (Bukan Dharma)/diluar Dharma
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline aitristina

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.758
  • Reputasi: 52
  • Gender: Female
  • every1 is #1...
dhamma negatif itu apa?

4. Dharma itu apa? apakah hanya berisi hal -hal positif, apakah yang negatif bukan dharma?

Yang negatif bisa dikategorikan sebagai  A-dharma (Bukan Dharma)/diluar Dharma
Life is about living...

Offline goddevil

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 30
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
dharma?????????????
lebih cocok diartikan pelatihan diri..................
melatih diri untuk menjadi lebih baik.......................
seperti yg di buku The SECRET slalu berpikiran positif
semoga semua makhluk berbahagia......
sadhu.. sadhu.... sadhu......

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Quote
5. Boddhisatva Manjusri justru bergaul dengan pekerja sek, para pelayan wanita kerajaan justru pada saat Vassa. Dalam peraturan ini adalah pelanggaran. Akan tetapi Buddha Sakyamuni menjawab, kebijaksanaan Manjusri tidak terukur.Why? bukahkah dengan bergaul baru bisa mentransfer kebijaksanaan dan dharma.

Kalau yg #5 bener begitu,

adakah trainingnya ngak? gw mau ikut deh!...kelihatannya seru banget!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Quote
5. Boddhisatva Manjusri justru bergaul dengan pekerja sek, para pelayan wanita kerajaan justru pada saat Vassa. Dalam peraturan ini adalah pelanggaran. Akan tetapi Buddha Sakyamuni menjawab, kebijaksanaan Manjusri tidak terukur.Why? bukahkah dengan bergaul baru bisa mentransfer kebijaksanaan dan dharma.

Kalau yg #5 bener begitu,

adakah trainingnya ngak? gw mau ikut deh!...kelihatannya seru banget!
:)) ,mupeng bgt bro...
justru d sini butuh perenungan lebih dalam, betulkah begitu? benarkah ini kisah? dll.... setahu saya d sini sih ingin menyentill..., walaupun katakanlah ia gemar sex. namun sex tersebut murni tidak dilandasi oleh nafsu2. dari pada , ada kan orang yg rajin ke vhr, baca2 doa, suka berdana, eh tau2 nya... kelakuannya kan.. negatif.
ini klo gak salahtermasuk upaya kausalya (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=9103.30;topicseen)
semoga postingan anda joke.., kalau bukan!! ajak gue yahh  :))
Samma Vayama

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
 [at] andry : ga mungkin sex tanpa nafsu lah......

Selama kita masih jadi putthujhana, sebenarnya sama aja..... yg banyak baik, bisa saja tiba2 jadi jahat
demikian juga yang jahat, bisa tiba2 baik

namun hendaknya dilihat persentasenya... misal yg demen sex, biasanya batinnya kurang waspada, pikirannya cenderung utk "selangkangan" aja, dsbnya....

disinilah hendaknya kita waspada bhw perbuatan apapun, PASTI akan berdampak pada batin

Offline avatar

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 12
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • jgn berhenti dan terus mencari
Hi Rekans.........
 _/\_

sesuatu yang dipersepsikan "negatif" apakah betul2 negatif..........
dan sesuatu yang dipersepsikan "positif" apakah betul2 positif.............?  8->

mohon petunjuknya......
 _/\_
TONG KOSONG NYARING BUNYINYA.....(tong..tong....tong.....ada yg siskamling nih)

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Seseorang yang dilatih dalam profesionalitas akan tahu batasannya....kita melihat seks sebagai negatif hanya karena kita tidak sesring melihat itu ,kalo kuliah kedokteran tiap hari juga nyentuh itunya mayat,sampai jadi dokter mereka sudah bisa membedakan mana urusan kerja prof dan mana urusan pribadi.
« Last Edit: 03 April 2009, 11:38:07 AM by nyanadhana »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya