jika kita bandingkan dengan Gotami Sutta itu, berdana kepada Buddha, Sangha, atau penjahat atau binatang, tidak ada perbedaan dari sudut pandang Gotami Sutta, jadi bagaimana dengan skema pendanaan itu?
sebetulnya kenapa harus membedakan berdana kepada siapa? nah yang menjadi titik balik dari kasus ini kan ladang mana yang paling subur. namun demikian, berdana karena imbalan panen yang melimpah apakah tidak terlalu mengecilkan arti dari berdana tersebut?
bagi pemahaman saya, berdana sesuatu yang benar2 dibutuhkan oleh penerima lebih baik ketimbang berdana sesuatu kepada penerima dana yang sesungguhnya tidak membutuhkan sesuatu tersebut. itu patokan saya dalam berdana. saya tidak pandang itu sangha atau kumpulan orang biasa atau bahkan binatang.
lepas dari sutta ini telah diedit atau tidak, seharusnya-lah tidak mempengaruhi niatan orang untuk berdana berdasarkan niat baiknya dalam berdana.