//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ajaran Sunnata Dalam Theravada  (Read 43938 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« Reply #60 on: 01 June 2008, 08:59:44 AM »
Perlu anda sadari, bahwa anda bukan Sang Buddha.
Kedua, untuk sampai pada pemahaman ini, anda toh melalui belajar yg sebelumnya.
Jadi tolong jangan bersikap ekstrim.

Maaf, Rekan Suchamda sudah melakukan "ad hominem" (menghakimi pendirian lawan bicara). ...
Mohon jangan diulangi.

Salam,
hudoyo

Maaf pak, saya belum bisa melihat hal itu sebagai ad hominem. Setahu saya, arti dari ad hominem adalah menyerang pribadi yang bersangkutan dengan hal-hal yang tidak relevan dengan argumennya.
Disini saya hanya mengingatkan saja, sama sekali tidak menyerang.
Saya hanya ingin mengingatkan bahwa kapasitas kita bukanlah sama atau untuk diukur dengan seorang bodhisattva calon Sammasambuddha.

Kemudian, kalimat saya yang kedua. Apakah salah?
Maaf, saya tidak mengerti, bisakah ditunjukkan pemikiran anda mengatakan saya ad hominem?

"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« Reply #61 on: 01 June 2008, 09:04:22 AM »
^sudah jelas Sang Buddha tidak tercerahkan dg berkeliling mempelajari sesuatu yg rumit.
Jhana Nothingness, Not Perception nor Non-Perception, Anatta, Sunyata, Theravada, Mahayana, Vajrayana, dll...

jadi menurut saya, tidak ada pencerahan yg berasal dari "mempelajari". :)

_/\_

Perlu anda sadari, bahwa anda bukan Sang Buddha.
Kedua, untuk sampai pada pemahaman ini, anda toh melalui belajar yg sebelumnya.
Jadi tolong jangan bersikap ekstrim.

Yah, tentu saja saya bukanlah Buddha dan saya tidak mungkin menjadi Buddha. :)
apakah saya ekstrim? atau kamu tidak bisa menerima?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« Reply #62 on: 01 June 2008, 09:07:41 AM »
^sudah jelas Sang Buddha tidak tercerahkan dg berkeliling mempelajari sesuatu yg rumit.
Jhana Nothingness, Not Perception nor Non-Perception, Anatta, Sunyata, Theravada, Mahayana, Vajrayana, dll...

jadi menurut saya, tidak ada pencerahan yg berasal dari "mempelajari". :)

_/\_

Perlu anda sadari, bahwa anda bukan Sang Buddha.
Kedua, untuk sampai pada pemahaman ini, anda toh melalui belajar yg sebelumnya.
Jadi tolong jangan bersikap ekstrim.

Yah, tentu saja saya bukanlah Buddha dan saya tidak mungkin menjadi Buddha. :)
apakah saya ekstrim? atau kamu tidak bisa menerima?

Bukan anda yang ekstrim , tapi anda meluncurkan suatu pendapat dari sudut pandang yg ekstrim. Anda menilai bahwa tidak perlu belajar karena Sang Buddha juga tidak belajar. Buddha adalah manusia super unggul, sedangkan kita semua hanya rata-rata saja. Itulah mengapa saya katakan anda mengambil sikap yang ekstrim.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« Reply #63 on: 01 June 2008, 09:10:31 AM »
Ya, memang gerak pikiran dan saya sadari itu, karena saya perlu mengemukakan itu disini.
Dan kemudian, itu jugalah yang saya praktekkan hingga hari ini, dimana saya tidak menolak bila pikiran2 itu muncul. Bila ego itu muncul pun tidak ditolak tapi cukup disadari saja. Termasuk semua fenomena2 yang membutuhkan tanggapan ya saya biarkan saja apa adanya, tapi bukan menghanyutkan diri tanpa sadar. Itulah yang saya maksud dengan openness. Kalau saya menolak, saya sadar menolak, kalau saya hanyut, kemudian muncul kesadaran bahwa terhanyut. Semua itu diterima saja secara ikhlas.

Saya setuju, kalau itu yang dimaksud dengan 'keterbukaan' ... jadi 'keterbukaan' bukan berarti "memperluas wawasan intelektual" ... itu sama sekali berbeda.


Quote from: Suchamda
orang yg belajar Buddhism hingga mencapai tataran kurikulum sunyata tapi sikap batinnya malah menjadi semakin sempit dan tertutup

Ini belum pernah saya temui ... bisa ditunjukkan?

Bisa dan banyak pak, lihat saja dari banyak diskusi-diskusi di milis2 buddhis: terutama mereka yang bertengkar karena konsep 'anatta', dsb.
Dan juga tak sedikit para bhikkhu yang mengajarkan sikap2 sektarian kepada umatnya.

Oh, itu sih, karena orang-orang itu sesungguhnya belum sampai pada tataran 'sunyata' ... tapi sudah bicara tentang 'sunyata' ... Di situ letak problemnya. ...


Quote from: Suchamda
Quote from: hudoyo
Anda belum menjawab pertanyaan saya: Mengapa Anda sekarang "tidak memakai metode itu lagi"?

Salam,
Hudoyo

Mengenai pertanyaan bapak.
Saya tidak menggunakan itu lagi karena pada saat retret vipassana saya tiba2 tersadar bahwa semua itu tiada lain hanyalah bentukan pikiran. Belajar filosofi sampai sakit kepala bertahunan ternyata ditembusi oleh sebuah pengalaman sekejap yg sangat sederhana.

Bagus ... Dan sekarang Anda menyodorkan filsafat Madhyamaka kepada pembaca ... sesuatu yang sudah Anda tinggalkan sendiri. ...

Saya dulu juga senang sekali membaca filsafat-filsafat Buddhis selama bertahun-tahun ... Tetapi setelah mengenal vipassana yang sesungguhnya ... saya menyadari bahwa selama bertahun-tahun itu saya telah tersesat ...

Dan sekarang saya tidak mau orang mengulangi ketersesatan yang telah memakan waktu bertahun-tahun dari hidup saya. ...

Salam,
hudoyo

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« Reply #64 on: 01 June 2008, 09:13:07 AM »
^sudah jelas Sang Buddha tidak tercerahkan dg berkeliling mempelajari sesuatu yg rumit.
Jhana Nothingness, Not Perception nor Non-Perception, Anatta, Sunyata, Theravada, Mahayana, Vajrayana, dll...

jadi menurut saya, tidak ada pencerahan yg berasal dari "mempelajari". :)

_/\_

Perlu anda sadari, bahwa anda bukan Sang Buddha.
Kedua, untuk sampai pada pemahaman ini, anda toh melalui belajar yg sebelumnya.
Jadi tolong jangan bersikap ekstrim.

Yah, tentu saja saya bukanlah Buddha dan saya tidak mungkin menjadi Buddha. :)
apakah saya ekstrim? atau kamu tidak bisa menerima?

Bukan anda yang ekstrim , tapi anda meluncurkan suatu pendapat dari sudut pandang yg ekstrim. Anda menilai bahwa tidak perlu belajar karena Sang Buddha juga tidak belajar. Buddha adalah manusia super unggul, sedangkan kita semua hanya rata-rata saja. Itulah mengapa saya katakan anda mengambil sikap yang ekstrim.

yah, saya boleh bilang saya lebih tahu tentang Buddha dari pada Anda!
oleh sebab itu saya katakan saya tidak mungkin menjadi Buddha.
Tetapi kalau menjadi manusia super adalah mungkin. :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« Reply #65 on: 01 June 2008, 09:14:44 AM »
Maaf pak, saya belum bisa melihat hal itu sebagai ad hominem. Setahu saya, arti dari ad hominem adalah menyerang pribadi yang bersangkutan dengan hal-hal yang tidak relevan dengan argumennya.
Disini saya hanya mengingatkan saja, sama sekali tidak menyerang.
Saya hanya ingin mengingatkan bahwa kapasitas kita bukanlah sama atau untuk diukur dengan seorang bodhisattva calon Sammasambuddha.

Kemudian, kalimat saya yang kedua. Apakah salah?
Maaf, saya tidak mengerti, bisakah ditunjukkan pemikiran anda mengatakan saya ad hominem?



Menuduh lawan bicara sebagai "ekstrem" bagi saya adalah 'ad hominem' ... karena itu sudah merupakan penilaian negatif yang subyektif (tidak obyektif) yang tidak berkaitan dengan argumentasi lawan bicara.

Salam,
Hudoyo

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« Reply #66 on: 01 June 2008, 09:18:28 AM »
Quote
Bagus ... Dan sekarang Anda menyodorkan filsafat Madhyamaka kepada pembaca ... sesuatu yang sudah Anda tinggalkan sendiri. ...

Saya dulu juga senang sekali membaca filsafat-filsafat Buddhis selama bertahun-tahun ... Tetapi setelah mengenal vipassana yang sesungguhnya ... saya menyadari bahwa selama bertahun-tahun itu saya telah tersesat ...

Dan sekarang saya tidak mau orang mengulangi ketersesatan yang telah memakan waktu bertahun-tahun dari hidup saya. ...

Saya paham pak.
Saya berpikir demikian:
Apa yang pak Hudoyo sampaikan sudah sangat sangat jelas, dan hal itu seharusnya dipahami oleh para pembaca disini.
Tetapi, barangkali juga ada beberapa orang yang ngotot untuk berkutat pada teori filsafat. Saya melihatnya mereka masih sangat bangga2nya mengedepankan teori Theravada tentang sunyata. Oleh karena itu, saya sodorkan sekalian makanan yg lebih rumit lagi yaitu berupa Madhyamaka. Itu kalau mereka mau atas kemauan mereka sendiri. Saya hanya berniat untuk mempercepat prosesnya saja hingga cepat mencapai titik muak. Perumpamaannya, kalau orang rakus makan, dikasih aja sekalian makanan berlebih-lebih hingga muntah sendiri. ;))
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« Reply #67 on: 01 June 2008, 09:21:08 AM »
Maaf pak, saya belum bisa melihat hal itu sebagai ad hominem. Setahu saya, arti dari ad hominem adalah menyerang pribadi yang bersangkutan dengan hal-hal yang tidak relevan dengan argumennya.
Disini saya hanya mengingatkan saja, sama sekali tidak menyerang.
Saya hanya ingin mengingatkan bahwa kapasitas kita bukanlah sama atau untuk diukur dengan seorang bodhisattva calon Sammasambuddha.

Kemudian, kalimat saya yang kedua. Apakah salah?
Maaf, saya tidak mengerti, bisakah ditunjukkan pemikiran anda mengatakan saya ad hominem?



Menuduh lawan bicara sebagai "ekstrem" bagi saya adalah 'ad hominem' ... karena itu sudah merupakan penilaian negatif yang subyektif (tidak obyektif) yang tidak berkaitan dengan argumentasi lawan bicara.

Salam,
Hudoyo

Saya sudah jelaskan di atas mengapa saya mengatakan "bersikap ekstrim".
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« Reply #68 on: 01 June 2008, 09:21:28 AM »
Bukan anda yang ekstrim , tapi anda meluncurkan suatu pendapat dari sudut pandang yg ekstrim. Anda menilai bahwa tidak perlu belajar karena Sang Buddha juga tidak belajar. Buddha adalah manusia super unggul, sedangkan kita semua hanya rata-rata saja. Itulah mengapa saya katakan anda mengambil sikap yang ekstrim.

Saya sama sekali tidak setuju dengan ini ... Buddha bukanlah manusia "super unggul" (mungkin hampir seperti "Tuhan"?) ... Buddha adalah manusia biasa seperti kita-kita ini ... bedanya hanyalah beliau telah berhenti, telah mencapai akhir perjalanan ...

Justru karena Buddha berangkat sebagai manusia biasa, maka kita pun bisa mencapai apa yang dicapai Buddha ... Dengan kata lain, Buddha adalah TELADAN yang harus diteladani oleh semua siswa beliau ...

Bagaimana kita bisa meneladani Buddha kalau Buddha itu manusia "super unggul", sedangkan kita "hanya rata-rata saja". ... Mustahil, kan? ...

Jadi, saya sependapat sepenuhnya dengan Rekan Tesla dalam hal ini.

Salam,
Hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« Reply #69 on: 01 June 2008, 09:25:26 AM »
Saya sudah jelaskan di atas mengapa saya mengatakan "bersikap ekstrim".

Vonis 'ekstrem' itu dari sudut pandang Anda yang subyektif ... bukan dari sudut pandang forum pembaca ... itulah yang saya sebut 'ad hominem'.

Apalagi sudut pandang subyektif itu didasarkan pada pemahaman bahwa Buddha adalah manusia "super unggul" ...

Salam,
hudoyo

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« Reply #70 on: 01 June 2008, 09:29:58 AM »
Quote
Bagaimana kita bisa meneladani Buddha kalau Buddha itu manusia "super unggul", sedangkan kita "hanya rata-rata saja". ... Mustahil, kan? ...

Ini sekedar pendapat saja. Essensinya tidak jelas dan bisa diperdebatkan. Dan hasil akhirnya pun tak bisa melalui reality test.

Yang saya maksudkan adalah bahwa Sang Buddha menemukan sendiri Dhamma yang kemudian dibabarkannya. Sedangkan kita semua, harus melalui proses belajar untuk bisa memahami apa yang dibabarkannya.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« Reply #71 on: 01 June 2008, 09:36:40 AM »
Saya paham pak.
Saya berpikir demikian:
Apa yang pak Hudoyo sampaikan sudah sangat sangat jelas, dan hal itu seharusnya dipahami oleh para pembaca disini.
Tetapi, barangkali juga ada beberapa orang yang ngotot untuk berkutat pada teori filsafat. Saya melihatnya mereka masih sangat bangga2nya mengedepankan teori Theravada tentang sunyata. Oleh karena itu, saya sodorkan sekalian makanan yg lebih rumit lagi yaitu berupa Madhyamaka. Itu kalau mereka mau atas kemauan mereka sendiri. Saya hanya berniat untuk mempercepat prosesnya saja hingga cepat mencapai titik muak. Perumpamaannya, kalau orang rakus makan, dikasih aja sekalian makanan berlebih-lebih hingga muntah sendiri. ;))


hehe ... ;D  ... Jadi, sekali lagi, setelah Anda menyadari bahwa selama ini Anda tersesat ke dalam rimba pikiran ... sekarang Anda mengajak orang lain untuk ikut tersesat? ... ;D

Apakah itu akan "mempercepat prosesnya hingga cepat mencapai titik muak"? ... Apakah tidak mungkin terjadi sebaliknya ... orang malah lebih dalam tersesat ke dalam rimba pikiran? ...

Boleh saya bertanya soal pribadi ... apakah Anda sekarang sudah mencapai "titik muak" ... dalam arti bahwa Anda sudah membuang semua filsafat? ;D

Salam,
Hudoyo

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« Reply #72 on: 01 June 2008, 09:39:17 AM »
Saya sudah jelaskan di atas mengapa saya mengatakan "bersikap ekstrim".

Vonis 'ekstrem' itu dari sudut pandang Anda yang subyektif ... bukan dari sudut pandang forum pembaca ... itulah yang saya sebut 'ad hominem'.


Saya rasa yang terpenting adalah alasan apa yang ada di balik suatu pengungkapan. Walaupun menurut pendapat anda reason saya mengatakan Sang Buddha adalah lebih unggul dari kita itu salah, tetapi itu sama sekali bukan karena suatu sikap sentimen. Ada alasannya untuk mengatakan demikian.

Kedua, saya tidak pernah bisa tahu bagaimana sudut pandang forum pembaca, apakah bapak merasa bisa tahu?

Kalau rekan Tesla merasa divonis, dengan ini saya ingin mengucapkan permintaan maaf. 
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« Reply #73 on: 01 June 2008, 09:40:35 AM »
Yang saya maksudkan adalah bahwa Sang Buddha menemukan sendiri Dhamma yang kemudian dibabarkannya. Sedangkan kita semua, harus melalui proses belajar untuk bisa memahami apa yang dibabarkannya.
Baiklah Suchamda, kita tidak ngomong yg ekstrim2 lagi. Maafkan aku :) ^:)^

Logika sederhana saja, sudah ada contoh jelas Sang Buddha yg menemukan sendiri Dhamma, kenapa kamu malah berpendapat bahwa kita yg biasa ini harus melalui proses belajar?

kalau kamu berpikir bahwa Sang Buddha sebelum tercerahkan memang sudah lebih tinggi dari Anda entah karena suatu sebab, maka saya pertanyakan kembali dasar Buddhisme Anda. masih berpikir Sang Buddha memang terlahir 'lebih' karena pemberian anugerah Tuhan? ^-^
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajaran Sunnata Dalam Theravada
« Reply #74 on: 01 June 2008, 09:44:01 AM »
Ini sekedar pendapat saja. Essensinya tidak jelas dan bisa diperdebatkan. Dan hasil akhirnya pun tak bisa melalui reality test.

Ini juga sekadar pendapat saya ... sama-sama kita tampilkan di forum ini ... biar masing-masing pembaca memilih: cenderung pada pendapat Anda ... atau cenderung pada pendapat saya. ... :)


Quote
Yang saya maksudkan adalah bahwa Sang Buddha menemukan sendiri Dhamma yang kemudian dibabarkannya. Sedangkan kita semua, harus melalui proses belajar untuk bisa memahami apa yang dibabarkannya.

Saya merasa ada kerancuan tentang istilah 'belajar' di sini ... Di atas Anda menggunakan kata 'belajar' untuk suatu kegiatan intelektual mempelajari filsafat-filsafat Buddhis ...

Untuk mengenal Dhamma yang diajarkan oleh Sang Buddha, tidak perlu belajar secara intelektual seperti itu ... lihat saja berapa banyak pakar kitab suci, tapi mereka tidak tercerahkan ...

Untuk mengenal Dhamma orang harus mengenal pikirannya sendiri ... sampai pikiran itu berhenti. ... Di situlah orang baru tahu apa yang dinamakan oleh Sang Buddha "melihat apa adanya".

Salam,
Hudoyo

 

anything