//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?  (Read 15333 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #30 on: 02 May 2008, 08:56:15 PM »
ini beda pendapat timbulnya dari mana???


Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #31 on: 02 May 2008, 10:20:18 PM »
ga beda pendapat kok :)

hanya... bahasa memang terbatas ^-^
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #32 on: 06 May 2008, 11:50:26 AM »
Quote
Bro Kainyn...Anumodana ....

Saya mengenal Buddhisme setahun yang lalu...dengan belajar Abhidhamma...saya merasakan ada ketenangan batin dan kebahagiaan....Saya bisa lebih mudah menghadapi kehidupan ini.
contoh :
Ketika saya menghadapi masalah RT...di situ saya harus berpikir bijak u/menghadapi masalah itu...jangan sampai menambah LDM. Akhirnya masalah itu bisa saya selesaikan dengan bijak dan Saya sering renungkan...inilah manfaat saya belajar Abhdihamma. Jadi Abhidhamma bisa saya jadikan Acuan dalam kehidupan sehari-hari.

Inilah Indahnya DHAMMA...

Lily W,

Thanx uda sharing!

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #33 on: 06 May 2008, 12:09:59 PM »
Quote
Sdr,
~ Pembuktian kebenaran Dhamma adalah terhadap diri sendiri.
~ 'Ukuran dan bandingan' yg dijadikan acuan adalah 'sebelum' anda berpraktek Dhamma dan 'setelah' kita mempraktekkan Dhamma.

Jadi, Dhamma, baik Abhidhamma dan Sutta, kebenarannya dibuktikan dan diukur terhadap batin sendiri, tidak bisa mengukur terhadap orang lain.

Just sharing:
Saya pribadi menganggap Sutta dan Abhidhamma sama2 dapat mencerahkan. Khusus untuk Abhidhamma, karena dipaparkan lebih mendetil, lebih mudah bagi saya untuk menangkap esensinya dan mempraktekkannya demi kemajuan batin saya.

willibordus,
Memang dhamma itu untuk diterapkan ke dalam diri sendiri, tapi yang saya pegang untuk acuan sehari-hari adalah yang berlaku universal, bukan yang dibuktikan oleh diri sendiri saja, karena sifatnya relatif. Di samping itu juga, dalam kehidupan sehari-hari saya tidak selalu mengacu pada diri sendiri, karena diri sendiri tentu saja belum tentu benar.


Dan untuk entah ke berapa kali saya katakan, Abhidhamma bukan tidak bermanfaat. Saya hanya mengalami kesulitan PEMBUKTIAN KEBENARAN ABHIDHAMMA, walaupun saya pribadi sendiri menerima Abhidhamma sebagai kebenaran.



Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #34 on: 12 May 2008, 02:06:01 PM »
willibordus,
Memang dhamma itu untuk diterapkan ke dalam diri sendiri, tapi yang saya pegang untuk acuan sehari-hari adalah yang berlaku universal, bukan yang dibuktikan oleh diri sendiri saja, karena sifatnya relatif. Di samping itu juga, dalam kehidupan sehari-hari saya tidak selalu mengacu pada diri sendiri, karena diri sendiri tentu saja belum tentu benar.


Dan untuk entah ke berapa kali saya katakan, Abhidhamma bukan tidak bermanfaat. Saya hanya mengalami kesulitan PEMBUKTIAN KEBENARAN ABHIDHAMMA, walaupun saya pribadi sendiri menerima Abhidhamma sebagai kebenaran.

dear bro Kainyn,


mungkin bisa dishare di bagian mana anda mengalami kesulitan PEMBUKTIAN KEBENARAN ABHIDHAMMA biar bisa kita diskusikan bareng2, ok???

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #35 on: 12 May 2008, 02:43:48 PM »
Quote
dear bro Kainyn,


mungkin bisa dishare di bagian mana anda mengalami kesulitan PEMBUKTIAN KEBENARAN ABHIDHAMMA biar bisa kita diskusikan bareng2, ok???


markosprawira,

Terima kasih atas tawarannya. Sebetulnya saya sudah beri contoh seperti 'senyum arahat', 'perhitungan proses pikiran' ataupun 'pencapaian sotapatti'. Tetapi boleh kita bahas yang di lingkup biasa aja.

Misalnya, 1. dikatakan kesadaran tubuh yang disertai rasa sakit adalah hasil dari akusala kamma. Bagaimana menjelaskan prosesnya jika itu terjadi pada orang yang mengidap masochism?

2. Dikatakan sewaktu Buddha Gotama mencapai penerangan sempurna, maka mengingat begitu sulitnya dhamma dimengerti, Buddha Gotama menjadi ragu untuk mengajarkan Dhamma. Yang saya tanyakan, bagaimana keraguan bisa timbul pada seorang Arahat yang sudah menghancurkan kebodohan bathin, sementara keraguan hanya ada pada kesadaran yang memiliki akar kebodohan bathin (moha).




Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #36 on: 14 May 2008, 08:29:34 AM »


markosprawira,

Terima kasih atas tawarannya. Sebetulnya saya sudah beri contoh seperti 'senyum arahat', 'perhitungan proses pikiran' ataupun 'pencapaian sotapatti'. Tetapi boleh kita bahas yang di lingkup biasa aja.

Misalnya, 1. dikatakan kesadaran tubuh yang disertai rasa sakit adalah hasil dari akusala kamma. Bagaimana menjelaskan prosesnya jika itu terjadi pada orang yang mengidap masochism?

2. Dikatakan sewaktu Buddha Gotama mencapai penerangan sempurna, maka mengingat begitu sulitnya dhamma dimengerti, Buddha Gotama menjadi ragu untuk mengajarkan Dhamma. Yang saya tanyakan, bagaimana keraguan bisa timbul pada seorang Arahat yang sudah menghancurkan kebodohan bathin, sementara keraguan hanya ada pada kesadaran yang memiliki akar kebodohan bathin (moha).

Dear Kainyn,

mengenai senyum arahat dan hal-hal itu, sepertinya tidak berhubungan dengan keseharian kita khan??? karena itu, bisa dipass......

untuk perhitungan proses pikiran.... 1 momen pikiran terjadi dalam waktu satu per 10 pangkat dua puluh tujuh (1/10^27).... nah silahkan anda hitung sendiri..... he3......

setiap proses pada indera, misal untuk melihat, terdiri dari 17 momen pikiran/kesadaran yang selengkapnya bisa anda baca di : http://www.buddhistonline.com/dsgb/ad08.shtml


1. untuk sadis masochism : saya barengin ama "sadis" karena ini adalah pasangan dari masochism...... ini dilandasi oleh moha, dimana dianggap bahwa sakit itu adalah sebagai suatu kepuasan.
contoh mudah : jika saya diberi uang Rp 1000, maka saya akan berterima kasih. Namun jika seorang milyarder diberi uang Rp 1000, dia akan merasa terhina.

contoh nyata disebut oleh teman saya yang guru di Tangerang dimana pada beberapa orang anak, jika dibilang "tidak/jangan", mereka mengasumsikannya sebagai "iya". Misal dibilang "tidak boleh hujan2an", anak2 itu justru malah hujan2an.......

Ini terjadi masalah untuk memanage pikirannya aja....... bisa juga disebut dengan "salah persepsi" karena memang telah terjadi kesalahan dalam mempersepsi (ada di dalam sanna/pencerapan)


2. mengenai istilah "Buddha ragu" : betul yang anda bilang, keragu2an atau Vicikiccha sudah tidak akan terjadi pada buddha. Jangankan Buddha, pada waktu sotapatti saja, salah satu kekotoran batin yang sudah berhasil dihilangkan adalah Vicikiccha ini

Nah sebenarnya disinilah kelemahan bahasa........ karena ketidak sanggupan menterjemahkan apa yang dialami oleh Buddha, manusia menterjemahkan sesuai dengan apa yang dia bisa.... sedangkan kita semua tahu bahwa manusia itu sendiri masih belum terbebas dari lobha, dosa dan moha

sama kaya istilah mano, citta yang semuanya diterjemahkan menjadi pikiran.......


semoga bisa dimengerti yah.........

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #37 on: 14 May 2008, 08:52:36 AM »
markosprawira,


Quote
untuk perhitungan proses pikiran.... 1 momen pikiran terjadi dalam waktu satu per 10 pangkat dua puluh tujuh (1/10^27).... nah silahkan anda hitung sendiri..... he3......

setiap proses pada indera, misal untuk melihat, terdiri dari 17 momen pikiran/kesadaran yang selengkapnya bisa anda baca di : http://www.buddhistonline.com/dsgb/ad08.shtml

Terima kasih untuk informasinya. Untuk teorinya memang saya sudah tahu. Saya katakan, saya punya kesulitan membuktikannya.



Quote
1. untuk sadis masochism : saya barengin ama "sadis" karena ini adalah pasangan dari masochism...... ini dilandasi oleh moha, dimana dianggap bahwa sakit itu adalah sebagai suatu kepuasan.
contoh mudah : jika saya diberi uang Rp 1000, maka saya akan berterima kasih. Namun jika seorang milyarder diberi uang Rp 1000, dia akan merasa terhina.

contoh nyata disebut oleh teman saya yang guru di Tangerang dimana pada beberapa orang anak, jika dibilang "tidak/jangan", mereka mengasumsikannya sebagai "iya". Misal dibilang "tidak boleh hujan2an", anak2 itu justru malah hujan2an.......

Ini terjadi masalah untuk memanage pikirannya aja....... bisa juga disebut dengan "salah persepsi" karena memang telah terjadi kesalahan dalam mempersepsi (ada di dalam sanna/pencerapan)

Untuk ini, maksud saya kalau anda menyakiti orang lain, maka perbuatan itu akan kembali kepada anda. Letak kamma ini ada di vedana (perasaan). Lalu bagaimana kita menyakiti orang lain dan membuat orang lain menderita (berbuat akusala kamma), namun ketika perbuatan itu kembali ke kita (yang masochist), malah kita bahagia?
Jika memang seperti anda katakan, maka orang miskin, orang bodoh, orang masochist dan sebagainya sungguh tidak menerima akibat dari kamma buruk.  ;D


Quote
Nah sebenarnya disinilah kelemahan bahasa........ karena ketidak sanggupan menterjemahkan apa yang dialami oleh Buddha, manusia menterjemahkan sesuai dengan apa yang dia bisa.... sedangkan kita semua tahu bahwa manusia itu sendiri masih belum terbebas dari lobha, dosa dan moha

Nah, anda pun mengatakannya. Sebetulnya selain kesulitan pembuktian, saya sendiri juga mengalami kesulitan bahasa. Tetapi jika dalam penjelasan saya selalu berikan 'keterbatasan bahasa', orang lain tidak terima. Saya pun tidak.

Atau begini saja, markosprawira yang kasih saya contoh penggunaan khas Abhidhamma dalam kehidupan sehari-hari.


Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #38 on: 14 May 2008, 09:24:27 AM »

Untuk ini, maksud saya kalau anda menyakiti orang lain, maka perbuatan itu akan kembali kepada anda. Letak kamma ini ada di vedana (perasaan). Lalu bagaimana kita menyakiti orang lain dan membuat orang lain menderita (berbuat akusala kamma), namun ketika perbuatan itu kembali ke kita (yang masochist), malah kita bahagia?
Jika memang seperti anda katakan, maka orang miskin, orang bodoh, orang masochist dan sebagainya sungguh tidak menerima akibat dari kamma buruk.  ;D

dear bro kainyn,

Sesungguhnya anda sudah mengerti bahwa letak kamma itu ada di vedana/perasaan. Hal ini pernah dibahas oleh bro willibordus di topik "Membunuh dengan perasaan berbahagia".

silahkan anda baca di : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,698.0.html


Nah, anda pun mengatakannya. Sebetulnya selain kesulitan pembuktian, saya sendiri juga mengalami kesulitan bahasa. Tetapi jika dalam penjelasan saya selalu berikan 'keterbatasan bahasa', orang lain tidak terima. Saya pun tidak.

Atau begini saja, markosprawira yang kasih saya contoh penggunaan khas Abhidhamma dalam kehidupan sehari-hari.

ok, ini cerita yang saya share di milis SP : baru saja semalam, banyak akusala vipaka terjadi....... sudah cape kerja seharian........ eh begitu naik bis, dapet yang ngebut dan ngerem mendadak.....
di dalam bis, diiringi bisingnya pengamen yang gonta ganti, yang berdiri tepat di samping saya.... dan pada waktu mo turun, didorong2 oleh kernetnya........
 
jujur aja, waktu itu sempat muncul emosi namun akhirnya saya sadari bahwa sebenarnya sedang mengalami dosa mula citta, bahwa batin saya "menolak" bis yang ngebut dan ngerem mendadak karena itu tidak menyenangkan dan saya melekat pada bis yang nyaman..... menolak mendengar suara pengamen yang bising karena tidak menyenangkan dan saya melekat untuk tenang...... serta menolak didorong2 oleh kernet karena saya ingin turun dengan santai.......
 
bagi saya pribadi, saya berusaha bahwa apa yang terjadi dalam hidup ini, saya jadikan latihan untuk membuat batin saya menjadi lebih baik.......

semoga hal ini bisa dimengerti oleh rekan-rekan sekalian yah

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #39 on: 14 May 2008, 09:50:51 AM »
markosprawira,

Quote
Sesungguhnya anda sudah mengerti bahwa letak kamma itu ada di vedana/perasaan. Hal ini pernah dibahas oleh bro willibordus di topik "Membunuh dengan perasaan berbahagia".

silahkan anda baca di : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,698.0.html

Wah, ini bukan masalah perasaan sewaktu 'menanam' (yang memang cocok untuk si sadist), tetapi perasaan sewaktu 'menerima' (yang merupakan si masochist). Tapi tidak apalah. Diabaikan saja.


Quote
ok, ini cerita yang saya share di milis SP : baru saja semalam, banyak akusala vipaka terjadi....... sudah cape kerja seharian........ eh begitu naik bis, dapet yang ngebut dan ngerem mendadak.....
di dalam bis, diiringi bisingnya pengamen yang gonta ganti, yang berdiri tepat di samping saya.... dan pada waktu mo turun, didorong2 oleh kernetnya........
 
jujur aja, waktu itu sempat muncul emosi namun akhirnya saya sadari bahwa sebenarnya sedang mengalami dosa mula citta, bahwa batin saya "menolak" bis yang ngebut dan ngerem mendadak karena itu tidak menyenangkan dan saya melekat pada bis yang nyaman..... menolak mendengar suara pengamen yang bising karena tidak menyenangkan dan saya melekat untuk tenang...... serta menolak didorong2 oleh kernet karena saya ingin turun dengan santai.......
 
bagi saya pribadi, saya berusaha bahwa apa yang terjadi dalam hidup ini, saya jadikan latihan untuk membuat batin saya menjadi lebih baik.......

IMHO, pengertian itu tidaklah khas Abhidhamma. Secara sederhana dari sutta saja kita bisa tahu bahwa semua pikiran senang atau tidak senang adalah kemelekatan. Ketika bertemu hal yang dibenci atau berpisah dengan yang disukai, maka kita akan merasa tidak senang. Tidak perlu mengerti bahwa itu adalah dosa/lobha mula citta dan sebagainya. Bahkan orang bukan buddhis juga ada yang melatih diri untuk waspada pada kebencian dalam bentuk apapun. Bagi orang2 Altruist, mungkin sudah berpikir lebih jauh sampai mempertimbangkan si sopir yang buru2 karena kelelahan dan ingin cepat pulang, jadi ngebut; si pengamen yang masih belum cukup nafkah sehingga harus mengganggu orang dengan risiko dimaki-maki atau diusir dan lain sebagainya. Jadi, tidaklah mutlak perlu Abhidhamma untuk 'menjalani' hal tersebut.



Untuk kembali mengulang, saya katakan Abhidhamma boleh-boleh saja dipelajari untuk semua orang (tidak harus kalangan elit tertentu), tetapi saya pribadi tidak menggunakan Abhidhamma sebagai sumber acuan dalam hidup sehari-hari, karena saya punya kesulitan membuktikannya. Sama sekali saya tidak bilang Abhidhamma tidak berguna.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #40 on: 14 May 2008, 12:04:08 PM »

Wah, ini bukan masalah perasaan sewaktu 'menanam' (yang memang cocok untuk si sadist), tetapi perasaan sewaktu 'menerima' (yang merupakan si masochist). Tapi tidak apalah. Diabaikan saja.

IMHO, pengertian itu tidaklah khas Abhidhamma. Secara sederhana dari sutta saja kita bisa tahu bahwa semua pikiran senang atau tidak senang adalah kemelekatan. Ketika bertemu hal yang dibenci atau berpisah dengan yang disukai, maka kita akan merasa tidak senang. Tidak perlu mengerti bahwa itu adalah dosa/lobha mula citta dan sebagainya. Bahkan orang bukan buddhis juga ada yang melatih diri untuk waspada pada kebencian dalam bentuk apapun. Bagi orang2 Altruist, mungkin sudah berpikir lebih jauh sampai mempertimbangkan si sopir yang buru2 karena kelelahan dan ingin cepat pulang, jadi ngebut; si pengamen yang masih belum cukup nafkah sehingga harus mengganggu orang dengan risiko dimaki-maki atau diusir dan lain sebagainya. Jadi, tidaklah mutlak perlu Abhidhamma untuk 'menjalani' hal tersebut.



Untuk kembali mengulang, saya katakan Abhidhamma boleh-boleh saja dipelajari untuk semua orang (tidak harus kalangan elit tertentu), tetapi saya pribadi tidak menggunakan Abhidhamma sebagai sumber acuan dalam hidup sehari-hari, karena saya punya kesulitan membuktikannya. Sama sekali saya tidak bilang Abhidhamma tidak berguna.


dear bro Kainyn,

jika lokasi anda di jakarta dan sekitarnya, boleh saya usul supaya anda ikut kelas yang dimentori oleh Pak Selamat Rodjali??? Pada tanggal 24 Mei 2008, Di gunung sahari I no 30 jam 10.30 dan di vihara Pluit Dharmasukha jam 14.00.

Ini berguna untuk lebih memperjelas pemahaman anda mengenai Abhidhamma karena sepertinya anda sudah membaca sebagian teks abhidhamma namun tidak ada teman berdiskusi

tapi tidak memaksa loh....... hanya ingin mengajak agar kita bisa lebih mengawasi gerak gerik batin kita alam hidup sehari-hari.......

anumodana..........

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #41 on: 14 May 2008, 12:30:06 PM »

dear bro Kainyn,

jika lokasi anda di jakarta dan sekitarnya, boleh saya usul supaya anda ikut kelas yang dimentori oleh Pak Selamat Rodjali??? Pada tanggal 24 Mei 2008, Di gunung sahari I no 30 jam 10.30 dan di vihara Pluit Dharmasukha jam 14.00.

Ini berguna untuk lebih memperjelas pemahaman anda mengenai Abhidhamma karena sepertinya anda sudah membaca sebagian teks abhidhamma namun tidak ada teman berdiskusi

tapi tidak memaksa loh....... hanya ingin mengajak agar kita bisa lebih mengawasi gerak gerik batin kita alam hidup sehari-hari.......

anumodana..........

Dear Bro Kainyn,

Saya merekomendasi ajakan Bro Markos tsb.
Saya hanya pernah satu kali mengikuti kelas tsb, dikarenakan domisili sy yg jauh dari Jakarta.
Sebelumnya Abhidhamma bagi saya hanyalah sekumpulan teori pelik yg hanya cocok bagi scholar Buddhism.

Namun setelah sekali mengikuti kelas tsb, saya terinspirasi banyak, Abhidhamma dapat saya implementasikan dalam keseharian sy. Banyak tingkah laku jelek sy yg berhasil saya sadari dan mulai saya kikis dengan pemahaman Abhidhamma. Selanjutnya, karna lokasi sy nan jauh, sy belajar hanya dari kiriman VCD/DVD yg direkam oleh rekan2 dari kelas tsb.

Apa yg bisa sy sampaikan, Abhidhamma lebih dari sekedar teori, Abhidhamma adalah keseharian kita.

-----

catatan:
bagi kita2 yg suka membedah segala sesuatu secara intelektual, melihat baru percaya, menyukai sesuatu yg masuk logika, sy pikir jalan Abhidhamma cocok sekali.
Namun bagi yg suka cerita2 kebajikan, bg yg suka terinspirasi dengan drama kehidupan, sy pikir suttapitaka bisa lebih cocok

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #42 on: 14 May 2008, 01:50:39 PM »
markosprawira & willibordus

Sama sekali tidak ada kesan memaksa kok  :) Bener2 terima kasih banyak sudah mengajak. Lily W juga sudah pernah kasih jadwalnya, tapi karena jadwalnya berhalangan dengan kerja, jadi saya tidak bisa ikut.

Bagi saya Sutta & Abhidhamma, bahkan Vinaya, juga cocok2 saja, tergantung bagaimana melihatnya dan kebijaksanaan penerapan masing2 orang.





Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #43 on: 14 May 2008, 02:11:15 PM »
 [at] Kainyn : jika memang anda berniat untuk belajar, saya bisa kirimkan rekaman kelas abhidhamma, tapi mungkin agak banyak,sekitar 20an DVD.......

dan juga kualitas gambar memang agak buram, tapi setidaknya bisa memberikan gambaran mengenai kelas dan bagaimana abhidhamma itu.......

pun jika saya boleh berpendapat bahwa sebenarnya Sutta dan Abhidhamma, tidak lah terpisah dimana Sutta dapat diterangkan process by process dengan Abhidhamma misalnya proses Paticca Samuppada, Kamma, dan sebagainya.

semoga ini bisa dimengerti yah.........
« Last Edit: 14 May 2008, 02:21:12 PM by markosprawira »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Abhidhamma - layakkah untuk umat awam?
« Reply #44 on: 14 May 2008, 02:29:59 PM »
markosprawira,

Terima kasih lagi atas tawarannya. Mungkin untuk sementara tidak perlu dulu. Kalo ada kesempatan, saya usahakan ikut kelasnya langsung saja. Untuk hal2 yang lain, saya rasa juga bisa didiskusikan dengan teman2 di sini.  :)