//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Menurut Pak Hud jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?  (Read 93237 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Memang pertanyaan saya ttg JMB8 lah yang membuat thread ini tercipta,tapi karena yang didiskusikan terlalu berat bagi saya ;D saya hanya bisa membaca2 dan mengambil kesimpulan sesuai dengan kemampuan berpikir saya. :)

_/\_

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Tambahan pertanyaan, apakah tanpa meditasi bisa mencapai NiBBana ? :D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
'Saya berlindung pada p*n*s si tua, .....
Saya berlindung pada vagina tuwek si nenek, keriput, tak bisa ditembusi, dan kenyal spt spons;
Saya berlindung pada p*n*s si perjaka macan muda, ******* dengan bangga, tak takut loyo;
Saya berlindung pada teratai sang nona, memasukinya dengan gelombang silinder kenikmatan, melepaskannya dari rasa malu dan ja'im'   :))

'I take refuge in an old man's chastened p*n*s, withered at the
       root, fallen like a dead tree;
I take refuge in an old woman's flaccid vagina, collapsed,
       impenetrable, and sponge-like;
I take refuge in the virile young tiger's Thunderbolt (erect p*n*s), rising proudly,
       indifferent to death;
I take refuge in the maiden's Lotus, filling her with rolling bliss
       waves, releasing her from shame and inhibition.'


(Divine Madman / Drukpa Kunley; Orang suci Buddhis yg menjadi santo pelindung negara Bhutan yg mencapai Kebuddhaan).  :))
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Saya punya pendapat yang berbeda dengan Anda. Sejak awal tidak ada tujuan apa pun, oleh karena itu tidak ada jalan. Yang ada hanyalah sadar akan saat sekarang, sadar akan corak kehidupan yang tidak pernah memuaskan (dukkha), tanpa mengharapkan apa pun, oleh karena si aku tidak mungkin melenyapkan dukkha, yang adalah dirinya sendiri. Sadar itu sendiri membawa perubahan radikal; tidak perlu menempuh jalan apa pun, yang hanya merupakan impian si aku. Masalahnya adalah banyak orang yang tidak mau sadar, karena asyik melekat pada si aku dan milikku dan agamaku, yang dianggapnya membahagiakan dan kekal. Di samping itu, ada pula orang yang sudah mulai sadar akan dukkha karena dia belajar agama Buddha sedikit, tapi tidak sadar bahwa dukkha bersumber pada si aku, sehingga si aku mencari jalan untuk keluar dari dukkha, si aku ingin mencapai kebahagiaan abadi, mencapai nibbana, yang adalah mustahil, karena pada dasarnya si aku itu sendiri adalah dukkha. Tanpa mengenali si aku, Jalan Mulia Berunsur Delapan di dalam agama Buddha hanyalah narkoba yang membuat umat Buddha puas diri, dan tidak benar-benar sadar. Itu bukan ajaran Sang Buddha.
 
Salam,
hudoyo

Ya Pak Hud pendapat kita memang berbeda, mungkin dari sudut pandang yang berbeda. Dalam penjelasan Pak Hud sendiri di atas, sangat jelas bagi saya bahwa adanya tujuan dan “Sang Jalan”. Ketika Pak Hud mengatakan “Masalahnya adalah banyak orang yang tidak mau sadar, karena asyik melekat pada si aku dan milikku dan agamaku”, maka tujuannya tidak lain adalah menjadi sadar, dan jalannya adalah cara dari tidak sadar menjadi sadar (termasuk cara “tanpa niat” “tanpa viriya” “tanpa mencatat”). Melekat pada si aku dan milikku dan agamaku, inilah mereka yang masih berada dalam jalan dan terlalu asyik melihat jalan itu, mereka belum melangkah lebih jauh atau keluar dari ujung jalan.. Ini dari yang saya pahami apa adanya Pak Hud (ini bukan berarti saya telah Yathabhutam Nyanadassanam loh Pak Hud).

Mengenai Jalan Mulia Berunsur Delapan. Seperti kita ketahui bahwa Jalan Mulia Berunsur Delapan berada dalam naungan Empat Kebenaran Arya. Dan seperti yang pernah Pak Hud sampaikan bahwa dalam Dhammacakkapavatana Sutta, Sang Buddha melihat apa adanya, Yathabhutam Nyanadassanam, tentang Empat Kebenaran Arya. Dengan demikian Empat Kebenaran Arya adalah terlihat dari/dalam pemikiran yang murni, jelas, tanpa bias. Point ke-4 Empat Kebenaran Arya adalah Jalan menuju Akhir Dukkha yaitu Jalan Mulia Berunsur Delapan. Dengan demikian secara otomatis Jalan Mulia Berunsur Delapan terlihat dalam Yathabhutam Nyanadassanam. Jadi jika dalam pemahaman Yathabhutam Nyanadassanam menyatakan/terlihat adanya jalan maka ada jalan.

Nah, Pak Hud, dari kedua alasan di atas (alinea 1 dan 2) saya sebagai puthujjana yang masih suka kue putu, berpendapat bahwa adanya jalan.  :)

Pak Hud mengatakan “Tanpa mengenali si aku, Jalan Mulia Berunsur Delapan di dalam agama Buddha hanyalah narkoba….”. Saya sependapat dengan Pak Hud, JIKA kalimat “tanpa mengenal si aku” tidak terlepas dari kalimat “Jalan Mulia Berunsur Delapan di dalam agama Buddha hanyalah narkoba”. Tanpa ketelitian gabungan kalimat Pak Hud ini akan membuat orang tanpa harapan. Di lain sisi, setahu saya dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan sendiri ada cara mengenali si Aku. Pandangan Benar, Pikiran Benar dan Samadhi Benar adalah jalan mengenal si Aku. Oleh karena itu tanpa ketiganya yang merupakan jalan mengenal si aku maka tidak akan ada Jalan Mulia Berunsur Delapan, dimana kelima ruas yang lain akan menjadi norma-norma biasa yang bisa menjadi narkoba. Tapi saya yakin kelima norma/ruas jalan itu meskipun dikatakan narkoba tapi jika penggunaannya benar dan tidak melekat sehingga kecanduan, maka akan memiliki dampak baik. Seperti halnya Narkoba yang dipergunakan untuk kesehatan yaitu mengurangi sakit, dan kelima norma/ruas jalan itu pun dapat mengurangi beban, sakit, dukkha.   

Terakhir, hanya satu realisasi mengatasi pikiran bagi  saya yaitu diam. Ketika saya menulis ini saya tidak sedang mengatasi pikiran tetapi bekerja sama dengan pikiran.

Hanya itu saja Pak Hud, alasan saya seorang puthujjana yang masih suka kue putu.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
'Saya berlindung pada p*n*s si tua, .....
Saya berlindung pada vagina tuwek si nenek, keriput, tak bisa ditembusi, dan kenyal spt spons;
Saya berlindung pada p*n*s si perjaka macan muda, ******* dengan bangga, tak takut loyo;
Saya berlindung pada teratai sang nona, memasukinya dengan gelombang silinder kenikmatan, melepaskannya dari rasa malu dan ja'im'   :))

Sy sangka tadi km telah 'kenapa2 Bro....'
Tiba2 nongol tau2 posting beginian....

Ternyata cuman copas terjemahan dari inspirasi si Drukpa Kunley.... weleh2, tapi, syukurlah, ternyata sohibku masih aman2 saja...  :))

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
"Upaya seseorang membuat generalisasi bahwa semua orang dapat memahami apa yang ia maksud dengan bahasanya sendiri yang hanya bisa dimengerti oleh dirinya sendiri, maka orang tersebut adalah orang yang sedang merealisasikan ke-aku-annya. Begitu juga sebaliknya." quote ini juga termasuk :))
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
'Saya berlindung pada p*n*s si tua, .....
Saya berlindung pada vagina tuwek si nenek, keriput, tak bisa ditembusi, dan kenyal spt spons;
Saya berlindung pada p*n*s si perjaka macan muda, ******* dengan bangga, tak takut loyo;
Saya berlindung pada teratai sang nona, memasukinya dengan gelombang silinder kenikmatan, melepaskannya dari rasa malu dan ja'im'   :))

'I take refuge in an old man's chastened p*n*s, withered at the
       root, fallen like a dead tree;
I take refuge in an old woman's flaccid vagina, collapsed,
       impenetrable, and sponge-like;
I take refuge in the virile young tiger's Thunderbolt (erect p*n*s), rising proudly,
       indifferent to death;
I take refuge in the maiden's Lotus, filling her with rolling bliss
       waves, releasing her from shame and inhibition.'


(Divine Madman / Drukpa Kunley; Orang suci Buddhis yg menjadi santo pelindung negara Bhutan yg mencapai Kebuddhaan).  :))
:)) boleh dicontoh gak yah :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
 [at] Kelana

p*n*s Drukpa Kunley memang melekat, melekat pada vagina kecil,
Tetapi kemelekatannya tergantung dari ukuran dari p*n*s.

Drukpa Kunley's p*n*s head may stick, stick in a small vagina,
But tightness depends upon the size of the p*n*s.

"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
[at] Kelana

p*n*s Drukpa Kunley memang melekat, melekat pada vagina kecil,
Tetapi kemelekatannya tergantung dari ukuran dari p*n*s.

Drukpa Kunley's p*n*s head may stick, stick in a small vagina,
But tightness depends upon the size of the p*n*s.



So..what??
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
[at] Kelana

p*n*s Drukpa Kunley memang melekat, melekat pada vagina kecil,
Tetapi kemelekatannya tergantung dari ukuran dari p*n*s.

Drukpa Kunley's p*n*s head may stick, stick in a small vagina,
But tightness depends upon the size of the p*n*s.



So..what??

Mungkin kamu perlu mengukur p*n*smu... :)) :)) :))
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
[at] Kelana

p*n*s Drukpa Kunley memang melekat, melekat pada vagina kecil,
Tetapi kemelekatannya tergantung dari ukuran dari p*n*s.

Drukpa Kunley's p*n*s head may stick, stick in a small vagina,
But tightness depends upon the size of the p*n*s.



So..what??

Mungkin kamu perlu mengukur p*n*smu... :)) :)) :))

Ah tidak perlu, itu akan menambah dukkha saja ;)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Ngomong soal NARKOBA, kemelekatan terhadap apapun adalah Narkoba, tidak hanya terhadap JMB-8, kemelekatan terhadap Vipassana juga narkoba, kemelekatan terhadap 'sadari saja' juga narkoba, kemelekatan terhadap 'padamnya aku' juga narkoba....

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
[at] Kelana

p*n*s Drukpa Kunley memang melekat, melekat pada vagina kecil,
Tetapi kemelekatannya tergantung dari ukuran dari p*n*s.

Drukpa Kunley's p*n*s head may stick, stick in a small vagina,
But tightness depends upon the size of the p*n*s.



So..what??

Mungkin kamu perlu mengukur p*n*smu... :)) :)) :))

Ah tidak perlu, itu akan menambah dukkha saja ;)

Lagipula Mak Erot sudah tiada, dukkha bisa2 tambah dalam...  :'(  :'(  :'(

.... sy tau, sy tau, udah OOT...., jadi:

 :backtotopic:

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
diam itu juga rakit...

Sudah ditanggapi; tidak perlu diulang-ulang.