Dalam hal jumlah semesta tak terbatas dengan masing-masing Sammasambuddhanya, pandangan Theravada dan Mahayana saya pikir memang sama.
kutip dari RAPB hal 673
Buddha Bertekad untuk Hidup Dalam Dhamma
Setelah pencapaian penerangan sempurna, selagi Buddha berdiam selama seminggu di Ajapala, Ia berpikir, “Betapa menyedihkan hidup tanpa menghormati orang lain (tidak seorang pun yang dihormati). Siapa yang harus didekati dan dihormati oleh-Ku, seseorang yang telah melenyapkan semua kotoran, yang telah melenyapkan semua kajahatan?” Kemudian Beliau melanjutkan, “Aku harus menetap di dekat mereka yang lebih tinggi dari diri-Ku dalam hal Moralitas, Konsentrasi, Kebijaksanaan, dan Kebebasan sehingga Moralitas, Konsentrasi, Kebijaksanaan, dan Kebebasan-Ku yang masih belum lengkap dan belum mencukupi akan menjadi lengkap dan cukup.” Kemudian Buddha mencari dengan Kemahatahuan-Nya mereka yang lebih tinggi daripada-Nya dalam hal Moralitas, Konsentrasi, Kebijaksanaan, dan Kebebasan.
Melihat bahwa tidak ada makhluk yang demikian di tiga alam, Beliau berpikir, “Lebih baik Aku hanya hidup dengan menghormati Dhamma yang telah Kutembus.”
---
Apakah penelitian Buddha Gautama hanya sampai pada tata surya kita (lokhadathu) atau sampai ke tak terhingga dunia di luar sana ?
1. Jika penelitian hanya pada tata surya kita (lokhadathu) berarti ada kemungkinan di tata surya lain ada sammasambuddha lain
2. Jika penelitian di lakukan ke seluruh alam semesta, maka pada dasarnya tidak ada 2 sammasambuddha pada satu periode sasana (ajaran).