Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: denny848337 on 20 August 2008, 02:26:45 PM

Title: Mo nanya tentang Kamma
Post by: denny848337 on 20 August 2008, 02:26:45 PM
sdr2 sekalian, mo nanya mengenai hukum Kamma donk  :)

dikatakan bahwa, kehendak adalah kunci utama dari kamma tersebut. Jadi apakah tindakan tanpa sadar juga termasuk kamma ??
Mungkin salah satunya adalah gerak reflek. thx
 :)
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 20 August 2008, 02:43:26 PM
Sang Buddha memang mengatakan bahwa cetana (niat, kehendak) adalah kamma.
Ada cetana yang berasaskan lobha dosa dan moha, ada juga cetana yang berasasan alobha adosa amoha.

Tetapi ada juga tindakan yang "netral".
Sederhananya tindakan seperti berkedip, gerak reflek, masuk kategori netral ini.

Lebih jelasnya mungkin para pakar Abhidhamma di sini bisa menjelaskan.
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: Lily W on 20 August 2008, 03:14:32 PM
Pas saya ada posting di forum sebelah.... sy copas aja dech... ;D

Manurut Abhidhamma....
dalam Proses Pikiran (Citta Vithi/Proses keberlangsungan kesadaran yang berkesinambungan atau tanpa jeda kosong) yaitu :
1. Melalui pancaindera ada 17 saat
2. Melalui Pintu Pikiran ada 13 saat

Nah, di saat yang ke 9 sampai saat ke 15 ( untuk yg 17 saat) dan saat ke 5 sampai saat ke 11 (untuk yang 13 saat), masing-masing itu ada 7 saat   yang di sebut JAVANA CITTA (Kesadaran yang mendorong terjadinya kamma/perbuatan). Setiap CITTA pasti di ikuti oleh 7 CETASIKA (faktor-faktor Batin) netral (Sabbacittasadharana cetasika 7 ).
Sabbacittasadharana cetasika 7 (7 cetasika yg terdapat di semua jenis citta) terdiri dari :
1. PHASSA (KONTAK)
2. VEDANA (PERASAAN)
3. SANNA (PENCERAPAN)
4. CETANA (KEHENDAK)
5. EKAGGATA (KONSENTRASI)
6. JIVITINDRIYA (PENGHIDUP BATIN)
7. MANASIKARA (PERHATIAN)

Kalo CETASIKA UMUM (Faktor Batin umum, total ada 13 CETASIKA) berkombinasi dengan AKUSALA CETASIKA (Faktor batin tidak bermanfaat) maka akan menjadi AKUSALA dan apabila CETASIKA UMUM itu berkombinasi dengan SOBHANA CETASIKA  (Faktor Batin yang Indah) maka akan menjadi SOBHANA/KUSALA.

Jadi....tindakan tanpa sadar (cth : gerak reflek) itu juga termasuk kamma (perbuatan) karena telah melalui proses pikiran (citta vithi). Perlu kita ketahui bahwa Citta itu muncul dan tenggelam dengan cepat sekali

Link Citta Vithi : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1393.0
Link Cetasika : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=422.0

_/\_ :lotus:
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: andry on 21 August 2008, 10:25:19 PM
sdr2 sekalian, mo nanya mengenai hukum Kamma donk  :)

dikatakan bahwa, kehendak adalah kunci utama dari kamma tersebut. Jadi apakah tindakan tanpa sadar juga termasuk kamma ??
Mungkin salah satunya adalah gerak reflek. thx
 :)
tidak sadar, karena tidak diperhatikan.
reflek yg begitu cepat, itu pun jika diperhatikan pasti sadar..
namun kecepatannya itu melebihi mobil perari..
so semua tindakan pasti sadar.. begitu juga pikiran, mau berpikir sesuatu pasti sadar dulu..
bagus gak neh pikiran?? (sdarkan) Oo tidak bagus yah di cut (sadar juga..)
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: markosprawira on 29 August 2008, 04:36:34 PM
dea
sdr2 sekalian, mo nanya mengenai hukum Kamma donk  :)

dikatakan bahwa, kehendak adalah kunci utama dari kamma tersebut. Jadi apakah tindakan tanpa sadar juga termasuk kamma ??
Mungkin salah satunya adalah gerak reflek. thx
 :)

dear denny,

Saya contohkan seperti jika ada nyamuk berdenging di dekat telinga.
Kebnykan org biasanya akan refleks menepuknya.
Nah mengapa ini bisa terjadi??

Sebenarnya dimulai dari kita kecil......... kita menangis sewaktu digigit nyamuk.
Begitu dilihat oleh org yg menjaga kita, ada bunderan merah, dan disebutlah sebuah konsep... "Digigit nyamuk", atau "Bentol".......
Setelah itu, org yg jaga liat ke sekeliling, dan mencari mahluk hitam terbang, yang ada sungutnya dan berdenging....... begitu ketemu, langsung ditepuk...

Demikianlah proses konsep kita pelajari terus menerus..... sewaktu kita lebih besar, begitu ada nyamuk, langsung disuruh "Tepuk nyamuk itu", baru muncullah niat untuk menepuk......
Saya ingat waktu kecil, begitu gemar mengejar2 nyamuk untuk dibunuh......... dimana ini tentunya diniatin loh......

Demikianlah proses terjadinya "refleks" dalam membunuh nyamuk........ bahwa itu sebenarnya adalah kegiatan yang sama seperti lainnya, ada niatnya juga namun karena kebiasaan yang dijalankan terus menerus sehingga rasanya seperti tanpa dipikir lagi.

Sebenarnya dalam keseharian kita, juga banyak melakukan "refleks" seperti ini....... misal begitu melihat wanita, langsung liat mukanya, kulitnya, bentuk tubuhnya, dsbnya......

Begitu liat benda yang disukai misal seperti teman saya yang hobi mobil, dia lgsg liat spionnya, spoilernya, ban, velgnya, dsb......... juga misalnya pada makanan, kalo liat daging rendang, liat warnanya gelap/ga, bumbunya, dsbnya........

Singkatnya dalam buddhism sebenarnya tidak dikenal refleks/tidak sadar atau alam bawah sadar.

semoga penjelasan ini bisa dimengerti yah............
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: Delusion on 12 September 2008, 05:17:53 PM
Berarti ketika kaki seorang pasien ditepuk oleh soerang Dokter, ia melakukan gerakan refleks.
Dan sesungguhnya gerakan reflek itu tidak ada, namun hanya saja ia tidak sadari bahwa ia akan mengangkat kakinya, makanya kita sebut itu sebagai gerakan reflek???
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: K.K. on 12 September 2008, 05:52:34 PM
Kalo refleks atau bukan refleks, itu istilahnya medis. Kalo dalam Buddhism, pembagiannya bukan berdasarkan reaksi saraf, tetapi kesadaran yang mana yang menggerakan.

Misalnya orang tanpa sengaja kepegang teko isi air mendidih lalu menarik tangannya, ini adalah perbuatan yang tidak berdasarkan Lobha/Dosa/Moha, bukan pula berdasarkan Alobha/Adosa/Amoha, maka (kalo ga salah) disebut Ahetuka (tanpa akar), mungkin bagian fungsional (kiriya).

Tapi jika kemudian sambil menarik tangan, orang itu latah dan ngomong yang "bukan2", itu bukanlah kesadaran "tanpa akar".


Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: Delusion on 13 September 2008, 08:24:49 AM
Terimakasih penjelasannya, Kainyn

_/\_
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: Lily W on 13 September 2008, 09:39:32 AM
Berarti ketika kaki seorang pasien ditepuk oleh soerang Dokter, ia melakukan gerakan refleks.
Dan sesungguhnya gerakan reflek itu tidak ada, namun hanya saja ia tidak sadari bahwa ia akan mengangkat kakinya, makanya kita sebut itu sebagai gerakan reflek???

Menurut Buddhism....
Orang yang melakukan gerakan reflek itu karena sanna (persepsi, pencerapan) nya yang begitu kuat. Di dalam proses pikiran ... tiap-tiap momentnya (17 saat / 13 saat) ada sanna.
contoh lain gerakan reflek yaitu Bruce Lee dalam menangkis serangan (dalam film kungfu)

_/\_ :lotus:
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: Forte on 13 September 2008, 10:41:19 AM
Berarti ketika kaki seorang pasien ditepuk oleh soerang Dokter, ia melakukan gerakan refleks.
Dan sesungguhnya gerakan reflek itu tidak ada, namun hanya saja ia tidak sadari bahwa ia akan mengangkat kakinya, makanya kita sebut itu sebagai gerakan reflek???
Menurut science seh gerak reflek itu terjadi bila impuls (rangsangan) yang dihantar tidak menuju ke otak tetapi menuju ke medula spinalis (sumsum tulang belakang), makanya terkesan "tidak sadar"

Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: Delusion on 13 September 2008, 11:49:09 AM
Berarti ketika kaki seorang pasien ditepuk oleh soerang Dokter, ia melakukan gerakan refleks.
Dan sesungguhnya gerakan reflek itu tidak ada, namun hanya saja ia tidak sadari bahwa ia akan mengangkat kakinya, makanya kita sebut itu sebagai gerakan reflek???

_/\_

Menurut Buddhism....
Orang yang melakukan gerakan reflek itu karena sanna (persepsi, pencerapan) nya yang begitu kuat. Di dalam proses pikiran ... tiap-tiap momentnya (17 saat / 13 saat) ada sanna.
contoh lain gerakan reflek yaitu Bruce Lee dalam menangkis serangan (dalam film kungfu)

_/\_ :lotus:


Boleh diberikan penjelasan yang lebih mendetail?
 _/\_
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: fabian c on 14 September 2008, 12:30:46 AM


teman-teman.... ikut sharing ya..?

Menurut pendapat saya dan dikonfirmasi oleh meditator lainnya, setiap gerakan yang kita lakukan sebenarnya didahului oleh kehendak (ada yang mengatakan bahkan detak jantungpun juga didahului oleh kehendak, kalau ini saya tidak begitu jelas)

tetapi bila gerakan indera kita di dahului oleh kehendak itu saya sangat setuju.
umpamanya kita melangkahkan kaki, setiap gerakan kaki sebenarnya terdiri dari gerakan-gerakan yang lebih kecil dan setiap gerakan kecil tersebut didahului oleh kehendak. bila konsentrasi kurang kuat maka kita melihat rangkaian gerakan-gerakan kecil ini bagai satu rangkaian langkah menyatu yang tak terputus.

Bila kita tak ada kehendak, maka anggota tubuh tak bergerak.

Disebabkan kemampuan melihat gerakan-gerakan kecil yang terputus ini maka, meditator dikatakan telah mampu melihat anicca walaupun masih dalam tingkat awal.

Kehendak inilah yang menyebabkan kamma. bila kita digigit nyamuk sebenarnya bukan refleks, tetapi inilah yang disebut gerakan jasmani yang didahului kehendak bersekutu dengan dosa (dosa yang dimaksud disini adalah rasa menolak terhadap gigitan nyamuk). Bagi orang yang telah melatih dirinya untuk menerima gigitan nyamuk maka, tak timbul refleks untuk menepuk.

mudah-mudahan penjelasan saya membantu.

sukhi hotu


Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: Delusion on 14 September 2008, 09:40:20 PM
[at] fabian c

Terimakasih atas penjelasannya...

Tapi agak heran bila ada yang menyatakan "jantung berdetak juga karena keinginan kita"  ;D


_/\_
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: markosprawira on 15 September 2008, 10:06:35 AM
 [at] Delusion : loh kenapa heran bro?

detak jantung kita bisa percepat.... coba aja pikirin hal2 yg negatif, jantung biasanya akan lebih cepat berdetak........

tapi kalo kita "cooling down" misal tenangin diri, jantung akan berdetak lebih pelan  ;D

kalo kita yang "awam" ini saja bisa mengatur seperti itu, yah jangan heran kalo meditator bisa lebih ahli...... bahkan AFAIK, ada meditator yang bisa mengamati hadaya vatthu loh.......... ^:)^

(hadaya vatthu : pintu indra munculnya kesadaran).......cmiiw.......
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: markosprawira on 15 September 2008, 10:16:04 AM
Kalo refleks atau bukan refleks, itu istilahnya medis. Kalo dalam Buddhism, pembagiannya bukan berdasarkan reaksi saraf, tetapi kesadaran yang mana yang menggerakan.

Misalnya orang tanpa sengaja kepegang teko isi air mendidih lalu menarik tangannya, ini adalah perbuatan yang tidak berdasarkan Lobha/Dosa/Moha, bukan pula berdasarkan Alobha/Adosa/Amoha, maka (kalo ga salah) disebut Ahetuka (tanpa akar), mungkin bagian fungsional (kiriya).

Tapi jika kemudian sambil menarik tangan, orang itu latah dan ngomong yang "bukan2", itu bukanlah kesadaran "tanpa akar".

dear bro Kai,

kalau boleh saya koreksi bahwa jika org kena teko panas dan menarik tangannya, hampir bisa dipastikan itu adalah akusala citta dimana ini sebenarnya merupakan proses refleks seperti yang digambarkan sis Lily yaitu kebiasaan yang dilakukan terus menerus sehingga terekam di dalam sanna/pencerapan bahwa jika menyentuh sesuatu yg panas/tidak menyenangkan, tangan harus segera ditarik
Hal yang sama bisa kita lihat jika kita menyentuh duri  ;)

seperti yang pernah saya bilang ke bro tesla bahwa pada saat tindakan/action, itu berarti citta pada posisi Javana.
Dan pada Javana org awam/putthujhana, tidak mungkin ada fungsi kiriya, yang ada hanyalah kusala, akusala dan netral

Kiriya terjadi pada proses lain dalam 17 proses citta, misal fungsi citta yang mengarahkan tapi tidak pada Javana.

Kiriya pada Javana, hanya terjadi pada Arahat, itu kenapa Arahat tidak akan terlahir kembali karena action/tindakannya sudah tidak membuahkan vipaka lagi.....

semoga bisa memperjelas mengenai citta yah  _/\_
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: K.K. on 15 September 2008, 10:17:57 AM
[at] Delusion : loh kenapa heran bro?

detak jantung kita bisa percepat.... coba aja pikirin hal2 yg negatif, jantung biasanya akan lebih cepat berdetak........

tapi kalo kita "cooling down" misal tenangin diri, jantung akan berdetak lebih pelan  ;D

kalo kita yang "awam" ini saja bisa mengatur seperti itu, yah jangan heran kalo meditator bisa lebih ahli...... bahkan AFAIK, ada meditator yang bisa mengamati hadaya vatthu loh.......... ^:)^

(hadaya vatthu : pintu indra munculnya kesadaran).......cmiiw.......

Memang kita bisa memanipulasi detak jantung dengan sengaja, tetapi sepertinya jantung berdetak atau tidak berdetak, bukan berdasarkan kehendak/niat kita.

Lalu, sepertinya Delusion itu "sis" deh, bukan "bro" ;D
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: K.K. on 15 September 2008, 10:32:28 AM
Kalo refleks atau bukan refleks, itu istilahnya medis. Kalo dalam Buddhism, pembagiannya bukan berdasarkan reaksi saraf, tetapi kesadaran yang mana yang menggerakan.

Misalnya orang tanpa sengaja kepegang teko isi air mendidih lalu menarik tangannya, ini adalah perbuatan yang tidak berdasarkan Lobha/Dosa/Moha, bukan pula berdasarkan Alobha/Adosa/Amoha, maka (kalo ga salah) disebut Ahetuka (tanpa akar), mungkin bagian fungsional (kiriya).

Tapi jika kemudian sambil menarik tangan, orang itu latah dan ngomong yang "bukan2", itu bukanlah kesadaran "tanpa akar".

dear bro Kai,

kalau boleh saya koreksi bahwa jika org kena teko panas dan menarik tangannya, hampir bisa dipastikan itu adalah akusala citta dimana ini sebenarnya merupakan proses refleks seperti yang digambarkan sis Lily yaitu kebiasaan yang dilakukan terus menerus sehingga terekam di dalam sanna/pencerapan bahwa jika menyentuh sesuatu yg panas/tidak menyenangkan, tangan harus segera ditarik
Hal yang sama bisa kita lihat jika kita menyentuh duri  ;)

seperti yang pernah saya bilang ke bro tesla bahwa pada saat tindakan/action, itu berarti citta pada posisi Javana.
Dan pada Javana org awam/putthujhana, tidak mungkin ada fungsi kiriya, yang ada hanyalah kusala, akusala dan netral

Kiriya terjadi pada proses lain dalam 17 proses citta, misal fungsi citta yang mengarahkan tapi tidak pada Javana.

Kiriya pada Javana, hanya terjadi pada Arahat, itu kenapa Arahat tidak akan terlahir kembali karena action/tindakannya sudah tidak membuahkan vipaka lagi.....

semoga bisa memperjelas mengenai citta yah  _/\_

Ketika orang bersentuhan dengan kontak yang tidak menyenangkan, maka yang muncul adalah akusala vipaka, berkenaan dengan tidak menyenangkan. Namun, kesadaran pada saat menarik tangan itu, bisa jadi merupakan kesadaran dari pancadvaravajjana-citta dan manodvaravajjana-citta. Kedua Kiriya-citta tersebut tidaklah khas pada Arahat.


Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: Delusion on 15 September 2008, 01:53:34 PM
[at] fabian c

Terimakasih atas penjelasannya...

Tapi agak heran bila ada yang menyatakan "jantung berdetak juga karena keinginan kita"  ;D


_/\_

Ya, saya "sis"... hehehehe...

Benar yang dikatakan Bro Kainyn, bukan mengatur kecepatan dan kelambanan detak jantung, tapi jantung yang berdetak.

Bukankah jantung memang sudah dari sononya berdetak?
Dan kita ngak bisa menghentikan detak bila belum saatnya mati  ;D


_/\_
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: markosprawira on 15 September 2008, 02:21:19 PM
Kalo refleks atau bukan refleks, itu istilahnya medis. Kalo dalam Buddhism, pembagiannya bukan berdasarkan reaksi saraf, tetapi kesadaran yang mana yang menggerakan.

Misalnya orang tanpa sengaja kepegang teko isi air mendidih lalu menarik tangannya, ini adalah perbuatan yang tidak berdasarkan Lobha/Dosa/Moha, bukan pula berdasarkan Alobha/Adosa/Amoha, maka (kalo ga salah) disebut Ahetuka (tanpa akar), mungkin bagian fungsional (kiriya).

Tapi jika kemudian sambil menarik tangan, orang itu latah dan ngomong yang "bukan2", itu bukanlah kesadaran "tanpa akar".

dear bro Kai,

kalau boleh saya koreksi bahwa jika org kena teko panas dan menarik tangannya, hampir bisa dipastikan itu adalah akusala citta dimana ini sebenarnya merupakan proses refleks seperti yang digambarkan sis Lily yaitu kebiasaan yang dilakukan terus menerus sehingga terekam di dalam sanna/pencerapan bahwa jika menyentuh sesuatu yg panas/tidak menyenangkan, tangan harus segera ditarik
Hal yang sama bisa kita lihat jika kita menyentuh duri  ;)

seperti yang pernah saya bilang ke bro tesla bahwa pada saat tindakan/action, itu berarti citta pada posisi Javana.
Dan pada Javana org awam/putthujhana, tidak mungkin ada fungsi kiriya, yang ada hanyalah kusala, akusala dan netral

Kiriya terjadi pada proses lain dalam 17 proses citta, misal fungsi citta yang mengarahkan tapi tidak pada Javana.

Kiriya pada Javana, hanya terjadi pada Arahat, itu kenapa Arahat tidak akan terlahir kembali karena action/tindakannya sudah tidak membuahkan vipaka lagi.....

semoga bisa memperjelas mengenai citta yah  _/\_

Ketika orang bersentuhan dengan kontak yang tidak menyenangkan, maka yang muncul adalah akusala vipaka, berkenaan dengan tidak menyenangkan. Namun, kesadaran pada saat menarik tangan itu, bisa jadi merupakan kesadaran dari pancadvaravajjana-citta dan manodvaravajjana-citta. Kedua Kiriya-citta tersebut tidaklah khas pada Arahat.

dear Kai

seperti yang saya bilang, tolong dibedakan antara level action/tindakan dalam hal ini Javana 7, dengan 17/13 proses kesadaran (panca dvara/mano dvara)

jika anda menyebutkan bahwa dalam 17/13 proses terdapat kiriya, itu betul karena memang terdapat citta-citta tertentu, seperti yang saya sudah sebut yaitu citta yang mengarahkan ke objek, bisa berupa Kiriya

Namun jika pada tingkat Javana 7, pada putthujhana hanya ada Kusala, Akusala dan Netral

Nah disini beda sekali antara menarik tangan sebagai action/tindakan dimana ini merupakan Javana 7 dari 17 proses pancadvara, dan kesadaran menarik tangan sebagai proses keseluruhan dari 17 proses dimana di dalamnya ada Javana 7 yang isinya tetap saja hanya Kusala, Akusala dan Netral

Singkatnya :
Dalam 17 proses kesadaran, betul ada Kiriya pada citta-citta tertentu
Tetapi pada Javana 7, yang notabene merupakan proses ke 9 - 15, yang ada hanyalah Kusala, Akusala dan Netral

Javana ini kemudian terbagi berdasar jangka waktu berbuahnya yaitu pada kehidupan ini, satu kehidupan berikutnya, dan sebagainya.....

Kiriya pada Javana Arahat terjadi karena berlandaskan Panna, bukan berlandaskan Cetana seperti pada putthujhana sehingga Arahat hanya menghabiskan buah kamma lampaunya saja dan tidak akan terlahir lagi

semoga tidak membingungkan yah..........  _/\_
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: markosprawira on 15 September 2008, 02:29:59 PM
[at] Delusion : loh kenapa heran bro?

detak jantung kita bisa percepat.... coba aja pikirin hal2 yg negatif, jantung biasanya akan lebih cepat berdetak........

tapi kalo kita "cooling down" misal tenangin diri, jantung akan berdetak lebih pelan  ;D

kalo kita yang "awam" ini saja bisa mengatur seperti itu, yah jangan heran kalo meditator bisa lebih ahli...... bahkan AFAIK, ada meditator yang bisa mengamati hadaya vatthu loh.......... ^:)^

(hadaya vatthu : pintu indra munculnya kesadaran).......cmiiw.......

Memang kita bisa memanipulasi detak jantung dengan sengaja, tetapi sepertinya jantung berdetak atau tidak berdetak, bukan berdasarkan kehendak/niat kita.

Lalu, sepertinya Delusion itu "sis" deh, bukan "bro" ;D

dear Kai,

sori kalau salah pengertian  ;D

hanya saja saya berpikir bahwa setiap saat selama kita masih hidup, selalu ada kesadaran yang muncul
sementara pada detak jantung, berarti ada darah segar yang diproduksi
dan menurut buddhism, bahwa kesadaran itu muncul di hadaya rupa, yang merupakan area di sekitar jantung, tempat diproduksinya darah segar
Jika ada kesadaran, pasti ada 7 cetasika netral yang menyertainya dimana salah satunya adalah Cetana

Demikianlah kira-kira logika berpikirnya saya mengenai hubungan antara Cetana dalam artian cetasika netral yang selalu ada pada setiap citta putthujhana dengan detak jantung......  ;D

sori juga utk Delusion.... maklum saya jarang gaul di DC.......  _/\_
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: K.K. on 15 September 2008, 02:54:11 PM
dear Kai

seperti yang saya bilang, tolong dibedakan antara level action/tindakan dalam hal ini Javana 7, dengan 17/13 proses kesadaran (panca dvara/mano dvara)

jika anda menyebutkan bahwa dalam 17/13 proses terdapat kiriya, itu betul karena memang terdapat citta-citta tertentu, seperti yang saya sudah sebut yaitu citta yang mengarahkan ke objek, bisa berupa Kiriya

Namun jika pada tingkat Javana 7, pada putthujhana hanya ada Kusala, Akusala dan Netral

Nah disini beda sekali antara menarik tangan sebagai action/tindakan dimana ini merupakan Javana 7 dari 17 proses pancadvara, dan kesadaran menarik tangan sebagai proses keseluruhan dari 17 proses dimana di dalamnya ada Javana 7 yang isinya tetap saja hanya Kusala, Akusala dan Netral

Singkatnya :
Dalam 17 proses kesadaran, betul ada Kiriya pada citta-citta tertentu
Tetapi pada Javana 7, yang notabene merupakan proses ke 9 - 15, yang ada hanyalah Kusala, Akusala dan Netral

Javana ini kemudian terbagi berdasar jangka waktu berbuahnya yaitu pada kehidupan ini, satu kehidupan berikutnya, dan sebagainya.....

Kiriya pada Javana Arahat terjadi karena berlandaskan Panna, bukan berlandaskan Cetana seperti pada putthujhana sehingga Arahat hanya menghabiskan buah kamma lampaunya saja dan tidak akan terlahir lagi

semoga tidak membingungkan yah..........  _/\_

OK deh. Saya sih tidak pelajari Abhidhamma, jadi tidak tahu begitu2an ;D
Thanx buat penjelasannya.
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: markosprawira on 15 September 2008, 03:37:46 PM
OK deh. Saya sih tidak pelajari Abhidhamma, jadi tidak tahu begitu2an ;D
Thanx buat penjelasannya.

dear Kai,

proses kesadaran/citta vitthi pernah dibahas di http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1393.0

semoga bisa bermanfaat yah _/\_
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: Sumedho on 15 September 2008, 06:37:50 PM
otot jantung itu bukan otot yang bisa dikontrol kan?
Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: fabian c on 16 September 2008, 02:04:21 AM


Teman-teman netter sekalian,

kadang-kadang pikiran kita terpola oleh pendidikan yang kita dapatkan, ada perbedaan antara pendapat yang kita dapatkan dari pendidikan dengan pengalaman praktek langsung para meditator. di Sekolah kita diajarkan bahwa mengedipkan mata refleks, menurut meditator ada kehendak, menepuk nyamuk reflek, menurut meditator ada kehendak, jadi berbeda, oleh karena itu meditasi dong... buktiin sendiri...   :), bernapas katanya refleks, tapi menurut meditator ada kehendak (katanya pada jhana ke empat nafas berhenti kan...?) katanya otot jantung refleks, tapi menurut meditator: ada kehendak... mana yang benar?   :) saya rasa coba dulu deh.....   :) karena kata meditator untuk berpikir-pun juga di dahului kehendak....  mau melihat kehendak yang halus ini nggak...?   :)

(((Semoga anda tergerak untuk mencoba sendiri.... be among them who realize Dhamma...  :) )))   

sukhi hotu.......


Title: Re: Mo nanya tentang Kamma
Post by: ika_polim on 21 April 2009, 04:28:08 PM
sdr2 sekalian, mo nanya mengenai hukum Kamma donk  :)

dikatakan bahwa, kehendak adalah kunci utama dari kamma tersebut. Jadi apakah tindakan tanpa sadar juga termasuk kamma ??
Mungkin salah satunya adalah gerak reflek. thx
 :)

jangankan hal seperti itu, tindakan yang sgt disebabkan oleh "suasana tertentu" yang menyebabkan timbulnya niat/kehendak , menghasilkan NOl Buah Kamma.

ika.