//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - dhammasiri

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13 14 ... 31
91
Kafe Jongkok / Hospital & Toilet Syndrome: Bagaimana Pendapat Anda?
« on: 07 September 2010, 08:04:11 PM »
Mengubah persepsi memang tidak mudah. Mengubah apa yang tidak layak menjadi layak, memang terasa sulit. Tetapi itulah yang tampaknya ingin dilakukan oleh beberapa orang pendiri restaurant berikut ini:

Hospital Restaurant





Mungkin idea untuk mendirikan Hospital Restaurant datang dari para pekerja Rumah Sakit. Mereka mungkin terbiasa makan di Rumah Sakit. Dia tidak ada masalah untuk memakan makanan dengan kondisi Rumah Sakit yang serba dipenuhi dengan berbagai macam orang sakit dan peralatannya. Akan tetapi, mungkin dia pernah melihat orang yang tidak bisa makan makanan di Rumah Sakit karena jijik. Ini sekedar perkiraan saya. Saya pun tidak tahu yang sebenarnya bagaimana sejarah berdirinya Hospital Restaurant.

Toilet Restaurant









Bagaiman pendapat Anda melihat Toilet Restaurant? Jujur saya sulit mengubah persepsi saya. Saya sulit makan makanan di toilet. Melihat gambar ini saja rasanya mau muntah. Saat berdiskusi, saya bercanda bahwa pendiri Hospital Restaurant terkena Hospital Syndrome; sedangkan yang mendirikan Toilet Restaurant terkena Toilet Syndrome. Ini adalah nama yang saya gagas sendiri. Saya tidak tahu nama yang sebenarnya. Namun, sebenarnya siapa yang terkena Hospital Syndrome dan Toilet Syndrome? Kita atau para pendiri restaurant tersebut? Mari kita diskusikan.

92
Pecahan terbesar di Sri Lanka adalah Rs. 2.000, itu setara dengan Rp. 200.000. Angkutan umum, bus, biasanya jarak paling dekat adalah Rs. 6 atau setara dengan Rp. 600. Di sini, uang satu Rupee masih sangat berharga. Uang pecahan dalam bentuk cent juga masih ada. Orang berdana ke kotak dana juga umumnya uang Rs. 1 atau Rs.2. Mereka tidak gengsi.
Pernah saya punya pengalaman, pagi-pagi ke kampus. Saat di kampus, saya beli sarapan. Saya kasih uang Rs. 1000. Yang jual bilang tidak ada angsulannya. Kemudian saya beri Rs. 500. Masih juga cemberut yang jualan. Setelah angsulannya dikembalikan, ternyata saya hanya habis Rs. 18. Pernah juga dosen saya datang ke Indonesia. Saat di Indonesia, dia telpon istrinya di Sri Lanka. Setelah selesai, dia tanya berapa biaya telepon. Yang jaga bilang Rp. 65.000; wah terkejut bukan baik dia karena itu sama artinya dengan Rp. 6.500.000.

93
Hobi dan Kegiatan Ektrakulikuler / Re: KARTINI SEJATI BOXING CLUB
« on: 03 August 2010, 07:12:04 AM »
By the way, Noya ikut latihan boxing tidak ya? Saya hanya kuatir saja sih nanti kalau Noya ngamuk di Sasana DC, bisa gawat lho.

94
DhammaCitta Press / Re: Laporan Distribusi Project 4
« on: 30 July 2010, 08:47:40 PM »
Sorry lupa lapor, kami terima 3 DN pd tgl 6 Juni 2010, 3 Set RAPB tgl 21 Juni 2010. Buku itu diserahkan oleh Indra, Upasaka, Jerry, Fabian C, juga bersama Tuhan yang maha pengasih di Vihara Dharma Ratna, Tangerang. Yang untuk S. Paññādevi telah diserahkan oleh S. Santacitto.

Bukti serah terima (di dalam kardus adalah RAPB, bukan bom)

[admin]Sorry sam, kgk lewat sensor nih  ;D[/admin]

95
Seremonial / Re: Happy Birthday dhammasiri
« on: 18 July 2010, 11:10:01 PM »
Terima kasih teman-teman atas ucapannya. Maaf saya sedang sibuk, so tidak bisa aktif untuk beberapa hari ini. Kalau sudah normal, saya akan kembali lagi. Saya sedang bekerja untuk thesis sehingga tidak ada yang terasa special dalam ultah tahun ini. Biasanya saya menghabiskan waktu di hutan minimal dua minggu menjelang ultah tetapi tahun ini tidak bisa pergi. Ultah tahun ini terasa tidak lengkap.

96
Diskusi Umum / Re: 4 Sarana Efektif Penyebaran Dhamma
« on: 09 July 2010, 09:58:41 AM »
dan, buka topik baru, di postingan pertama dijelaskan rule2xnya dan tujuan topik itu.


Beanr begitu, dan rule itu harus dipatuhi.

97
Diskusi Umum / Re: 4 Sarana Efektif Penyebaran Dhamma
« on: 09 July 2010, 09:35:49 AM »
OK, kalau begitu, sebelum diskusi dimulai, kita harus membuat peraturan. Peraturan itu harus ditaati sepanjang diskusi agar diskusi lebih terarah, lebih bermanfaat bagi kita berdua dan juga bagi pembaca.

98
Diskusi Umum / Re: 4 Sarana Efektif Penyebaran Dhamma
« on: 08 July 2010, 10:13:20 PM »
Sdr Deva, kalau memang bro pengen menonjolkan ilmu logika sebagai sarana untuk membela kebenaran, bagaimana kalau kita berdiskusi dengan menggunakan logika Buddhis dan logika Islam. Boleh juga dikatakan ini adalah debat logika Buddhis dan Logika Islam. Saran saya, demi suatu diskusi yang fair, kita harus bisa mengutip dari mana logika tersebut dikutip, dalam arti referensi harus jelas. Sebagai contoh, dalam agama Buddha ada Tipitaka, komentar, sub-komentar, dan buku-buku litelatur yang ditulis oleh Buddhist scholars. Dalam Islam ada Alquran, hadist etc. Kita bisa menggunakan buku-buku tersebut sebagai sumber acuan sehingga diskusi akan lebih terarah dan tidak sekedar mengandalkan logika yang tidak jelas pangkal ujungnya. Kita punya ilmu logika yang telah diajarkan oleh guru-guru spiritual kita. Mari kita dengan rasa bangga menggukana logika tersebut dan tidak sekedar mengadopsi logika yang diajarkan oleh filsuf barat.

99
Bantai terus. Btw, gua gak yakin nabi m masuk surga, kalau gak buat apa itu doa salawat nabi?
Saya sebagai seorang ex-Muslim, juga merasa bahwa statement:

"May Allah honour him and grant him peace.": (Arabic: صلى الله عليه وسلم‎ ṣall Allahu ʿalayhi wa sallam - S.A.W., SAAW, or SAAS) - this expression follows specifically after saying the name of the last prophet of Islam, Muhammad"

Menunjukkan kalau Nabi M. itu hidup dalam ketidak tenangan. Kalau memang dia hidup dalam ketenangan, mengapa Allah perlu menjamin kedamaian kepadanya? Ini tentu sangat berbeda dengan umat Buddha. Umat Buddha tidak mengatakan atau mendoakan "Semoga Sang Buddha selalu damai" karena kita semua tahu bahwa Beliau telah hidup dalam kedamaian.

100
Tidak semua logika itu benar. Contoh; satu tetes air ditambah satu tetes air, tidak menjadi dua tetes air. Demikian pula kalau kita mengambil contoh lain, misalnya:
1. Burung gagak di Sri Lanka berwarna hitam
2. Burung gagak di India berwarna hitam
3. Burung gagak di Indonesia juga berwarna hitam
Dalam ilmu logika, kesimpulan yang akan diambil adalah semua burung gagak berwarna hitam, tetapi di lewel kenyataan, ada juga burung gagak yang berwarna putih.
Contoh lain lagi. Dalam Tipitaka disebutkan bahwa:
1. Visakha mencapai kesucian Sotapanna setelah mendengarkan khotbah Dhamma dari Sang Buddha.
2. Bahiya Darucciriya bahkan mencapai kesucian arahat setelah mendengarkan khotbah singkat dari Sang Buddha.
3. Untuk dapat dikatakan mencapai kesucian Sotapanna seseorang perlu mengikis sakkāyadiṭṭhi, Vicikiccha, Sīlabbataparamassa.
Seorang bhikkhu yang membaca fakta ini kemudian berargumentasi:
1. Saya telah membaca Tipitaka sebanyak tujuh kali
2. Saya juga percaya atta itu tidak ada, saya tidak punya keraguan terhadap Tiratana, saya juga tidak percaya ritual dapat menjadi jembatan untuk mencapai kesucian.
Dia kemudian berkesimpulan: Kalau begitu, saya juga telah mencapai kesucian Sotapanna
Kalau theori logika yang dipergunakan, tidak ada salahnya bhikkhu itu mengklain seperti itu, tetapi kalau di level kenyataan, belum tentu dia mencapai kesucian. Karena itu, banyak kritik yang telah dilontarkan kepada bhikkhu tersebut.
Saya tidak mengerti apa itu logika piramida, tetapi apa yang ingin saya sampaikan hanyalah bahwa tidak semua logika itu dapat dipergunakan untuk membuktikan kebenaran. Di level logika itu benar, tetapi di level kenyataan itu tidak benar.

101
Diskusi Umum / Surga: Tidak lepas dari diskriminasi
« on: 05 July 2010, 11:09:07 AM »
Kalau kita membaca kitab suci, mungkin Tipitaka, Al-quran, Injil atau kitab suci yang lainnya, kita akan melihat bahwa mereka yang melakukan kebajikan akan terlahir di Surga. Di Surga kita akan mendapatkan istana yang terbuat dari emas, semua kemewahan tersedia. Bagi yang pria, ribuan bidadari akan siap mendampingi. Setidaknya, itulah gambaran yang diberikan oleh kitab suci. Akan tetapi, sangat sedikit bahkan selama ini saya sulit menemukan statement yang mengatakan bahwa kalau wanita bajik yang terlahir di surga akan ditemani oleh ribuan bidadara, karena lelaki ditemani oleh ribuan bidadari. Dengan fakta ini, jelas surga pun masih tidak lepas dari diskriminasi, namun kalau wanita bajik yang telahir di surga ditemani oleh ribuan bidadara, berapa lama wanita itu akan sanggup bertahan di surga? Sungguh terjadi dilemma, mau disetarakan secara etika manusia, wanita tidak akan sanggup bertahan tetapi kalau tidak disetarakan, surga pun tidak lepas dari diskriminasi.

Ini adalah pendapat saya, kalau saya adalah wanita, jelas saya tidak mau terlahir di surga. Lebih baik, saya segera merealisasi Nibbāna.
Bagaimana pendapat teman-teman? Ayo didiskusikan.

102
Kalau saya yang dalam kondisi si kritis, saya akan serahkan tubuh saya untuk kepentingan riset biar tidak membebani keluarga saya.

103
Soal transportasi, di Sri Lanka lebih baik. Saya melihat kecelakaan sangat sedikit. Paling banter serempetan atau nabrak yg di depannya. Kecelakaan yang mengakibatkan korban nyawa, sangat jarang terjadi di negeri ini.

104
Seremonial / Re: Selamat Vesak 2554 B.E / 2010
« on: 28 May 2010, 09:37:51 AM »


happy Vesakh
Ini sih gambar perayaan Waisak di Sri Lanka. Kami di sini merayakan Waisak selama satu minggu. Tadi malam yang datang ke vihara kami lebih dari 5000 orang. Malam ini yang hadir mungkin lebih dari itu.
Selamat Waisak juga untuk semua member DC. Semoga maju dalam Dhamma, sukses dalam kehidupan sekuler dan juga dalam kehidupan spiritual.

105
^
^
Ooh ... gitu  :)
BerBahagialah  anak yg punya mama seperti itu  ;D

 _/\_
Mungkin karena naluri keibuaann..
tante gw aja kalo batuk pas tengah malam,rela2in keluar kamar utk batuk(katanya takut bangunin anaknya yg masih bayi..ckkcckck
Kalo pria mana ada yg begitu!! :))
Jangan dikira tidak ada. Saya saja tidak pernah batuk di samping anak saya, baik saat dia tidur maupun saat terjaga.

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13 14 ... 31
anything