demikian pula dengan cara yg sama, tidak tertera dalam vinaya juga bukan berarti tidak boleh. merokok dianggap merugikan adalah persepsi pribadi, negara dan pekerja pabrik rokok tidak beranggapan serupa, bukan?
yg saya maksudkan adalah mari kita diskusikan hal ini menurut acuan2 resmi tanpa melibatkan persepsi2 pribadi yg pasti berbeda pada tiap2 orang.
hmm...vinaya ga bilang merokok, krn mungkin gak ada rokok jaman itu..tp rokok mengandung nikotin..bisa ketagihan... (tambahan yg lain..rokk membahayakn kesehatan sendiri dan org lain... well klo mempuyai rasa cinta kasih seperti melindungi anaknya yg tunggal..kurasa si ibu gak memintanya merokok, apa lagi merokok demi anaknya yg dlm kandungan....kata pabrik rokok ...rokok bisa bla bla bla)
negara kebanyakan tau rokok berbahaya..tp duitnya itu loh..cthnya ada saja area di larang rokok
pekerja rokok pun tau..kan biasa ada di bungkus rokok
aku harus acuan tipitaka..hmm.. kurasa... sila ke 5 cukup kena... (kesadaran or ketagihan ya?.. anggap aja ketagihan masuk)
walau minum2an keras sebaiknya dihindarkan.... supaya tidak membuat lemahnya kesadaran/keyagihan..bukan berarti minuman keras di bolehkan...selama tidak menggagu kesadaran atau tidak membuat ketagihan
begitu pula rokok
walau tidak menimbulkan ketagihan bagi si bhikhhu...sebaiknya dihindarkan , gemana?