//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku  (Read 69049 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #135 on: 29 March 2019, 08:11:10 AM »
Orang itu belum mengubah sugesti di dalam SM-nya. Ketika orang itu menanam sugesti yang baru untuk mengganti sugesti lama yang mengakibatkan kecerobohan itu, maka sifat cerobohnya bisa pudar bahkan lenyap.

Spoiler: ShowHide
Jika kurang paham, saya jelaskan dengan sudut pandang lain... Orang yang ceroboh itu punya kebiasaan yang membuatnya ceroboh. Misalnya ceroboh suka terjatuh saat berjalan. Kecerobohan itu bisa dicari sumber pangkalnya, misalkan adalah karena suka melamun / memikirkan hal lain saat berjalan. Jika orang itu mau mengubah kebiasaan berjalan sambil melamun, maka ceroboh dan terjatuh saat berjalan seharusnya tidak akan terjadi lagi. Begitu pula dengan ceroboh di hal-hal lainnya.



Ada teman saya yang juga sulit mengubah sifat jeleknya, dan dia beralasan karena menurut dokter, ada bagian di otaknya yang "kurang utuh" sehingga dia seperti itu. Menurut saya tidak seperti itu. Selama seseorang masih sehat secara mental, kepribadian dan sifat sejelek apapun bisa diubah.

Sebenarnya, otaklah yang "memerintahkan" adanya pelepasan hormon. Bukan hormon yang terlepas sendiri dan memerintah otak untuk bereaksi.
Ohhh....ketemu lagi topik menarik . Terkadang Memori tersembunyi harus dicari kembali akar nya . otak yang memerintahkan hormon terlepas berdasarkan perintah yang dia terima juga.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #136 on: 29 March 2019, 08:20:12 AM »
jika diagnosa sis atas Culapanthaka benar, maka terapi itu mungkin bisa menyembuhkan si bhikkhu namun tidak mencerahkan beliau. sptnya asik juga jika minum obat bisa tercerahkan
=)) =)) mungkin juga bisa tercerahkan langsung jika itu persyaratannya.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #137 on: 29 March 2019, 08:24:31 AM »
;D  Saya lebih tertarik membahas mengenai "jatuh cinta = jatuh gila" Akhirnya setelah beberapa tahun saya bertarung dengan masyarakat yang menganggap bahwa jatuh cinta adalah anugerah, muncul juga thread ini di Forum DC.

Jatuh cinta adalah ekspresi ketidakwarasan manusia; singkat katanya jatuh cinta adalah kegilaan! "Seseorang yang sedang jatuh cinta mempunyai kandungan biokimia (hormon) yang sama persis dengan seseorang yang sedang menderita gangguan obsesif kompulsif (OCD). Jatuh cinta membuat seseorang yang sehat menjadi bertingkah layaknya seseorang yang mengidap penyakit patologis", kata Lauren Slater (seorang peneliti dan penulis di Majalah National Geographic).

Tingkat serotonin pada orang yang jatuh cinta dan OCD kurang-lebih 40% lebih rendah daripada orang normal yang sehat. Dan tahukah Anda bahwa OCD dan gejala jatuh cinta bisa diredakan dengan meminum obat anti depresi seperti Paroxetine, Phenelzine, Prozac, dsb.? ;D
Perubahan kadar mungkin untuk mejunjukkan atau menunjang "evolusi" berikutnya.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #138 on: 29 March 2019, 08:33:09 AM »
Jika perasaan itu milikku maka aku bisa memerintahkan dia untuk gembira jika dia dikuasai sedih . Menggunakan obat untuk buat gembira pun tidak akan membuat dia terpengaruh menjadi gembira .Jadi hanya dengan meninggalkan nya baru segala sesuatu bisa normal.Dengan meninggalkan nya berarti kita memutuskan koneksi dan tidak lagi berhubungan dan terpengaruh dengan hal itu.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)