wah, kalau dipikir2x lebih jauh, kayaknya The Secret agak janggal deh kalau dibandingkan dengan Buddhisme.
pas awal2x nonton seh semangat apalagi sosok sang Buddha jga sempat hadir dalam film the Secret walaupun sebentar aja.
Awalnya seh saya yakin banget dengan The secret dan saya sempat pikir mungkin ini ajaran Buddha yg tersembunyi kali ya..
Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan melihat realitas kehidupan saya sendiri, saya akhirnya berkesimpulan,
"Close That Book, Stop Dreaming, and Back to The REal World" Setelah nonton film The Secret, yg muncul dalam pikiran saya, "Wow, apakah memang begitu mudahnya??" dengan kata lain, tinggal terima doang. Kalo gak salah konsep The Secret itu,
Ask (Meminta), Believe(Percaya), Receive(Menerima). Nah di bagian sinilah yang janggal dan tidak sesuai dengan hukum karma Buddhist. Gak mungkin'kan kita bisa dalam kondisi menerima kalau kita belum pernah memberi (membuat karma) sebelumnya?? The Secret mengajarkan seolah2x mengajarkan bahwa tinggal minta saja dan tidak perlu ACTION. Selama saya belajar Buddha Dharma, saya belum pernah dengar kalau ada ajaran Buddha yang mengajarkan kita hanya tingal minta dan menerima doang.
Belum lagi setelah buku The Secret, muncul buku2x lain yang menganut konsep The Secret dengan guru The Seceret yang berbeda. ajaran2x mereka juga semakin aneh dan kadang kontradiksi antara satu dengan yg lain. Saya pernah membaca beberapa buku The Secret dan kenyataan buku2x tersebut tidak membuat saya lebih baik, malah membuat saya semakin bingung.
well, saya juga pernah mencoba melakukan pembuktian konsep The Secret. In my opinion, semua kembali ke hukum karma deh kayaknya. Saya pernah mencoba untuk menarik hal2x yang saya inginkan seperti, pekerjaan, sepeda motor, komputer. Hasilnya memang sekarang saya punya pekerjaan, punya sepeda motor, dan juga punya komputer/laptop. Tetapi
TIDAK DALAM WAKTU SEKEJAP bro tidak seperti dalam film The Secret yg serba instan dan cepat. Lagipula sebagian besar dari keinginan2x saya tuh dari hasil kerja keras dengan keringat dan air mata darah. Intinya, semuanya balik lagi ke hukum karma atau hukum sebab akibat. Kalau karma baik mendukung, tentu saja keajaiban2x yang ada film The Secret itu bisa terjadi, tetapi kalau karma baik belum cukup, saya kira akan lebih lambat deh untuk mendapatkan yg diimpikan. Intinya banyak2x buat karma baik aja deh dan tetap berusaha dengan giat dan semangat.
satu lagi yg membuat saya geli, yaitu ketika dalam film The Secret ada seorang pemilik sepeda yang mengunci sepedanya. lalu dia pergi sebentar dan kembali lagi, ternyata sepedanya sudah hilang. Dengan kata lain, Pikiran orang itu untuk menjaga/mengamankan sepedanya dari pencurian, telah "menarik" para pencuri untuk mencuri sepedanya. lalu saya berpikir,
apakah jika orang tersebut tidak memikirkan untuk "menjaga/mengunci" sepedanya dan santai saja meninggalkan sepedanya dengan pikiran positif akan 100 % terhindar dari usaha pencurian?? lucu deh kayaknya.. Saya pun tidak akan bersikap bodoh dengan meninggalkan sepeda motor saya dalam keadaan tidak terkunci sama sekali. Lagi pula secara logika, para pencuri/maling pasti akan lebih melirik kendaraan/motor yg tingkat pengamanannya paling rendah, karena lebih mudah dan lebih cepat untuk dicuri, dibandingkan motor/kendaraan yg di protect habis-habisan dan tentunya lebih merepotkan dan beresiko ketahuan bagi pencuri itu sendiri. Intinya berpikir positif, hasilnya tidak selalu positif.
lalu akhirnya saya baca buku "The Secret, behind the scene" klo gak salah judulnya.. buku ini pernah muncul di gramedia, yang intinya berusaha mengungkapkan fenomena the secret. dan ternyata banyak hal2x yang tidak terduga sama sekali. contohnya dalam film the secret, ada ditampilkan Prof. Wolf (ahli fisika kuantum) klo gak salah, ternyata dalam buku tersebut Prof. Wolf mengaku tidak pernah mengeluarkan pernnyataan seperti yg dibuat dalam film the Secret. udah lama gak baca buku itu, tapi inti/kesimpulan di akhir buku tersebut yg membuat saya tertarik :
"Berhentilah membaca buku itu (The Secret), dan jalanilah hidup Anda sendiri sewajarnya."atau..
"Berhentilah bermimpi di siang bolong, hidup sesungguhnya tidak seindah negeri dongeng bung.."ungkapan yg cukup menarik, mengingatkan pada ajaran Buddha "hiduplah pada saat ini".
pesan saya:
hidup saja sesuai dengan Buddha Dharma, dan berusahalah dengan semangat dan sungguh2x, dan perbanyak kebajikan.
pasti kita akan sukses dalam kehidupan ini.ok itulah sekedar sharing dari saya..
Namo Buddhaya