//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: KAMMAPATISARANA… Terlindung oleh kammaku sendiri (kisah nyata)  (Read 39639 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
Kisah Nyata: Gempa Padang - KITA TERLINDUNG OLEH KARMA KITA....
« Reply #30 on: 22 December 2009, 02:08:09 PM »
Dear All,
Mohon baca ya.... Saya sempat merinding habis membacanya....Ini bukti kekuatan berbuat KEBAJIKAN….

Salam Metta,
Ai Na

***Bicara gempa, kemaren 15 Nov 09 pas Dhammatalk di MGK Kemayoran pkl. 16.00 – 18 : 30 dan kita sempat sharing juga pada waktu Dhamma Camp di Gunung Pancar Sentul Sabtu 14 Nov 09 pkl. 15:00 s/d 20:00 bersama Bhante Uttamo dalam rangka Dasawarsa Milis Samaggi Phala (Catatan Dhamma Camp Gatering Milis Samaggi Phala akan saya kirimkan tersendiri).

Suatu kamma baik bisa mendengarkan Dhamma pada 14 – 11 – 2009 di Gunung Pancar dan Minggu 15 – 11 – 2009 di MGK Kemayoran, walaupun kondisi badan sudah sangat capek setelah mengurusin camping dan kurang tidur tapi beruntung bisa bertemu dan mendengarkan Dhamma lagi :)

Bhante Uttamo menceritakan tentang KEBAJIKAN SEBAGAI PELINDUNG KITA

Bhante Uttamo sempat cerita pengalaman seorang umatnya, sepasang suami istri dari Mojokerto Surabaya yang selamat dari gempa Padang dan juga ada 1 kisah yang beliau baca di koran.

Intinya hanya perbuatan baiklah yang dapat melindungi kita, bukan si X atau apa pun juga.

KISAH 1 (Kisah yang di baca di koran)

Ada seorang pengusaha yang pintar, dia sangat tahu bahwa Padang merupakan daerah rawan gempa bumi, tsunami dan bencana lainnya.

Oleh sebab itu, singkatnya dia memutuskan pindah ke Jakarta agar selamat, dan dia berhasil memulai usahanya di Jakarta, rumahnya yang di Padang pun hendak di jual, sedangkan bisnisnya berupa toko rempah – rempah diserahkan ke saudaranya dengan dibawah pengawasan dia.

Suatu waktu rumah pengusaha tersebut yg di Padang ada yang mau beli sehingga dia harus pulang untuk tanda tangan AJB dan lain sebagainya, pada hari gempa besar melanda Padang, pukul 15:00 dia menginap di Hotel Ambacang dan pukul 18:00 Gempa besar melanda Padang dan menghancurkan Hotel Ambacang,
sehingga dia pun tewas, sudah jauh – jauh pindah ke Jakarta, tetap saja meninggal di Padang dalam waktu tidak sampai 1 hari, rumah yang akan di jual pun hancur, sedangkan toko nya terbakar habis dan keluarganya stress berat.

KISAH KE 2 (* Kejadian ini terjadi pada sepasang suami istri, umat vihara di Mojokerto dan di ceritakan kepada Bhante)

Ada sepasang suami istri berusia sekitar 60 tahun, dalam rangka mengunjungi saudaranya di Padang, pada saat terjadi gempa, pasangan tersebut datang dan menginap di hotel Ambacang kamar 305 (dilantai 3). Setelah sampai di kamar hotel. Pasangan suami istri tersebut di ajak jalan-jalan keliling kota tetapi sang istri sedang tidak enak badan dan karena tidak ingin mengecewakan ajakan akhirnya diputuskan hanya sang suami yang pergi sendiri, pukul 18:00 pas sampai lobby hotel, terjadi gempa besar, sang suami tersebut jatuh terpeleset dan beruntung karena pas dia terjatuh balok hotel pun jatuh. Kalau dia dalam posisi berdiri dia sudah mati dan tidak bisa menceritakan pengalaman ini ke Bhante. Kejadian ini berulang 2 kali, setelah reda, dia mencoba berdiri, baru pas berdiri, dia terjatuh lagi dan beberapa balok pun rubuh lagi tetapi dia selamat karena dalam posisi terjatuh.

Akhirnya sang suami selamat dan bisa berjalan keluar hotel Ambacang, sambil menunggu di luar.

Lalu bagaimana dengan Istrinya yang masih tiduran di kamar hotel...??

Istrinya pada saat gempa besar terjadi sedang tiduran, semula mengira kepalanya tambah pusing tetapi setelah melihat benda – benda pada bergetar hebar, dia yakin itu gempa dan menutup kepalanya dengan bantal, lalu membaca paritta. Gempa tambah hebat, anehnya balok dan bangunan yang rubuh tidak menimpa si istri, si istri terus membaca paritta dan setelah gempa selesai hanya bisa berteriak minta tolong, lalu tiba – tiba muncul seorang wanita yang menolong si Istri tersebut, istri tersebut di tarik tangannya keluar melewati jendela yang menghadap koridor hotel, sampai tangan dan badannya penuh lecet dan berdarah, setelah menarik si istri tersebut sampai koridor hotel, si wanita misterius tersebut tiba – tiba hilang. Suasana sangat gelap dan penuh dengan hancuran bahan bangunan. Kembali si istri hanya bisa teriak minta tolong di koridor kamar – kamar hotel yang hancur, sambil baca paritta. Tiba – tiba muncul sepasang suami istri membantu si istri tersebut berjalan, membimbingnya sampai keluar hotel.

Sampai di luar, sang suami menyambut dengan gembira, saat di tanya siapa yang menolongnya...? si istri menjawab sepasang suami yang menolongnya dan berjalan bareng keluar hotel tetapi sang suami bilang bahwa si istri keluar sendiri saja.

Dan tahukah anda...? bahwa tidak pernah ada jendela di hotel yang menghadap koridor hotel. Lantai 3, tempat sang istri menginap merupakan lantai yang mengalami kehancuran paling parah, bangunannya sampai melesek, rata sama sekali (foto – fotonya, saya juga udah melihatnya di Kompas dan lain – lain). Dan luka lecet – lecet sekujur tubuh dan tangan si istri pun sempai sekarang tetap membekas.

Lalu Bhante bertanya, biasanya dari dulu apa saja yang sering dikerjakan oleh pasangan suami istri tersebut...?? ternyata pasangan suami istri tersebut sering memakai tempat / rumahnya sebagai tempat kebaktian bagi umat Buddha yang ada di lingkungannya karena belum adanya tempat kebaktian di daerahnya nya lalu pasangan suami istri tersebut juga membangun cetiya dan vihara di daerahnya. Keduanya juga rajin kebaktian dan meditasi.

Oleh sebab itu perbanyaklah berbuat kebajikan, walaupun kecil tetapi harus sering dan rutin setiap saat di lakukan. Selama kita masih punya kesempatan karena kita tidak tahu kapan kita akan mati. Karena kematian datangnya tiba – tiba dan tidak di ketahui.

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata : Semoga Semua Makhluk Hidup Senantiasa Berbahagia, Sadhu,...Sadhu,...Sadhu,...
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: KAMMAPATISARANA… Terlindung oleh kammaku sendiri (kisah nyata)
« Reply #31 on: 22 December 2009, 10:07:14 PM »
^
^
Anumodana  _/\_

cerita gempa di Padang gw denger langsung dari Bhante Uttamo
waktu ada Dhamma Talk di Relic puja di MGK  kemayoran ......
sebenarnya masih banyak cerita dan sesi tanya jawab .......
lagi cari dvd-nya belum ketemu  ;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Suatu Perbuatan Baik Tidak Mungkin Cuma-cuma.
« Reply #32 on: 25 March 2010, 11:23:01 AM »
Pada tahun 1949 seorang dokter Thai datang ke India untuk mempelajari penyakit daerah tropis dan penyakit kulit. Ia bermalam di sebuah hotel YMCA di Calcutta.

Pada suatu hari ia kehabisan uang dan selekasnya ia mengirim telegram kepada keluarganya di Thailand supaya ia dikirimkan uang. Ia menunggu sampai beberapa minggu lamanya , tetapi belum juga ia mendapat kabar dari keluarganya.

Keadaan keuangannya sudah menjadi sangat kritis sekali sehingga ia sekarang sudah tidak dapat membayar keperluannya sehari.hari. Kita semua tahu bagaimana sengsaranya kalau kita berada di Negara asing, jauh dari sanak keluarga dan handai taulan dan kita tidak menpunyai uang.

Diseberang kamar dokter ini adalah kamar seorang insinyur India yang masih mudah usianya. Insinyur ini bekerja dihutan dan hanya kadang-kadang saja dtang ke kota untuk mengambil perbekalan. Insinyur ini melihat wajah dokter yang penuh dengan ketegangan dan kegelisahan. Ia menghampiri dokter itu dan setelah memperkenalkan diri ia kemudian bertanya,” Saya harap anda dapat memaafkan atas kelancangan saya ini. Saya telah memperhatikan wajah anda dan saya merasa pasti bahwa anda sedang dalam kesulitan besar. Saya harap anda berkenan memberitahukan kesulitan-kesulitan anda dan mungkin saya dapat membantunya.”

Dokter itu untuk beberapa saat lamanya agak tertegun mendengar pertanyaan tersebut. Kemudian dengan sopan ia menjawab,” Terima kasih atas kebaikan hati anda, tetapi saya rasa saya tidak mengalami kesulitan apa-apa.”

Dengan tersenyum insinyur itu berkata lagi,” Oh, saya harap anda tidak salah mengerti. Pandanglah saya sebagai seorang sahabat. Walaupun kita baru pertama kali bertemu, namun saya dengan ikhlas ingin sekali menolong anda. Harap anda ceritakan kepada saya, kesulitan apa yang sebenarnya yang menimpa diri anda.”

Dokter itu merasa terharu atas tawaran yang mulia untuk menolongnya dari kesulitan, meskipun ia belum memahami, apa yang sebenarnya yang mendorong insinyur itu sehingga ia mau menolong seorang asing yang baru saja ia kenal. Padahal puluhan, bahkan ratusan ribu orang bangsanya sendiri yang demikian miskinnya, sehingga mereka tidur di alam terbuka tanpa ada seorang pun yang menghiraukannya.

Meskipun ia merasa pasti bahwa kawan barunya ingin menolongnya dengan sungguh-sungguh dan dengan setulus hati, namun ia masih merasa sungkan untuk membentangkan kesulitannya kepada orang asing yang baru dikenalnya. Ia lalu menjawab,” Anda betul-betul baik sekali, tetapi pada saat ini saya belum memerlukan pertolongan apa-apa. Terima kasih atas perhatian yang demikian besar.”

bersambung...

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: KAMMAPATISARANA… Terlindung oleh kammaku sendiri (kisah nyata)
« Reply #33 on: 25 March 2010, 11:23:43 AM »
Ketika insinyur mendengar penolakan itu dengan tenang dan wajb penuh pengertian ia lalu berkata,” Mohon dimaafkan apabila saya telah melakukan sesuatu yang tidak berkenan dihati anda, tetapi saya merasa pasti bahwa anda sekarang berada dalam kondisi kesulitan uang dan saya akan gembira sekali kalau anda dapat memberitahukan kepada saya berapa banyak uang yang anda butuhkan.”

Dokter itu merasa heran sekali atas terkaan yang tepat dari kawan barunya itu dan oleh karena tidak dapat menyangkal lagi ia lalu berkata,” Sesungguhnya bahwa saat ini saya berada dalam kesulitan keuangan. Tetapi saya telah mengirim telegram kepada keluargaku di Thailand agar segera mengirim uang. Saya kira kiriman itu agak terlambat karena keluarga saya sedang berlibur dan saya merasa pasti bahwa kalau mereka pulang, pastilah saya akan mendapat kiriman uang.
Saya memang berada dalam kesulitan karena keterlambatan kiriman uang dari Thailand, tetapi saya juga tidak mungkin menerima uluran tangan anda karena kita baru saja bertemu untuk pertama kali ini. Lagipula saya tidak dapat memberikan jaminan apa-apa kepada anda. Meskipun saya tidak dapat menerima tawaran anda yang luhur ini, tetapi budi anda akan tetap saya ingat selama saya masih hidup.’

Insinyur itu merasa kecewa sekali dan dengan tegas ia menjawab,” Saya harap anda jangan memikirkan tentang jaminan. Saya sebenarnya mengenal anda sebagai umat Buddha yang baik dan hati anda penuh dengan perasaan welas asih. Anda telah memperlakukan semua orang dari kasta apapun dengan sama rata dan tidak memandang kaya atau miskin, bahkan anda mengabaikan urusan anda sendiri, hanya karena anda ingin menolong orang lain. Apakah ini bukan jaminan yang cukup ?” insinyur itupun lalu tertawa terbahak-bahak.

“ Bagaimana anda dapat mengetahui semuanya itu ?” Tanya dokter dengan penuh keheranan.

“Ah, mudah saja.” Jawabnya. “ Saya telah mengetahui tindak tanduk anda beberapa hari yang lalu, waktu penjaga malam gedung ini yang dari kasta “ paria” pada suatu malam menjerit-jerit karena sakit. Waktu itu mungkin anda mendengar jeritannya dank arena anda seorang yang penuh welas asih, maka anda segera turun ke bawah untuk memeriksa si sakit, meskipun hal tersebut bertentangan sekali dengan adat-istiadat disini, dimana orang jangankan menyentuh badannya, sedangkan tersentuh oleh bayangannya saja sudah merasa jijik.”

Waktu insinyur itu beristirahat sebentar, dokter itu lalu memotong pembicaraannya dan berkata,” Bagaimana anda dapat mengetahui semua ini. “

Ia tersenyum dan melanjutkan,” Pada malam itu hawa terasa panas sekali sehingga saya tidak dapat tidur. Waktu saya mendengar anda turun, sayapun ikut turun untuk melihat apa yang anda akan lakukan. Saya menyaksikan segala sesuatu  yang anda lakukan terhadap orang paria tersebut. Waktu itu saya berdiri dibelakng sebuah pilar yang tidak dapat dilihat oleh anda. Saya memperhatikan anda memeriksa dan mengobati  pasien anda untuk melenyapkan sakitnya dan tidak henti-hentinya terdengar anda menghiburnya dengan kata-kata yang lemah lembut. Meskipun ia tidak dapat mengerti apa yang anda katakana, namun secara naluri ( instinct ) pasti ia mengetahui dari nada suara anda, bahwa anda benar-benar ingin menolongnya.

Bersambung...

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: KAMMAPATISARANA… Terlindung oleh kammaku sendiri (kisah nyata)
« Reply #34 on: 25 March 2010, 11:24:19 AM »
Selanjutnya saya melihat ia memegang tangan anda untuk ditekankan ke pipinya sebagai ucapan rasa terima kasih. Ketika itu aku berada dekat sekali sehingga dapat melihat air mata terima kasih keluar dari matanya. Saya kira sebelumnya ia tidak pernah mendapat perlakuan seperti itu. Kemudian saya melihat ia tertidur dan dengan hati-hati anda melepaskan tangan anda dari genggamannya dan selanjutnya dengan diam-diam anda kembali ke kamar anda.
Saat itu malam telah berganti menjadi pagi hari. Anda telah mengorbankan kesenangan anda dan waktu istirahat anda untuk mengurus kepentingan orang lain tanpa pikiran untuk mendapat balas jasa apapun juga. Setelah itu akapun kembali ke kamarku dan peristiwa yang baru saja kusaksikan sangat berkesan sekali dihati sanubariku. Masih jelas terlintas dalam pekiranku cara yang spontan dan penuh cinta kasih, pada waktu anda merawat si sakit dan mau tidak mau aku berpikir,” Alangkah indahnya didunia ini apabila semua orang melakukan perbuatan seperti anda.”

Saya pun tahu bahwa pada malam-malam berikutnya anda masih tetap mengunjunginya sampai si sakit menjadi sembuh benar. Anda pasti tahu bahwa orang itu tidak dapat memberikan imbalan apa-apa kepada anda kalau ia telah sembuh, namun demikian anda masih mau mengeluarkan uang untuk membeli obat untuk si sakit, padahal anda sendiri kekurangan uang untuk memberi makanan. Saya mohom maaf kalau saya telah memcampuri urusan pribadi anda. Mungkin hal ini disebabkan karena saya terlalu lama berada dihutan belukar dan hanya sekali-sekali saja dating ke kota sehingga membuat saya menjadi orang yang usilan dengan urusan orang lain.”

“ Saya tidak menyalakan anda, lagipula hal ini sama sekali tidak merugikan diriku,” jawab dokter itu sambil menarik nafas panjang.” Perbuatan anda untuk mengikuti dan mengamat-amati tindak tandukku semata-mata terdorong perasaan ingin tahu dan ingin mempelajari watak seorang asing dan bukan di dasarkan atas pikiran-pikiran yang tidak baik.
Apa yang saya lakukan terhadap si penjaga malam semata-mata didasarkan atas pertimbangan perikemanusiaan dan saya rasa akan dilakukan juga oleh setiap pemeluk agama lain. Anda harus tahu kami sebagai siswa-siswa Sang Buddha diajar untuk mengasihi dan menaruh belas kasihan terhadap semua makhluk yang ada didunia ini tanpa perbedaan kasta, kedudukan, suku maupun bangsa, bahhkan juga terhadap binatang-binatang.


Bersambung………


Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: KAMMAPATISARANA… Terlindung oleh kammaku sendiri (kisah nyata)
« Reply #35 on: 26 March 2010, 09:44:41 AM »
Sang Buddha mengajarkan bahwa kita dilahirkan untuk membagi kebahagiaan dan penderitaan kita, maka itu adalah penting sekali agar kita selalu berusaha membantu saudara-saudara kita yang sedang menderita. Kami akan selalu berusaha agar tidak menyakiti atau merugikan orang lain, tetapi selalu berusaha untuk selalu berbuat baik dan menolong mereka yang sedang ditimpa kemalangan dan kamipun diajar untuk selalu bersikap manis dan menpunyai toleransi yang besar terhadap mereka yang mempunyai pendirian lain.

Disamping itu sesuai dengan kode etik kedokteran, tidak mungkin aku membiarkan saja orang sakit tanpa memberikan pertolongan atau obat dan bukan menjadi soal apakah aku akan dibayar atau tidak karena kami menpunyai keyakinan bahwa jiwa seseorang itu tidak dapat dinilai dengan uang. Agama Buddha mengajarkan kita untuk mengabaikan kasta-kasta dan harus memperlakukan mereka sama rata, entah ia seorang bangsawan atau seorang petani miskin. Bahkan biantangpun harus kami perlakukan sama dan kalau mereka sakit kami akan menolongnya dan berbuat apa saja yang dapat kami lakukan untuk menyembuhkan penyakitnya.

Dengan wajah berseri-seri, insinyur India itu menjawab,” Memang sesungguhnya penggolangan manusia dalam kelas-kelas harus dianggap termasuk dalam jaman yang lalu dan manusia-manusia jaman modern ini harus menpunyai pandangan yang lain. Saya yakin bahwa ajaran Buddha Gotama didasarkan atas fakta-fakta dan hokum Kesunyataan yang tidak akan lenyap. Biarpun ajaran Sang Buddha sekarang sudah berusi 2.500 tahun, namun kenyataannya masih ampuh dan tidak ketinggalan jaman. Anda memiliki WATAK yang baik dan perbuatan anda patut menjadi contoh bagi seluruh umat manusia. Saya menaruh hormat kepada anda dan sayapun akan mengikuti jejak anda.

Tetapi karena saya bukan seorang dokter, maka saya harus melakukan perbuatan baik dengan cara lain. Misalnya kalau melihat seseorang dalam kesulitan, saya akan merasa tidak senang apabila saya belum dapat memberikan suatu pertolongan. Karena hari libur saya akan berakhir besok dan saya harus kembali ke hutan belukar besok pagi, maka saying sekali saya tidak menpunyai banyak waktu untuk berbincang-bincang dengan anda sampai sepuas-puasnya. Tetapi anda dapat memberikan saya sedikit kebahagiaan dengan menyetujui saya untuk membantu anda dalam mengatasi kesulitan keuangan anda sebelum saya kembali kehutan. Hal tersebut akan memberikan kepuasan dan kebahagiaan, saya harap anda dapat menyelami pikiran saya.”

Saya mengerti jalan pikiran anda dan saya merasa berterima kasih sekali,” jawab dokter itu setelah berpikir sejenak. “ Karena saya tidak ingin mengecewakan anda, maka dari itu saya menerima uluran tangan anda. Saya ingin meminjam uang sebanyak 200 Rupee dan saya rasa jumlah ini cukup sambil menunggu kiriman dari rumah.”

“ Apa, 200 Rupee !” seru insinyur itu. “ Apakah anda rasa itu cukup ? Saya rasa nada masih malu-malu untuk menerima pinjaman uang dari saya.

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: KAMMAPATISARANA… Terlindung oleh kammaku sendiri (kisah nyata)
« Reply #36 on: 26 March 2010, 09:45:59 AM »
Saya harap anda menganggap saya sebagai sahabat karib atau seorang yang masih termasuk keluarga. Biarpun saya baru sekali ini bertemu dengan anda, tetapi saya merasa bahwa saya telah kenal anda 10 tahun, yah, bahkan lebih dari itu. Karena itu saya akan meminjamlan anda uang sebanyak 400 Rupee dan saya harap anda jangan menolak sebab itu akan membuat saya sedih dan kecewa.”

Insinyur itu segera mengeluarkan dompetnya dan memberikan 400 Rupee kepada dokter itu yang segera menulis surat hutang dan memberikan kepada sahabatnya.

Setelah melihat surat hutang itu, insinyur itu merobeknya sambil berkata,: Saya tidak memerlukan surat hutang dari anda. WATAK DAN TINDAK TANDUK ( SIKAP DAN PERILAKU ) ANDA ADALAH LEBIH PENTING DARI SECARIK KERTAS INI. Sekarang saya dapat kembali ke hutan dengan hati yang bahagia dan juga bangga karena saya memdapat kesempatan untuk berbuat sesuatu untuk anda. Nah, dokter, sekarang saya harus kembali ke kamar saya dan saya harap dapat bertemu lagi dengan anda besok pagi sebelum saya berangkat.”

Ia lalu meninggalkan kamar dokter itu.
“ Hai, kawan tunggu dulu sebentar !” dokter itu memanggil.
“Anda belum memberitahukan kepada saya, bagaimaan saya harus mengembalikan uang itu apabila anda belum kembali dari hutan.”

Insinyur itu pun menghentikan langkahnya dan sambil tersenyum ia menjawab,” kalau saya sedang bekerja dihutan, saya selalu berpindah-pindah tempat. Lagipula saya tidak dapat membeli apa-apa di hutan. Karena itu saya harap anda tidak usah bersusah payah untuk mengirim uang pinjaman itu kepada saya. Tunggu saja sampai suatu ketika saya kembali dating ke kota dan kita dapat bertemu lagi. Yang menjadi persoalan ialah saya juga tidak tahu dengan pasti bila saya kembali ke kota.”

Keesokan harinya.

Pagi-pagi sekali, dokter itu sudah bangun dan menjumpai insinyur itu yang siap-siap untuk berangkat. Di taman sudah menunggu sebuah jip penuh berisi peti-peti perlengkapan dan makanan untuk dibawa ke hutan.

“ Saya merasa gembira sekali dapat berjumpa lagi dengan anda pada pagi ini.” Kata insinyur muda itu. “ Kemarin malam saya lupa memberitahukan bahwa saya telah mendengar penjaga malam menangis sambil meratp-ratap.”

Oh, apa sebenarnya yang telah terjadi. Saya kira ia telah sembuh benar,” kata dokter itu dengan nada keheran-heranan.

“Ya, memang ia telah sembuh benar. Ia menangis dan meratap untuk menyatakan terima kasihnya atas kebaikan anda.”

Bagaimana anda tahu akan hal itu ?” Tanya si dokter.

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: KAMMAPATISARANA… Terlindung oleh kammaku sendiri (kisah nyata)
« Reply #37 on: 26 March 2010, 09:46:39 AM »
“ Saya rasa kalau anda pada saat itu belum tidur, anda pasti dapat mendengar ia meratap dengan kata-kata bahwa anda baik sekali terhadap dirinya dan dengan teliti telah mengobati dirinya sampai menjadi sembuh benar. Anda menpunyai hati yang luhur untuk memperlakukannya sebagai seorang manusia, bertentangan sekali dengan perlakuan yang sampai kini ia alami. Kebaikan anda tertanam dalam-dalam disanubarinya. Ini semua ia ratapkan sambil menangis. Tetapi saya lupa bahwa sekiranya anda juga mendengar apa yang ia katakana, anda juga tidak akan mengerti apa yang ia ucapkan.
Setelah saya mendengar pujian-pujian terhadap diri anda, saya lalu tertidur dengan mata basah oleh air mata. Saya selalu mendengar dan percaya bahwa kaum paria tidak pernah menyatakan terima kasihnya terhadap orang yang menolongnya.. Dengan mendapat kawan seperti anda, biarpun hanya untuk waktu yang singkat, membuat saya bangga sekali.

Dokter itu tersenyum kemalu-maluan dan berkata,” Semua orang yang dilahirkan di dunia ini adalah sama, baik kecerdasan maupun perasaannya. Semua orang, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya, menpunyai hak yang sama sebagai penduduk di dunia ini. Namun tidak dapat di sangkal akan adanya orang-orang yang menganggap dirinya lebih tinggi dari yang lain, yang memandang rendah dan menghina orang miskin. Mereka tidak diberikan kesempatan untuk membuktikan kecakapannya, dihalang-halangi dalam pergaulan social dan diperlakukan sebagai makhluk rendah. Perlakuan yang tidak semestinya ini telah membuat mereka kehilangan martabatnya sebagai manusia rendah yang tidak layak bergaul dengan orang-orang dari kasta yang lebih tinggi.

Perasaan ini mempengaruhi pikiran mereka sedemikian rupa sehingga mereka merasa termasuk golongan hewan. Sebenarnya mereka adalah sama dengan orang lain dan mereka pun memiliki kemampuan berpikir dan kecerdasan sebagaimana juga dimiliki orang lain. Kalau saja mereka diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan yang baik dan kepada mereka diberi kesempatan sama seperti yang lain, maka pastilah merekapun menjadi orang yang pintar dan termasyhur atau setidak-tidaknya menduduki jabatan.
Kami sebagai umat dididik untuk menpunyai rasa cinta kasih dan belas kasihan kepada semua makhluk yaitu manusia dan biantang. Sebab itu kepercayaan yang mengatakan bahwa menyentuh seorang paria akan membawa malapetaka, sebenarnya tidak masuk akal dan peristiwa ini justru membawa kebaikan untuk diriku. Sebab, perawatan yang aku berikan kepada penjaga malam yang sakit, mengakibatkanaku bertemu dengan anda dan aku mendapat pinjaman uang dari anda sebesar 400 Rupee. Uang ini lebih dari cukup sambil menunggu kiriman uang dari keluargaku. Sesungguhnya kemarin aku sangat gelisah sekali, mengingat uang telah habis dan kiriman dari keluarga belum tiba. Tetapi dengan uang yang anda pinjamkan, kesulitan ini dapat teratasi.”

“ Saya merasa gembira sekali mendapat kehormatan untuk menolong anda,” kata insinyur itu dengan senyum bangga. Setelah itu ia mengulurkan tangannya untuk bersalaman, tetapi dokter itu tidak menyambut tangannya.”

Anda lupa bahwa saya ini telah menyentuh seorang paria bahkan telah ditekankan ke pipinya,” memperingati insinyur itu. “ apakah anda tidak takut nanti ikut dikotori ?”

Ah, saya dapat menghargai cara bercanda Anda,” jawab insinyur sambil ketawa. “ Tetapi sejak saya menyaksikan perbuatan anda, saya sekarang merasa tenang dan bahagia dan saya menjelma menjadi orang yang baru.”

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: KAMMAPATISARANA… Terlindung oleh kammaku sendiri (kisah nyata)
« Reply #38 on: 26 March 2010, 09:47:27 AM »
Tiba-tiba terdengar seruan dari pembantunya bahwa segala sesuatu telah siap.

Insinyur berkata kepada kawannya.” Nah, sahabatku, telah tiba saatnya bagi kita untuk berpisah. Aku mengucapkan selamat tinggal kepada anda. “ Kembali ia menjulurkan tangannya dan sekarang telah disambut dengan hangat oleh dokter itu sambil berpandangan mata dengan haru.

“ Selamat tinggal sahabatku yang baik,” katanya.” Sampai jumpa kembali.”

“ Saya doakan agar anda selalu dalam keadaan sehat walafiat dan semoga anda selamat dan tidak kurang suatu apapun dalam perjalanan.”

Insinyur itupun naik ke jip dan berangkat ke tempat tujuannya.

Untuk beberapa waktu lamanya dokter itu masih berdiri di tempat ia bersalam-salaman dengan sahabatnya yang baik hati itu. Pada saat itu kedua mata dokter basah dengan air mata dan ia berdoa.” Semoga Sang Tri-Ratna selalu melindungi sahabatku dan semoga ia selalu bahagia hendaknya.”

-- SELESAI--

Dikutip Dari buku : Perbuatan Baik ( Kusala Kamma )

Semoga Bermanfaat
« Last Edit: 26 March 2010, 09:49:12 AM by CHANGE »