Jika kisah yang Sdr. Deva19 utarakan adalah benar, dan pertanyaannya mengapa demikian, maka jawabannya simple yaitu anda kurang berlatih Sila (kemoralan) dan mungkin tujuan anda untuk bermeditasi adalah salah (sebagai pelarian, seperti Sdr. hatred sampaikan). Sila, Samadhi (meditasi), dan Panna adalah 3 hal yang saling menunjang.
Tetapi jika pertanyaannya adalah apakah yang anda alami adalah jhana, maka jawabannya ada 2, yaitu menurut pengalaman dan menurut teori.
Menurut pengalaman, saya menunggu jawaban anda terhadap pertanyaan Sdr. Fabian. Dan saya bukan ahlinya.
Menurut teori, saya yakin anda belum menembus jhana (apalagi ke-4), baik itu berdasarkan teori yang ada dalam Buddhism, ataupun berdasarkan teori yang anda buat sendiri.
Menurut Buddhistik, mereka yang menembus jhana ke-4 memiliki moral yang tinggi. Byapada, yaitu keinginan jahat atau itikad jahat / dendam sudah teratasi. Masih adakah keinginan atau itikad jahat dalam diri anda? Silahkan diobservasi sendiri secara jujur dimulai misalnya dari tujuan anda membuat posting ini, dari tujuan anda masuk ke forum ini, dari tujuan anda bekerja, dari tujuan anda bermeditasi, dst.
Menurut teori Anda (teori “Cahaya”), anda mengatakan kekuatan jhana disebut dengan “cahaya”. Jika anda sudah menembus jhana ke-4 seharusnya anda sudah sekaliber para nabi dan para orang bijaksana yang memiliki “cahaya” yang salah satu kemampuannya adalah “bahasa cahaya”. Namun dari kisah yang anda sampaikan dimana anda justru berani melakukan perbuatan buruk dan tidak takut terhadap akibat perbuatan buruk, ini menandakan anda belum memiliki sifat para nabi dan para bijaksana, anda belum memiliki apa yang anda sebut “cahaya”. Ini dari teori yang anda ciptakan sendiri untuk menggambarkan apa itu jhana, kecuali konsentrasi anda tidak kuat sehingga lupa dengan teori anda sendiri.
Demikianlah Sdr. Deva19, dari kedua teori inilah saya katakan , anda belum mencapai jhana ke-4.