//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!  (Read 76895 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!
« Reply #195 on: 21 June 2010, 02:23:20 PM »
"Jika suatu tindakan dilakukan dengan tanpa-kebodohan-batin, terlahir dari tanpa-kebodohan-batin, disebabkan oleh tanpa-kebodohan- batin, muncul dari tanpa-kebodohan-batin, begitu keserakahan, kebencian dan kebodohan batin lenyap maka tindakan itu ditinggalkan, terpotong di akarnya, dibuat gersang seperti tunggul pohon palma, terhapus sehingga tidak lagi bisa muncul di masa depan."

Coba perhatikan kembali kalimat diatas baik2.
Bahasa lainnya menurut saya sesuai dengan bahasa diskusi yang ada adalah sbb:

Apabila kita melakukan A-LDM, begitu LDM lenyap, maka tindakan A-LDM itu sendiri lenyap.

Atau dengan bahasa lain:

Apabila kita melaksanakan JM8 (A-LDM), begitu LDM lenyap atau tercapainya Nibbana, maka JM8 itu sendiri sudah tidak ada lagi.  (bandingkan dengan perumpamaan dengan jalan dan rumah di post ane sebelumnya)
yaa... gitu deh

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!
« Reply #196 on: 21 June 2010, 02:36:10 PM »
di bagian kecenderungan laten disebutkan kecenderungan2 yang mengakibatkan seseorang terlahir kembali, dan aye rasa itu termasuk LDM.
Seseorang yang telah terbebas dari LDM otomatis dia berada dalam a-LDM dan JMB8 adalah penuntunnya untuk mencapai nibbana. CMIIW

Bro ryu, kalau saya lihat, Cula-Vedalla bagian kecenderungan laten itu membahas hubungan LDM dengan perasaan/vedana, tetapi bukan membahas akarnya.



kadang bingung, tindakan yang di tinggalkan itu apa LDM atau a-LDM atau dua2nya,

dan yang terpotong akarnya itu yang mana apa LDM atau a-LDM atau dua2nya
Seperti perumpamaan saya sebelumnya, jika seorang sudah meninggalkan pikiran kepemilikan dalam dirinya, apakah ia hanya meninggalkan "mencuri" tapi masih tetap "berdana"?

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!
« Reply #197 on: 21 June 2010, 02:42:01 PM »
di sutta ini saya melihat, kalimat ke2 menjelaskan kalimat pertama. jadi bukan ada 2 jenis action di sini, hanya ada 1 action.
"when delusion is gone" memperjelas bahwa action that performed with non-delusion, delusion is gone here.
sedang pendapat bro Kainyn disini ada 2 tahapan:
1, action performed with non-delusion (but delusion is still here) ---> dilakukan oleh non-arahat
2, when delusion is gone, that action thus abadoned (delusion is gone here) ---> dilakukan oleh arahat
Ya, betul. Perbedaannya di situ. Hanya memastikan saja. Jadi Bro tesla mengatakan A-LDM ada ketika LDM hilang, dan pada saat yang sama A-LDM juga ditinggalkan?
sederhananya, bagi saya, aLobha, aDosa, aMoha hanya deskripsi absennya LDM.
ketika sudah tidak ada LDM, semua tindakan hanya tindakan.
absennya LDM tidak mungkin bisa ditinggalkan, krn hal tsb bukan kata benda, berbeda dg LDM.


Quote
Quote
saya sudah menjelaskan perbedaan pandangan kita, dan saya pun mengerti pandangan bro Kainyn. menurut saya perbedaan ini bukan hal yg fundamental krn hanya masalah definisi. kurang lebih saya rangkum sbg berikut

pendapat bro Kainyn (cmiiw):
1. non-arahat dpt melakukan tindakan berdasarkan LDM & a-LDM (namun masih dg ada LDM). di sini, baik tindakan LDM & aLDM akan memberikan akibat di masa depan
2. arahat melakukan tindakan berdasarkan a-LDM (dan sudah tidak ada LDM). di sini tindakan tsb tidak memberikan akibat di masa depan lagi.

pendapat tesla:
1. non-arahat melakukan tindakan berdasarkan LDM, tindakan baik seperti metta-bhavana dimana dilakukan dg masih adanya LDM saya kategorikan sbg tindakan berdasarkan LDM juga. oleh karenanya, baik tindakan yg baik maupun yg jahat selagi masih berdasarkan LDM akan menghasilkan akibat di masa depan.
2. setuju dg bro Kainyn.

menurut saya, yg paling sederhana saja, tindakan apapun, baik dan buruk, yg dilakukan dari orang biasa sampai dg anagami, pasti masih berdasarkan pada delusion (moha).

Pendapat yang di-bold merah bukan begitu. Menurut saya, perbuatan Arahat sudah tidak bisa lagi diukur dengan ukuran LDM/A-LDM. Karena keterkondisan LDM, maka ada dualitas LDM/A-LDM seperti koin dengan 2 sisinya. Dengan adanya sisi kepala, otomatis ada sisi ekor.
Bagi Arahat, keterkondisian (koin) itu sudah tidak ada, maka tidak ada lagi dualitas (kepala/ekor; LDM/A-LDM).
iya, bagi saya yg masih dalam dualitas adalah LDM. a-LDM sudah berada di luar dualitas. makanya saya katakan disini hanya ada perbedaan definisi:

1. LDM non-arahat (versi kainyn) saya juga menyebutnya sbg LDM
2. aLDM non-arahat (versi kainyn, mis yg menjadi dasar melakukan metta bhavana) saya menyebutnya sbg LDM jga
3. non-dualitas yg menjadi dasar tindakan arahat (versi kainyn), saya menyebutnya a-LDM

saya salah sebut krn tercampur dg penamaan saya hehe...
bagi saya a-LDM juga sudah diluar dualitas kok.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!
« Reply #198 on: 21 June 2010, 03:08:26 PM »
di sutta ini saya melihat, kalimat ke2 menjelaskan kalimat pertama. jadi bukan ada 2 jenis action di sini, hanya ada 1 action.
"when delusion is gone" memperjelas bahwa action that performed with non-delusion, delusion is gone here.
sedang pendapat bro Kainyn disini ada 2 tahapan:
1, action performed with non-delusion (but delusion is still here) ---> dilakukan oleh non-arahat
2, when delusion is gone, that action thus abadoned (delusion is gone here) ---> dilakukan oleh arahat
Ya, betul. Perbedaannya di situ. Hanya memastikan saja. Jadi Bro tesla mengatakan A-LDM ada ketika LDM hilang, dan pada saat yang sama A-LDM juga ditinggalkan?
sederhananya, bagi saya, aLobha, aDosa, aMoha hanya deskripsi absennya LDM.
ketika sudah tidak ada LDM, semua tindakan hanya tindakan.
absennya LDM tidak mungkin bisa ditinggalkan, krn hal tsb bukan kata benda, berbeda dg LDM.


Quote
Quote
saya sudah menjelaskan perbedaan pandangan kita, dan saya pun mengerti pandangan bro Kainyn. menurut saya perbedaan ini bukan hal yg fundamental krn hanya masalah definisi. kurang lebih saya rangkum sbg berikut

pendapat bro Kainyn (cmiiw):
1. non-arahat dpt melakukan tindakan berdasarkan LDM & a-LDM (namun masih dg ada LDM). di sini, baik tindakan LDM & aLDM akan memberikan akibat di masa depan
2. arahat melakukan tindakan berdasarkan a-LDM (dan sudah tidak ada LDM). di sini tindakan tsb tidak memberikan akibat di masa depan lagi.

pendapat tesla:
1. non-arahat melakukan tindakan berdasarkan LDM, tindakan baik seperti metta-bhavana dimana dilakukan dg masih adanya LDM saya kategorikan sbg tindakan berdasarkan LDM juga. oleh karenanya, baik tindakan yg baik maupun yg jahat selagi masih berdasarkan LDM akan menghasilkan akibat di masa depan.
2. setuju dg bro Kainyn.

menurut saya, yg paling sederhana saja, tindakan apapun, baik dan buruk, yg dilakukan dari orang biasa sampai dg anagami, pasti masih berdasarkan pada delusion (moha).

Pendapat yang di-bold merah bukan begitu. Menurut saya, perbuatan Arahat sudah tidak bisa lagi diukur dengan ukuran LDM/A-LDM. Karena keterkondisan LDM, maka ada dualitas LDM/A-LDM seperti koin dengan 2 sisinya. Dengan adanya sisi kepala, otomatis ada sisi ekor.
Bagi Arahat, keterkondisian (koin) itu sudah tidak ada, maka tidak ada lagi dualitas (kepala/ekor; LDM/A-LDM).
iya, bagi saya yg masih dalam dualitas adalah LDM. a-LDM sudah berada di luar dualitas. makanya saya katakan disini hanya ada perbedaan definisi:

1. LDM non-arahat (versi kainyn) saya juga menyebutnya sbg LDM
2. aLDM non-arahat (versi kainyn, mis yg menjadi dasar melakukan metta bhavana) saya menyebutnya sbg LDM jga
3. non-dualitas yg menjadi dasar tindakan arahat (versi kainyn), saya menyebutnya a-LDM

saya salah sebut krn tercampur dg penamaan saya hehe...
bagi saya a-LDM juga sudah diluar dualitas kok.

nimbrung,dari mana ini ALDM disebut diluar dualitas?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline pemula

  • Teman
  • **
  • Posts: 89
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga segala sesuatunya menjadi lebih baik.
Re: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!
« Reply #199 on: 21 June 2010, 03:10:43 PM »
aduhhh,,,, ONly conseps.....

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!
« Reply #200 on: 21 June 2010, 03:16:33 PM »
aduhhh,,,, ONly conseps.....

ya betul Only conseps,but you like it.. :D
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!
« Reply #201 on: 21 June 2010, 03:24:01 PM »
nimbrung,dari mana ini ALDM disebut diluar dualitas?
aLDM disini bukan lawan dari LDM, melainkan dari absennya LDM.

misalnya, LDM dikatakan merah, hijau & biru

disini aLDM saya katakan sbg tidak ada merah, tidak ada hijau, tidak ada biru. disini saya mengatakan aLDM sbg di luar dualitas.

tapi seandainya aLDM dikategorikan sbg lawannya LDM, misalnya sebagai cyan, magenta, kuning, maka disini aLDM masih dalam dualitas juga.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!
« Reply #202 on: 21 June 2010, 03:28:51 PM »
nimbrung,dari mana ini ALDM disebut diluar dualitas?
aLDM disini bukan lawan dari LDM, melainkan dari absennya LDM.

misalnya, LDM dikatakan merah, hijau & biru

disini aLDM saya katakan sbg tidak ada merah, tidak ada hijau, tidak ada biru. disini saya mengatakan aLDM sbg di luar dualitas.

tapi seandainya aLDM dikategorikan sbg lawannya LDM, misalnya sebagai cyan, magenta, kuning, maka disini aLDM masih dalam dualitas juga.

uw,ALDM yang terbebas dari LDM yaaachhh...understood!!

terus mau nanya ini...

mengapa dalam Hasta Ariya Magga sangat dekat kaitannya tentang pengembangan dan penghancuran ALDM maupun LDM?

apakah itu bisa membawa pada perealisasian nibbana?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!
« Reply #203 on: 21 June 2010, 03:33:38 PM »
mengapa dalam Hasta Ariya Magga sangat dekat kaitannya tentang pengembangan dan penghancuran ALDM maupun LDM?

apakah itu bisa membawa pada perealisasian nibbana?

:outoftopic: silahkan buka thread baru
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!
« Reply #204 on: 21 June 2010, 04:48:43 PM »
"Jika suatu tindakan dilakukan dengan tanpa-kebodohan-batin, terlahir dari tanpa-kebodohan-batin, disebabkan oleh tanpa-kebodohan- batin, muncul dari tanpa-kebodohan-batin, begitu keserakahan, kebencian dan kebodohan batin lenyap maka tindakan itu ditinggalkan, terpotong di akarnya, dibuat gersang seperti tunggul pohon palma, terhapus sehingga tidak lagi bisa muncul di masa depan."

Coba perhatikan kembali kalimat diatas baik2.
Bahasa lainnya menurut saya sesuai dengan bahasa diskusi yang ada adalah sbb:

Apabila kita melakukan A-LDM, begitu LDM lenyap, maka tindakan A-LDM itu sendiri lenyap.

Atau dengan bahasa lain:

Apabila kita melaksanakan JM8 (A-LDM), begitu LDM lenyap atau tercapainya Nibbana, maka JM8 itu sendiri sudah tidak ada lagi.  (bandingkan dengan perumpamaan dengan jalan dan rumah di post ane sebelumnya)

pemahaman saya berbeda, Apabila kita melakukan A-LDM, begitu LDM lenyap, maka tindakan LDM itu sendiri lenyap.

Atau dengan bahasa lain:

Apabila kita melaksanakan JM8 (agar bisa menghapus LDM), begitu LDM lenyap maka tercapailah Nibbana, maka JM8 itu sendiri memang menuntun untuk menghapus LDM sehingga LDM tidak muncul lagi tercabut akarnya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!
« Reply #205 on: 21 June 2010, 04:55:27 PM »
di bagian kecenderungan laten disebutkan kecenderungan2 yang mengakibatkan seseorang terlahir kembali, dan aye rasa itu termasuk LDM.
Seseorang yang telah terbebas dari LDM otomatis dia berada dalam a-LDM dan JMB8 adalah penuntunnya untuk mencapai nibbana. CMIIW

Bro ryu, kalau saya lihat, Cula-Vedalla bagian kecenderungan laten itu membahas hubungan LDM dengan perasaan/vedana, tetapi bukan membahas akarnya.



kadang bingung, tindakan yang di tinggalkan itu apa LDM atau a-LDM atau dua2nya,

dan yang terpotong akarnya itu yang mana apa LDM atau a-LDM atau dua2nya
Seperti perumpamaan saya sebelumnya, jika seorang sudah meninggalkan pikiran kepemilikan dalam dirinya, apakah ia hanya meninggalkan "mencuri" tapi masih tetap "berdana"?

kalau perumpamaan saya, seorang yang telah meninggalkan keakuan, apakah aku itu masih ada atau sudah ditinggalkan dan terpotong akarnya?

kalau perumpamaan bro kain sih, seorang yang telah meninggalkan keakuan, begitu telah meninggalkan keakuan dan meninggalkan "meninggalkan keakuan" maka keakuan telah terpotong akarnya.

agak aneh bro.

dan saya lebih setuju pendapat bro Tesla.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!
« Reply #206 on: 21 June 2010, 05:04:19 PM »
di sutta ini saya melihat, kalimat ke2 menjelaskan kalimat pertama. jadi bukan ada 2 jenis action di sini, hanya ada 1 action.
"when delusion is gone" memperjelas bahwa action that performed with non-delusion, delusion is gone here.
sedang pendapat bro Kainyn disini ada 2 tahapan:
1, action performed with non-delusion (but delusion is still here) ---> dilakukan oleh non-arahat
2, when delusion is gone, that action thus abadoned (delusion is gone here) ---> dilakukan oleh arahat
Ya, betul. Perbedaannya di situ. Hanya memastikan saja. Jadi Bro tesla mengatakan A-LDM ada ketika LDM hilang, dan pada saat yang sama A-LDM juga ditinggalkan?
sederhananya, bagi saya, aLobha, aDosa, aMoha hanya deskripsi absennya LDM.
ketika sudah tidak ada LDM, semua tindakan hanya tindakan.
absennya LDM tidak mungkin bisa ditinggalkan, krn hal tsb bukan kata benda, berbeda dg LDM.


Quote
Quote
saya sudah menjelaskan perbedaan pandangan kita, dan saya pun mengerti pandangan bro Kainyn. menurut saya perbedaan ini bukan hal yg fundamental krn hanya masalah definisi. kurang lebih saya rangkum sbg berikut

pendapat bro Kainyn (cmiiw):
1. non-arahat dpt melakukan tindakan berdasarkan LDM & a-LDM (namun masih dg ada LDM). di sini, baik tindakan LDM & aLDM akan memberikan akibat di masa depan
2. arahat melakukan tindakan berdasarkan a-LDM (dan sudah tidak ada LDM). di sini tindakan tsb tidak memberikan akibat di masa depan lagi.

pendapat tesla:
1. non-arahat melakukan tindakan berdasarkan LDM, tindakan baik seperti metta-bhavana dimana dilakukan dg masih adanya LDM saya kategorikan sbg tindakan berdasarkan LDM juga. oleh karenanya, baik tindakan yg baik maupun yg jahat selagi masih berdasarkan LDM akan menghasilkan akibat di masa depan.
2. setuju dg bro Kainyn.

menurut saya, yg paling sederhana saja, tindakan apapun, baik dan buruk, yg dilakukan dari orang biasa sampai dg anagami, pasti masih berdasarkan pada delusion (moha).

Pendapat yang di-bold merah bukan begitu. Menurut saya, perbuatan Arahat sudah tidak bisa lagi diukur dengan ukuran LDM/A-LDM. Karena keterkondisan LDM, maka ada dualitas LDM/A-LDM seperti koin dengan 2 sisinya. Dengan adanya sisi kepala, otomatis ada sisi ekor.
Bagi Arahat, keterkondisian (koin) itu sudah tidak ada, maka tidak ada lagi dualitas (kepala/ekor; LDM/A-LDM).
iya, bagi saya yg masih dalam dualitas adalah LDM. a-LDM sudah berada di luar dualitas. makanya saya katakan disini hanya ada perbedaan definisi:

1. LDM non-arahat (versi kainyn) saya juga menyebutnya sbg LDM
2. aLDM non-arahat (versi kainyn, mis yg menjadi dasar melakukan metta bhavana) saya menyebutnya sbg LDM jga
3. non-dualitas yg menjadi dasar tindakan arahat (versi kainyn), saya menyebutnya a-LDM

saya salah sebut krn tercampur dg penamaan saya hehe...
bagi saya a-LDM juga sudah diluar dualitas kok.
betul saya setuju. seseorang yang belum terbebas dia masih di liputi LDM karena dia masih terlahir kembali.
ketika dia sudah lepas dari LDM berarti a-LDM maka dia sudah menghapus LDM keakarnya dan tidak akan terlahir kembali.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!
« Reply #207 on: 21 June 2010, 05:27:06 PM »
kalau perumpamaan saya, seorang yang telah meninggalkan keakuan, apakah aku itu masih ada atau sudah ditinggalkan dan terpotong akarnya?

kalau perumpamaan bro kain sih, seorang yang telah meninggalkan keakuan, begitu telah meninggalkan keakuan dan meninggalkan "meninggalkan keakuan" maka keakuan telah terpotong akarnya.

agak aneh bro.
Salah, bukan begitu. Dari perumpamaan saya, perbuatan yang menjauhi keakuan, ketika keakuan tidak ada, maka perbuatan menjauhi keakuan itu pun ditinggalkan, karena telah terpotong akarnya.

Saya beri perumpamaan terakhir.
Seandainya seseorang terjebak dalam ilusi "umat beragama", maka bagi dia muncul diskriminasi. Ada saudara sedhamma (seiman) atau saudara "bukan sedhamma".

Berdasarkan keterkondisian tersebut, maka ada tindakan yang mengembangkan diskriminasi, misalnya pemaksaan agama.

Berdasarkan keterkondisian tersebut pula, maka ada tindakan yang tidak mengembangkan diskriminasi, misalnya toleransi antar umat.

Ketika seorang lepas dari belenggu diskriminasi tersebut, selain dia tidak mungkin memaksakan agama sendiri, juga otomatis pikiran "toleransi antar umat pun hilang". Mengapa? Karena toleransi antar umat itu hanya ada ketika diskriminasi itu ada. Ketika ia tidak lagi membedakan manusia berdasar agamanya, maka tidak ada lagi baik pemaksaan agama maupun toleransi, karena ia telah kehilangan akarnya.


Quote
dan saya lebih setuju pendapat bro Tesla.
Tidak masalah. Setiap orang memiliki kecenderungan masing-masing.


Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!
« Reply #208 on: 21 June 2010, 05:42:34 PM »
Quote
dan saya lebih setuju pendapat bro Tesla.
Tidak masalah. Setiap orang memiliki kecenderungan masing-masing.
back again, sebenarnya saya tidak begitu setuju JM8 dikategorikan sbg aLDM, karma bukan gelap, bukan terang. (walau ini tercantum dalam sutta)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Baru sadar bahwa Lobha, Dosa, Moha bukan masalah!
« Reply #209 on: 21 June 2010, 05:56:55 PM »
back again, sebenarnya saya tidak begitu setuju JM8 dikategorikan sbg aLDM, karma bukan gelap, bukan terang. (walau ini tercantum dalam sutta)
Kalau saya, bisa setuju, tetapi tidak secara langsung.
JMB8 yang dimulai dari pandangan benar yang melandasi unsur lainnya. Jika pandangan sudah benar, maka terwujud dalam segala aspek kehidupan. Mau dibagi jadi 8 unsur, 100 unsur, sama saja, semuanya bisa berupa kamma bukan gelap-bukan terang. Sebaliknya pun begitu, dengan pandangan salah, keseluruhannya pun bukan merupakan kamma bukan gelap-bukan terang, hanya kamma terang saja. 

Sedangkan kalau dikatakan JMB8 dibahas secara independen masing-masing unsurnya, maka terlihat jelas faktor-faktor tersebut hanya berkisar duniawi (lokiya) yang tentu saja berkenaan kamma terang yang menghindari kamma gelap(, dengan pengecualian pandangan benar dan perhatian benar, menurut saya).

Menjalankan moralitas dalam JMB8 sesempurna apa pun tanpa dilandasi pandangan benar, selamanya orang tidak akan mencapai pembebasan.

 

anything