PATISAMBHIDA MAGGA
[TREATISE ON INSIGHT] (hal 401)
(1.)Demikianlah yang kudengar. suatu ketika Sang bhagava tinggal di Savatthi di hutan jeta, taman Anatthapindika. Disana Beliau berkhotbah kepada para bhikkhu, demikian: 'Para bhikkhu'. 'Ya Bhante' mereka menjawab. Sang Bhagava berkata demikian:
(2.) Para bhikkhu, jika seorang bhikkhu melihat bentuk apapun sebagai permanen (nicca) tidak mungkin ia membuat pilihan sesuai dengan kebenaran, dan tanpa membuat pilihan yang sesuai dengan kebenaran tidak mungkin ia akan memasuki kebenaran hakiki (certainty of rightness), dan tanpa memasuki kebenaran hakiki tidak mungkin ia akan menyelami Sotapatti phala atau Sakadagami Phala atau anagami Phala atau arahatta Phala.
Bhikkhu, jika seorang bhikkhu melihat bentukan apapun sebagai tidak permanen (anicca) mungkin ia akan membuat pilihan sesuai dengan kebenaran, dan dengan membuat pilihan sesuai dengan kebenaran memungkinkan baginya untuk memasuki kebenaran hakiki (certainty of rightness), dan dengan memasuki kebenaran hakiki memungkinkan baginya menyelami Sotapatti phala atau Sakadagami Phala atau anagami Phala atau arahatta Phala.
(3.) Bhikkhu, jika seorang bhikkhu melihat bentuk apapun sebagai menyenangkan (sukha) tidak mungkin ia membuat pilihan sesuai dengan kebenaran, dan tanpa membuat pilihan yang sesuai dengan kebenaran tidak mungkin ia akan memasuki kebenaran hakiki (certainty of rightness), dan..[dstnya seperti no:2 hingga].. atau Arahatta Phala. Bhikkhu, jika seorang bhikkhu melihat segala bentukan apapun sebagai tidak menyenangkan (dukkha) mungkin ia akan membuat pilihan sesuai dengan kebenaran, dan...[dstnya seperti no:2 hingga]... atau Arahatta Phala.
(4.) Bhikkhu, jika seorang bhikkhu melihat ide apapun sebagai aku (atta) tidak mungkin ia membuat pilihan sesuai dengan kebenaran, dan tanpa membuat pilihan yang sesuai dengan kebenaran tidak mungkin ia akan memasuki kebenaran hakiki (certainty of rightness), dan..[dstnya seperti no:2 hingga].. atau Arahatta Phala. Bhikkhu, jika seorang bhikkhu melihat semua ide sebagai bukan aku (anatta) mungkin ia akan membuat pilihan sesuai dengan kebenaran, dan...[dstnya seperti no:2 hingga]... atau Arahatta Phala.
(5.) Bhikkhu, jika seorang bhikkhu melihat Nibbana tidak menyenangkan (dukkha) tidak mungkin ia membuat pilihan sesuai dengan kebenaran, dan tanpa membuat pilihan yang sesuai dengan kebenaran tidak mungkin ia akan memasuki kebenaran hakiki (certainty of rightness), dan..[dstnyaseperti no:2 hingga].. atau Arahatta Phala. Bhikkhu, jika seorang bhikkhu melihat Nibbana menyenangkan (sukha) mungkin ia akan membuat pilihan sesuai dengan kebenaran, dan...[dstnyaseperti no:2 hingga]... atau Arahatta Phala.
(A iii 441 f.). [238]
komentar: Pandangan benar juga penting untuk membawa kemajuan pada meditasi Vipassana, pada tahap tertentu dalam meditasi Vipassana bila latihan kita benar maka kita mulai mengetahui mana jalan dan bukan jalan (magamagga nanavisuddhi), ini sejalan dengan Patisambhida Magga yang mengatakan pilihan yang sesuai dengan kebenaran (conformity with actuality).
Pada tahap pemurnian pandangan (ditthi visuddhi) jika seorang bhikkhu melihat ide apapun sebagai aku maka dikatakan tidak mungkin ia membuat pilihan sesuai dengan kebenaran.
Pertanyaan menarik yang bisa kita ajukan dalam hal ini, apakah yang dimaksud aku dalam Patisambhida Magga? apakah aku hanya terbatas pada eksistensi suatu entitas entah apapun namanya? Ternyata Patisambhida Magga mengatakan bahwa ide tanpa aku meliputi semua bentuk gagasan apapun, atau ide apapun tentang aku.
Jadi Patisambhida Magga dengan jelas menyatakan bahwa bila seseorang menganggap ada aku yang merasa, ada aku yang melihat, ada aku yang marah, ada aku yang menjadi penyebab, maka ia tak akan membuat pilihan sesuai dengan kebenaran.
Ajaran Sang Buddha dengan jelas tak pernah mengatakan bahwa kebaikan dan keburukan berasal dari "aku", karena bila semua keburukan berasal dari aku maka itu adalah ide keakuan juga. Dan seterusnya ajaran Sang Buddha juga mengatakan bahwa penyebab dari semua kekacauan ini adalah asava (lobha, dosa dan moha)
Lobha dosa dan moha bukanlah siapa-siapa, lobha dosa moha bukan aku, bukan milikku, lobha dosa moha hanyalah proses yang muncul dan lenyap kembali oleh berbagai sebab.
Semoga artikel ini menambah pengertian kita bersama, semoga kita semua memasuki Jalan