Demi seluruh mahluk ini,
Hati-Ku merasa sangat Kasihan.
Pada pertama kali Aku duduk diatas Tahta Kebijaksanaan,
Dengan memandang Pohon itu dan berjalan mengitari-Nya,
Selama 3 kali 7 hari,
Aku merenungkan masalah-masalah seperti ini;
'Kebijaksanaan yang telah Aku peroleh sangat begitu Menakjubkan dan begitu Agung.
Tetapi semua umat begitu rendah kemampuannya,
Terikat oleh nafsu dan terbutakan oleh ketidak tahuan.
Golongan mahluk-mahluk seperti ini,
Bagaimana mereka dapat diselamatkan ?'
Kemudian semua Raja Brahma
Dan Sang Sakra dari seluruh Para Dewa,
Keempat Mahluk Dewa yang menjaga dunia,
Juga Dewa Sang Maha Raja Agung Mahesvara dan Isvara,
Dan seluruh Mahluk-Mahluk Surga yang lain,
Beserta ratusan ribu laksa pengikut,
Dengan takzimnya menghormati dengan Tangan terkatub,
Dengan memohon-Ku agar memutar Roda Hukum Kesunyataan.
Kemudian Aku merenung dalam Diri-Ku Sendiri:
'Seandainya Aku hanya memuja Kendaraan Buddha saja,
Semua umat yang jatuh kedalam kesengsaraan,
Tidak akan mampu mempercayai Hukum Kesunyataan ini,
Dan dengan melanggar Hukum Kesunyataan lewat ketidak percayaan,
Akan terjatuh kedalam 3 jalan iblis.
Lebih baik Aku tidak mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan itu,
Tetapi masuk Nirvana saja dengan segera.
Namun ketika Aku ingat akan apa yang telah dilakukan oleh
Para Buddha Yang Terdahulu dengan Kekuasaan-Kekuasaan Mereka Yang Bijak,
Aku berpikir : Jalan yang telah Aku capai
Harus Aku khotbahkan sebagai Tiga Kendaraan.'
Sementara Aku sedang merenung demikian itu,
Seluruh Para Buddha di alam semesta bermunculan
Dan dengan Suara Yang Maha Mulia, Mereka menggembirakan Aku
'Bagus sekali ! Wahai Sang Sakyamuni Buddha !
Pemimpin Utama Tiada Tandingan !
Setelah mencapai Hukum Kesunyataan Yang Agung ini,
Engkau telah mengikuti Semua Para Buddha
Dalam mempergunakan Kekuatan-Kekuatan Yang Bijaksana.
Kamipun juga telah memperoleh,
Hukum Kesunyataan Yang Maha Menakjubkan dan Agung ini,
Tetapi demi beberapa golongan mahluk,
Kami membagi dan mengkhotbahkan-Nya dalam 3 Kendaraan.
Mereka yang berkebijaksanaan rendah, yang menyukai hukum-hukum hina,
Tidaklah percaya bahwa mereka dapat menjadi Para Buddha,
Oleh karenanya, dengan Cara-Cara Yang Arif,
Kami membagi dan mengkhotbahkan hasil-hasil yang wajar.
Meskipun Kami juga memaklumkan KeTiga Kendaraan,
Hal itu hanyalah untuk Ajaran Para Bodhisattva saja.'
Ketahuilah wahai Sariputra !
Demi mendengar Ajaran-Ajaran dari Para Singa Mulia itu,
Yang begitu Jelas dan Ghaib,
Aku menghormati Mereka, 'Terpujilah Para Buddha.'
Dan kembali merenungkan begini,
'Karena telah terjun kedalam dunia yang jahat dan menggelisahkan,
Aku, sesuai dengan Titah Para Buddha,
Akan melanjutkan-Nya juga dengan Patuh.'
Setelah selesai merenungkan hal ini,
Dengan segera Aku pergi ke Varanasi.
Alam Nirvana dari segala perwujudan,
Yang Tiada Dapat Diutarakan,
Aku, dengan kemampuan-Ku Yang Bijaksana,
Berkhotbah kepada Kelima Bhikku.
Inilah yang disebut Pemutaran Roda Dharma Yang Pertama.
Sesudah mana terdapatlah kabar tentang Nirvana
Dan juga tentang Nama-Nama Arahat yang terpisah,
Nama Dharma dan Nama Samgha.
Selama berkalpa-kalpa yang panjang
Aku telah memuja dan menunjukkan Hukum Nirvana
Untuk Penghentian Yang Abadi dari kesengsaraan para mahluk;
Oleh karena itu telah Aku sabdakan dengan tiada henti-hentinya.
Ketahuilah wahai Sariputra !
Ketika Aku melihat Para Putera Buddha
Yang bertekad untuk mencari Jalan KeBuddhaan,
Selama ribuan dan laksaan koti yang tanpa hitungan,
Semuanya dengan hati takzim,
Mendekati Sang Buddha;
Mereka telah mendengar dari Para Buddha
Hukum Kesunyataan yang telah Mereka terangkan dengan Sempurna.
Kemudian Aku menyadari Pikiran ini:
'Alasan mengapa Sang Tathagata muncul ialah
Untuk mengkhotbahkan Kebijaksanaan Sang Buddha,
Sekaranglah saatnya.'
Ketahuilah wahai Sariputra !
Orang-orang yang bodoh, yang tolol,
Orang-orang yang terikat pada keduniawian dan kesombongan
Tidak akan dapat mempercayai Hukum Kesunyataan ini.
Tetapi sekarang Aku gembira dan tiada bimbang,
Di tengah-tengah Para Bodhisattva,
Dengan jujur menyingkirkan Kebijaksanaan
Dan hanya memaklumkan Jalan Agung.
Kalian Para Bodhisattva yang mendengar Hukum Kesunyataan ini,
Semuanya telah tersingkirkan dari jaring-jaring keraguan,
Kalian Para Arahat yang berjumlah 1200
Semua-Nya akan menjadi Para Buddha.
Dengan cara yang sama bahwa Para Buddha yang silam, sekarang dan yang mendatang, mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan,
Begitu juga Aku sekarang,
Mengkhotbahkan Hukum yang tidak dapat dibagi-bagi.
Munculnya Para Buddha di dunia
Adalah berjauhan dan jarang terjadi
Ketika Mereka benar-benar turun di dunia,
Pun dengan kelangkaan Mereka mengkhtobahkan Hukum Kesunyataan ini.
Bahkan sampai berkalpa-kalpa yang tak terhitung banyaknya,
Jaranglah Hukum Kesunyataan ini dapat di dengar,
Dan Mereka yang mampu mendengar Hukum Kesunyataan ini,
Orang-Orang seperti ini juga jarang.
Hal ini seperti Bunga Udumbara
Yang semua umat menyenangi dan menikmati,
Jarang terlihat oleh para dewa dan manusia,
Yang muncul sekali dalam waktu yang panjang.
Begitulah Dia yang setelah mendengar Hukum Kesunyataan ini.
Kemudian memuja-Nya dengan penuh kegembiraan,
Serta mengucapkan-Nya meskipun hanya sepatah kata saja,
Dia yang telah memuliakan
Semua Para Buddha di dalam KeTiga Dunia.
Orang seperti ini sangatlah jarang,
Lebih jarang dari Bunga Udumbara.
Bebaskanlah dirimu dari kebimbangan;
Akulah Raja Hukum Kesunyataan
Dan menyatakan pada seluruh Persidangan;
'Aku, hanya dengan Satu Kendaraan Agung,
Mengajar Para Bodhisattva,
Dan tidak memiliki Seorang Pengikut Sravakapun.'
Ketahuilah kalian semua, wahai Sariputra,
Para Sravaka dan Bodhisattva,
Bahwa Hukum Kesunyataan Yang Menakjubkan ini
Adalah misteri seluruh Buddha.
Karena dunia yang jahat dari kelima kebobrokan
Hanya menyukai ikatan-ikatan keduniawian,
Mahluk-mahluknya yang seperti ini
Tiada pernah mencari Jalan KeBuddaan.
Generasi-generasi jahat yang mendatang,
Yang mendengar Kendaraan Tunggal
Yang dikhotbahkan oleh Sang Buddha
Di dalam khayalan dan ketidak percayaan mereka,
Akan melanggar Hukum Kesunyataan itu dan terjatuh kedalam jalan-jalan jahat.
Tetapi terdapatlah Mahluk-Mahluk yang Rendah Hati dan Suci,
Yang mencurahkan Diri untuk mencari Jalan KeBuddhaan;
Bagi Mereka semua-Nya ini,
Kupuji dengan panjang lebar akan Jalan Kendaraan Tunggal.
Ketahuilah wahai Sariputra !
Hukum Kesunyataan dari Para Buddha adalah demikian:
Dengan laksaan koti dari Cara-Cara Yang Bijaksana
Mereka memaklumkan Hukum Kesunyataan ketika ada kesempatan.
Namun Mereka yang tidak ingin mempelajari-Nya
Semuanya tidak akan mampu menyelami-Nya.
Tetapi Engkau telah mengetahui
Jalan-Jalan Bijaksana yang sangat berguna dari
Para Buddha, Pemimpin-Pemimpin Dunia,
Tidak memiliki keragu-raguan yang lebih lanjut lagi,
Bergembiralah senangkanlah Hati-Mu,
Karena mengetahui bahwa Engkau akan menjadi Para Buddha."
Demikianlah Sutta Bunga Teratai Dari Kegaiban Hukum Kesunyataan Yang Menakjubkan, Tentang Upayakausalya, Bab 2.