//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - Shining Moon

Pages: 1 2 3 [4] 5 6
46
Vegetarian / kecap ikan, saus tiram
« on: 25 April 2010, 12:06:51 PM »
frens ,
ikke lagi belajar untuk vege. Mau nanya dong, kalau kecap ikan dan saus tiram, apakah benar2 mengandung ikan dan tiram?
Soalnya kan ada saus tiram yang vege (yang gambarnya jamur).
thanks ya

47
Kesehatan / [INFO] Suka Makanan Manis, Kolesterol Tinggi
« on: 25 April 2010, 11:03:07 AM »
NEW YORK, KOMPAS.com — Konsumsi gula berlebih selama ini identik dengan kegemukan, diabetes, dan penyakit kardiovaskular. Riset terbaru membuktikan, terlalu banyak mengonsumsi gula ternyata memengaruhi kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh.

Miriam Vos, MD, dan koleganya dari Atlanta Emory University meneliti kaitan antara tingginya asupan gula tambahan pada orang-orang Amerika dan kontribusinya pada tingginya kolesterol. Gula tambahan adalah pemanis berkalori yang biasa dipakai dalam makanan, seperti cokelat, cake, atau es krim. Selain sebagai penambah kalori dan pemberi rasa manis, tidak ada tambahan gizi lain dari gula jenis ini.

Responden dalam penelitian yang mengonsumsi gula tambahan paling banyak ternyata memiliki kadar kolesterol jahat paling tinggi dan kadar trigliserida paling tinggi. Sebaliknya dengan orang yang mengonsumsi gula paling sedikit, kadar kolesterol baiknya tinggi dan trigliserida yang rendah.

Menurut panduan yang dikeluarkan Asosiasi Jantung Amerika, tambahan gula yang direkomendasikan setiap hari tidak boleh lebih dari 100 kalori (setara 6 sendok teh) untuk wanita dan 150 kalori (9 sendok teh) untuk pria.

Miriam menemukan, selama beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan konsumsi gula pada penduduk Amerika atau rata-rata mereka mengonsumsi 360 kalori. Menurut pakar nutrisi dari University of Vermont, AS, profesor Rachel K Johnson, PhD, hanya segelintir orang Amerika yang mematuhi standar asupan gula per hari.

Sebenarnya, gula dijumpai secara alami pada beberapa makanan, seperti kismis dan kurma. Gula dalam buah disebut dengan fruktosa. Yang dimaksud gula tambahan adalah sukrosa (gula pasir) dan pemanis buatan lainnya. Gula jenis ini sering tersembunyi di dalam makanan.

Untuk mengukur asupan gula yang kita konsumsi, Johnson menyarankan agar kita memperhatian label yang tercantum dalam kemasan makanan atau minuman. "Bila dalam label terdapat kata 'sirup', sukrosa, fruktosa, dan dextrose, itu adalah pemanis tambahan," katanya.

Cara terbaik untuk membatasi konsumsi pemanis tambahan adalah dengan mengurangi konsumsi minuman, bukan cuma softdrink melainkan juga jus buah dan minuman sport yang banyak mengandung gula.


48
Theravada / Mora Paritta
« on: 25 April 2010, 10:55:36 AM »
 _/\_ Dear all,
Apakah ada yang bisa menjelaskan asal usul Mora Paritta (Paritta Perlindungan Burung Merak).
Kenapa disebut perlindungan burung merak? Apakah nama burung merak (binatang) yang dimaksud di sini adalah maksud konotasi?
Please share ya

49
Kesehatan / [INFO] Lemak di Perut Bisa Menimbulkan Peradangab=n
« on: 25 April 2010, 10:35:15 AM »
Detik Health


Sydney, Kelebihan berat badan diketahui dapat memicu timbulnya berbagai penyakit di tubuh. Lemak berlebih yang ada disekitar perut memicu produksi sel imun 'pro-inflamasi' yang meningkatkan peradangan dalam tubuh.

Karenanya jika seseorang berhasil menurunkan berat badan, lemak di perut akan berkurang sehingga produki sel imun 'pro inflamasi akan menurun dan kekebalan tubuh juga akan meningkat.

Sistem kekebalan tubuh terdiri dari berbagai macam sel yang dapat melindungi tubuh dari serangan bakteri, virus dan kuman lainnya. Sel-sel ini harus hidup berdampingan dalam keseimbangan tertentu agar kesehatan seseorang bisa dipertahankan dengan baik.

Tapi banyak faktor yang bisa mempengaruhi kemampuan sistem imun ini seperti kelebihan lemak tubuh. Jika hal ini terjadi, maka tubuh akan menciptakan jenis sel kekebalan yang dapat merugikan dan bukan melindungi tubuh.

Para ilmuwan telah mengetahui bahwa kelebihan lemak tubuh, khususnya lemak perut dapat memicu produksi dari sel imun 'pro-inflamasi' yang bersirkulasi dalam darah dan meningkatkan peradangan dalam tubuh.

Salah satu contoh peradangan kronis telah dikaitkan dengan penyakit arteri koroner dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu sel imun yang menyebabkan radang dikenal dengan makrofag juga aktif dalam jaringan lemak.

Dalam studi ini peneliti mengamati orang-orang obesitas dengan diabetes tipe 2 dan pradiabetes yang melakukan diet terbatas antara 1.000-1.600 kalori per hari selama 24 minggu.

Partisipan yang menurunkan berat badannya menunjukkan adanya pengurangan 80 persen jumlah sel kekebalan pro inflamasi serta penurunan aktivasi dari makrofag pada jaringan lemak peserta.

"Masyarakat harus menyadari bahwa kelebihan lemak bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuhnya dan hal ini dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya," ujar Katherine Samaras, seorang professor dari Garvan Institute of Medical Research di Sydney, seperti dikutip dari LiveScience, Sabtu (24/4/2010).

Seseorang yang kehilangan berat badan sekitar 6 kilogram cukup untuk menurunkan tingkat sel pro-inflamasi. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam the Journal of Clinical Endocrinology Metabolism pada 7 April lalu.


50
Kesehatan / [INFO] Bahaya Ponsel Untuk Anak di Bawah 12 Tahun
« on: 24 April 2010, 09:48:18 AM »
London, Telepon genggam alias ponsel memang sudah menjadi kebutuhan yang sulit dipisahkan. Tak hanya orang dewasa, bahkan anak-anak pun kini banyak yang dibekali ponsel. Tapi para ahli mengingatkan, jangan pernah biarkan anak-anak menggunakan ponsel sebelum berusia 12 tahun.

Bahkan menurut fisikawan dan ahli di bidang radiasi, anak usia remaja pun sebaiknya hanya menggunakan ponsel untuk mengirim pesan singkat (SMS) saja, bukan untuk berbicara atau melakukan panggilan.

"Anak bukanlah orang dewasa yang bertubuh kecil, mereka tak seharusnya menggunakan ponsel sebelum usia 12 tahun," ujar Profesor Lawrie Challis, mantan kepala Mobile Telecommunications and Health Research programme (MTHR) seperti dilansir dari Dailymail, Sabtu (24/4/2010).

Profesor Challis mengatakan, hal tersebut memang masuk akal, karena sistem kekebalan tubuh anak-anak masih berkembang dan kita tahu bahwa mereka lebih sensitif terhadap hal-hal lain, seperti ultra-violet dari sinar matahari.

Sayangnya, banyak orangtua yang merasa tenang jika membekali anaknya ke sekolah dengan ponsel karena bisa memantau anak dengan mudah.

Tapi bagi Profesor Challis, alasan-alasan tersebut bukanlah ide yang baik. Kecuali jika memang ada alasan keamanan tertentu yang harus dilakukan.

Rekomendasi ini datang dari MTHR, dimana Profesor Challis masih menjadi anggota, yang meluncurkan hasil penelitian mereka selama 30 tahun tentang risiko penggunaan ponsel terhadap 250.000 warga Eropa, 100.000 warga Inggris termasuk partisipan anak-anak.

Peneliti mendata jumlah panggilan pada masing-masing ponsel partisipan dan membandingkannya dengan catatan kesehatan, untuk menentukan apakah ponsel memicu atau memperburuk kanker, termasuk kanker telinga, kulit dan otak.

Studi ini juga melihat apakah ponsel meningkatkan kemungkinan penyakit saraf seperti Alzheimer, Parkinson dan multiple sklerosis, stroke dan penyakit jantung, serta kondisi yang kurang serius seperti sakit kepala dan gangguan tidur.

Hasilnya, mereka yang berusia di bawah usia 12 tahun, yang memang dibekali ponsel oleh orang tuanya, paling rentan terhadap semua dampak negatif dari penggunaan ponsel.

Dan menurut para peneliti dari Imperial College London, hasil ini memang akan mengejutkan banyak orangtua. Tapi jika keadaannya mendesak dan anak-anak memang tidak bisa tanpa dibekali ponsel, pilihanya adalah dengan membekali anak ponsel beserta handset yang memang dirancang untuk anak.

"Jika orangtua khawatir, mereka dapat memantau anak-anak cukup dengan melakukan panggilan singkat, atau menggunakan perangkat hands-free," ujar John Cooke, direktur eksekutif Mobile Operators Association.

Menurutnya, orangtua harus bisa menimbang-nimbang antara manfaat jaminan nyata yang diberikan oleh teknologi ini terhadap kemungkinan efek kesehatan masa depan yang tidak diketahui.

(mer/ir)

sumber: DetikHealth

51
Kesehatan / Manfaat Selada
« on: 23 April 2010, 10:07:26 AM »
JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini selada nyaris lebih banyak menjadi penghias makanan, padahal kaya zat gizi dan sangat baik bagi kesehatan. Jenis sayuran ini dapat melindungi paru, mencegah kanker dan stroke, memelihara hati, serta mengatasi anemia dan bronkitis. 

Selada (Lactuca sativa) jika dilihat sepintas bentuknya seperti lobak yang berdaun kembang. Selada merupakan tanaman paling populer di antara tanaman salad lainnya. Pada tahun 1952, nilai komersial tanaman selada sebagai sayuran di Amerika Serikat, hanya dapat dilampaui oleh kentang dan tomat. Tanaman ini diperkirakan telah mulai dijadikan usaha sejak 2.500 tahun lalu.

Tanaman selada diduga berasal dari Asia Barat. Berawal dari kawasan Asia Barat dan Amerika, tanaman ini kemudian meluas ke berbagai negara. Daerah penyebaran selada antara lain Karibia, Malaysia, Afrika Timur, Afrika Tengah, Afrika Barat, dan Filipina.

Dalam perkembangan selanjutnya, pembudidayaan selada meluas ke negara-negara yang beriklim sedang maupun panas. Beberapa negara telah mengembangkan dan menciptakan varietas unggulan, seperti di Jepang, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Belanda.

Di Indonesia, selada belum berkembang pesat sebagai sayuran komersial. Daerah yang banyak ditanami selada masih terbatas pada pusat-pusat produsen sayuran seperti Cipanas (Cianjur) dan Lembang (Bandung).

Selada termasuk famili Asteraceae dan genus Lactuca. Yang termasuk dalam famili ini adalah selada daun. Selama ini banyak orang salah kaprah dan menganggap selada daun sama dengan selada air, padahal selada air berasal dari famili yang berbeda.

Selada daun memiliki daun berwarna hijau segar, tepinya bergerigi atau berombak, dan lebih enak dimakan mentah. Varietas selada daun yang ditanam di Indonesia umumnya berasal dari luar negeri.

Sahabat Perokok, Tangkal Gangguan Hati
Selada air berbeda dengan selada daun. Selada air berasal dari famili Brassicaceae dan mempunyai nama Latin berbeda, yaitu Nasturtium officinale. Selada air mempunyai ciri-ciri batang berongga dengan daun lonjong bertangkai. Daerah asalnya adalah wilayah timur Mediterania dan wilayah yang berbatasan dengan Asia.

Selada air mengandung komponen antioksidan lengkap, sehingga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mendetoksifikasi racun tubuh. Sebuah studi telah memfokuskan pada sifat-sifat antikanker yang dimiliki selada air, terutama kandungan antioksidannya yang tinggi.

Jenis selada ini juga terbukti mampu mengobati tuberkulosis, kudis, dan bersifat antibakteri. Kualitas antikudis ini sudah digunakan sejak berabad-abad lalu dengan menggunakan selada sebagai obat tradisional.

Dalam penelitian terbaru, selada air mengindikasikan dapat melindungi paru-paru perokok dari bahan karsinogenik yang ada dalam tembakau maupun asap rokok. Konsumsi selada air membantu menghambat terbentuknya NKK, yaitu zat karsinogenik dalam tembakau yang menyumbang terjadinya kanker paru, kanker mulut, dan tenggorokan.

Hal ini dimungkinkan karena daun selada air mengandung PEITC (phenethyl isothiocynate) yang keluar bila daun ini dikunyah, yang merupakan agen kemopreventif pelawan kanker paru. Penelitian juga membuktikan bahwa selada air berkhasiat menangkal radang selaput lendir pada saluran pernapasan.

Di Jerman, selada air digunakan untuk mengobati infeksi saluran kencing pada anak-anak. Bubuk daun selada di India digunakan sebagai peluruh dahak untuk mengobati bronkitis dan gangguan lever.

Selain itu, selada air juga bersifat peluruh kencing, pencahar, peningkat stamina. Berguna pula dalam mengatasi anemia, eksim, gangguan ginjal dan lever, tumor, bisul, dan kutil karena kaya akan antioksidan dan fitiokimia.

Dalam pengobatan tradisional, daun selada air segar digunakan untuk membersihkan darah dan mengobati pasien yang mengalami gangguan metabolik kronis serta astenia (kelemahan). Daun selada air yang dilumatkan lalu digunakan sebagai masker wajah bisa mengatasi jerawat, bintik-bintik, atau noda hitam.  [at]

Baik bagi Ibu Hamil   
Selada kaya akan kandungan vitamin A, C, E, betakaroten, seng, asam folat, magnesium, kalsium, zat besi, mangan, fosfor, dan natrium. Namun, dalam beberapa kasus, selada air dapat mengganggu orang yang mempunyai masalah pencernaan berat atau tukak lambung.

Seperti jenis sayur-sayuran lainnya, selada juga mengandung komponen gizi yang cukup baik, terutama vitamin A dan vitamin K. Kandungan gizi tiap jenis selada berbeda-beda. Kandungan vitamin A paling banyak terdapat pada selada yang berwarna merah.

Sementara kandungan vitamin C tertinggi terdapat pada selada jenis roman lettuce. Kombinasi vitamin C dan betakaroten pada selada sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung karena dapat mencegah oksidasi kolesterol.

Selada juga kaya akan vitamin K, paling banyak terdapat pada selada berdaun merah. Selain membantu proses pembekuan darah, vitamin K berpotensi mencegah penyakit serius seperti penyakit jantung dan stroke karena efeknya mengurangi pengerasan pembuluh darah oleh faktor-faktor seperti timbunan plak kalsium.

Selada juga mengandung komponen lain dalam jumlah minor, seperti vitamin B kompleks dan berbagai mineral lainnya. Konsumsi selada jenis roman lettuce sebanyak 100 gram cukup untuk memenuhi 34 persen kebutuhan asam folat dalam tubuh. Asam folat merupakan komponen dalam DNA dan RNA, sehingga sangat penting untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel tubuh yang rusak.

Asam folat sangat diperlukan oleh ibu hamil untuk mengatasi anemia zat besi, serta mengurangi risiko kelahiran bayi cacat. Asam folat juga dapat mereduksi kadar homosistein di dalam darah. Homosistein sangat berbahaya bagi tubuh karena berpotensi menyebabkan berbagai penyakit, seperti jantung dan lever.

Daun selada mengandung bioflavonoid, berfungsi mirip vitamin C, yaitu
mempertahankan fisik agar tetap awet muda. Selain itu, bioflavonoid berfungsi membantu mempertahankan kekuatan pembuluh darah agar tidak mudah pecah. Karena itu, daun selada sangat baik untuk mencegah penyakit stroke.

Hati-Hati Salmonella
Selada merupakan salah satu contoh sayuran yang biasa digunakan sebagai penyusun salad dan banyak dikonsumsi mentah sebagai lalapan. Meskipun lebih nikmat dan mempunyai nilai gizi lebih baik, konsumsi selada mentah sangat rentan terhadap kontaminasi bakteri patogen.

Hasil penelitian Lund et al (2000) menyebutkan, pada selada ditemukan bakteri Salmonella. Bakteri patogen tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan gastroenteritis.

Salmonella penyebab gastroenteritis ditandai oleh gejala-gejala yang umumnya tampak pada 12-36 jam setelah mengonsumsi bahan pangan yang tercemar. Gejala-gejala tersebut adalah diare, sakit kepala, muntah-muntah, dan demam yang dapat berakhir selama 1-7 hari. Menurut Buckle et al (1987), tingkat kematian akibat Salmonella kurang dari 1 persen, tetapi jumlah ini dapat meningkat pada anak-anak, orang tua, dan orang yang sedang sakit.

Tingkat bahaya yang demikian tinggi mendorong beberapa lembaga yang bergerak di bidang pangan membuat aturan sangat ketat mengenai kandungan Salmonella pada selada. Menurut rekomendasi ICMSF (International Comission on Microbiological Spesification for Foods) tahun 1986, kandungan Salmonella harus nihil (tidak ada) dalam 25 gram sampel yang diuji. 

Sementara itu, menurut peraturan Public Health Laboratory Service (2000) tentang penilaian kualitas mikrobiologi sayuran segar, juga disebutkan bahwa batas aman Salmonella adalah tidak terdeteksi dalam 25 gram sampel sayuran segar, termasuk selada. Di Indonesia juga dipersyaratkan agar sayuran yang dimakan mentah tidak boleh mengandung Salmonella.

Selain Salmonella, pada selada juga mudah ditemukan bakteri patogen lainnya, seperti Escherichia coli O157:H7, Listeria monocytogenes, dan Shigella sonnei (Lin et al, 2000). Karena itu, semua orang yang gemar mengonsumsi sayuran mentah seperti selada sebaiknya lebih berhati-hati.

Berdasarkan penelitian Susilawati (2002), Salmonella selalu ditemukan pada sayuran segar. Sementara itu, penelitian Ruslan (2003) menunjukkan bahwa Salmonella selalu ditemukan dari tujuh kali pengambilan sampel dari semua jenis sayur olahan.

Jika hendak mengonsumsi sayuran mentah seperti selada, sebaiknya cuci berulang kali hingga bersih. Air yang dipakai untuk mencuci harus bebas dari mikroba patogen atau mikroba penyebab kebusukan makanan. Selain itu, pencucian juga dapat dilakukan dengan desinfektan seperti klorin.     

Menurut Codex Alimentarius Comission (2000), konsentrasi klorin yang aman digunakan untuk desinfeksi berkisar antara 50-200 ppm (mg/kg), dengan waktu kontak 1-2 menit. Di Amerika Serikat, maksimum 200 ppm klorin yang diizinkan untuk sanitasi buah dan sayuran. Bila digunakan untuk pencucian buah dan sayuran segar, batas maksimum penggunaan klorin adalah 5 ppm. Setelah dicuci dengan klorin, sayuran harus dicuci dengan air bersih kembali.

Selain itu, proses pemblansiran juga dapat menjadi pilihan. Blansir adalah suatu cara perlakuan panas pada bahan dengan cara pencelupan ke dalam air panas atau pemberian uap panas pada suhu sekitar 82-93°C. Waktu blansir bervariasi antara 1-11 menit.  Selain itu, bagian-bagian selada yang tidak dinginkan, seperti akar maupun daun yang sudah mulai membusuk, sebaiknya dibuang.

Jangan Disimpan Dekat Buah
Sebelum diolah atau dikonsumsi, selada sebaiknya disimpan di dalam lemari pendingin. Sebelum disimpan, selada harus dikeringkan terlebih dahulu untuk mencegah pertumbuhan mikroba. Lebih baik lagi jika selada dibungkus dengan plastik untuk mencegah kontaminasi.

Penyimpanan selada sebaiknya tidak terlalu dekat dengan buah-buahan yang dapat memproduksi etilen seperti apel, pisang, dan buah pir, agar tidak mudah busuk. Lama penyimpanan selada tergantung jenisnya. Selada roman lettuce dapat bertahan selama 5-7 hari, sedangkan selada butterhead hanya 2-3 hari.

Untuk menghindari bahaya yang tidak diinginkan, sayuran segar seperti selada sebaiknya tidak dikonsumsi dalam keadaan mentah, terutama bila disajikan untuk anak-anak atau orang tua. Proses pemasakan juga dapat membunuh mikroba yang bersifat patogen.

Penyajian usai pemasakan juga tidak boleh luput dari perhatian. Sebaiknya makanan yang telah melalui proses pemasakan langsung dikonsumsi. Sebagian besar kasus food borne disease (penyakit yang berasal dari makanan) di Indonesia diakibatkan oleh penanganan sesudah pemasakan yang tidak sempurna, seperti penyimpanan yang terlalu lama.

Prof DR. Made Astawan
Ahli Teknologi Pangan dan Gizi


52
Kesehatan / keriput karena gula
« on: 23 April 2010, 10:02:31 AM »
 
New York, Satu lagi fakta negatif jika terlalu doyan makan-makanan manis atau bergula. Bukan hanya bisa memicu diabetes, konsumsi gula berlebihan juga bisa memicu timbulnya keriput.

Jika seumur hidup seseorang banyak mengonsumsi gula, maka bisa membuat kulit menjadi kusam dan keriput. Selain diabetes, gula juga merusak gigi.

Hubungan gula dan keriput ini ada pada advanced glycation end products (AGEs), molekul di darah yang berbahaya. Semakin banyak jumlah gula yang dikonsumsi seseorang, maka semakin banyak AGEs yang berkembang.

"AGEs yang terakumulasi ini akan menumpuk dan merusak protein di sebelahnya dengan cara seperti domino," ujar Fredric Brandt, MD, serang dermatolog yang berpraktek di Miami dan New York City, seperti dikutip dari AOLHealth, Jumat (23/4/2010).

Protein yang paling rentan terhadap kerusakan dari AGEs adalah kolagen dan elastin, yaitu serat protein yang menjaga kulit agar tetap kencang dan elastis.

Kolagen juga merupakan protein yang paling umum di dalam tubuh. Setelah protein ini dirusak, maka kolagen serta elastin akan menjadi kering dan rapuh sehingga mengakibatkan kulit keriput dan kendur.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology, efek-efek penuaan mulai terjadi sekitar usia 35 tahun dan akan meningkat dengan cepat setelah itu.

"Selain merusak kolagen, konsumsi tinggi gula ini juga dapat mempengaruhi tipe kolagen lain yang menjadi salah satu faktor untuk menentukan seberapa lama kulit seseorang bisa tahan terhadap risiko keriput," ungkap Brandt.

Kolagen yang paling banyak terdapat di kulit adalah tipe I, II. Serta tipe III yang paling stabil dan paling lama bertahan. Proses glikasi mengubah kolagen tipe III menjadi tipe I yang lebih rapuh. Jika hal ini terjadi, maka kulit akan terlihat keriput dan terasa kurang lentur. Salah satu cara untuk menonaktifkan AGEs adalah melalui enzim antioksidan alami di dalam tubuh.

"Kelompok yang sering menunjukkan tanda-tanda awal penuaan dini adalah penderita diabetes, Tapi hal ini juga tergantung dari seberapa baik penyakit tersebut dapat dikendalikan," ujar Karyn Grossman, seorang dermatolog di New York City dan Santa Monica.

Tidak ada kata terlambat untuk mengatasi hal ini, usahakan untuk meminimalkan jumlah asupan gula yang masuk ke dalam tubuh sehingga tidak merusak kulit.

sumber: detikHealth

53
Kafe Jongkok / (ask) cara main monopoli
« on: 18 April 2010, 08:15:29 PM »
frens...
mau nanya dong, gimana ya cara main monopoli? ekke udah tuwir niy sampe lupa caranya. ada duit2an, ada rumah2an, hotel2an, en kartu...so?
kamsiah _/\_

54
Diskusi Umum / qi rupam
« on: 08 April 2010, 05:26:37 PM »
 _/\_
buat yang punya kemampuan qi atau aura atau apapun yang ada hubungannya sama mata batin,
ekke mau bertanya...
benarkah setiap rupam berbeda-beda dalam hal energi? Ada rupam yang dikatakan memiliki energi yang besar, sedangkan ada yang katanya biasa-biasa aja, dan ada yang hanya sebagai hiasan saja.
kalau memang demikian adanya, koq bisa ya? setau saya rupam hanyalah suatu alat pemujaan, bukan? mengapa dikatakan memiliki energi? apa karena ada deva tertentu yang berdiam di dalam rupam itu atau penyebab lain? apa ada yang bisa menjelaskan?
makasih ya

55
Kesehatan / Sharing tentang demam typhoid/typhus/tipes
« on: 06 January 2010, 10:19:32 AM »
_/\_moga-moga tidak re-post ya.
Aye mau sharing tentang demam typhoid/typhus atau yang dikenal dengan tipes di masyarakat. Kalau ada yang mau nambah atau ngoreksi, silahkan..

CIRI-CIRI

Biasanya diawali dengan diare berkepanjangan atau sebaliknya, pasien tidak bisa BAB sama sekali. Dalam beberapa kasus ditandai juga dengan muntah2.
Setelah itu muncul demam. (catatan: jangan terkecoh dengan pendapat masyrakat awam bahwa demam hanya terjadi setelah siang/sore hari.
Demam bisa terjadi sepanjang hari dimulai dari pagi hari hingga malam). Biasanya jika hanya gejala tipes, demam tidak terlalu tinggi. Tapi kalau sudah tipes (tipe O) maka demam akan sangat tinggi.
Untuk memastikan tipes, perlu memeriksakan tes laboratorium (periksa darah) dengan WIDAL TEST. Tapi, umumnya lidah penderita akan berwarna keputihan yang merata dari ujung sampai pangkal lidah.

PENGOBATAN

Diberikan antibiotik Tyamicin/chloramfenikol. Tanyakanlah kepada ahli kesehatan untuk dosis dan jadwal makan.
Penderita mesti beristirahat total dan makan makanan halus selama 1-2 minggu dan pantang makanan berlemak, berminyak, keras, dan cabe.

56
Seremonial / happy belated sis lily..
« on: 21 December 2009, 07:22:51 PM »
 _/\_
happpppy belated birthday sis lily..
may everything go perfectly and fluently for you, tambah cakep, tambah langsing, tambah pinter, dan tambah rajin bikin kue biar aye kebagian jatah :)
maap telat ya sis...tapi tanggal and tahun dirahasiakan aja deh yaaa...
p.s. traktiran amat sangat dinantikan, bukan hanya oleh TS tapi juga sebagian besar member DC :) :) :)

57
Kesehatan / Kejang demam, please share
« on: 04 October 2009, 05:23:40 PM »
_/\_ Di sini untuk share tentang kejang demam ya. Siapa pun yang punya info, pengalaman, dan segala macem uneq2 berkaitan dengan kejang demam, share ya..
thanks

58
Seremonial / HAPPY BIRTHDAY, UPASAKA
« on: 25 September 2009, 08:53:42 AM »

Happy birthday, my dear friend Upasaka. May you gain success in daily life, may your wishes be fulfilled, and may everything go fluently for you.....

59
Seremonial / Reminder: ada yang ultah 3 okt lo..
« on: 20 September 2009, 12:13:08 PM »
8)
mau ngasih tau, anak temen baikku (dan sepertinya sih temen2 kalian juga) bakalan ultah tanggal 3 oktober.
berhubung entah papi/maminya mau untuk dipost di sini, ekke belom ngasih bocoran nama ya. Tapi, buat yang merasa papi/maminya, dipersilahken ngasih ekke kue tart/goodie bag. Ngundang2 maem juga boleh.
Buat temen2 yang mau ngasih kado, silahken...
P.s. Sejauh yang ekke tau, anak ini demen baca, nulis, dan main game.

60
Theravada / Apakah umat awam boleh menegur bhikkhu?
« on: 19 September 2009, 09:55:51 PM »
_/\_
Numpang nanya, apakah kita yang umat awam boleh menegur bhikkhu yang sekiranya berbuat kurang pantas, misalnya kira2 tak sesuai dengan dhamma? Apakah hal ini etis atau tidak? Atau malah menambah akusala kamma ya karena sok menggurui orang yang memiliki sila lebih banyak daripada kita?
Mohon pencerahannya.
P.s. Tak sebut nama ya...

Pages: 1 2 3 [4] 5 6