//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bgmn pandangan Agama Buddha, ttg teori darwin. Manusia dulu evolusi dari monyet  (Read 58275 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
hmm.. ntah juga deh kenapa gt. tanya aja ama kaum creationist ;D
appamadena sampadetha

Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
hmm..sori semuanya... baru s4 ol..
ni pertanyaan dari temen aye... dia baca jg kagak ngerti katanya.. hahaha,,,,
mmg sich rumit banget.. pertama aye juga jelasin seperti yang bro markos post...
tapi ktnya malah membingungkan.. hahaha...

Offline wiithink

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.630
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
menurut gw, teori darwin tuh salah banget.. masa gw di bilang mirip monkey.. gw mirip sama manohara huakakakaka

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
.
« Reply #48 on: 04 July 2009, 09:43:11 PM »
^
:hammer:
wakakakak... ;D

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
menurut gw, teori darwin tuh salah banget.. masa gw di bilang mirip monkey.. gw mirip sama manohara huakakakaka
perasaan ini thread diskusi umum.. bukan thread kafe jongkok..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Dalam buku Darwin, "On The Origin of Species" dijelaskan bahwa mahluk hidup beradaptasi untuk bersaing dan bertahan hidup, kemudian adaptasi itu diturunkan ke generasi berikutnya, sehingga terjadi diversifikasi spesies berdasarkan penyesuaian yang berbeda. Teori Darwin tidak mengarah hanya kepada kesimpulan "manusia asalnya dari monyet/kera", tetapi manusia dan kera memiliki penyesuaian yang sama, dan mungkin juga "nenek moyang" yang sama.

Kalau dalam dhamma, disebut manusia karena berakal budi (mengutamakan pikiran). Jadi sepertinya, bukan masalah fisiologis. Misalnya Buddha mengatakan dalam Aganna Sutta bahwa semasa awal kappa pengembangan, di mana bumi belum berotasi dan matahari & bulan masih belum kelihatan (menurut sains, bumi pada awal pembentukan tertutup gas yang tebal, sehingga dari permukaan bumi (yang hampir seluruhnya air), langit tidak terlihat), manusia sudah ada, tetapi mereka bertubuh cahaya, seperti Brahma Abhassara dan melayang di atas permukaan air. Ini tidak mengherankan karena memang mereka memang meninggal dari alam Abhassara tersebut. Dalam kisah-kisah Buddha masa lampau juga dikisahkan tinggi manusia berubah-ubah, dan kalau dibandingkan dengan dinosaurus, barangkali manusia zaman Buddha Vipassi dan T-Rex, ukurannya seperti manusia sekarang & anjing St. Benard.

Lalu kalau dilihat dari kemunduran mahluk (dari alam Abhassara turun ke alam manusia), manusia bisa berbentuk seperti Brahma Abhassara, maka (jika dilihat dari sudut pandang dhamma,) mungkin saja pada zaman meningkatnya mahluk (dari hewan, menjadi manusia), manusia pun berwujud cenderung seperti hewan.

Yang biasa jadi perdebatan hanyalah ego. Ada orang-orang yang bilang, "Emangnya lu mau dibilang keturunan monyet?" Ini perilaku ego yang tidak bisa menerima kenyataan. Bukan masalah mau atau tidak mau, tetapi masalah bisa atau tidak menerima kenyataan. Banyak manusia yang tidak senang dengan penggolongannya sebagai mamalia, tetapi pada kenyataannya manusia memang mamalia, bukan?



« Last Edit: 13 July 2009, 11:10:43 AM by Kainyn_Kutho »

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
iya mama lia, si papa kemana ya :P

btw... ada yg tahu kenapa gak diketemukan fosil manusia yg raksasa itu?
apa karena manusia raksasa itu hidup pada jaman yg lebih lama lagi ???

seinget i manusia purba yg paling besar itu gigantropus ya?
« Last Edit: 13 July 2009, 11:50:58 AM by hatRed »
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
 [at]  ^

Yg ada 'gigan'nya mah gigantisme, itu mah kelainan.
meganthropus palaeojavanicus. itu fosil yg diketemukan yg paling gede dari fosil2 laen yg ukurannya kerdil-kerdil.. ga ada tinggi pasti, sejauh yg diketemukan dr lebar dan tinggi rahangnya, diperkirakan tingginya skitar 2,1-2,4m. bisa aja cm seperti yao min yg kebetulan berbadan lbh tinggi dari chinese yg laen :P

masalah ga ketemu fosil manusia berukuran rakshasha mah banyak sebabnya kali.. yg jelas sih tanah itu terus bertambah tinggi dari waktu ke waktu. jadi bisa krn tertimbun jauuuhh di dalam tanah, dan bisa juga karena kurang adanya kondisi yg pas utk menjadi fosil.

Teori Darwin itu kontroversial banget dizamannya, apalagi gebetannya darwin orang yg agamis banget. mungkin karena berbagai pertimbangan, sehingga dia tidak menuliskan secara gamblang. tapi dari tulisannya, secara implisit dapat ditarik benang merah antara kera dan manusia. Karena itu kalo dibilang teori Darwin ga menyatakan kesamaan nenek moyang antara kera dan manusia, memang iya secara eksplisitnya.

Btw, Bro Kain, di Agganna sutta yakin memang itu manusia yg seperti mahluk Brahma Abhassara?
Quote
Lalu kalau dilihat dari kemunduran mahluk (dari alam Abhassara turun ke alam manusia), manusia bisa berbentuk seperti Brahma Abhassara, maka (jika dilihat dari sudut pandang dhamma,) mungkin saja pada zaman meningkatnya mahluk (dari hewan, menjadi manusia), manusia pun berwujud cenderung seperti hewan.
kalo soal ini sih yg keliatan secara fisik saat jumlah hewan berkurang dan jumlah manusia meningkat seperti sekarang ini, tampaknya secara fisik manusia tapi batin dan perilaku sikapnya cenderung seperti hewan.
appamadena sampadetha

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
kan giga lebih gede daripada mega :))
heheeheee... :P

yg bedain manusia sama hwan tuh moha-nya doank ya.... ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
 [at]  ^
ga tau yah kalo situ.. kalo saya sih banyak bedanya dari hewan, ga cm moha tapi juga secara fisiknya beda banget. kalo hatred mungkin cm moha.. alias fisik dll sama persis yah? :P

giganthropus lom ketemu.. ntar kali yah kalo ketemu yg 7 meteran hehehe :P
appamadena sampadetha

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Gak percaya, kalo manusia berasal dari keturunan monyet  ;D, kata monyet disini bersifat alam binatang
Percaya, manusia selalu terjadi evolusi dari masa kemasa dan bisa saja saat berevolusi mirip dengan binatang

Kenapa tidak percaya manusia dari keturunan monyet (binatang), karena dalam 31 alam kehidupan
alam manusia dan alam binatang sudah ada tempatnya, walaupun bertempat tinggal yg sama ......  ;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Btw, Bro Kain, di Agganna sutta yakin memang itu manusia yg seperti mahluk Brahma Abhassara?

dear xuvie

kalau saya boleh perjelas bhw dalam aganna sutta dengan jelas menyatakan bhw manusia-manusia (banyak, ga cuma 1) di bumi yg pertama2 muncul, berasal dari alam Brahma Abhassara

Alam Brahma adalah alam yg didapat setelah latihan konsentrasi yg cukup sehingga mencapai tingkatan jhana dimana sebelum meninggal, manusia akan berubah menjadi jhana-labhi (mahluk jhana) dan terlahir di alam brahma sesuai tingkat jhana yg diperolehnya

Jika mahluk brahma tidak latihan lagi di alamnya maka kualitas batinnya sedikit demi sedikit akan terus merosot dan jika sudah tidak "sesuai" dgn alamnya, dia akan meninggal

Jika mahluk brahma meninggal, dia TIDAK MUNGKIN masuk ke alam apaya, akan ke alam manusia atau alam dewa (tidak mgkn juga ke alam brahma yg lebih rendah) krn masih ada sisa2 kusala hetu di "mahluk" yg baru itu

Jadi jika berdasar Aganna Sutta yg dihubungkan dengan abhidhamma, tidaklah mungkin asal mula manusia berasal dari monyet/simpanse

semoga bs bermanfaat

metta

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
hmm..sori semuanya... baru s4 ol..
ni pertanyaan dari temen aye... dia baca jg kagak ngerti katanya.. hahaha,,,,
mmg sich rumit banget.. pertama aye juga jelasin seperti yang bro markos post...
tapi ktnya malah membingungkan.. hahaha...

to bro chandra,

bisa dilihat penjelasan saya diatas mengenai ke-TIDAK MUNGKIN-an manusia pertama yg jika dilihat dari Aganna Sutta berasal dari alam brahma Abhassara, tapi lahir di dunia menjadi monyet/simpanse

penjelasan ini memang membingungkan krn persepsi org selama ini cenderung utk ke paham samawi, atau ke biologi yg hanya fisik saja (tidak ada biologi yg bahas mengenai batin loh)

Berbeda dengan buddhism yg melihat proses secara holistik, baik proses di fisik, serta yg lebih penting, proses di dalam batin mahluk

Nah tinggal tergantung teman anda deh, kalau masih nyambung ama samawi/biologi, yah cocoknya ama God sebagai Creator krn ga akan nyambung dijelasin dgn ala Buddhism
tp kalo dia mau berpikir terbuka, dia akan bisa melihat Buddhism sebagai logika dari proses kehidupan

semoga bermanfaat

metta

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Btw, Bro Kain, di Agganna sutta yakin memang itu manusia yg seperti mahluk Brahma Abhassara?
Quote
Lalu kalau dilihat dari kemunduran mahluk (dari alam Abhassara turun ke alam manusia), manusia bisa berbentuk seperti Brahma Abhassara, maka (jika dilihat dari sudut pandang dhamma,) mungkin saja pada zaman meningkatnya mahluk (dari hewan, menjadi manusia), manusia pun berwujud cenderung seperti hewan.


10. ‘Akan tiba waktunya, Vàsettha, cepat atau lambat setelah rentang waktu yang panjang, ketika dunia ini menyusut. Pada saat  penyusutan, makhluk-makhluk sebagian besar terlahir di alam Brahmà âbhassara. Dan di sana mereka berdiam, dengan ciptaan-pikiran, dengan kegembiraan sebagai makanan, bercahaya, melayang di angkasa, agung – dan mereka hidup demikian selama waktu yang sangat lama. Cepat atau lambat setelah rentang waktu yang panjang, ketika dunia ini mulai mengembang lagi.

Pada saat mengembang ini, makhluk-makhluk dari alam Brahmà âbhassara, setelah meninggal dunia dari sana, sebagian besar terlahir kembali di alam ini. Di sini mereka berdiam, dengan ciptaan-pikiran, dengan kegembiraan sebagai makanan, bercahaya, melayang di angkasa, agung – dan mereka hidup demikian selama waktu yang sangat lama.



Quote
kalo soal ini sih yg keliatan secara fisik saat jumlah hewan berkurang dan jumlah manusia meningkat seperti sekarang ini, tampaknya secara fisik manusia tapi batin dan perilaku sikapnya cenderung seperti hewan.

Kalau berspekulasi dari aganna sutta, jika mahluk manusia memang bisa berwujud cenderung seperti Brahma karena pengaruh kehidupan lampaunya, maka tidak menutup kemungkinan manusia bisa berwujud cenderung seperti hewan, juga karena pengaruh kehidupan lampaunya.
Mengenai bagaimana perubahannya, berapa waktu dan periode merosot dan berkembang, saya sama sekali tidak bisa spekulasi, karena terlalu jauh.

Banyak salah kaprah tentang manusia purba seolah-olah mereka hanya mirip manusia, tetapi tidak berbudaya dan ganas seperti hewan. Sebetulnya tidak juga. Neanderthal, misalnya, memiliki tulang hyoid yang berfungsi untuk menghasilkan jangkauan suara luas. Tulang ini yang memungkinkan manusia berlafal dan bicara. Pada penemuan sebelumnya, tulang hyoid pada fosil Neanderthal hancur, sehingga orang berpikir bahwa mereka tidak berbicara, hanya mengeluarkan suara-suara tertentu saja seperti hewan lain. Tetapi penemuan selanjutnya ternyata berbeda. Ada juga bukti-bukti luka mematikan yang mendapat perawatan, yang berarti mereka juga berbudaya. Boleh jadi mereka sederhana (tidak pakai komputer & internet) tetapi bukan berarti mereka tidak berakal.


Offline vathena

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 910
  • Reputasi: 41
  • Gender: Female
  • where there is a hatred , let us sow love
langkah2 makhluk dari alam abhassara menjadi berbagai bentuk karena memakan sari tanah gimana yach ?
dan mewujud menjadi hewan2 gitu apa karena keserakahannya ?
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

 

anything