Mara adalah dewa kenikmatan sensual yang berada di tingakt Sorga Paranimittavasavati.
Sebelumnya di Hinduisme telah dikenal Mara sebagai dewa cinta(Amor) yang sepadan dengan Cupid dewa Yunani.
Sang Buddha menggunakan perumpamaan Mara untuk menggambarkan batin dia sebelum mencapai pencerahan yang kala itu berperang dengan batin Mara yang penuh Tanha,Arati,Raga, dan semua pasukan-pasukan Mara.
namun ada kerancuan teks Sutta yang ingin saya tanyakan disini adalah jika dikatakan Buddha berperang melawan dirinya sendiri kemudian muncul cerita Maradhiraja(Dewa Mara) yang menceritakan bagaimana ia berperang melawan Buddha saat itu.
Jadi yang diperang Buddha adalah persona atau sebenarnya batinya sendiri?
http://www.freelists.org/archives/mahasathi/03-2004/msg00075.htmlMara sebagai kematian muncul pada kata Jara maranam