//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sekilas Buddhayana  (Read 42808 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #105 on: 07 June 2008, 07:39:37 AM »
Pak Hudoyo, sebagai orang yang pernah bertemu langsung dengan Bhante Ashin, saya ingin bertanya... apa benar Bhante Ashin memiliki hubungan dengan Lu Sheng Yen? Saya dulu pernah baca postingan seseorang, yang pernah melihat foto Bhante Ashin sedang menyambut Lu Sheng Yen.

_/\_

Mohon maaf, saya tidak tahu soal itu. ...

Yang saya tahu, beliau pernah berkunjung ke Puttaparthi, ashram Sathya Sai Baba ...

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #106 on: 07 June 2008, 08:07:45 AM »
menurut ... Pak Hudoyo, apakah perkembangan agama Buddha di Indonesia, diawal-awal perkembangan sampe dgn sekarang telah terjadi saling tarik-menarik / menanam pengaruh dalam vihara2/sekolah2 Buddhist?

Waktu skull (Buddhist) dulu, saya merasa ada 2 kubu .......  :))

topik/cerita ini menarik.......  _/\_
ada suatu kejadian dihari Kathina (dulu wktu smp) ketika itu saya sama sekali gak mengerti, tapi setelah membaca topik ini, saya bisa menyimpulkan.......

didalam topik ini kok .... gak ada cerita Bhante Pannavaro yah??..... apa beliau generasi berikutnya?

topik ini seperti membuka memori .....  ;D

 _/\_

Saya tidak begitu tahu suasana di lapangan ... misalnya, saya tidak tahu apakah ada suasana tarik-menarik (antara Buddhayana & Theravada?) di sekolah-sekolah Buddhis ... Barangkali seperti tarik-menarik antara sesama Keristen: Katholik yang memuja Maria vs. Protestan yang menolak Maria, ya? ... :) Atau seperti tarik-menarik antara penganut berbagai gereja modern (bethany dsb) yang getol cari umat ... :)  Bagaimana pun juga kalau ada, tarik-menariknya tentu dalam bentuk kampanye bisik-bisik ... :D

Sesudah tahun 1976, setelah saya mendalami meditasi vipassana, saya makin jarang ke vihara ... vihara mana pun ... saya makin jarang menghadiri peringatan Wesak di Borobudur ... yang sekarang sudah menjadi seperti pasar malam saja ... :)

Tentang Bhante Pannyavaro, memang beliau adalah generasi kedua setelah alm Bhante Ashin, alm Bhante Girirakkhito dll ... ketika saya menjadi bhikkhu 1970 - 71, beliau masih umat biasa ... kalau tidak salah bernama Tejavanto ... mahasiswa Fak Psikologi UGM ... beliau ber-namaskara kepada saya ... ;D  Setelah saya lepas jubah, ganti beliau menjadi Samanera, lalu menjadi Bhikkhu di Thailand ... jadi ganti sayalah yang ber-namaskara kepada beliau, sampai sekarang ... ;D 

Beliaulah yang mengizinkan saya mengajar MMD di Vihara Mendut selama beberapa tahun terakhir ini sampai sekarang ... Beliau memahami benar seluk-beluk MMD ... Kadang-kadang, kalau beliau ada di tempat pada waktu retret MMD di Vihara Mendut, beliau berkenan membuka atau menutup retret MMD dengan memberikan wejangannya ...

Setiap kali saya datang ke Mendut untuk membimbing retret MMD, selalu ada saja "hadiah" buat saya dari Bhante Pannya: fotokopi buku-buku Buddhis terbaru yang beliau rasa baik untuk saya baca ... Beliau adalah seorang pengagum Buddhadasa Mahathera, guru vipassana yang terkenal dari Thailand selatan ... kami pernah berdiskusi tentang tafsiran Buddhadasa terhadap paticca-samuppada ... Coba perhatikan ceramah-ceramah Bhante Pannya, selalu disisipkan pengertian anatta ... sebagaimana Buddhadasa selalu menekankan vipassana adalah untuk mengenali & mengakhiri si aku/atta ...

Tapi, yah, dasar sifat dunia ... seperti kata Sang Buddha: "Orang bicara dicela ... orang diam dicela ... tidak ada orang yang tidak dicela" ... Betapa baik pun Bhante Pannya ... beliau malah dihantam oleh Hartati Murdaya dari Walubi. ...  :(

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 07 June 2008, 08:35:26 AM by hudoyo »

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #107 on: 07 June 2008, 01:47:33 PM »
Tapi, yah, dasar sifat dunia ... seperti kata Sang Buddha: "Orang bicara dicela ... orang diam dicela ... tidak ada orang yang tidak dicela" ... Betapa baik pun Bhante Pannya ... beliau malah dihantam oleh Hartati Murdaya dari Walubi. ...  :(


Wah... akhirnya samapai juga kita ke SHM... bicara soal perkembangan Buddhism di Indonesia, tidak akan luput dari Ibu yg satu ini.... sy dengar storinya lebih parah lagi dibanding yg sudah kita bahas diatas?

Kalau ini berat Pak, sudah menyentuh wilayah politis, ada kemungkinan kita akan diawasi Bakin...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #108 on: 07 June 2008, 03:10:32 PM »
 [at] atas

Tenang disini ada James bond 007  ;D ;D
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #109 on: 07 June 2008, 05:19:21 PM »
Wah... akhirnya samapai juga kita ke SHM... bicara soal perkembangan Buddhism di Indonesia, tidak akan luput dari Ibu yg satu ini.... sy dengar storinya lebih parah lagi dibanding yg sudah kita bahas diatas?

Kalau soal itu, saya tidak tahu apa-apa lagi ... karena seperti sudah saya katakan sejak 1976 saya sudah "keluar dari peredaran" ... maksudnya tidak aktif lagi di organisasi Buddhis ... setelah mendalami vipassana ...


Quote
Kalau ini berat Pak, sudah menyentuh wilayah politis, ada kemungkinan kita akan diawasi Bakin...

Masak, sih, kayak kurang kerjaan aja Bakin ... :)  Dulu di zaman Orde Baru sih mungkin iya, karena SHM dekat dengan Cendana. ... Tapi setelah itu tidak lagi ...

Coba lihat ... sekarang mau tidak mau Walubi harus gantian dengan KASI menyelenggarakan upacara Wesak di Borobudur ... Jadi ini bukti bahwa pemerintah mengakui pluralitas di lingkungan Agama Buddha ... tidak mungkin lagi orang mengklaim diri sebagai "wadah tunggal" umat Buddha Indonesia.

Tapi, ngomong-ngomong, apakah ini tidak OOT? ... Kalau mau membahas ini, mungkin harus buka thread baru. :)

Salam,
Hudoyo
« Last Edit: 08 June 2008, 06:01:55 AM by hudoyo »

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #110 on: 08 June 2008, 02:07:20 AM »
http://en.wikipedia.org/wiki/Buddhism_in_Indonesia
Kelihatannya Page tersebut sudah boleh ditulis ulang
Sebelum hilang...

Adakah yang bisa merangkumkan semuanya ?
Pak Hudoyo mungkin... ?
« Last Edit: 08 June 2008, 02:09:39 AM by Kemenyan »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #111 on: 08 June 2008, 06:00:45 AM »
Maksudnya ditulis ulang gimana? ... Saya lihat tulisan yang pendek itu sudah betul, kecuali pernyataan yang ini:

Quote from: Wikipedia
Among the five official religions of Indonesia, according to the state ideology of Pancasila According to Suharto, Buddhism and Hinduism were Indonesia's classical religions.

Penetapan lima agama "resmi" itu terjadi di zaman Suharto ... Kalau tidak salah sekarang Konghucu sudah diakui lagi sebagai agama oleh pemerintah ... (adakah rekan yang mempunyai referensi resmi tentang ini?) ...

Pencantuman "according to Suharto" bisa dihapus, karena sekarang sudah bukan zaman Suharto lagi ... Lagi pula dengan Penetapan Presiden no.1 th 1965 (oleh Presiden Sukarno) sudah diakui ada enam agama "resmi" di Indonesia.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 08 June 2008, 06:02:57 AM by hudoyo »

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #112 on: 08 June 2008, 03:51:09 PM »
Maksudnya ditulis ulang gimana? ... Saya lihat tulisan yang pendek itu sudah betul, kecuali pernyataan yang ini:

Quote from: Wikipedia
Among the five official religions of Indonesia, according to the state ideology of Pancasila According to Suharto, Buddhism and Hinduism were Indonesia's classical religions.

Penetapan lima agama "resmi" itu terjadi di zaman Suharto ... Kalau tidak salah sekarang Konghucu sudah diakui lagi sebagai agama oleh pemerintah ... (adakah rekan yang mempunyai referensi resmi tentang ini?) ...

Pencantuman "according to Suharto" bisa dihapus, karena sekarang sudah bukan zaman Suharto lagi ... Lagi pula dengan Penetapan Presiden no.1 th 1965 (oleh Presiden Sukarno) sudah diakui ada enam agama "resmi" di Indonesia.

Salam,
hudoyo

Sebenarnya kan emang KongHuCu itu udah pernah diakui lewat Penetapan Presiden No. 1/Pn.Ps/1965 dan Undang-Undang No. 5 tahun 1969 yang berisi ketetapan agama yang ada di Indonesia adalah: Islam, ka****k, kr****n, Hindu, Buddha dan Khonghucu.

Yg kemudian dianulir ( kayak wasit bola aja nh.. ) lewat Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 477/74054/BA.01.2/4683/95 tanggal 18 Nopember 1978 yang cuma mencantumkan bahwa agama yang diakui oleh pemerintah itu lima: Islam, ka****k, kr****n, Hindu dan Buddha.

Ttg KongHucu sh setahu saya tidak ada referenci resmi, yg jelas jama GusDur keputusan pemerintah ttg isi kolom agama di KTP yg cuma boleh milih lima agama itu udah dicabut. jadi mengacu ke UUD 45 pasal 29 ayat 2 dan diperbolehkannya matakin mengadakan munas mreka di era reformasi maka konghucu dianggap resmi. ( CMMIW )

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #113 on: 08 June 2008, 05:33:40 PM »
Sebenarnya kan emang KongHuCu itu udah pernah diakui lewat Penetapan Presiden No. 1/Pn.Ps/1965 dan Undang-Undang No. 5 tahun 1969 yang berisi ketetapan agama yang ada di Indonesia adalah: Islam, ka****k, kr****n, Hindu, Buddha dan Khonghucu.

Yg kemudian dianulir ( kayak wasit bola aja nh.. ) lewat Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 477/74054/BA.01.2/4683/95 tanggal 18 Nopember 1978 yang cuma mencantumkan bahwa agama yang diakui oleh pemerintah itu lima: Islam, ka****k, kr****n, Hindu dan Buddha.

Ttg KongHucu sh setahu saya tidak ada referenci resmi, yg jelas jama GusDur keputusan pemerintah ttg isi kolom agama di KTP yg cuma boleh milih lima agama itu udah dicabut. jadi mengacu ke UUD 45 pasal 29 ayat 2 dan diperbolehkannya matakin mengadakan munas mreka di era reformasi maka konghucu dianggap resmi. ( CMMIW )

Nah, itu dia ... bagaimana mungkin sebuah Surat Edaran (bukan Surat Keputusan) Menteri Dalam Negeri bisa membatalkan sebuah Undang-Undang yang telah ada sebelumnya? ... Tampaknya apa saja bisa terjadi di negeri ini ... Pada tahun 1978 itu tidak ada teman-teman dari Konghucu yang berani mempertanyakan Surat Edaran Mendagri itu. ...

Lalu di atas disebut "... sama GusDur keputusan pemerintah ttg isi kolom agama di KTP yg cuma boleh milih lima agama itu udah dicabut." ... Keputusan Pemerintah yang mana yang dimaksud? ... Terima kasih.

Salam,
hudoyo

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #114 on: 08 June 2008, 09:25:35 PM »
Saya tertarik dengan kisah Ibu Hartati Murdaya... saya dengar politis sekali ya Ibu yang satu ini?

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #115 on: 08 June 2008, 09:34:02 PM »

Ttg KongHucu sh setahu saya tidak ada referenci resmi, yg jelas jama GusDur keputusan pemerintah ttg isi kolom agama di KTP yg cuma boleh milih lima agama itu udah dicabut. jadi mengacu ke UUD 45 pasal 29 ayat 2 dan diperbolehkannya matakin mengadakan munas mreka di era reformasi maka konghucu dianggap resmi. ( CMMIW )

Nah, itu dia ... bagaimana mungkin sebuah Surat Edaran (bukan Surat Keputusan) Menteri Dalam Negeri bisa membatalkan sebuah Undang-Undang yang telah ada sebelumnya? ... Tampaknya apa saja bisa terjadi di negeri ini ... Pada tahun 1978 itu tidak ada teman-teman dari Konghucu yang berani mempertanyakan Surat Edaran Mendagri itu. ...

Lalu di atas disebut "... sama GusDur keputusan pemerintah ttg isi kolom agama di KTP yg cuma boleh milih lima agama itu udah dicabut." ... Keputusan Pemerintah yang mana yang dimaksud? ... Terima kasih.

Salam,
hudoyo

Ya surat edaran menteri itu..
walaupun sebenarnya secara urutan tata laksana yg berlaku lebih tinggi itu kep-pres tetep aja yg ditaati itu surat edaran si menteri yg mencantumkan tata cara pengisisn kolom agama, yaitu cuma milih diantara lima yang ada.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #116 on: 09 June 2008, 08:53:14 AM »
 _/\_ Soal Lu Sheng Yen bertemu dengan Bhante Ashin itu adalah benar. namun ketika Bhante Ashin mengetahui seluk beluk Lu Sheng Yen dan motivasi dibelakangnya maka dalam surat edaran Bhante Ashin mengatakan untuk tidak mengakui aliran Buddhist yang didirikan oleh Lu Sheng Yen karena melentjeng dari praktik Buddhisme menjadi praktik okultisme. dan praktik aliran Lu Sheng Yen tidak sejalan dengan pemikiran Bhante Ashin.

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline sv.chandra71

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #117 on: 09 June 2008, 12:04:06 PM »
Maaf.. aku baru ikutan lagi..
Kayaknya udah bahas jauh jadi aku gak usah balik ke belakang.. okay..???
Boleh ya romo.. biar bahasannya selaras..

Soal perkembangan agama Buddha memang penuh lika-likunya..
DAn karena sumber2 yang membahas perkembangan agama Buddha ini juga beragam.. Banyak versi.. dari versinya Tridharma, Therawada, Buddhayana, hingga pak Oka Diputera (Walubi)..
Justru pelaku sejarah seperti romo Hudoyo dan banyak yang lainnya.. yang harus ikut berbagi.. Minimal menurut sepengetahuannya saja.. (walau belum tentu benar seperti itu..)

Menyambung posting belakangan yang menyinggung soal SHMP (Siti Hartati Murdaya Pho)..
Ini memang kasus yang sangat spesial.. Dari cerita ribut kasus Walubi.. Penyetruman.. pembubaran walubi lama.. pembentukan walubi baru.. pembentukan KASI.. hingga kasus calon anggota MPR.. hehehe.. Memang harus buat judul sendiri..

Tapi ada hal yang ingin saya tanyakan pada romo Hudoyo..
Seingat saya SHM sangat dekat dgn Biku Giri dan biku Win..
Biku Win sendiri setahu saya guru dari biku Pannyavaro..
Yang membingungkan saya.. kok di akhir2 kehidupan biku Win.. kok dia malah berada di seberang STI dgn STT (Sangha Theravada Thailand) nya.. (yang masih ada hingga kini)..
Betulkah biku Win dulu dipulangkan ke Thailand (bukan dengan keinginan Beliau).. Dan SHM yang mengajak datang lagi ke Indonesia..

Mungkin romo tahu.. Dharmaduta Thai sekarang masih ada atau tidak..???
Apakah semuanya bergabung di STT..???

Soalnya yang seperti ini.. tidak banyak yang tahu dan mau berbagi dengan kita yang lebih telat lahir ini.. hehehe..

salam..
sutra

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #118 on: 09 June 2008, 10:24:34 PM »
Thanx buat Romo Hudoyo yang banyak memberikan pengetahuan mengenai sejarah Buddhisme tahun 70an di Indonesia...
Gak bisa didapatin dari sumber lain neh _/\_.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #119 on: 10 June 2008, 01:35:32 AM »
Tapi ada hal yang ingin saya tanyakan pada romo Hudoyo..
Seingat saya SHM sangat dekat dgn Biku Giri dan biku Win..
Biku Win sendiri setahu saya guru dari biku Pannyavaro..
Yang membingungkan saya.. kok di akhir2 kehidupan biku Win.. kok dia malah berada di seberang STI dgn STT (Sangha Theravada Thailand) nya.. (yang masih ada hingga kini)..
Betulkah biku Win dulu dipulangkan ke Thailand (bukan dengan keinginan Beliau).. Dan SHM yang mengajak datang lagi ke Indonesia..

Kedekatan Bhante Girirakkhito dengan SHM disebabkan sama-sama aktif di Walubi. Lagi pula kalau Bhante Giri ke Jakarta selalu tinggal di tempat SHM (soalnya mau tinggal di Vihara Sunter mungkin sungkan karena berbeda garis keturunan) ... entah apa alasan sesungguhnya ... saya hanya bisa melihat dari luar. ... Sekali lagi sejak 1976, saya sudah tidak aktif lagi di organisasi.

Bhante Win memang bolak-balik Thailand - Indonesia. ... Yang jelas disebabkan karena izin tinggalnya habis masa berlakunya. ... Entah ada alasan apa lagi di balik itu ...

Memang setelah renggang dengan Bhante Ashin, Bhante Win menetap di Vihara Buddha Metta, Jln Lembang ... jadi dekat dengan SHM. ... Salah satu sifat Bhante Win adalah tidak mudah melupakan kebaikan orang kepada beliau ... Oleh karena itu, ketika Bhante Pannyavaro/STI pecah dengan SHM, Bhante Win bingung ... Beliau selalu berusaha menyatukan kembali kedua pihak ... Ini saya ketahui karena saya dekat dengan Bhante Win ... beliau adalah guru (Acariya) saya pada waktu upacara upasampada saya. ... Bahkan setelah saya lepas jubah, beliau tetap memanggil saya dengan nama bhikkhu saya ... sampai seminggu sebelum beliau meninggal di Singapura ... ketika itu saya menengok beliau di RS Carolus. ...

Bhante Win juga sangat kuat memegang Vinaya/patimokkha ... tapi juga kuat memegang tradisi Buddhist Thai ... ini yang menyebabkan renggangnya dengan STI ... entah apa faktor-faktor spesifiknya yang membuat renggang ... Tapi saya melihat, ini menunjukkan independensi STI dari Sangha Thailand ... Saya tidak tahu apakah Bhante Win guru (acariya) dari Bhante Pannyavaro ...

Patut diketahui bahwa baru-baru ini Bhante Pannyavaro pergi ke Thailand beberapa bulan untuk belajar menjadi upajjhaya (penahbis bhikkhu) ... Sekarang beliau sudah mempunyai wewenang menahbiskan bhikkhu. ... Sebelumnya di Indonesia yang punya wewenang itu hanyalah Bhante Sukhemo. ...


Quote
Mungkin romo tahu.. Dharmaduta Thai sekarang masih ada atau tidak..???

Tidak ada lagi ...

Quote
Apakah semuanya bergabung di STT..???

Maksudnya?

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 10 June 2008, 01:39:13 AM by hudoyo »