Sayadaw Nanda Siddhi memberikan ceramah mengenai tujuh macam jasa yang terus menerus. Dalam bahasa Pali, Nibaddha berarti selalu, maksudnya selalu memperoleh Jasa. Jika berbuat baik satu kali, kita telah melakukan dan kita akan selalu memperoleh Pahalanya. Jika kita memiliki pahala seperti ini maka kita tidak akan mengalami penderitaan di alam menderita atau Apaya. hal ini hanya berlaku pada kehidupan setelah kehidupan sekarang ini, tidak berlaku dalam lingkar kehidupan dan kematian kita seterusnya. Tetapi jika kita berlatih Meditasi Vipassana dan mencapai Tingkat Pertama dari Penerangan Sempurna, yaitu Sotapanna, maka pintu menuju Apaya akan tertutup selamanya.
Bagi sebagian besar orang merasa sulit berlatih Meditasi. Namun, mereka ingin terbebas dari Alam Menyedihkan. Kita dapat melakukan tujuh macam perbuatan baik, dengan demikian setidaknya kita tidak akan lahir di Alam Menyedihkan. Oleh krn itu kita harus memahami apa saja yg dimaksud dengan tujuh macam Nibaddha Kusala.
Tujuh macam Nibaddha Kusala itu adalah :
1. Berlindung pada Tri Ratna
Disini kita berlindung pada Tri Ratna setiap hari dengan melafalkan Paritta Tisarana. Kita tidak hanya sekedar Melafalkan saja. Kita seharusnya memahami arti dari Berlindung pada Tri Ratna. Maksudnya adalah tidak ada perlindungan lain selain Buddha, Dhamma, dan Sangha. Tri Ratna selalu disimpan dalam pikiran kita, agar dapat melakukan ini kita memerlukan keyakinan yg kuat pada Tri Ratna.
2. Mematuhi Pancasila Buddhis.
Pancasila Buddhis diibaratkan sebagai pakaian kita, jika kita berpergian tanpa mengenakan pakaian maka orang lain akan mengganggap kita bodoh atau konyol. jika kita tidak mematuhi Pancasila Buddhis, kita seolah-olah tidak berpakaian. Pancasila Buddhis menjadi dasar dari nilai moral kita. jika kita melanggar Pancasila Buddhis, kita tidak akan berani tampil di depan umum, karena kita merasa tidak aman. Kelima Sila ini seharusnya dipatuhi sejak usia dini dengan dibimbing oleh orang tua atau murid Hyang Buddha, sehingga ini akan menjadi sebuah kebiasaan. Kelima jenis Nibaddha Kusala yang lainnya lebih mudah dilakukan karena mereka didapatkan dari Berdana.
3. Menarik Undian
Di Myanmar dan India, di sebuah Vihara terdapat sekitar lima puluh, seratus, lima ratus, bahkan seribu orang Bhikkhu. Jika seseorang berniat mengundang beberapa Bhikkhu untuk melakukan persembahan dana dan mereka hanya memilih untuk mengundang beberapa Bhikkhu tertentu saja, mereka tidak akan memperoleh Nibaddha Kusala. Oleh karena itu, mereka seharusnya menemui Kepala Vihara di sana yang akan menarik undian dan memutuskan siapa saja yg dapat pergi memenuhi undangan. Hanya Bhikkhu yang terpilih saja yang boleh pergi. Jika kita dapat melakukan persembahan seperti ini, persembahan ini dianggap sebagai Sanghika Dana.
Bersambung...........