Empat pasang ini, yang berarti 8 kelompok para Ariya, karena memiliki 4 ciri mulia sebagai kondisi seperti Suppatipanna berhak mendapatkan 5 gelar mulia seperti Ahuneyyo yang juga merupakan ciri mulia mereka yang merupakan ciri akibat.
Ahuneyyo: (à, bahkan yang dibawa dari jauh, huna, persembahan empat kebutuhan, eyya, layak menerima).
Ariya Sangha dapat, karena 4 ciri mulia yang mereka miliki sebagai kondisi seperti Suppatipanna, melimpahkan berkah jasa kepada para penyumbang yang mempersembahkan 4 kebutuhan bhikkhu kepada mereka.
Oleh karena itu, jika penyumbang telah mempersiapkan benda-benda kebutuhan ini saat Ariya Sangha datang untuk mengumpulkan dàna makanan, ia harus mempersembahkannya dengan gembira. Jika benda-benda tersebut belum dipersiapkan, ia harus berusaha mendapatkannya bahkan jika harus mengambilnya dari jauh dan kemudian mempersembahkannya.
Benda-benda itu yang dibawa dari jauh dan dipersembahkan disebut Ahuna. Ariya Sangha yang memiliki empat kondisi ini layak menerima persembahan itu yang dibawa dari jauh dan terlebih lagi karena dengan menerima persembahan itu, para penyumbang akan memperoleh jasa yang besar. Oleh karena itu Ariya Sangha memiliki ciri mulia Ahuneyyo.
(Penjelasan lain:)
(à, bahkan yang dibawa dari jauh, huneyya, layak mempersembahkan empat kebutuhan bhikkhu).
Ariya Sangha dapat melimpahkan banyak jasa bagi para penyumbang karena mereka memiliki 4 kondisi mulia ini. Oleh karena itu, penyumbang yang ingin mendapatkan banyak jasa, harus memberikan persembahan bukan saja pada saat Sangha datang mengumpulkan dàna makanan, tetapi sebaiknya pergi dan memberikan persembahan kepada Sangha di vihàra yang mungkin harus melakukan perjalanan jauh untuk mendatangi vihàra tersebut.
Empat kebutuhan yang dipersembahkan setelah melakukan perjalanan jauh untuk tujuan demikian disebut Ahuna. Ariya Sangha layak menerima persembahan demikian berkat 4 kondisi yang mereka miliki. Dalam pengertian ini juga maka Ariya Sangha disebut Ahuneyyo.
(Penjelasan lain lagi:)
Ariya Sangha disebut Ahuneyyo karena mereka layak menerima persembahan dari Sakka, raja para dewa, dan para makhluk berkuasa lainnya.
Pandangan lain, dalam tradisi brahmanisme, mereka menjaga api pengorbanan tetap menyala yang disebut Ahavaniya (yang memiliki arti yang sama dengan Ahuneyyo.) Mereka percaya bahwa jika memberikan makan api itu dengan mentega sebagai persembahan, mereka akan mendapatkan banyak jasa.
Jika persembahan kepada api pengorbanan dapat memberikan jasa, dan ini disebut Ahavaniya, Ariya Sangha yang dapat melimpahkan jasa besar bagi penyumbang adalah sungguh-sungguh Ahuneyyo. Karena Ahavaniya para Brahmana itu sesungguhnya tidak membawa manfaat apa pun: mentega yang mereka berikan kepada api pengorbanan hanya akan terbakar habis dan menjadi abu.
Para Ariya Sangha, karena memiliki 4 ciri mulia sebagai kondisi, senantiasa melimpahkan jasa kepada para penyumbang, dan adalah Ahuneyyo yang sesungguhnya.
“Seseorang boleh saja memberikan persembahan kepada api pengorbanan di dalam hutan selama 100 tahun, seseorang, sebaliknya, memberikan persembahan dengan penuh hormat 1 x saja, kepada para mulia yang berdiam di dalam Meditasi Pandangan Cerah, persembahan ini sesungguhnya jauh lebih bermanfaat, daripada 100 tahun menyembah api pengorbanan.”
Dhammapada V, 107, Sahassa Vagga
Syair di atas mengungkapkan dalamnya makna ciri mulia Ahuneyyo dari Ariya Sangha. (5)
2349-51