Memang benar di dalam vinaya yang dibahas adalah tata tertib untuk para bhikkhu. Akan tetapi di dalam vinaya perihal
anumodana (seperti yang dikutip dlm bahasa Inggris itu) bukan berarti membatasi anumodana harus dilakukan bhikkhu, tetapi dalam hal ini bhikkhu diperkenankan (allow) untuk memberikan
“anumodana” di meal hall. Jadi sebenarnya itu cuma salah satu event/kejadian saja, dan pas itu adanya di vinaya yang related to Bhikkhu…
Anumodana itu sendiri sebenarnya mengandung pengertian "batin turut bersimpati atas kebaikan yang telah diberikan". Menurut saya, sikap batin seperti ini dimiliki oleh semua orang dan secara awam memang seringkali di-padan-kan dengan "terima kasih".
Pernyataan bhante Dhammasubho agar umat cukup menggunakan kata "terima kasih" saya rasa itu untuk memudahkan bila dikemukakan kepada umat yang tidak mengerti arti
anumodana atau kepada umat lain yang memang tahunya adalah "terima kasih."
Namun apabila sesama umat Buddha sudah mengerti ungkapan pengertian
anumodana (yg ternyata lebih dari sekedar terima kasih dalam artian umum), alangkah baiknya kita memasarkan ungkapan
anumodana ini... jadi kita perlu memberikan pengertian prinsip pikiran yang terkandung dalam ungkapan
anumodana tersebut...
Kata
anumodana di dalam tulisan seringkali disebut
”muditacittena” artinya ungkapan
anumodana atas kebaikan atau kebahagiaan yang telah dilakukan dan diterima oleh pihak lain.