For Sāmaneri:
Tentang dua pertanyaan anda:
<utk yg menunggu kepastian, smg ketemu sy jg sngat tertarik, jangan2 Ven.Nyanaponika ya...sy juga lupa2 ingat...>
<kmd yg ke 3 kalimat bertanda bold, sy jg tertarik, krn hanya orang yg telah mencapai kesucian (pandangan pribadi sy) yg mampu secara mendetail menjelaskan magga tsb, dimana hal tsb mustahil dilakukan oleh orang yg masih memiliki pandangan salah, mampu melakukan hal yg spt beliau lakukan. sedangkan orang yg memiliki right views, virtuous, samadhi, panna, itu sdh menggambarkan sedikitnya beliau adalah ariya puggala. mohon penjelasannya.>
Tentang pertanyaan pertama saya belum menemukannya. Sy lupa di mana saya membacanya,.
Tentang pertanyaan kedua, logikanya sangat simple. Meskipun kita pernah mendengar tentang rasa pisang, jika kita belum pernah makan pisang, bagaimanapun pengetahuan kita tentang pisang, kita tidak akan pernah mengetahui apa rasa pisang itu. Jika orang yang pernah mendengar tentang pisang aja demikian, apalagi orang yang belum pernah mendengar tentang pisang. More ignorant! Demikian pula, seseorang yang memiliki pandangan salah sangat mustahil memahami magga dan phala, karena magga dan phala merupakan pengalaman mereka yang memiliki pandangan benar dan sudah merealisasinya. Untuk benar2 memahami magga dan phala, seseorang musti merealisasinya terlebih dahulu. Ini yang sesungguhnya terjadi pada seorang sotapanna. Sotapanna telah terbebas dari keragu2an (vicikiccha) termasuk keraguaan akan Dhamma karena sesungguhnya ia telah merealisasi magga dan phala (nibbāna). Sekarang meskipun kita yakin dengan adanya pencapaian nibbāna, selama kita belum pernah mencapainya, di pikiran kita masih muncul berbagai pertanyaan tentang nibbāna. Meskipun pertanyaan2 tentang nibbāna di sini sangat halus, pertanyaan2 ini adalah manifestasi dari vicikicchā.
Mengenai pernyataan anda, "sedangkan orang yg memiliki right views, virtuous, samadhi, panna, itu sdh menggambarkan sedikitnya beliau adalah ariya puggala", perlu dipertimbangkan. Menurut saya, meskipun seseorang memiliki right views, virtuous, samadhi, panna, jika ia belum mencapai magga dan phala, kita tidak bisa menyebut mereka sebagai ariyapuggala (orang2 suci).