//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Riwayat Agung Para Buddha  (Read 228509 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #225 on: 13 October 2008, 05:41:51 PM »
Pada waktu yang bersamaan dengan kelahiran Bodhisatta, tujuh pendamping berikut juga terlahir:
1. Putri Yasodharà, juga dikenal dengan nama Baddakaccànà, ibunda Pangeran Rahula,
2. Pangeran ânandà,
3. Menteri Channa,
4. Menteri Kàludàyi,
5. Kuda istana Kanthaka,
6. Mahàbodhi atau Pohon Bodhi Assattha, dan
7. Empat kendi emas.


Karena mereka terlahir pada waktu yang bersamaan dengan kelahiran Bodhisatta, mereka dikenal sebagi tujuh pendamping kelahiran Bodhisatta.
(1) Putri Yasodhara Bhaddakaccànà adalah putri dari Suppabuddha, raja Kota Devadaha dan Ratu Amittà,
(2) Pangeran ânandà, adalah putra seorang Sakya bernama Amittodana, adik Raja Suddhodana,
(3) Pohon Mahàbodhi tumbuh di tengah-tengah tanah kemenangan di mana Buddha mencapai Pencerahan Sempurna di hutan Uruvelà di Wilayah Tengah,
(4) Empat kendi besar emas muncul dari dalam istana Kota Kapilavatthu.
     a. Yang pertama bernama Sankha, berdiameter satu gàvuta;
     b. Yang kedua bernama Ela, dua gàvuta;
     c. Yang ketiga bernama Uppala, berdiameter tiga gàvutta;
     d. Yang keempat bernama Pundarika, berdiameter empat gàvuta atau sama dengan satu yojanà.
     Jika ada emas yang diambil dari kendi-kendi ini, kendi-kendi ini akan terisi penuh kembali, tanpa ada kehilangan sedikit pun.
     (Mengenai  empat kendi ini, dijelaskan dalam Canki Sutta dari Komentar Majjhimapannàsa, juga dalam penjelasan Sonadanda Sutta
     dari Komentar Digha Nikàya, Silakkhandhavagga).


~RAPB I, p. 445~

yum, bukannya ada 8 ??
w lupa 1 lagi, klo g salah gajah putih ya???

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #226 on: 13 October 2008, 09:52:03 PM »
Yang lain :
Chandaka, sang kusir kuda
Kanthaka, sang kuda
Bimbisara, raja
Prasenajit
Vajrapani
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #227 on: 13 October 2008, 10:12:52 PM »
Yang lain :
Prasenajit

habis baca komik Buddha ya kar?

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #228 on: 13 October 2008, 10:31:52 PM »
Pasenadi... soli ketuker sama sansekertanya ^:)^
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #229 on: 13 October 2008, 10:34:01 PM »
Channa -> Chandaka (urgh, ketuker lagi sama pali, ketauan gak baca bukunya, padahal ada di atasnya ^:)^ )
« Last Edit: 13 October 2008, 10:38:06 PM by karuna_murti »
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
"32 Tanda-tanda Besar" dari Seorang Manusia Luar Biasa
« Reply #230 on: 14 October 2008, 08:30:27 PM »
Berikut adalah 32 tanda-tanda besar yang menunjukkan bahwa Beliau yang memilikinya adalah seorang manusia luar biasa:

1. Telapak kakinya rata, yang jika menginjak tanah, akan menyentuh tanah dengan rata dan mantap.

2. Masing-masing telapak kakinya memiliki gambar di dalam seratus delapan lingkaran, juga masing-masing lingkaran memiliki seribu jari-jari, titik pusat dan lingkaran.

3. Tumitnya menonjol.

4. Jari-jari tangan dan kakinya panjang dan runcing.

5. Telapak tangan dan kakinya lunak dan lembut.

6. Jari-jari tangan dan kakinya bagaikan jeruji jendela istana yang bundar sempurna; ada celah kecil antara jari-jari tangan dan kakinya.

7. Pergelangan kakinya agak lebih tinggi.

8. Kakinya seperti kaki rusa yang disebut eni.

9. Telapak tangannya panjang sehingga dapat menyentuh lututnya tanpa harus membungkuk.

10. Alat kelaminnya tersembunyi dalam kulit seperti alat kelamin gajah Chaddanta.

11. Corak kulit yang berwarna kuning cerah bagaikan emas siïginikkha murni.

12. Kulitnya sangat halus (begitu halusnya sehingga debu tidak bisa menempel).

13. Rambut―rambut di badannya, ada sehelai rambut di setiap pori-porinya.

14. Rambut-rambut di badannya, semuanya bergelombang dengan ujungnya menghadap ke atas seolah-olah melihat wajah Bodhisatta dengan penuh hormat.

15. Tubuhnya tegak bagaikan brahmà.

16. Tujuh bagian tubuhnya penuh berisi daging; dua kura-kura kaki, dua punggung tangan, dua bahu, dan leher.

17. Tubuh yang kekar sempurna bagaikan bagian depan seekor singa.

18. Bagian punggung yang tegap dari pinggang sampai leher bagaikan papan yang tanpa kerutan.

19. Tubuhnya yang simetris seperti pohon banyan, tinggi badan dan panjang rentang lengannya persis sama.

20. Leher yang bundar sempurna.

21. Tujuh ribu pembuluh darah yang ujungnya saling bersentuhan di tenggorokan dan menyebar ke seluruh tubuh, sehingga tubuhnya dapat merasakan makanan yang masuk meskipun sekecil biji wijen.

22. Dagunya seperti singa (seperti dagu seseorang yang hendak tersenyum).

23. Jumlah giginya persis empat puluh.

24. Giginya berbaris dengan rapi sempurna dan proporsional.

25. Gigi-giginya saling bersentuhan, tidak ada celah di antara gigi-giginya.

26. Empat gigi taringnya putih dan cemerlang bagaikan bintang pagi.

27. Lidahnya panjang, rata, dan lembut.

28. Suaranya memiliki delapan kualitas seperti suara brahmà.

29. Matanya biru dan jernih.

30. Bulu matanya lentik seperti bulu mata anak sapi yang baru lahir.

31. Terdapat rambut di antara kedua alis matanya (unnaloma).

32. Daging tipis di keningnya yang bagaikan ikat kepala emas.

Demikianlah 32 tanda-tanda dari seorang manusia luar biasa. (Dikutip dari Mahàpadàna Sutta dan Lakkhanà Sutta dari Digha Nikàya juga dari Brahmàyu Sutta dari Majjihma Nikàya).


~RAPB I, pp. 455-457~
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
Tulang Tanpa Daging
« Reply #231 on: 14 October 2008, 08:34:22 PM »
Jika seekor anjing yang kurus dan lapar melihat sepotong tulang yang tidak berdaging, air liurnya menetes, ia akan menggigit tulang tersebut, namun tidak akan mendapatkan kepuasan dari tulang itu.

Karena bau lezat dari tulang itu tidak terpisah dari tulang itu dan tidak dapat pergi ke mana-mana. Ia terus menggigiti tulang itu dari atas ke bawah, dari bawah ke atas dan di tengah-tengahnya dengan bernafsu berharap dapat menikmati rasanya dan dapat terpuaskan; namun anjing itu sampai matipun tidak akan mendapatkan apa-apa dari tulang itu.

Demikian pula, laki-laki dan perempuan, semua makhluk-makhluk yang memiliki kesadaran, terikat kepada objek-objek kenikmatan indria yang seperti tulang tadi, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, seperti emas, perak, tanah, kebun, istri, anak, dan lain-lain, bagaikan anjing kurus yang kelaparan itu.

Meskipun mereka menikmati memiliki objek-objek ini dengan keterikatan yang kuat dalam waktu yang lama, mereka tidak akan pernah puas. Mereka akan terus mencari objek-objek kenikmatan indria yang lain lagi dan lagi untuk mendapatkan kepuasan yang tidak akan mereka dapatkan.

Dengan ketertarikan dan diliputi oleh nafsu keinginan yang muncul dalam diri mereka oleh objek-objek kenikmatan indria, makhluk-makhluk tidak dapat melepaskan objek-objek ini;
tanpa berkeinginan untuk melepaskan keduniawian untuk membebaskan diri mereka dari belenggu kenikmatan indria, mereka dengan sukarela terikat kepada objek-objek ini, yang akhirnya mati di bawah kaki istri dan anaknya (selagi memenuhi kewajibannya dalam rumah tangga).

Oleh karena itu, lima objek kenikmatan indria mirip sekali dengan tulang tanpa daging; lebih merupakan penderitaan.

Sebenarnya, kenikmatan indria disebut tidak dapat dipercaya dan penuh cacat!

 
~RAPB I, pp. 528-529~
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
80 Tanda-tanda Kecil
« Reply #232 on: 14 October 2008, 08:42:13 PM »
Sang Bodhisatta, seorang manusia luar biasa, juga memiliki 80 tanda-tanda kecil yang disebut asiti anuvyanjana, yang menyertai tanda-tanda besar.

1. Jari-jemari tangan dan kaki yang rapat dan tidak bercelah (cit’angulita).
2. Jari-jemari tangan dan kaki meruncing dari dasar ke ujungnya (anupubb’angulita).
3. Jari-jemari tangan dan kaki yang bulat (vatt’angulita).
Ini adalah tiga karakteristik sehubungan dengan jari-jemari tangan dan kaki.

4. Kuku jari tangan dan kaki berwarna merah (tamba nakhatà).
5. Kuku jari tangan dan kaki panjang, runcing, dan kuat (tuïga nakhatà).
6. Kuku jari tangan dan kaki halus dan rapi (sinida nakhatà).
Ini adalah tiga karakteristik sehubungan dengan kuku jari tangan dan kaki.

7. Pergelangan kakinya tidak menonjol keluar ataupun menjorok ke dalam, tidak tersembunyi (nigula gopphakatà). (Pergelangan kaki orang biasa terlihat menonjol seperti membengkak).
8. Semua jari kakinya rata, sama panjang (sama pàdatà). (Satu karakteristik sehubungan dengan jari kaki).
9. Cara berjalannya anggun seperti raja gajah (gaja samàn’akkamatà).
10. Cara berjalannya anggun seperti raja singa (siha samàn’akkamatà).
11. Cara berjalannya anggun seperti raja hamsa (hamsa samàn’akkamatà).
12. Cara berjalannya anggun seperti raja sapi (usabha samàn’akkamatà).
13. Cara berjalannya searah jarum jam (dakkhinàvatta gatità).
Ini adalah lima karakteristik sehubungan dengan cara berjalan.

14. Lutut bulat indah dari segala arah (samantato càrujanmu mandalatà).
Ini adalah satu karakteristik sehubungan dengan lutut.

15. Organ kelamin yang berbentuk sempurna (patipunna purisavyanjanatà).
Ini adalah satu karakteristik sehubungan dengan alat kelamin.

16. Pusar dengan garis yang tidak terputus (acchida nàbhità).
17. Pusar yang dalam (gambhira nàbhità).
18. Pusar dengan lingkaran yang mengarah ke kanan (dakkhinàvatta nàbhità).
Ini adalah tiga karakteristik sehubungan dengan pusar.

19. Paha dan lengan seperti belalai gajah (dviradakara sadisa-urubhujatà).
Ini adalah satu karakteristik sehubungan dengan paha dan lengan.

20. Tubuh berkembang sempurna (suvibhatta gattatà). (Maksudnya adalah bentuk yang sempurna).
21. Pertumbuhan badan yang perlahan-lahan (anupubba gattatà). (Maksudnya adalah bentuk yang sempurna dari bagian atas dan bawah tubuhnya).
22. Tubuh sempurna (mattha gattata).
23. Tubuh tidak kurus dan tidak gemuk (anussann’ànanussanna sabbagattatà).
24. Tubuh tidak ada keriput (alina gattatà).
25. Tubuh tidak ada bintik hitam dan bercak-bercak, dan lain-lain (tilakàdivirahita gattatà).
26. Tubuh cemerlang (anupubba rucira gattatà).
27. Tubuh bersih (suvisuddha gattatà).
(Karakteristik tubuh lainnya akan dilanjutkan kemudian).

28. Tenaga fisiknya berkekuatan seribu crore Gajah Kâlavaka (kotisahassa hatthibala dhàranatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan tenaga fisik.

29. Hidung mancung bagaikan tongkat emas (tunga nàsatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan hidung.

30. Gusi berwarna merah gelap (suratta dvijamamsatà). (Dalam Samantacakkhu Dipani disebut rattadvijamukhatà, bibir merah).
Satu karakteristik sehubungan dengan gusi.

31. Gigi bersih (suddha dantatà).
32. Gigi rapi dan halus mengkilap (siniddha dantatà).
Dua karakteristik sehubungan dengan gigi.

33. Indria yang suci seperti mata, dan lain-lain (visuddh’indriyatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan indria (mata, telinga, hidung, lidah, dan badan).

34. Gigi taring bundar (vatta dàthatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan gigi taring.

35. Bibir merah (ratt’otthatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan bibir.

36. Rongga mulut dalam (àyata vadanatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan mulut.

37. Garis tangan dalam (gambhira pànilekhatà).
38. Garis tangan panjang (àyata lekhatà).
39. Garis tangan lurus (uju lekhatà).
40. Garis tangan berbentuk indah (surucira-santhàna lekhatà).
41. Lingkaran cahaya mengelilingi tubuhnya berbentuk lingkaran (parimandala kàyappabhàvantatà).
42. Pipi yang penuh (paripunna kapolatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan pipi.

43. Mata panjang dan lebar (àyatavisàla nettatà).
44. Mata jernih dengan lima macam warna (panca pasàdavanta nettatà).
Dua karakteristik sehubungan dengan mata.

45. Bulu mata yang ujungnya bergelung ke atas (kunjitagga bhamukatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan bulu mata.

46. Lidah lunak, tipis dan berwarna merah (mudu tanuka ratta jivhatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan lidah.

47. Telinga panjang dan indah (àyata-rucira kannatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan telinga.

48. Urat tidak membesar (nigghanthi-siratà). 
49. Tidak ada urat yang menonjol keluar atau tenggelam ke dalam (urat yang tidak terlihat) (niggula siratà).
Dua karakteristik sehubungan dengan urat.

50. Bentuk kepala bulat indah seperti payung bulat (vatta-chattanibha càru sisatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan kepala.

51. Kening indah, panjang, dan lebar (àyata-puthu nalàta sobhatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan kening.

52. Alis mata indah dan alami yang tidak memerlukan perawatan (susanthàna bhamukatà).
53. Alis mata lembut (sanha bhamukatà).
54. Alis mata berbaris teratur (anuloma bhamukatà).
55. Alis mata tebal (mahanta bhamukatà).
56. Alis mata panjang (àyata bhamukatà).
Lima karakteristik sehubungan dengan alis mata.

57. Tubuh gemulai (sukumàla gattatà).
58. Tubuh santai (ativiya-somma gattatà).
59. Tubuh cemerlang (ativiya-ujjalita gattatà).
60. Tubuh bebas dari kotoran (tidak ada kotoran yang keluar dari tubuh) (vimala gattatà).
61. Tubuh tidak lengket (kulitnya selalu segar) (komala gattatà).
62. Tubuh rapi dan tampan (sinidha gattatà).
63. Tubuh harum (sugandha tanutà).
Lima belas karakteristik sehubungan tubuh termasuk delapan dari No. 20-27.

64. Bulu badan sama panjang (sama lomatà).
65. Bulu badannya tidak lengket (komala lomatà).
66. Semua bulu badannya ikal searah jarum jam (dakkhinàvatta lomatà).
67. Bulu badan berwarna kebiruan seperti warna pecahan batu collyrium (bhinn’anjana-sadisa-nila lomatà). (Samantacakkhu dipani menyebutkan rambut kepalanya yang biru memiliki keindahan bagaikan gunung emas).
68. Bulu badan bulat (vatta lomatà).
69. Bulu badan halus (sinidha lomatà).
Enam karakteristik sehubungan dengan bulu badan.

70. Napas masuk dan keluar sangat halus (atisukhuma assàsapassàsa dhàranatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan napas.

71. Mulut harum (sugandha mukhatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan mulut.

72. Ubun-ubun harum (sugandha muddhanatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan ubun-ubun.

73. Rambut hitam mengkilap (sunila kesatà).
74. Rambut ikal searah jarum jam (dakkhinàvatta kesatà).
75. Rambut indah secara alami tanpa perlu perawatan (susanthàna kesatà).
76. Rambut rapi dan halus (sinnidha kesatà sanha kesatà).
77. Rambut tidak kusut (alulita kesatà).
78. Setiap helai rambutnya sama panjang (sama kesatà).
79. Rambutnya tidak lengket (komala kesatà).
Tujuh karakteristik sehubungan dengan rambut.

80. Kelompok cahaya yang disebut halo ketumàlà yang bersinar dari ubun-ubun. Bodhisatta terlihat menakjubkan dengan halo ketumàlà (ketumàlàratana vicittatà).
Satu karakteristik sehubungan dengan halo.


~RAPB I, pp. 473-478~
« Last Edit: 14 October 2008, 08:45:08 PM by Yumi »
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
Seonggok Daging
« Reply #233 on: 15 October 2008, 09:02:30 PM »
Misalnya, seekor burung elang yang terbang setelah menyambar seonggok daging; ia akan dikejar oleh sekumpulan burung lain yang akan menyerangnya.

Selama elang itu mempertahankan daging itu, ia akan mengalami serangan tanpa welas asih dan menahan penderitaan; begitu ia melepaskan daging itu, ia akan terbebas dari kesengsaraan itu.

Burung lain yang menyambar daging itu akan mendapatkan giliran mengalami penderitaan karena diserang oleh burung-burung lain. Demikianlah setiap burung yang menyambar daging itu dan terbang pergi akan mengalami kesulitan yang sama.

Demikian pula, mereka yang terikat kepada objek-objek kenikmatan indria, yang bagaikan seonggok daging, sebagai ‘milikku’, ‘punyaku’, akan mengalami bahaya terus-menerus dari pencurian, penjarahan, dan penipuan, oleh lima musuh: air, api, raja, pencuri, dan orang-orang yang membenci yang dapat mendatangkan malapetaka pada setiap kesempatan.

Jika, bertemu dengan musuh-musuh ini, ia berusaha mempertahankan diri sekuatnya, ia bahkan dapat kehilangan hidupnya dalam keadaan yang menyedihkan.

Selama ia masih terikat dengan objek-objek kenikmatan indria ini, ia akan dikelilingi oleh banyak bahaya, sehingga tidak memiliki kebebasan.

Hanya dengan melepaskan mereka semua, ia akan mendapat kesempatan untuk hidup dalam damai.

Oleh karena itu, lima objek kenikmatan indria tersebut mirip sekali dengan seonggok daging; lebih merupakan penderitaan.

Sebenarnya, kenikmatan indria disebut tidak dapat dipercaya dan penuh cacat!


~RAPB I, pp. 529-530~
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
32 Tanda-tanda Besar (tanda no. 2)
« Reply #234 on: 16 October 2008, 09:38:31 PM »
Masing-masing telapak kakinya (Bodhisatta) memiliki gambar di dalam 108 lingkaran, juga masing-masing lingkaran memiliki 1.000 jari-jari, titik pusat, dan lingkaran.

Gambar di dalam108 lingkaran tersebut adalah: sebuah
(1) tombak besar,
(2) rumah yang megah, srivatsa,
(3) bunga mangkuk,
(4) tiga garis mendatar,
(5) hiasan kepala,
(6) makanan,
(7) singgasana kerajaan,
 8   sebuah gancu,
(9) sebuah istana,
(10) pintu gerbang melengkung,
(11) payung putih,
(12) pedang bermata ganda,
(13) kipas bundar dari daun palem,
(14) kipas bulu merak,
(15) pengikat kepala,
(16) batu delima,
(17) mangkuk makan,
(18) karangan bunga sumana,  :rose:
(19-23) lima jenis teratai, yaitu, biru, merah, putih, paduma, dan pundarika,  :lotus:
(24) kendi penuh dengan biji mostar, dan lain-lain
(25) sebuah mangkuk dengan isi yang sama,
(26) samudra,
(27) Gunung Cakkavàla,
(28) Pegunungan Himalaya,
(29) Gunung Meru,
(30-31) matahari dan bulan,
(32) planet-planet,
(33-36) empat pulau benua besar dengan dua ribu pulau kecil di sekelilingnya, (37) raja dunia dengan bunga dan tujuh pusaka,
(38) siput putih  ^-^ dengan cangkang yang berbentuk spiral dengan lingkaran yang berputar searah jarum jam,
(39) sepasang ikan,
(40) senjata misil;
(41-47) tujuh sungai besar,
(48-54) tujuh gunung,
(55-61) tujuh sungai (di antara gunung-gunung),
(62) raja garuda,
(63) seekor buaya,  :-?
(64) sebuah spanduk,
(65) pita,
(66) tandu emas,
(67) pengusir serangga terbuat dari ekor yak,
(68) gunung perak Kelàsa,
(69) raja singa,  8)
(70) raja macan,
(71) raja kuda Valàhaka,
(72) raja gajah Uposatha atau raja gajah Chaddanta,
(73) raja nàga Bàsuki,
(74) raja hamsa emas,
(75) raja sapi,
(76) raja gajah Eràvana,
(77) monster laut emas,
(78) perahu emas,
(79) Raja Brahmà,
(80) sapi susu dan anaknya;
(81) sepasang (jantan dan betina) kinnara,
(82) raja (burung) karavika,
(83) raja merak,
(84) raja burung bangau,
(85) raja cakkavàka (angsa merah),
(86) raja jivajiva (ayam hutan),
(87-92) enam alam surga indria,
(93-108) enam belas Alam Rupàvacara Brahmà.

Demikianlah, gambar yang terdapat dalam 108 lingkaran di telapak kaki Bodhisatta.


~RAPB I, pp. 458-459~

Aneh, kakinya bisa muat gitu banyak gambar..  ^-^ ^-^ ^-^
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
Bantalan kayu
« Reply #235 on: 16 October 2008, 09:42:00 PM »
BANTALAN KAYU yang digunakan sebagai alas untuk memotong daging dengan pisau atau kapak.

Misalnya, para kriminal dan binatang buruan seperti rusa, dan lain-lain yang disembelih di atas bantalan kayu; daging dari korban itu akan dipotong-potong dicincang di atas bantalan kayu itu pula. Bantalan kayu adalah tempat di mana makhluk-makhluk dipotong dan disiksa.

Demikian pula, lima objek-objek kenikmatan indria menghancurkan semua makhluk yang menyenangi kenikmatan ini dengan memotong dan mencincang dengan menggunakan pisau dan kapak berupa kemelekatan terhadap kenikmatan indria.

Semua makhluk yang meletakkan lehernya di atas bantalan kayu kenikmatan indria (mereka yang melekat) tidak dapat mengembangkan unsur Melepaskan keduniawian (Nekkhama Dhàtu), untuk menyelamatkan diri ke angkasa raya dan jalan besar meditasi konsentrasi, meditasi Pandangan Cerah;

Dihancurkan dan dipotong-potong menjadi berkeping-keping dengan pisau dan kapak kemelekatan di atas bantalan kayu kenikmatan indria, mereka akhirnya meninggal dunia dengan kondisi yang sangat menyedihkan.

Oleh karena itu, lima kenikmatan indria ini mirip sekali dengan bantalan kayu tempat memotong dan mencincang daging; lebih merupakan penderitaan. Sebenarnya, kenikmatan indria disebut tidak dapat dipercaya dan penuh cacat!


~RAPB I, p. 535~
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
Kebajikan 100 x lipat
« Reply #236 on: 18 October 2008, 12:05:00 AM »
Tanda-tanda besar dan kecil yang telah dijelaskan sebelumnya juga disebut ciri-ciri Satapunna. Bodhisatta telah melakukan kebajikan seratus kali lebih banyak daripada total kebajikan yang telah dilakukan semua makhluk-makhluk lain di seluruh alam semesta yang tidak terhitung banyaknya. Oleh karena itu, kebajikannya disebut satapunna, ‘Kebajikan seratus kali lipat.’ Oleh karena itulah Ia memperoleh tiga puluh dua tanda-tanda besar dan delapan puluh tanda-tanda kecil tersebut.

Pemberian Nama Siddhattha Kepada Pangeran

Demikianlah, setelah dengan saksama memeriksa tanda-tanda besar dan kecil, para brahmana meramalkan, “Sang Pangeran akan mencapai Kebuddhaan.” Kemudian mereka berdiskusi untuk mencari nama yang tepat untuk Pangeran, kemudian mereka memberi nama Siddhattha sebagai pertanda yang menunjukkan bahwa Beliau akan berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya demi kesejahteraan seluruh dunia.


~RAPB I, pp. 478-479~
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
MIMPI
« Reply #237 on: 18 October 2008, 12:24:41 PM »
Lima objek kenikmatan indria itu bagaikan mimpi. Seseorang, selagi terlelap, dapat bermimpi jadi orang kaya, menjadi gubernur dari suatu provinsi (padesaràja) atau kaisar (ekaràja), menikmati sepuas hatinya kenikmatan apa pun yang diinginkannya, hidup dalam kemewahan di alam mimpi.

Dalam mimpinya, segala hal terlihat seperti nyata. Seolah-olah segala kemewahan itu tidak akan berakhir, tetapi begitu ia tiba-tiba terbangun sebelum puas menikmati kemewahan dalam mimpinya, ia mendapatkan bahwa semua itu tidak ada, tidak berbekas, dan tidak nyata.

Demikian pula, manusia dan dewa di alam indria menuruti kenikmatan duniawi dan surgawi, yang ditimbulkan oleh kemelekatan (tanhà), dan tertipu oleh kemelekatan (tanhà), kesombongan (mànà), pandangan salah (ditthi), dan menganggap bahwa nikmatnya kehidupan adalah sesuatu yang nyata, kekal, dan abadi. Mereka hanya bermimpi.

Selama jangka waktu kehidupan sekarang yang sangat pendek, selagi menikmati kenikmatan indria yang bagaikan mimpi, seseorang harus mengalami kehidupan selanjutnya, meninggalkan semua kenikmatan indria yang telah sangat dilekati.

Kemudian, seperti halnya semua kenikmatan yang dialami seseorang di dalam mimpi lenyap begitu saja tidak berbekas saat ia bangun, demikian pula semua objek-objek kenikmatan indria yang dilekati oleh seseorang dengan menganggapnya sebagai ‘milikku’, ‘punyaku’, ‘hartaku’ selama jangka waktu yang pendek dari kehidupan sekarang, semuanya tanpa terkecuali, menjadi tidak lagi berhubungan dengan dirinya.


Oleh karena itu, lima kenikmatan indria ini mirip sekali dengan mimpi; lebih merupakan penderitaan. Sebenarnya, kenikmatan indria disebut tidak dapat dipercaya dan penuh cacat!


~RAPB I, pp. 531-532~
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #238 on: 18 October 2008, 12:30:42 PM »
tanya dunk.. tanya.

Kenikmatan indria itu kalo ga salah kan tdd: penglihatan (mata), bau2an (hidung), kecapan (lidah), suara (telinga), sentuhan (kulit), ama pikiran yach.. Jumlahnya ada ENAM (6)

Tapi napa di RAPB koq cuma disebut LIMA (5) objek kenikmatan indria? :-?

^:)^ mohon bantuannya..
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #239 on: 19 October 2008, 12:48:23 AM »
tanya dunk.. tanya.

Kenikmatan indria itu kalo ga salah kan tdd: penglihatan (mata), bau2an (hidung), kecapan (lidah), suara (telinga), sentuhan (kulit), ama pikiran yach.. Jumlahnya ada ENAM (6)

Tapi napa di RAPB koq cuma disebut LIMA (5) objek kenikmatan indria? :-?

^:)^ mohon bantuannya..


Pikiran khan bukan termasuk kenikmatan indria ??

biar sesepuh yg jelasin deeeg ......  :))
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....