[MITOS] Hasil Survei 16 Agustus 2009
Hasil Survei Kegiatan amal :
Survei dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2009. Dalam melakukan survey diikuti oleh 7 orang yaitu : Gunawan, Gunawan Tanoto, Dewi, Suyandy, Sally, Budi, Achin.
Dua lokasi yang menjadi tempat survey pada tanggal 16 Agustus 2009 adalah sebagai berikut :
1. Dinas Sosial Panti Jompo Dharma Asri
Panti jompo ini berlokasi di Jl.Perintis Kemerdekaan Binjei dengan no telp. 77826538. Ibu Asma adalah wakil pimpinan dinas social panti jompo Dharma Asri. Lokasi panti jompo ini cukup luas yang terdiri dari rumah rumah tempat tinggal permanen dimana setiap rumah terdapat 3 – 5 kamar tergantung berapa besar masing masing rumah.
Di dalam lokasi panti jompo juga terdapat kegiatan untuk bercocok tanam bagi orang tua yang masih kuat. Bercocok tanam merupakan salah satu aktivitas mereka untuk mendapatkan penghasilan tambahan walaupun tidak banyak. Tempat tinggal pria dan wanita dipisahkan berdasarkan masing masing rumah.
Jumlah orang tua yang terdapat dip anti jompo ini adalah 160 orang.
Saat kami melakukan kunjungan terdapat beberapa orang tua wanita yang sedang sakit. Bagi yang sedang sakit dipindahkan ke rumah khusus untuk mendapatkan perawatan medis. Setiap minggu terdapat dua kali petugas medis atau dokter untuk memeriksa kesehatan orang tua. Makanan di panti jompo itu telah cukup. Lauk pauk biasanya terdiri dari tahu temped an nasi. Air minum juga tidak kekurangan, dalam lokasi tersebut terdapat alat penyulingan air agar air tersebut layak diminum. Air minum selanjutnya ditempatkan ke masing masing galong air dengan dispenser. Kami juga melihat ada salah satu dispenser adalah hasil sumbangan dari PMV Dharma Wijaya yang tertulis di dispenser itu. Para orang tua yang sakit kadang ada yang tidak bias berjalan lagi dan hanya menggunakan cara ngesot (sambil duduk berjalan).
Panti jompo ini dibawah pengawasan Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Sumut. Kami juga mengunjungi salah satu rumah permanen yang merupakan salah satu bantuan dari pemerintah Jepang. Rumah permanen tersebut diberi nama Sakura.
Menurut hasil wawancara kami kepada beberapa oarng tua, mereka sangat kekurangan perlengkapan mencuci yaitu sabun, selimut, sikat gigi, perlengkapan mandi, obat nyamuk, obat-obatan serta sarung. Nenek nenek bahkan tidak mencuci baju mereka dikarenakan tidak ada sabun lagi.
Para orang tua ada yang berlatar belakang tidak memiliki anak, ada yang keseluruhan keluarganya hilang beserta rumah di kampungnya di Aceh saat bencana tsunami.
Persyaratan dinas social dalam penerimaan adalah harus telah berusia 60 tahun keatas. Tidak sedang sakit sakitan. Kegiatan sehari hari para orang tua dibawah pengawasan staf dinas social yang berkantor di lokasi panti jompo itu. Jam kerja kantor dinas social adalah setiap hari senin sampai jumat pukul 08.00 s.d. 14.00.
Menurut staf pengawasan panti jompo, ada organisasi Tzu Chi berencana mengunjungi panti jompo ini pada tanggal 13 September 2009 mendatang. Menurut para orang tua itu, mereka sangat sedang kedatangan Tzu Chi, kamar mereka dibersihin, kasur diganti dan para orang tua dilayani dengan sangat baik dan ramah. Para orang tua sangat bahagia dengan kunjungan kunjungan social seperti ini. Menurut salah satu nenek, dalam tahun ini sangat sedikit kunjungan kunjungan social daripada tahun sebelumnya. Kami juga menjumpai ada nenek nenek yang kurus sekali hanya sulit makan tahu tempe, nenek itu hanya makan ubi ubian yang langsung ditunjukkan kepada kami. Kondisi kamar nenek nenek perlu dirapikan. Nenek nenek selalu berkata sangat kekurangan selain makanan dan minuman. Uang tunai juga perlu karena nenek nenek tersebut dapat membeli makanan tambahan selain makanan pokok mereka yaitu tahu, tempe dan nasi.
2. Panti Asuhan Anak Yatim Miskin Yatim Piatu Yayasan Al Jam’atul Wasiliyah
Lokasi Panti Asuhan ini di Jalan Bukit Tinggi No. 35 Daerah Rambung sekitar Binjei. Pimpinan panti asuhan adalah Bapak Hasibuan dengan no. ponsel 08126312107.
Yayasan yatim piatu ini bukan dibawah pengawasan pemerintah melainkan dibawah pengawasan Yayasan Swasta. Saat kami tiba di lokasi, terdapat beberapa orang sedang memindahkan paket paket snack ke kantor yayasan yatim piatu dimana paket tersebut direncanakan akan dibagikan kepada anak anak setelah makan malam. Usia anak anak bervariasi, mulai dari SD, SMP dan SMA. Kebanyakan anak anak berasal dari daerah Batubara, aceh dan daerah setempat. Tidak semua anak anak di panti asuhan itu adalah yatim piatu, ada yang dikarenakan ketidak mampuan orang tua mereka membiayai mereka. Syarat penerimaannya adalah surat keterangan miskin dari lurah setempat.
Setelah anak anak tersebut dewasa dan tamat dari sekolah SMA, mereka tidak tinggal di panti asuhan lagi. Anak anak sekolah di Sekolah Asrama Putri Jl. Jend A. Yani No. 35, membutuhkan 15 menit bagi pejalan kaki untuk menuju ke sana. Panti asuhan yang kami junjungan adalah panti asuhan khusus untuk kelompok laki laki.
Kami sangat terkejut saat kami meninjau lokasi panti asuhan tersebut. Tempat tinggal anak anak sudah tidak layak untuk ditinggal. Lampu sangat remang, tempat tidur dengan tikar di atas papan. Kabanyakan kasur tilam tyelah sobek berantakan di samping. Banyak sisa sampah tidak terbuang pada tempat yang baik. Lokasi dapur sangat tidak layak, kondisi dan bau menyengkat. Bisa dikatakan kondisi tempat tinggal anak anak mirip dengan kondisi tempat tinggal hewan peliharaan. Hanya bedanya tempat buang air besar dan kecil tidak pada tempat yang sama. Kondisi atap juga sangat rapuh, tempat gantung baju juga bersifat darurat. Dinding dinding sebelah luar banyak tempelen tempelen seng dan kayu. Panti asuhan inilah yang terparah sepanjang hasil survey kami di beberapa lokasi lain.
Jumlah anak anak di lokasi adalah 60 orang dan menurut informasi dari pimpinan yayasan berjumlah 136 orang. Akan tetapi menurut tinjauan kami anak anak tidak sebanyak itu paling banyak sekitar 40 orang yang kami jumpai langsung.
Menurut pengakuan dari anak anak di panti itu, mereka membutuhkan alat alat tulis, perlengkapan mandi, pakaian serta seragam. Kalo seragam anak anak telah memilikinya tetapi seragam tersebut hanya diganti baru pada tahun ajaran baru.
Meja dan kursi beserta beberapa lemari juga dalam kondisi sangat menyedihkan. Penerangan sangat tidak layak untuk melakukan aktivitas belajar di malam hari. Tempat tidur hanya beberapa saja. Menurut pengakuan mereka, tidak kekurangan makanan dan minuman. Anak anak juga mendapatkan bimbingan agama Islam. Panti Asuhan sangat jarang dikunjungi oleh kegiatan kegiatan social lain. Tempat sangat tidak terawat dengan baik.
Demikianlah hasil survey yang kami peroleh pada tanggal 16 Agustus 2009 di daerah Binjei dan sekitarnya. Terima Kasih.
Lihat Foto2nya di
http://s121.photobucket.com/albums/o238/bud_25/Bakti%20Sosial/Salam,
Budi dkk